Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM KOMUNIKASI
MODUL IV : MODULASI DIGITAL

DISUSUN OLEH :
Prima Yogaswara
18101026
Partner:
1. Raffika Hanum (18101027)
2. Rizky Hidayatullah (18101030)
3. Sapitri (18101031)
Tanggal Praktikum : 29 Juni 2021
Asisten Praktikum :
1. Yahya Ega Masyarik (19201005)
1. Yulina Nur Khamidah (19201009)
Dosen Praktikum : Fauza Khair, S.T., M.Eng

LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI


FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
JL. D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2021
Praktikum Sistem Komunikasi

MODUL IV
MODULASI DIGITAL

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Memahami konsep modulasi digital : BPSK, QPSK, 16 QAM, dan 64
QAM.
2. Memahami pengaruh noise pada pengiriman data.
II. ALAT DAN BAHAN
1. 1 set PC atau Laptop
2. Software Matlab R2015b
a. Random integer generator 1 buah
b. BPSK modulator dan BPSK demodulator 1 buah
c. QPSK modulator dan QPSK demodulator 1 buah
d. 16 QAM modulator dan 16 QAM demodulator 1 buah
e. 64 QAM modulator dan 64 QAM demodulator 1 buah
f. AWGN channel 1 buah
g. Error rate calculation 1 buah
h. Display 1 buah
i. Constellation diagram 2 buah
III. DASAR TEORI
Modulasi merupakan proses penumpangan sinyal informasi terhadap sinyal
carrier (pembawa) dimana parameter sinyal pembawa atau sinyal carrier
diubah ubah terhadap yang lain (yaitu sinyal pemodulasi yang berupa sinyal
informasi). Sinyal informasi dapat berbentuk sinyal audio, sinyal video, atau
sinyal yang lain. Dalam melakukan modulasi diperlukan sebuah perangkat
yang dinamakan modulator. Modulator yaitu proses “menumpangkan” data
pada frekuensi gelombang pembawa (Carrier Signal) ke sinyal
informasi/pesan agar bisa dikirim ke penerima melalui media tertentu (kabel
atau udara), biasanya berupa gelombang sinus. Modulasi dari gelombang sinus
akan mengubah sebuah gelombang pesan baseband menjadi gelombang
passband. Selain modulator terdapat sebuah perangkat lain yang digunakan
sebagai penerjemah/pembaca hasil dari modulasi yang dilakukan oleh modul-

IT Telkom Purwokerto 1 18101026 – Prima Yogaswara


Praktikum Sistem Komunikasi

ator yaitu demodulator [1].


Modulasi Digital merupakan proses penumpangan sinyal digital (bit
stream) ke dalam sinyal carrier. Modulasi digital sebetulnya adalah proses
mengubah-ubah karakteristik dan sifat gelombang pembawa (carrier)
sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya (modulated carrier) memeiliki ciri-
ciri dari bit-bit (0 atau 1) yang dikandungnya. Berarti dengan mengamati
modulated carriernya, kita bisa mengetahui urutan bitnya disertai clock
(timing, sinkronisasi). Melalui proses modulasi digital sinyal-sinyal digital
setiap tingkatan dapat dikirim ke penerima dengan baik. Untuk pengiriman ini
dapat digunakan media transmisi fisik (logam atau optik) atau non fisik
(gelombang-gelombang radio). Pada dasarnya dikenal 3 prinsip atau sistem
modulasi digital yaitu: ASK, FSK, dan PSK [2].
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya pada dasarnya ada tiga cara
pemodulasian suatu pembawa gelombang sinus : Perubahan amplitudonya,
phasanya, dan frekuensinya sesuai dengan informasi yang ditransmisi. Dalam
kasus biner ini sesuai dengan penggantian (switching) tiga parameter antara
salah satu dari dua harga yang mungkin. Yang paling umum amplitudo
berganti antara nol (keadaan mati atau off ) dan suatu tingkatan amplitudo yang
sudah ditentukan sebelumnya (keadaan hidup atau on). Maka sistem semacam
itu dinamakan diselaraskan-mati-hidup (Amplitude Shift Keying). Begitu juga,
dalam penyelarasan geser-phasa (Phasa Shift Keying atau PSK), phasa suatu
pembawa bergantian sebesar π radian atau 180°. Cara lain kita dapat
memikirkan penggantian polaritas pembawa menurut informasi biner. Dalam
kasus diselaraskan-geser-frekuensi (Frequency Shift Keying atau FSK),
pembawa bergantung antara dua frekuensi yang sudah ditentukan sebelumnya,
dengan memodulasikan satu pengosilasi gelombang sinus atau dengan
penggantian antara dua pengosilasi dikunci dalam phasa [3].
Demodulator mempunyai fungsi kebalikan dari modulator (demodulasi),
yaitu proses mendapatkan kembali data atau proses membaca data dari sinyal
yang diterima dari pengirim. Dalam demodulasi, sinyal pesan dipisahkan dari
sinyal pembawa frekuensi tinggi. Kedua fungsi modulator dan demodulator
tersebut terdapat langsung pada sebuah perangkat yang disebut dengan modem
(modulator demodulator). Tujuan dari modulasi adalah untuk memindahkan
posisi spektrum dari sinyal data, dari pita spektrum yang rendah (base band)
IT Telkom Purwokerto 2 18101026 – Prima Yogaswara
Praktikum Sistem Komunikasi

