Anda di halaman 1dari 11

Modul IV

Modulasi Digital
A. Tujuan
1. Memahami konsep modulasi digital : BPSK, QPSK, 16 QAM, dan 64 QAM
2. Memahami pengaruh noise pada pengiriman data

B. Dasar Teori
B.1. BPSK
Binary Phase Shift Keying (BPSK) adalah saah satu teknik modulasi sinyal dengan
konversi sinyal digital 0 atau 1 menjadi suatu symbol berupa sinyak kontinyu yang
mempunyai dua fase yang berbeda. Untuk bit “1” mempunyai pergeseran fase 0o dan untuk
bit “0” mempunyai pergeseran fase 180o. Gambar 1 menunjukkan bentuk sinyal BPSK.

Gambar 1. Bentuk Sinyal BPSK


B.1.1. Konstelasi BPSK
Pada diagram konstelasi dari BPSk terdapat dua titik dimana untuk satu titik
mewakili (1) bit data yaitu (0) dan (1). Bit “0” mempunyai sudut phase 180 o dan bit
“1” mempunyai sudut phase 0o. Untuk mengetahui perubahan phase yang terjadi pada
sistem modulasi digital BPSK diagram konstelasinya ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2. Konstelasi BPSK


B.2. QPSK
Pada modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK), sebuah sinyal pembawa
sinusoidal diubah-ubah fasenya dengan menjaga tetap konstan amplitude dan
frekuensinya. Dalam QPSK ada 4 fasa keluaran yang berbeda, maka harus ada 4 kondisi
masukan yang berbeda. Karena masukan digital ke modulator QPSK adalah sinyal biner,
maka untuk menghasilkan 4 kondisi masukan yang berbeda harus dipakai bit masukan
lebih dari 1 bit tunggal. Menggunakan 2 bit, ada empat kondisi yang mungkin yaitu: 00,
01, 10 dan 11.

B.2.1. Konstelasi QPSK


Pada diagram konstelasi dari QPSK terdapat 4 titik dimana untuk satu titik mewakili
2 bit data yaitu (0 0), (0 1), (1 0), dan (1 1). Untuk bit (0 0) mempunyai sudut phase -1350,
bit (0 1) mempunyai sudut phase -450. Untuk bit (1 0) mempunyai phase +1350, sedangkan
untuk bit (1 1) mempunyai phase +450. Diagram kostelasi dari modulasi digital QPSK
ditunjukkan pada gambar 3.

Gambar 3. Konstelasi QPSK


B.3. QAM
Quadrature Amplitudo Modulation atau QAM adalah suatu cara pentransmisian
pada laju bit-bit yang lebih tinggi pada saluran/kanal dengan lebar pita yang terbatas.
Sebagai contoh penggunaan kumpulan sinyal QAM 16 titik memungkinkan 9600 bit/detik
ditransmisikan pada saluran telepon dengan lebar pita 2700 Hz.

B.3.1. Modulasi 16 QAM dan 64 QAM


Modulasi 16-QAM adalah modulasi QAM dimana dalam satu simbolnya
memuat 4 bit data yang akan ditransmisiskan. Symbol dapat menyatakan 16 nilai
yang berbeda (0000, 0001, 0010……1111). Sedangkan modulasi 64-QAM setiap
simbol dapat menyatakan dalam 64 nilai (000000, 000001, 000010,……111111).
C. Prosedur Percobaan
C.1. Modulasi BPSK
1. Buatlah rangkaian Simulink seperti pada gambar 1, dimana modul yang digunaan adalah :
a. 1 random integer generator
b. 1 bpsk modulator dan 1 bpsk demodulator
c. 1 awgn channel
d. 1 error rate calculation
e. 1 display
f. 2 constelation diagram

Gambar 1. Rangkaian simulink BPSK

2. Pada modul random integer generator, aturlah set size atau M-Ary Number menjadi 2
dan Samples per frame 100. Jangan lupa Frame-based outputs di centang bagi versi
matlab tertentu.

Gambar 2. Setting parameter blok random integer generator

3. Pada blok error rate calculation, atur parameter seperti pada gambar 3.
- output data -> port
- klik stop simulation, lalu ganti isi pada menu maximum number of symbol menjadi 1e4
Gambar 3. Setting parameter blok error rate calculation
4. Atur parameter simulasi dengan klik simulation→ Model configuration parameter seperti
pada gambar 4.
- start time : 0
- stop time : 1000
- type : variable-step
- max step size : auto

Gambar 4. Setting menu configuration parameter

5. Klik modul AWGN, gantilah Eb/No menjadi -20 db,-10 db,-5 db,0 db,5 db,10 db,20 db
seperti pada gambar 5.
Gambar 5. Setting blok AWGN channel

6. Jalankan simulasi, lalu lihat display dan konstelasi diagramnya.


7. Tulislah hasil percobaan ke dalam tabel simulasi seperti pada tabel 1.
8. Analisalah hasil BER dan jumlah error dari masing-masing percobaan.
9. Hasil konstelasi ditabelkan seperti pada tabel 2.

