Anda di halaman 1dari 15

Siklus Akuntansi Pemerintahan

AULIA DEWI GIZTA 1610247084


IRAS PERMATASARI 16102470
AFRINA 1610
Siklus dalam Akuntansi Anggaran

Anggaran publik penting sebab anggaran membantu menentukan


tingkat kebutuhan masyarakat

Anggaran digunakan oleh pemerintah untuk mengarahkan


pembangunan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal
pemerintah untuk mempengaruhi keadaan ekonomi melalui
kebijakan pengeluaran dan perpajakan.
Fungsi anggaran dalam manajemen organisasi sektor publik

• Anggaran sebagai alat perencanaan


• Anggaran sebagai alat pengendalian
• Anggaran sebagai alat kebijakan
• Anggaran sebagai alat politik
• Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi
• Anggaran sebagai alat penilaian kinerja
• Anggaran sebagai alat motivasi
Prinsip-Prinsip Penganggaran

Prinsip-prinsip pokok siklus anggaran perlu diketahui dan dikuasai dengan


baik oleh penyelenggara pemerintah. Pada dasarnya prinsip-prinsip dan
mekanisme penganggaran relatif tidak berbeda antara sektor swasta
dengan sektor publik (Henley et al., 1990).
• Prinsip pertama, demokratis
• Prinsip kedua, adil
• Prinsip ketiga, transparan
• Prinsip keempat, bermoral tinggi
• Prinsip kelima, berhati-hati
• Prinsip keenam, akuntabel
Siklus Anggaran

Siklus anggaran meliputi 4 tahap yang terdiri atas :


1. Tahap persiapan anggaran (preparation);
Tahapan ini diperinci menjadi dua bagian, yaitu:
• Langkah Awal.
• Penyusunan rencana anggaran oleh unit-unit kerja yang ada.

2. Tahap ratifikasi (approval/ratification);


Anggaran diajukan ke lembaga eksekutif untuk mendapatkan persetujuan.

3. Tahap implementasi (implementation);


Anggaran dilaksanakan oleh pihak eksekutif organisasi atau pelaksana anggaran lainnya.

4. Tahap pelaporan dan evaluasi (reporting & evaluation).


Tahap persiapan, ratifikasi dan implementasi anggaran terkait dengan aspek operasional
anggaran, sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas.
Penyusunan Anggaran Pemerintah

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan


tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat.

• Dasar Hukum APBN


bab VIII Undang-Undang Dasar 1945 Amendemen IV pasal 23 mengatur tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

• Ruang Lingkup APBN


APBN mencakup seluruh penerimaan dan pengeluaran yang ditampung dalam
satu rekening yang disebut rekening Bendaharawan Umum Negara (rekening BUN)
di bank sentral, yaitu Bank Indonesia (BI).
Struktur APBN
• Pendapatan Negara dan Hibah
Pendapatan Pajak Dalam Negeri
Pendapatan Pajak Internasional
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
pendapatan BLU
Hibah

• Belanja Negara
Belanja pemerintah pusat menurut fungsi
Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis

• Keseimbangan Primer
Dalam tampilan APBN, dikenal dua istilah defisit anggaran, yaitu : keseimbangan primer, dan
keseimbangan umum.

• Surplus/Defisit Anggaran
Defisit atau surplus merupakan selisih antara penerimaan dan pengeluaran.

• Pembiayaan
Pembiayaan Dalam Negeri
Pembiayaan Luar Negeri
Penyusunan APBN

• Perencanaan dan Penganggaran


Merupakan tahap penyiapan konsep pokok-pokok kebijakan fiskal dan ekonomi makro.

• Pembahasan APBN
Kegiatan pembahasan antara Kementerian/Lembaga (K/L) selaku Chief Of Operation Officer (COO)
dengan Menteri Keuangan selaku Chief Financial Officer (CFO) dan Menteri Perencanaan, dihasilkan
Rancangan Undang-Undang APBN dan Nota Keuangan.

• Pelaksanaan APBN
Pelaksanaan anggaran diawali dengan disahkannya dokumen pelaksanaan anggaran oleh Menteri
Keuangan.

• Penetapan APBN
Setelah mempelajari Nota Keuangan dan RUU APBN yang disampaikan oleh Presiden, masing-masing
Fraksi memberikan pemandangan umum atas RUU APBN beserta Nota Keuangannya.

• Pelaporan dan Pencatatan APBN


Bersamaan dengan tahapan pelaksanaan APBN, K/L dan Bendahara Umum Negara melakukan pelaporan
dan pencatatan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) sehingga menghasilkan Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), adalah rencana keuangan


tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah.

• Dasar Hukum APBD


Adapun dasar hukum Keuangan Daerah dan APBD adalah :
• UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah daerah (Bab VIII, pasal 78 s/d 86).
• UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Daerah.
Struktur APBD

• Anggaran pendapatan.
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Bagian dana perimbangan
Lain-lain pendapatan yang sah

• Anggaran belanja.
• Pembiayaan
Penyusunan RAPBD

• Penyusunan KUA
• Penyusunan PPAS
• Penyusunan Surat Edaran Pedoman Penyusunan RKA SKPD
• Penyusunan RKA SKPD
• Penyiapan RAPBD

Pengesahan RAPBD

• Pembahasan RAPBD
• Evaluasi RAPBD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah Penjabaran APBD
• Penepatan Perda APBD dan Peraturan Kepala Daerah Penjabaran APBD
• Pembatalan RAPBD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah Penjabaran APBD
• Penyusunan Rancangan Peraturan Kepala Daerah APBD apabila persetujuan bersama tentang
RAPBD tidak dicapai
• Penetapan Rancangan Peraturan Kepala Daerah APBD apabila persetujuan bersama tentang
RAPBD tidak dicapai
Pelaksanaan Belanja

• Penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)


• Penyusunan Anggaran Kas
• Penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD)
• Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
• Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM)
• Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
• Pembelanjaan Dana
• Penerbitan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)

Pelaksanaan Pendapatan
• Penerimaan Pendapatan
• Pembuatan Laporan Pertanggungjawaban Penerimaan

Pengawasan APBD

Sepanjang pelaksanaan kegiatan, aparatur pengawasan menilai sejauh mana aktivitas


dilaksanakan dengan baik target kinerja tercapai
Pertanggungjawaban APBD

• Penyusunan laporan keuangan SKPD


• Penyusunan laporan keuangan Pemerintah Daerah
• Pemeriksaan laporan keuangan Pemerintah Daerah
• Pembahasan laporan keuangan Pemerintah Daerah
Siklus Akuntansi Pemerintahan

Siklus akuntansi merupakan sistematika pencatatan transaksi keuangan,


peringkasannya dan pelaporan keuangan. Siklus dimulai dari transaksi yang
didukung dengan bukti dan dicatat dijurnal, diposting ke Buku besar.

Anda mungkin juga menyukai