1
PENILAIAN
Akhlak : 0 %
Kehadiran : 15 %
Tugas : 20 %
Quiz : 15 %
Mid Test : 25%
Nilai A : 80 – 100
Final Test : 25%
Nilai B : 70 – 79
Nilai C : 60 – 69
Nilai D : 50 – 59
Nilai E : 0 – 49
2
Tujuan Perkuliahan
Tujuan Umum
Membentuk dan menumbuhkan :
1. pengetahuan mengenai konsep basis data, perancangan
Model E-R dan Model Relasional, serta implementasinya.
2. kemampuan menangani operasi pada basis data operasional.
Tujuan Khusus
1. Mahasiswa memahami konsep yang melatarbelakangi
perancangan basis data dengan Model E-R dan Model Relasional.
2. Mahasiswa mampu melakukan perancangan dan implementasi
basis data dengan model E-R dan relasional.
3. Melakukan penanganan operasi terhadap basis data operasional.
3
Silabus
Pengenalan Basis Data
Sistem Basis Data
Model Data
Model Entity – Relationship (E-R)
Model Relasional
Normalisasi Data
Denormalisasi Basis Data
SQL (Structured Query Language)
Aplikasi Basis Data
4
Pengenalan Basis Data
Definisi Basis Data
Basis Data (DATABASE):
- Basis markas, gudang, tempat berkumpul
- Data representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek
(manusia,barang,hewan,peristiwa,konsep,keadaan,dll),
direkam dalam bentuk ANGKA , HURUF, TEKS, SIMBOL,
GAMBAR, dll.
Definisi Basis Data :
“ Himpunan kelompok data (arsip/file/tabel) yang saling berhubungan,
dan diorganisir/diatur/dikelompokkan sedemikian rupa, tanpa
pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, sehingga dapat
dimanfaatkan kembali dengan MUDAH dan CEPAT”.
Jadi basis data bukan sekedar penyimpanan data secara elektronis.
5
Pengenalan Basis Data (2)
Operasi Dasar Basis Data
Dalam sebuah disk /media penyimpanan,
dapat terdiri dari > 1 basis data, dan dalam sebuah basis data,
dapat ditempatkan 1 atau lebih file/tabel, yang menjadi tempat
sesungguhnya data disimpan.
6
Pengenalan Basis Data (3)
7
Pengenalan Basis Data (4)
Penerapan Basis Data
Hampir di semua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam
suatu organisasi/ perusahaan, berhubungan dengan basis data,
yang biasanya berupa fungsi Pengelolaan Sistem Informasi.
Basis data merupakan komponen utama setiap sistem informasi.
Contoh bidang fungsional yang telah umum memanfaatkan
basis data demi efisiensi, akurasi, dan kecepatan operasi :
- Kepegawaian berbagai perusahaan dengan banyak pegawai.
- Pergudangan (inventory) pabrik, grosir, apotik, dll.
- Akuntansi untuk berbagai perusahaan
- Reservasi hotel, pesawat, kereta api, dll.
- Layanan Pelanggan (Customer Care) bank, telekomunikasi,dll.
8
Sistem Basis Data
Sistem :
Sebuah tatanan (keterpaduan) yg terdiri atas sejumlah komponen
fungsional yang saling berhubungan dan secara bersama-sama
bertujuan untuk memenuhi suatu proses pekerjaan tertentu.
Komponen Sistem Basis Data :
1. Hardware (Perangkat Keras)
komputer (stand alone /multiuser), harddisk ,
tape / removable disk, perangkat komunikasi jaringan.
2. Operating System (Sistem Operasi)
mengendalikan resource dalam komputer dan melakukan
operasi- operasi dasar pd komputer (operasi I/O,pengelolaan file,dll).
Contoh : MS-Windows 95/XP/NT/Vista, Novel Netware, Unix, Linux.
