DISUSUN OLEH :
Prima Yogaswara
(18101026)
Tanggal Praktikum : 15 April 2021
Asisten Praktikum :
1. Aji Pangestu (18101074)
2. Wulan Tarru’ Padang (18101106)
Dosen Praktikum : Dadiek Pranindito S.T.M.T
MODUL I
KONFIGURASI FIBER TO THE HOME (FTTH) DAN TEKNOLOGI
SERAT OPTIK
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui Pengenalan sistem SKSO
2. Mampu mengetahui arsitektur dan topologi FTTX dan FTTH
3. Mampu mengetahui apa saja elemen dan Network FTTH
4. Mampu menghitung struktur dan warna serat optik
II. DASAR TEORI
Sistem komunikasi serat optik adalah suatu sistem komunikasi yang
menggunakan kabel serat optik sebagai media transmisinya yang dapat
menyalurkan informasi dengan kapasitas besar dan tingkat keandalan yang
tinggi, berbeda dengan media transmisi lainnya serat optik tidak menggunakan
gelombang elektromagnetik/listrik sebagai gelombang pembawanya
melainkan menggunakan sumber optik, detector optik, dan serat optik dengan
panjang gelombang cahaya 850nm, 1.300nm, dan 1550nm.
Gambar 1.3 Blok diagram prinsip kerja transmisi pada serat optik[3].
Serat optik terbuat dari bahan dielektrik yang berbentuk seperti kaca (glass).
Didalam serat inilah energi listrik diubah menjadi cahaya yang akan
ditransmisikan sehingga dapat diterima di ujung unit penerima (receiver)
melalui transducer. Pada Gambar 1.3 dapat dilihat struktur dasar kabel serat
optik.
5.
5
12 Warna Tube adalah 5+1=6, Putih
65
60 Warna Core adalah Core ke-5 yaitu Abu-abu
5
6. 2
12 Warna Tube adalah 2+1=3, Hijau
35
24 Warna Core adalah Core ke-11 yaitu Pink
11
7.
5
12 Warna Tube adalah 5+1=6, Putih
66
60 Warna Core adalah Core ke-6 yaitu Putih
6
8.
3
12 Warna Tube adalah 3+1=4, Coklat
41
36 Warna Core adalah Core ke-5 yaitu Abu-abu
5
9.
3
12 39 Warna Tube adalah 3+1=4, Coklat
36 Warna Core adalah Core ke-3 yaitu Hijau
3
10.
4
12 55 Warna Tube adalah 4+1=5, Abu-abu
48 Warna Core adalah Core ke-7 yaitu Merah
7
IV. ANALISA
Berdasarkan praktikum modul 1 (satu) yaitu mengenai konfigurasi fiber to
the home dan teknologi serat optik. Dalam modul ini diperoleh kesimpulan
bahwa FTTX merupakan generalisasi beberapa konfigurasi penyebaran optik
antara lain FTTH, FTTT, FTTB, FTTC.
Dapat diketahui bahwa FTTH merupakan koneksi broadband fiber optik
dengan titik konversi optik berada dirumah pelanggan. Jadi, terminal
pelanggan dihubungkan dengan titik konversi optik melalui kabel tembaga
indoor atau instalasi kabel rumah (IKR). Fiber to the home (FTTH) dapat
dianalogikan sebagai pengganti terminal bagi (TB).
Konfigurasi FTTH terbagi menjadi 4 segment yaitu segment A, segment B,
segment C, segment D. Jadi, pada konfigurasinya Optical Line Terminal (OLT)
adalah perangkat aktif yang terdapat pada sentral. OLT bekerja sebagai
antarmuka sentral dengan jaringan yang dihubungkan ke satu atau lebih
jaringan distribusi optik. Selanjutnya, dari OLT akan dihubungkan ke Optical
Distribution Frame (ODF). Jadi ODF akan menterminasi awal kabel serat
optik, dan untuk menghubungkan OLT dengan ODF maka digunakan
patchcord.
Serat optik terbagi atas 3 (tiga) jenis yaitu multimode step index fiber,
multimode graded index dan single mode step index. Pada multimode step
index fiber Pada jenis multimode step index fiber ini, diameter core lebih besar
dari diameter cladding. Dampak dari besarnya diameter core menyebabkan
rugi-rugi dispersi waktu transmit-nya besar. Penambahan presentase bahan
silica pada waktu pembuatan tidak terlalu berpengaruh dalam menekan rugi-
rugi dispersi waktu pengiriman.
Serat optik multimode graded index ini memiliki core yang terdiri dari
sejumlah lapisan gelas yang memiliki indeks bias yang berbeda, indeks bias
tertinggi terdapat pada pusat core dan berangsur-angsur turun sampai ke batas
core-cladding. Akibatnya dispersi waktu berbagai mode cahaya yang
merambat berkurang sehingga cahaya akan tiba pada waktu yang bersamaan.
Dapat dilihat bahwa single mode step index mempunyai core maupun
cladding yang dibuat dari material penyusunnya yaitu silica glass. Ukuran
core yang jauh lebih kecil dari cladding dibuat demikian agar rugi-rugi
transmisi berkurang akibat fading.
Sebagian dari energi listrik yang mengalir dari suatu kabel menghilang
sebagian dikarenakan oleh tahanan dari konduktor tembaga. Core dari kabel
serat optik menyerap sebagian dari energi cahaya. Hal ini dinyatakan dalam
redaman kabel. Satuan yang digunakan untuk redaman serat optik adalah
dB/km. redaman tergantung dari beberapa keadaan. Yang berarti menandakan
bahwa redaman tergantung pada panjang gelombang dari cahaya yang
digunakan.
Dalam kabel optik dengan sejumlah besar core, core tersebut
Dikelompokkan dalam tabung atau casing. Satu tabung dua belas Warna kabel
serat optik. Oleh karena itu, kabel optik 24 core akan digunakan Ditampung
dalam 2 tube, setiap tube berisi 12 core warna yang berbeda. Urutan warnanya
adalah biru, oranye, hijau, coklat, abu-abu, putih, merah, Hitam, kuning, ungu,
merah muda dan tosca.
Dengan menggunakan teknologi serat optik ini maka, akan mendapatkan
atenuasi dan ukuran broadband yang lebih rendah, sehingga dapat
mengirimkan lebih banyak data atau paket.
B. SARAN
1. Praktikan harus sudah mempelajari modul praktikum terlebih dahulu
sebelum melakukan praktikum.
2. Sebaiknya praktikan memperhatikan asisten saat menjelaskan materi
dan bertanya jika terdapat informasi yang belum jelas.
3. Sebaiknya praktikan memperhatikan apa yang di jelaskan oleh asisten
baru kemudian dapat bertanya jika sudah di beri waktu bertanya.
4. Praktikan harus bisa menghitung dan menentukan warna kabel optik
dengan melihat nilai core nya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonymous, "Sistem Komunikasi Serat Optik” April 2000. [Online]. Available:
https://www.elektroindonesia.com [Accessed 16 April 2021].
[2] Anonymous, "Mengenal Teknologi Fiber Optik," 16 Februari 2013. [Online].
Available: https://klikhost.com [Accessed 16 April 2021].
[2] Luchinda, "Sistem Komunikasi Serat Optik” November 2015. [Online].
Available: http://repository.unsada.ac.id [Accessed 16 April 2021].
[3] Anonymous, "Pengenalan Komunikasi Serat Optik” Maret 2012. [Online].
Available: https://comp-eng.binus.ac.id [Accessed 17 April 2021].