Anda di halaman 1dari 34

AKUNTANSI

INTERNASIONAL
KELOMPOK 4

ISTIVA KRISNAWATI (12030119410032)


PARJU NASMOKO (12030119410033)
Pokok Pembahasan
BUKTI PERBEDAAN INTERNASIONAL DALAM
01 AKUNTANSI

PENJELASAN PERBEDAAN DALAM PRAKTIK


02 AKUNTANSI DI BERBAGAI NEGARA

03 ALASAN UNTUK HARMONISASI DAN


STANDARISASI

HAMBATAN UNTUK HARMONISASI DAN


04 STANDARISASI

PROSES DAN LEMBAGA STANDARISASI


05 AKUNTANSI INTERNASIONAL
01 BUKTI PERBEDAAN INTERNASIONAL DALAM
AKUNTANSI
Bukti Perbedaan Internasional dalam Akuntansi

Place Your Picture Here

Bukti perbedaan internasional Hal ini mengakibatkan suatu laporan keuangan tidak
dalam akuntansi adalah suatu dapat diperbandingkan. Sehingga perusahaan harus
Akuntansi transaksi atau peristiwa membuat banyak laporan keuangan yang mengikuti
menghasilkan angka akuntansi aturan akuntansi di negara tersebut, sehingga
Internasional
berbeda di negara berbeda perusahaan akan mengeluarkan biaya yang cukup
karena adanya perbedaan aturan besar.
akuntansi.

Globalisasi pasar modal menghasilkan permintaan informasi


keuangan yang berkualitas, dapat dibandingkan secara
internasional. Pemahaman dan interpretasi dari informasi
akuntansi keuangan akan lebih efektif jika menggunakan
asumsi dan aturan yang sama.
Penelitian Nobes & Parker (2004) terhadap Perusahaan Multinasional Eropa yang Membuat Laporan
Keuangan berdasarkan Aturan Akuntansi Inggris dan Aturan Akuntansi Amerika Serikat :

Perusahaan Obat Astra Zeneca, Perusahaan Obat Astra Zeneca,


Tahun 2000 Tahun 2003

Aturan Akuntansi
Aturan Akuntansi Inggris
Inggris
Laba dilaporkan
Laba dilaporkan
sebesar
sebesar
$ 3,036 juta.
£ 9,521 juta.
.

Laba
dilaporkan
sebesar Aturan Akuntansi
£ 29,707 juta. Amerika Serikat

Persentase Laba dilaporkan Persentase


perbedaan laba sebesar perbedaan laba
sebesar 212 $ 2,268 juta. sebesar 25
persen. persen.
Aturan Akuntansi
Amerika Serikat
Perbedaan Internasional dalam Akuntansi

Dalam penerapan aturan akuntansi sangat diperlukan


pertimbangan penjelasan teoritis mengapa peraturan dan praktik
akuntansi bervariasi di antara berbagai negara termasuk dampak
berbagai faktor budaya dan kelembagaan yang mungkin terjadi
pada bentuk akuntansi.

Penerapan aturan akuntansi di negara yang berbeda untuk


transaksi yang sama, dapat menghasilkan laba atau aset bersih
yang berbeda secara signifikan.

Perbedaan laba akuntansi yang signifikan telah digunakan oleh


banyak pihak untuk menjustifikasi upaya berkelanjutan IASB untuk
melakukan standarisasi akuntansi internasional.
02 PENJELASAN PERBEDAAN DALAM PRAKTIK
AKUNTANSI DI BERBAGAI NEGARA
Model Akuntansi Keuangan
Model Anglo-Amerika
 Sangat dipengaruhi oleh badan akuntansi profesional daripada
pemerintah, menekankan pentingnya pasar modal, menekankan
konsep benar dan adil, dan pertimbangan substansi ekonomi di atas
bentuk hukum.
 Dana umumnya bersumber dari pasar modal dan ada ketergantungan
pada laporan keuangan tujuan umum.

Model Eropa Kontinental

 Input yang relatif kecil dari profesi akuntansi, sedikit mengandalkan


konsep kualitatif seperti benar dan adil, dan kecenderungan yang kuat
pada pemerintah.