ke pita spektrum yang jauh lebih tinggi (band pass). Hal ini dilakukan pada
transmisi data tanpa kabel (dengan antena), yang mana dengan membesarnya
frekuensi data yang dikirim, maka dimensi antenna yang digunakan akan
mengecil [4].

Gambar 3.1 Modulasi digital [4]


Modulasi digital merupakan proses penumpangan sinyal digital ke dalam
sinyal pembawa (carrier). Modulasi digital ini juga dapat dikatakan sebagai
sebuah proses mengubah-ubah karakteristik dan sifat gelombang pembawa
sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya (modulated carrier) memiliki ciri-
ciri dari bit 0 atau bit 1 yang dikandungnya. Sehingga dengan mengamati
modulated carrier, kita bisa mengetahui urutan bitnya disertai clock (timing,
sinkronisasi). Melalui proses modulasi digital sinyal-sinyal digital setiap
tingkatan dapat dikirim ke penerima dengan baik. Untuk pengiriman ini dapat
digunakan media transmisi fisik (logam atau optik) atau non fisik (gelombang-
gelombang radio). Terdapat beberapa sistem modulasi digital antara lain
Amplitude Shift Keying (ASK), Frequency Shift Keying (FSK), dan Phase Shift
Keying (PSK). Namun seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, mun-
cul teknik-teknik modulasi digital yang merupakan kombinasi dari ketiga jenis
dasar modulasi tersebut seperti Amplitude Phase Keying (APK), Quadrature
Amplitude Modulation (QAM) dan lain sebagainya.
Binary Phase Shift Keying (BPSK) adalah format yang paling sederhana
dari PSK. Menggunakan dua yang tahap yang dipisahkan sebesar 180° dan
sering juga disebut 2-PSK. Modulasi ini paling sempurna dari semua bentuk
modulasi PSK. Akan tetapi bentuk modulasi ini hanya mampu memodulasi 1
bit/simbol dan dengan demikian maka modulasi ini tidak cocok untuk aplikasi
data-rate yang tinggi dimana bandwidthnya dibatasi.
Quadrature Phase Shift Keying (QPSK), kadang - kadang dikenal sebagai
IT Telkom Purwokerto 3 18101026 – Prima Yogaswara
Praktikum Sistem Komunikasi