9
Sistem Basis Data (2)
3. Database (Basis Data)
Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data,
dan sebuah basis data dapat memiliki sejumlah objek basis data
(file/tabel/indeks).
Selain menyimpan data, setiap basis data juga menyimpan definisi
struktur basis data dan objek-objeknya secara detail.
4. DBMS / Database Management System (Sistem Pengelola Basis Data)
Mengelola basis data secara fisik :
mengorganisir, menyimpan (insert), mengubah (update) , dan
mengambil kembali (retrieve/search) data.
Menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara
bersama, pemaksaan keakuratan/konsistensi data, dsbnya.
Contoh : dBase, Ms-Acces untuk kelas sederhana
SQL Server,MySQL,CA-Open Ingres,Oracle kls kompleks
10
Sistem Basis Data (3)
5. User (Pengguna)
Tipe-tipe user berdasarkan cara berinteraksi terhadap sistem :
a. Programmer Aplikasi : berinteraksi dengan DML + embeded
program(C, C++, Pascal).
b. User Mahir (Casual User) : dengan query
c. User Umum (End User / Naive User) : dengan executable program
d. User Khusus (Specialized User) : dengan aplikasi basis data khusus
non konvensional, seperti untuk
aplikasi AI, Pakar, Citra, dll.
11
Sistem Basis Data (4)
DBMS
Basis Data
File 2
File 1
File 3
12
Sistem Basis Data (5)
Abstraksi Data
13
Sistem Basis Data (6)
3. View Level
Leveltertinggi abstraksi data, hanya menunjukkan sebagian dari
basis data.
Pada level ini, user hanya melihat data yang dibutuhkannya saja,
yang diatur oleh aplikasi end user.
Level Konseptual
Level Fisik
14
Sistem Basis Data (7)
15
Sistem Basis Data (8)
Bahasa basis data biasanya dikelompokkan jadi 2 bentuk :
1. Data Definition Language (DDL)
2. Data Manipulation Language (DML) .
17
Sistem Basis Data (10)
Struktur Sistem Basis Data
Naive Programmer Casual Database
User Aplikasi User Administrator
(DBA)
File
Manager
File Data
Kamus Data
DISK
18
Sistem Basis Data (11)
1. File Manager : mengelola alokasi ruang dalam disk dan
struktur data yang dipakai, untuk efisiensi dan
efektifitas penyimpanan.
2. Database Manager : menyediakan interface antara data low level
yang ada di basis data, dengan program
aplikasi dan query yang diberikan sistem.
3. Query Processor : menerjemahkan perintah query ke perintah low
level, dan mentransformasikan permintaan user
menjadi lebih efisien, shg query lebih efektif.
4. DML Compiler : mengkonversi perintah DML
berinteraksi dengan query processor.
5. DDL Compiler : mengkonversi perintah-perintah DDL ke dalam
sekumpulan tabel yang mengandung metadata,
yang kemudian disimpan dalam kamus data.
19
Sistem Basis Data (12)
Interaksi Sistem Basis Data
Aplikasi (SIM)
End-user
Bhs program
Query (SQL)
Aplikasi
Basis Data
User mahir Programmer
DBMS
Basis
Data
20
Sistem Basis Data (13)
Aplikasi dan DBMS
Aplikasi B
Basis Data
21
Syukran
22
Model Data
Definisi Model Data
sekumpulan perangkat konseptual untuk mendeskripsikan data,
relasi / hubungan antardata, semantik (makna) data, dan
konsistensi batasan (constraint) data.
23
Model Data (2)
Kategorisasi Model Data :
1. Object-Based Logical Models :
a. Model E-R (Entity-Relationship) Model Keterhubungan Entitas
b. Object Oriented Models Model Berorientasi Objek
Setiap objek berisi :
- Nilai yang disimpan dalam variabel instant
(yang “melekat” dengan objek itu sendiri)
- Metode operasi yang berlaku
- Class : objek-objek dengan tipe nilai dan metode yang sama
- Sending a message sebuah objek dapat mengakses data
objek lain hanya dgn memanggil
metode dari objek tersebut.
c. Semantic Data Model Model Data Semantik.
d. Functional Data Model Model Data Fungsional.