 Dana umumnya bersumber dari pemerintah, bank atau anggota keluarga


dan pihak-pihak yang berkepentingan dapat memperoleh informasi melalui
laporan keuangan tujuan khusus.
Perbedaan dalam Praktik Akuntansi Internasional

Perera (1989)
Mueller (1968) Doupnik & Salter
“Beberapa hal yang (1995) Nobes (1998)
menyebabkan
“Praktik akuntansi perbedaan metode “Sistem pajak, tingkat
dalam negara-negara akuntansi yaitu pendidikan dan tingkat “Banyak alasan yang
tertentu secara hukum yang dianut perkembangan saling berkaitan untuk
tradisional telah suatu negara, sistem ekonomi dapat menjelaskan adanya
berkembang sesuai politik, atau level menjadi penjelasan perbedaan dalam
dengan keadaan pembangunan dari perbedaan praktik praktik akuntansi
masyarakat tertentu perspektif ekonomi.” akuntansi.” internasional.”
pada waktu tertentu.”
Your Picture Here
Alasan-alasan adanya perbedaan praktik
akuntansi internasional (Nobes 1998)

1. Sifat kepemilikan bisnis dan sistem 10. Budaya


pembiayaan
11. Sejarah
2. Warisan kolonial
12. Geografi
3. Invasi
13. Bahasa
4. Perpajakan
14. Pengaruh teori
5. Inflasi
15. Sistem politik dan iklim sosial
6. Tingkat pendidikan
7. Usia dan kekuatan profesi akuntansi 16. Agama

8. Tahapan pembangunan ekonomi 17. Accidents


9. Sistem hukum yang berlaku
1. Budaya
Hofstede (1980)
Budaya dapat didefinisikan sebagai
pemrograman kolektif dari pikiran yang
membedakan anggota satu kelompok
manusia dari yang lain .
Takatera & Yamamoto (1987)
Budaya sebagai ekspresi norma, nilai,
Violet, 1983 dan adat istiadat yang mencerminkan
Akuntansi adalah sebuah institusi karakteristik perilaku yang khas.
sosial yang dibentuk oleh budaya-
budaya untuk melaporkan dan
menjelaskan fenomena sosial tertentu Gray (1988)
yang terjadi dalam transaksi ekonomi.
 Budaya biasanya diperuntukkan bagi masyarakat
secara keseluruhan, atau negara, sedangkan
sub-budaya digunakan untuk tingkat organisasi,
profesi (seperti profesi akuntansi), dan keluarga.
 Kerangka metodologi menggabungkan budaya
dapat digunakan untuk menjelaskan perbedaan
sistem akuntansi internasional
Dimensi Budaya Hofstede (1983)
Individualisme versus Kolektifisme Jarak Kekuasaan Besar versus Kecil
Dimensi Individualisme menggambarkan hubungan Jarak kekuasaan dapat didefinisikan sebagai jarak
antara individu dan hubungan mereka yang berlaku di distribusi kekuasaan dan kekayaan.
masyarakat tertentu. • Masyarakat yang power distance besar adanya
• Individualisme : individu cenderung untuk pengakuan tingkatan didalam masyarakat dan tidak
menjaga diri mereka sendiri memerlukan persamaan tingkatan.
• Kolektifisme : individu menempatkan kepentingan • Masyarakat yang power distance kecil, tidak
umum di atas kepentingan pribadi mengakui adanya perbedaan dan membutuhkan
persamaan tingkatan didalam masyarakat.

Penghindaran Ketidakpastian Kuat


versus Lemah Maskulinitas versus Feminimitas
Dimensi penghindaran ketidakpastian, yang memberikan indikasi Dimensi maskulinitas yang menunjukkan bagaimana
untuk menerima ketidakpastian. mengalokasikan peran sosial dalam masyarakat yang
• Masyarakat yang tingkat ketidakpastiannya tinggi akan berbeda.
mengurangi dampak ketidakpastian dengan teknologi, peraturan • Maskulinitas berarti preferensi untuk pencapaian,
dan ritual.
kepahlawanan, ketegasan dan kesuksesan materi.
• Masyarakat dengan tingkat menghindari ketidak pastian yang
• Feminimitas berarti preferensi untuk hubungan,
rendah akan lebih santai sehingga praktik lebih tergantung
prinsip dan penyimpangan akan lebih bisa ditoleransi.
kesopanan, merawat yang lemah, dan kualitas hidup.
Gray (1988) mengidentifikasi empat dimensi nilai
akuntansi yang dapat digunakan untuk
mendefinisikan sub-budaya akuntansi suatu
negara dengan menggunakan dasar dimensi
budaya Hofstede.