quarternary atau quadriphase PSK atau 4-PSK, QPSK menggunakan empat


titik pada diagram konstilasi, terletak di sekitar suatu lingkaran. Dengan empat
tahap, QPSK dapat mendekode dua bit per simbol. Hal ini berarti dua kali dari
BPSK. Analisa menunjukkan bahwa ini mungkin digunakan untuk
menggandakan data-rate jika dibandingkan dengan sistem BPSK. Walaupun
QPSK dapat dipandang sebagai sebagai suatu modulasi quaternary, lebih
mudah untuk melihatnya sebagai dua quadrature carriers yang termodulasi
tersendiri. Dengan penafsiran ini, maka bit yang digunakan untuk mengatur
komponen phase pada sinyal carrier ketika digunakan untuk mengatur
komponen quadrature-phase dari sinyal carrier tersebut. BPSK digunakan
pada kedua carrier dan dapat dimodulasi dengan bebas [5].
AWGN merupakan noise yang pasti terjadi pada jaringan wireless manapun
yang memilikii sifat-sifat additive, white dan gaussian. Sifat additive artinya
noise yang dijumlahkan dengan sinyal, sifat white artinya noise tidak
tergantung dari frekuensi operasi sistem dan memiliki rapat daya yang konstan,
dan sifat gaussian artinya besarnya tegangan noise memiliki rapat peluang
terdistribusi gaussian.
Quadrature Amplitudo Modulation atau QAM adalah suatu cara
pentransmisian pada laju bit-bit yang lebih tinggi pada saluran/kanal dengan
lebar pita yang terbatas. Sebagai contoh penggunaan kumpulan sinyal QAM 16
titik memungkinkan 9600 bit/detik ditransmisikan pada saluran telepon dengan
lebar pita 2700 Hz. Modulasi 16-QAM adalah modulasi QAM dimana dalam
satu simbolnya memuat 4 bit data yang akan ditransmisiskan. Simbol dapat
menyatakan 16 nilai yang berbeda (0000, 0001, 0010……1111). Sedangkan
Modulasi 64-QAM setiap simbol dapat menyatakan dalam 64 nilai (000000,
000001, 000010,……111111) [6].

IT Telkom Purwokerto 4 18101026 – Prima Yogaswara


Praktikum Sistem Komunikasi

IV. HASIL DATA


Tabel 4.1 Hasil percobaan

BER Number of error


Modulasi
-20 -10 -5 0 5 10 20 -20 -10 -5 0 5 10 20
BPSK 0.41 0.33 0.21 0.07 0.004 0 0 123 133 108 79 5 0 0