C.2. Modulasi QPSK


1. Buatlah rangkaian Simulink seperti pada gambar 1, dimana modulator dan demodulator
BPSK diganti menjadi QPSK.

Gambar 6 Rangkaian Simulink QPSK


2. Pada modul random integer generator, pada menu set size atau M-Ary Number ganti
menjadi 4 dan Samples per frame 100. Jangan lupa Frame-based outputs di centang
bagi versi matlab tertentu.
Gambar 7 Setting Blok Random Integer
4. Klik modul AWGN, gantilah Eb/No menjadi -20 db,-10 db,-5 db,0 db,5 db,10 db,20 db
secara bertahap.

Gambar 8 Setting Eb/No


5. Jalankan simulasi, lalu lihat lihat display dan konstelasi diagramnya.
6. Tulislah hasil percobaan ke dalam tabel simulasi seperti pada tabel 1.
7. Analisalah hasil BER dan jumlah error dari masing-masing percobaan.
8. Hasil konstelasi ditabelkan seperti pada tabel 2.

D.3. Modulasi 16QAM


1. Buatlah rangkaian Simulink seperti pada gambar 3, , dimana modul yang digunaan adalah :
a. 1 random integer generator
b. 1 rectangular qam modulator dan 1 qam demodulator
c. 1 awgn channel
d. 1 error rate calculation
e. 1 display
f. 2 constelation diagram

Gambar 9. Rangkaian simulink 16 QAM

2. Pada modul random integer generator, pada menu set size atau M-Ary Number ganti
menjadi 16 dan Samples per frame 100. Jangan lupa Frame-based outputs di centang
bagi versi matlab tertentu.

Gambar 10 Setting Random Integer Generator

3. Klik modul QAM modulator dan demodulator, lalu pada menu main, isikan parameter
berikut ;
- m-arry number : 16
- normalization method : average power
Gambar 11 Setting Parameter modul 16 QAM Modulator dan Demodulator

4. Jalankan simulasi dengan mengganti AWGN channel pada Eb/No menjadi -20 db,-10 db,-
5 db,0 db,5 db,10 db,20 db secara bertahap, kemudian jalankan simulasi.

Gambar 12 Setting Eb/No

5. Analisalah hasil BER dan jumlah error dari masing-masing percobaan.


6. Hasil konstelasi ditabelkan seperti pada tabel 2.
D.3. Modulasi 64QAM
1. Buatlah rangkaian Simulink seperti pada gambar 9.

Gambar 13 Rangkaian Simulink 64QAM

2. Pada modul random integer generator, pada menu Set Size atau M-ary number ganti
menjadi 64 dan Samples per frame 1000. Jangan lupa Frame-based outputs di centang
bagi versi matlab tertentu.

Gambar 14 Setting M-Ary Number


3. Klik modul QAM modulator dan QAM demodulator, lalu pada menu main, isikan parameter
berikut ;
- m-arry number : 64
- normalization method : average power
Gambar 15 Setting blok Modulator dan Demodulator
4. Klik modul AWGN, gantilah Eb/No menjadi -20 db,-10 db,-5 db,0 db,5 db,10 db,20 db
secara bertahap, kemudian jalankan simulasi.

Gambar 16 Setting AWGN


5. Tulislah hasil percobaan ke dalam tabel simulasi seperti pada tabel 1.
6. Analisalah hasil BER dan jumlah error dari masing-masing percobaan.
7. Buat tabel BER vs Eb/No. Bandingkan dari keempat modulasi tersebut.
8. Hasil konstelasi ditabelkan seperti pada tabel 2.

Tabel 1. Hasil Percobaan


BER Number of error
Modulasi
-20 -10 -5 0 5 10 20 -20 -10 -5 0 5 10 20
BPSK
QPSK
16 QAM
64 QAM
Tabel 2. Hasil Konstelasi

Modul BPSK/QPSK/16 QAM/64 QAM


Eb/No (dB) Sebelum ditambah noise Sesudah ditambah noise
-20
-10
-5
0
5
10
20

Anda mungkin juga menyukai