Gray (1988) berpendapat bahwa sistem nilai akuntan


terkait dan berasal dari nilai-nilai sosial yang unik di
setiap negara. Nilai-nilai akuntansi mempengaruhi
sistem akuntansi, sehingga faktor budaya langsung
mempengaruhi perkembangan sistem akuntansi dan
Contents Title pelaporan keuangan di tingkat negara.
Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully
designed.
Dimensi Nilai Akuntansi Gray (1988)
Profesionalisme versus Kontrol Hukum
Profesionalisme adalah preferensi untuk masing-masing
pertimbangan profesional terhadap preferensi untuk
preskriptif persyaratan hukum dan kontrol hukum.

Kerahasiaan versus Transparansi Keseragaman versus Fleksibilitas


Keseragaman dipandang sebagai
Kerahasiaan adalah preferensi untuk Dimensi Nilai Akuntansi
mengungkapkan informasi keuangan preferensi dalam menggunakan praktik
Gray (1988) akuntansi yang sama sebagai lawan
secara hati-hati sebagai lawan dari lebih
transparan, terbuka dan akuntabel. Hal ini praktik akuntansi yang fleksibel dalam
berarti kecenderungan kerahasiaan dan beradaptasi sesuai dengan kebutuhan
pembatasan informasi kepada publik. organisasi.

Konservatisme versus Optimisme


Konservatisme dipandang sebagai preferensi untuk
berhati-hati, pada pengukuran dalam hal masa
depan yang pasti dibandingkan dengan pendekatan
lebih optimis dalam pengambilan resiko.
Hipotesis Hubungan Nilai Budaya
(Hofstede) dan Nilai Akuntansi (Gray) :

Hipotesis 1
Semakin tinggi peringkat suatu negara dalam hal individualisme dan
semakin rendah peringkat dalam hal penghindaran ketidakpastian dan
jarak kekuasaan maka semakin besar kemungkinan untuk peringkat
tinggi dalam hal profesionalisme.

Hipotesis 2
Semakin tinggi peringkat suatu negara dalam hal penghindaran
ketidakpastian dan jarak kekuasaan dan semakin rendah peringkat dalam
hal individualisme maka semakin besar kemungkinan untuk peringkat
tinggi dalam hal keseragaman.
Hipotesis 3
Semakin tinggi peringkat suatu negara dalam penghindaran
ketidakpastian dan semakin rendah peringkat dalam hal individualisme
dan maskulinitas maka semakin besar kemungkinan untuk peringkat
tinggi dalam hal konservatisme.

Hipotesis 4
Semakin tinggi peringkat suatu negara dalam penghindaran
ketidakpastian dan jarak dan peringkat nilai yang lebih rendah dalam hal
individualisme dan maskulinitas maka semakin besar kemungkinan untuk
peringkat tinggi dalam hal kerahasiaan.
Hubungan Nilai Budaya (Hofstede) dan Nilai Akuntansi (Gray)

Nilai Akuntansi (Gray)


Nilai Budaya
(Hofstede)
Profesionalisme Keseragaman Konservatisme Kerahasiaan

Jarak Kekuasaan - + ? +

Penghindaran
Ketidakpastian - + + +

Individualisme + - - -

Maskulinitas ? ? - -

Catatan : ‘+’ = hubungan positif; ‘-’ = hubungan negatif; ‘?’ = arah hubungan tidak jelas
Hubungan nilai budaya, nilai akuntansi dan praktik akuntansi
(Gray, 1988) :
 Otoritas dan penegakan sistem akuntansi
 Pengukuran dan karakteristik pengungkapan dalam sistem akuntansi

Nilai-nilai Budaya Nilai-nilai Akuntansi Praktik Akuntansi

Profesionalisme Otoritas &


Penghindaran Ketidakpastian Keseragaman Penegakan 
Individualisme
Jarak kekuasaan
Konservatisme Pengukuran &
Maskulinitas
Kerahasiaan Pengungkapan