QPSK 0.7 0.6 0.46 0.31 0.08 0.0009 0 140 120 139 127 89 1 0

16 QAM 0.93 0.85 0.83 0.72 0.53 0.24 0 186 171 165 144 107 122 0

64 QAM 0.98 0.97 0.96 0.92 0.86 0.66 0.05 197 195 192 185 172 133 100
2 3 5 5 2 6

Tabel 4.2 Hasil konstelasi modul BPSK


Eb/No (dB) Sebelum ditambah noise Sesudah ditambah noise

-20

-10

-5

IT Telkom Purwokerto 5 18101026 – Prima Yogaswara


Praktikum Sistem Komunikasi

10

20

IT Telkom Purwokerto 6 18101026 – Prima Yogaswara


Praktikum Sistem Komunikasi

Tabel 4.3 Hasil konstelasi modul QPSK


Eb/No (dB) Sebelum ditambah noise Sesudah ditambah noise

-20

-10

-5

IT Telkom Purwokerto 7 18101026 – Prima Yogaswara


Praktikum Sistem Komunikasi

10

20

IT Telkom Purwokerto 8 18101026 – Prima Yogaswara


Praktikum Sistem Komunikasi

Tabel 4.4 Hasil konstelasi modul 16 QAM


Eb/No (dB) Sebelum ditambah noise Sesudah ditambah noise

-20

-10

-5

IT Telkom Purwokerto 9 18101026 – Prima Yogaswara


Praktikum Sistem Komunikasi

10

IT Telkom Purwokerto 10 18101026 – Prima Yogaswara


Praktikum Sistem Komunikasi

20

IT Telkom Purwokerto 11 18101026 – Prima Yogaswara


Praktikum Sistem Komunikasi

Tabel 4.5 Hasil konstelasi modul 64 QAM


Eb/No (dB) Sebelum ditambah noise Sesudah ditambah noise

-20

-10

-5

IT Telkom Purwokerto 12 18101026 – Prima Yogaswara


Praktikum Sistem Komunikasi

10

IT Telkom Purwokerto 13 18101026 – Prima Yogaswara


Praktikum Sistem Komunikasi

20

IT Telkom Purwokerto 14 18101026 – Prima Yogaswara


Praktikum Sistem Komunikasi

V. ANALISIS
Praktikum kali ini mengenai percobaan pengiriman sinyal dengan
modulasi digital. Modulasi digital pada dasarnya berupa proses penumpangan
sinyal informasi kepada sinyal pembawanya (carrier signal). Yang mana
dalam modulasi digital mempunyai proses perubahan atau pemecahan sinyal
yang memiliki sifat dan alat karakteristik yang mempunyai kualitas atau
ketentuan dalam jenis gelombang pembawanya sehingga mendapatkan hasil
dengan bentuk gelombang pembawanya memiliki nilai bit 0 dan 1.
Berdasarkan perkembangan teknologi sekarang, terjadi
pengimplementasian modulasi digital yang menghasilkan karakteristik sinyal
dengan berbagai macam banyak bit nya. Amplitude Phase Keying (APK),
Quadrature Amplitude Modulation (QAM), dll ini menandakan hasil dari
perkembangan teknologi yang merambat ke modulasi digital juga. Yang
praktikan gunakan ada 4 modulasi digital, yaitu BPSK dan QPSK yang berasal
dari teknologi modulasi PSK, serta 16QAM dan 64QAM yang berasal dari
teknologi modulasi QAM. Dalam pelaksanaannya, praktikan menggunakan
software Matlab yang mana di simulasikan menggunakan model Simulink agar
dapat menggunakan komponen perangkat yang dibutuhkan seperti pada
aslinya.
Rangkaian yang sudah sesuai dengan modul percobaan yang mana terdiri
dari random integer generator sebagai sumber sinyal informasi dan selebihnya
akan mencoba berbagai macam jenis modulasi digital dengan mencoba
komponen BPSK modulator dan BPSK demodulator, QPSK modulator dan
QPSK demodulator, 16 QAM modulator dan 16 QAM demodulator, 64 QAM
modulator dan 64 QAM demodulator, AWGN channel, error rate calculation,
display, dan constellation diagram yang berbeda dengan lainnya mengenai
jumlahmnya yaitu 2 buah. Komponen yang disebut random integer generator
memiliki ciri khas dimana setiap modulator dan demodulator nya dirubah
sesuai dengan modulasi digital yang akan dicoba itu berbeda pada bagian bit
yang akan dikirimkan per frame nya, sehingga jika modulasi yang digunakan
BPSK maka hanya 2 bit per frame nya, 4 bit per frame untuk modulasi QPSK,
16 bit per frame untuk modulasi 16QAM, dan 64 bit per frame tentunya untuk
modulasi 64QAM. Berdasarkan 4 modulasi yang digunakan didapati bahwa
jika ingin mengirimkan sinyal dengan rate yang tinggi maka lebih baik dengan
IT Telkom Purwokerto 15 18101026 – Prima Yogaswara
Praktikum Sistem Komunikasi

modulasi berguna untuk rate yang tinggi juga seperti 64QAM. Untuk
menghasilkan sinyal output, adanya modulator sendiri mempunyai fungsi
untuk menumpangkan sinyal informasi ke sinyal pembawa sebagaimana
nantinya dikirimkan ke AWGN channel untuk menguji dengan menambahkan
noise atau energy yang berarti di AWGN channel ini terjadi penguatan atau
pelemahan sinyal. Sedangkan sinyal yang diterima demodulator akan dipecah,
diantaranya memisahkan sinyal informasi dari sinyal modulasi. Sinyal yang
telah di demodulasi dikirimkan ke komponen error rate calculation yang mana
harus dikalkulasikan nilainya agar dapat nilai yang akan ditampikan pada
komponen display. Hal ini menandakan bahwa display sendiri hanya
komponen yang pasti menampilkan nilai BER, number of error.
Modulasi BPSK memiliki format yang paling sederhana dari PSK. Dengan
identitasnya menggunakan dua yang tahap atau yang dipisahkan sebesar 180°
dan sering juga disebut 2-PSK. Yang mana modulasi ini di nilai lebih sempurna
dari semua bentuk modulasi PSK. Akan tetapi bentuk modulasi ini hanya
mampu memodulasi 1 bit per simbol, dengan demikian maka modulasi ini tidak
cocok untuk aplikasi data dengan rate yang tinggi dimana bandwidth nya
dibatasi. Dalam modualasi, hal utama yang harus diperhatikan dalam
percobaan meliputi, mengatur set-size sesuai dengan komponen modulasi yang
digunakan pada random integer generator, dan mengubah nilai Eb/No pada
AWGN channel. Pengaturan set-size berfungsi untuk menandakan teknik
modulasi apa yang sedang dilakukan. Jika praktikan meilhat pada BER dan
number of error nya semakin banyak noise yang diberikan oleh AWGN
channel maka BER dan number of errornya akan semakin besar. Didapati
bahwa ketika diberi noise -20 dB pada figure constellation sebelum dan setelah
melalui AWGN channel, pada sebelum melalui AWGN channel dapat dilihat
hanya memiliki 2 titik saja yang beraturan, namun setelah diberi noise titik
yang terdapat pada figure menjadi tak beraturan. Dibandingkan dengan figure
constellation yang diberi gain 20 dB, pada figure constellation sebelum melalui
AWGN channel dan pada figure constellation setelah melaui AWGN channel
titiknya sama sama beraturan walaupun pada figure constellation setelah
melaui AWGN channel titiknya tidak terlalu rapi, namun mungkin masih pada
batas ambang wajar atau masih mirip dengan sebelum dilewatkan di AWGN
channel, hal ini menandakan kualitas sinyal yang bagus atau buruk hasilnya
IT Telkom Purwokerto 16 18101026 – Prima Yogaswara
Praktikum Sistem Komunikasi

ditandai dengan mirip tidaknya dengan sebelum melewati AWGN channel dan
yang menandakan sinyal itu buruk atau bagus kualitasnya juga dengan semakin
besar nilai Eb nyam aka sinyalnya akan semakin bagus, begitu juga sebaliknya.
Sedangkan pada QPSK menggunakan empat titik pada diagram konstilasi,
terletak di sekitar suatu lingkaran. Dengan empat tahap, QPSK dapat
mendekode dua bit per simbol. Hal ini berarti dua kali dari BPSK. Analisa
menunjukkan bahwa ini mungkin digunakan untuk menggandakan data rate
jika dibandingkan dengan sistem BPSK. Maka, bit yang digunakan untuk
mengatur komponen phase pada sinyal carrier ketika digunakan untuk
mengatur komponen quadrature-phase dari sinyal carrier tersebut. BPSK
digunakan pada kedua carrier dan dapat dimodulasi dengan bebas.
Untuk modulasi QPSK, yang harus dilakukan yaitu mengatur set-size
menjadi 4 pada random integer generator, mengubah nilai Eb/No pada AWGN
channel dan mengganti komponen dengan QPSK modulator dan QPSK
demodulator. Jika pada BER dan number of error nya semakin banyak noise
yang diberikan oleh AWGN channel maka BER dan number of errornya akan
semakin besar. Dapat diketahui apabila diberi noise -20 dB pada figure
constellation sebelum dan setelah melalui AWGN channel, pada sebelum
melalui AWGN channel dapat dilihat hanya memiliki 4 titik saja yang
beraturan, namun setelah diberi noise titik yang terdapat pada figure menjadi
tak beraturan. Bandingkan dengan figure constellation yang diberi gain 20 dB,
pasti akan tetap bagus kualitas sinyal yang dihasilkan dengan nilai Eb lebih
besar atau bernilai positif, hal ini memang menandakan bahwa modulasi sangat
bagus jika semakin besar power input nya.
Sama halnya dengan modulasi BPSK dan QPSK, modulasi QAM sendiri
memiliki kesamaan untuk pengaturan nilai input nya, yang membedakan
dengan modulasi lainnya yaitu pengaturan average power yang mana setiap
titik memiliki daya yang besarnya sama rata. Untuk QAM, terdapat 2 tipe yang
mana klasifikasi 16 bit dengan 64 bit. Dari perbandingan kedua klasifikasi bit
tersebut yang unggul yaitu 64 QAM yang mana mengirimkan data dengan rate
yang tinggi sangat memadai. Ditandai dengan sampel per frame nya yang
mencapai 1000 dan disetiap frame ada 64 bit data yang siap dikirimkan. Pada
16QAM sebelum melalui AWGN channel dapat dilihat hanya memiliki 16 titik
saja yang beraturan, namun setelah diberi noise titik yang terdapat pada figure
IT Telkom Purwokerto 17 18101026 – Prima Yogaswara
Praktikum Sistem Komunikasi