Fechner & Kilgore (1994)


Penelitian dengan Dimensi Budaya Hofstede-Gray
Zarzeski (1996)
 Menggunakan dimensi budaya Hofstede untuk menjelaskan tingkat praktik pengungkapan
akuntansi.
 Budaya yang lebih individualistis dan maskulin, serta penghindaran ketidakpastian yang
rendah, maka perusahaan lebih cenderung untuk mengungkapkan tingkat informasi yang
lebih tinggi.
 Perusahaan mengungkapkan secara berbeda dalam suatu negara tergantung pada tingkat
internasionalitas perusahaan.

Perera (1989)
 Menggunakan dimensi budaya Hofstede dan dimensi nilai akuntansi
sub-budaya Gray untuk menjelaskan perbedaan historis dalam
03 praktik akuntansi yang diterapkan di negara-negara Eropa-
Kontinental dan negara-negara Anglo-Amerika.

Baydoun & Willett (1995)


 Menggunakan dimensi budaya Hofstede dan dimensi nilai
akuntansi sub-budaya Gray untuk menyelidiki penggunaan
French United Accounting System di Lebanon.
2. Agama

Agama melampaui batas-batas nasional dan berdampak terhadap


harmonisasi global standar akuntansi.

Hamid, Craig dan Clarke (1993)


Bagaimana budaya Islam telah gagal untuk merangkul praktik
akuntansi “Barat” ?

1. Kepatuhan dan keyakinan Islam dapat mempengaruhi struktur bisnis


dan keuangan.
 Islam memang memiliki pengertian tentang kepatuhan kepada
Tuhan dan bukan untuk kepentingan pemilik ekuitas atau pemberi
pinjaman.
2. Banyak praktik akuntansi Barat yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip
Islam.
 Islam menghalangi pembiayaan utang dan melarang pembayaran
bunga.
3. Sistem Hukum
Sistem Hukum Umum (Common Law System)

 Sistem hukum yang terkait dengan sedikit preskripsi akan adanya hukum undang-undang.
 Badan hukum dibentuk oleh hakim dan diimplementasikan dengan cara terbatas antara
pihak- pihak yang terkait dan hasilnya berupa keputusan bersifat hukum dalam kasus
tertentu.
 Implikasi dari hukum ini membentuk hukum yang tidak terlalu detail dalam pedoman praktik
akuntansi dan pelaksanaan akuntansi berlangsung berdasarkan pertimbangan profesional
akuntan dan auditor.

Sistem Hukum Romawi (Roman Law System)

 Sistem hukum yang terkait parlemen dan sangat detil dan mencakup setiap aspek
hidup.
 Implikasi dari hukum ini menghendaki suatu badan yang mengatur hukum akuntansi
dalam cara yang lebih rinci pada masing-masing transaksi.
 Dalam sistem ini tidak terlalu membutuhkan pertimbangan profesional dalam
menyiapkan atau mengembangkan praktik akuntansi.
4. Kepemilikan Bisnis dan Sistem Pembiayaan

Insider
 Dominasi bisnis milik keluarga
 Secara historis penyediaan keuangan jangka panjang yang dominan antara
bank atau pemerintah
 Memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen internal secara rinci dari
usaha

Outsider
 Pemegang saham eksternal merupakan sumber utama pembiayaan untuk
kegiatan usaha.
 Pemegang saham eksternal tidak akan terlibat dalam pengelolaan
perusahaan
 Tidak akan memiliki akses terhadap informasi akuntansi manajemen
perusahaan
5. Sistem Perpajakan
Perbedaan dalam metode akuntansi internasional juga dikaitkan dengan perbedaan dalam sistem
perpajakan, dimana laba yang rendah akan dikenakan pajak yang rendah

Outsider
Insider
Di negara-negara dengan sistem outsider
finance, praktik akuntansi keuangan
Di negara yang mayoritas dikembangkan untuk memberikan
menggunakan sistem insider finance, gambaran yang adil, seimbang dan
laporan keuangan yang telah objektif tentang kinerja ekonomi yang
dikembangkan tidak disajikan laporan mendasari bisnis untuk membantu
yang menggambarkan beberapa meningkatkan efektivitas keputusan
bentuk realitas ekonomi alokasi investasi oleh pemegang saham
eksternal.
6. Kekuatan Profesi Akuntansi

 Tujuan utama dari laporan keuangan akan telah


memberikan penyajian yang wajar, seimbang dan
objektif tentang kinerja ekonomi yang mendasari
bisnis, dan ini akan diperlukan pertimbangan
profesional untuk mengatasi setiap situasi yang
berbeda.