menjadi tak beraturan. Bandingkan dengan figure constellation yang diberi


gain 20 dB, pada figure constellation sebelum melalui AWGN channel dan
pada figure constellation setelah melaui AWGN channel titiknya sama sama
beraturan walaupun pada figure constellation setelah melaui AWGN channel
titiknya tidak mendekati dengan sinyal aslinya tetapi informasi yang dibawa
masih sangat bagus.
Berdasarkan pada 64QAM mengubah nilai Eb/No pada AWGN channel,
mengganti komponen dengan Rectangle QAM modulator dan Rectangle QAM
demodulator dan mengganti M-ary number menjadi 64 untuk menjadikan
komponen tersebut 64 QAM. Pada nilai BER dan number of error nya, semakin
banyak noise yang diberikan oleh AWGN channel maka BER dan number of
errornya akan semakin besar. Dibuktikan dengan diberi nilai Eb/No -20 dB
dan 20 dB, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat 64 titik dalam figure
sebelum konstelasi dan sesudah, serta hasil modulasi juga semakin banyak atau
positif akan semakin baik sinyal informasi yang diterima dan begitu juga
sebaliknya.

IT Telkom Purwokerto 18 18101026 – Prima Yogaswara


Praktikum Sistem Komunikasi

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN
1. Semakin besar noise maka akan semakin berkurang kualitas sinyal
informasi yang diterima.
2. Banyaknya bit data yang dikirimkan tergantung dengan modulasi yang
digunakan.
3. Semakin besar energi bit dalam kanal maka semakin bagus juga sinyal
informasi yang dikeluarkan oleh demodulator.
4. Sinyal informasi yang berkualitas ditandai dengan hasil konstelasi
diagram sesudah kanal AWGN yang mirip dengan sebelum melalui
kanal AWGN.
5. Sinyal informasi hanya dapat di modulasi apabila di tumpangkan
dengan sinyal carrier.
B. SARAN
1. Praktikan sebaiknya telah mengetahui berbagai jenis modulasi yang
akan dilakukan.
2. Pemilihan komponen diharapkan tidak salah pilih agar dapat
menghasilkan output yang sesuai.
3. Praktikan diharapkan memahami langkah atau hasil dari setiap
percobaan agar dapat membuat analisis praktikum.

IT Telkom Purwokerto 19 18101026 – Prima Yogaswara


Praktikum Sistem Komunikasi

DAFTAR PUSTAKA

[1] N. Yasmine, "Perancangan Modul Pembelajaran Praktek AM Modulator


dan AM Demodulator Untuk Praktikum Di Laboratorium Teknik Telekomunikasi,"
2019. [Online]. Available: http://eprints.polsri.ac.id. [Accessed 30 Juni 2021].
[2] Anonymous, "Pengertian Dan Jenis – Jenis Modulasi Digital," 2021.
[Online]. Available: http://elektronika-dasar.web.id/ [Accessed 30 Juni 2021].
[3] I. Kurniadi, " Quadrature Phase Shift Keying (QPSK)," [Online].
Available: https://www.slideshare.net/ [Accessed 30 Juni 2021].
[4] I. K. N. Adi Jaya, "Modulasi Frekuensi (FM) Dan Modulasi Amplitudo
(AM)," 6 Desember 2020. [Online]. Available: https://osf.io. [Accessed 30 Juni
2021].
[5] Anonim, "Pengertian Dan Jenis – Jenis Modulasi Digital," 12 Januari
2021. [Online]. Available: http://elektronika-dasar.web.id. [Accessed 30 Juni
2021].
[6] F. Dheaputro, Y. Siti Rohmah and A. Dias Pambudi, "Perancangan
Simulator Modulasi dan Demodulasi 16-QAM DAN 64-QAM Menggunakan
LABView," vol. I, no. 2, pp. 1450-1456, 2015.

IT Telkom Purwokerto 20 18101026 – Prima Yogaswara

Anda mungkin juga menyukai