 Profesi akuntansi yang kuat akan efektif dalam


melobi pemerintah untuk memastikan bahwa
sistem peraturan akuntansi dalam pelaksanaan
pertimbangan profesional, sehingga dapat menjadi
kekuatan dan pengaruh profesi akuntansi.
7. Kejadian Sejarah
 Kejadian sejarah merupakan faktor penting, yang pengaruhnya pada pembatasan
sistem akuntansi masing-masing negara yang terkena dampak. (Nobes dan Parker,
2004)

 Setelah Wall Street Crash pada tahun 1929, undang-undang Securities Exchange
yang didirikan di US ditujukan untuk perlindungan investor

 Setelah peristiwa Enron pada tahun 2001, diklaim oleh banyak orang di UK bahwa
sistem regulasi yang berbeda akan mencegah Enron menggunakan teknik akuntansi
kreatif di UK
03 ALASAN UNTUK HARMONISASI DAN
STANDARISASI
HARMONISASI DAN STANDARDISASI

Harmonisasi adalah proses meningkatkan kesesuaian praktik akuntansi dengan


menentukan batasan tingkat perbedaannya.

Standarisasi dijelaskan sebagai istilah penerapan dari seperangkat aturan yang


lebih kaku dan sempit (daripada harmonisasi)

Alasan dilakukannya Standarisasi


• Peningkatan globalisasi, investor menggunakan laporan keuangan sebagai
informasi penting dalam pengambilan keputusan
• Standarisasi akan membuat perusahaan lebih mudah dalam mendaftar pada
pasar saham internasional
• Memfasilitasi fleksibilitas dan efisiensi yang lebih besar dalam penggunaan
staf oleh perusahaan akuntan dan auditor multinasional
04 HAMBATAN UNTUK HARMONISASI DAN
STANDARISASI
Hambatan dalam harmonisasi dan Standarisasi

• Perbedaan budaya dan kelembagaan.


• Standar akuntansi internasional sendiri sangat dipengaruhi oleh
model akuntansi Anglo-American
• Kurangnya profesi akuntansi yang dikembangkan di beberapa
negara
• Peraturan akuntansi memiliki konsekuensi ekonomi
05 PROSES DAN LEMBAGA STANDARISASI
AKUNTANSI INTERNASIONAL
International Accounting Standards Board (IASB)

 Sebelumnya bernama International Accounting Standards


Committee (IASC) didirikan pada 1973.

 Produknya adalah International Accounting Standards (IAS)

 Tahun 2001 berubah menjadi IASB, dengan produknya IFRS.

 IASB memiliki 14 anggota full time

 Tujuan didirikannya adalah:


• merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi
kepentingan publik yang harus diamati dalam penyajian
laporan keuangan dan mempromosikan ketaatan mereka di
seluruh dunia
• bekerja secara umum untuk perbaikan serta harmonisasi
peraturan, dan prosedur yang berkaitan dengan penyajian
laporan keuangan.
International Organization of Securities
Commissions (IOSCO)

 Badan yang mewakili regulator sekuritas pemerintah di seluruh dunia.

 Bekerja dengan IASB, dan telah membantu IAS/IFRS untuk mencapai


penerimaan yang luas
Proses Standarisasi Akuntansi Internasional
UE setuju mulai 2005
Australia terlibat perusahaan yang
dalam sahamnya
penyelasaran diperdagangkan di
standar akuntansi bursa saham,
Australia dengan melakukan konsolidasi
IASC sesuai IFRS
Berdirinya IASC

1973 1980 1995 2001 2002


-an

IOSCO Menyatakan IASC diganti


perlu memiliki menjadi IASB
standar akuntansi
pada bursa efek
Thank you

Anda mungkin juga menyukai