24
Model Data (3)
2. Record-Based Logical Models :
a. Model Relasional
Menggunakan kumpulan tabel-tabel untuk merepresentasikan
data dan relasi antar data tersebut.
b. Model Hirarki
Berbentuk struktur tree, memiliki simpul & cabang (hub. antar-simpul)
c. Model Jaringan
Direpresentasikan dgn sekumpulan record & link (relasi antar-data)
Model Jaringan
Model Hirarki
25
Model Entity-Relationship (E-R)
Definisi Model E-R
Model E-R didasarkan atas persepsi terhadap dunia nyata,
yang terdiri dari sekumpulan objek / entitas dan
hubungan/relasi antar-entitas tersebut.
Entitas :
- Entitas adalah objek di dunia, yang bersifat unik (dapat
dibedakan dengan yang lain).
- Sekelompok entitas yang sejenis dan berada dlm satu lingkup,
disebut Himpunan Entitas (Entity Sets).
contoh : semua mahasiswa, dgn entitas : Ali, Budi, Iman, dstnya.
- Setiap entitas mempunyai atribut yg membedakannya dengan
entitas lain.
26
Model E-R (2)
Relasi
- Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara
sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas
berbeda.
- Kumpulan relasi membentuk Himpunan Relasi
(Relationship Sets).
Contoh :
Seorang mahasiswa mengikuti sebuah kuliah, artinya :
entitas Mahasiswa memiliki relasi dengan entitas Kuliah.
27
Model E-R (3)
Atribut
sebagai pembentuk karakteristik / sifat yang melekat pada
sebuah entitas.
Contoh :
Mahasiswa memiliki atribut : nim,nama_mhs,alamat_mhs, tgl_lahir.
Key dan Atribut Deskriptif
Key satu atau gabungan beberapa atribut yang dapat
membedakan data secara unik.
Artinya :
jika suatu atribut dijadikan sebagai key, maka tidak boleh ada 2
atau lebih data dengan nilai yang sama untuk atribut tsb.
Ada 3 macam key :
1. Superkey
2. Candidate-Key
3. Primary-Key (PK).
28
Model E-R (4)
1. Superkey satu atribut (kumpulan atribut)
yang dapat
membedakan setiap data secara unik.
Contoh :
Pada Mahasiswa, yang dapat menjadi superkey adalah :
- (nim, nama_mhs, alamat_mhs, tgl_lhr)
- (nim, nama_mhs, alamat_mhs)
- (nim, nama_mhs)
- (nama_mhs) jika dapat dijamin tidak ada nilai yang sama
untuk atribut ini.
- (nim)
29
Model E-R (5)
2. Candidate-Key kumpulan atribut minimal yang dapat
membedakan setiap data secara unik.
- Sebuah candidate-key tidak boleh berisi atribut atau
kumpulan atribut yang telah menjadi superkey yang lain.
- Sebuah candidate-key pasti superkey, tapi belum tentu
sebaliknya.
Contoh :
Pada Mahasiswa, yang dapat menjadi Candidate-Key adalah :
(nama_mhs) jika dapat dijamin tidak ada nilai yang sama
untuk atribut ini.
(nim)
30
Model E-R (6)
3. Primary Key
- Salah satu dari Candidate-Key, dapat dijadikan Primary Key.
- Pemilihan Primary Key dari sejumlah candidate-key umumnya
berdasarkan:
1. Key tersebut lebih sering (lebih natural) utk dijadikan acuan
2. Key tersebut lebih ringkas
3. Jaminan keunikan Key tersebut lebih baik.
Contoh :
Dari candidate-key Mahasiswa : (nama_mhs) dan (nim),
dan yg lebih cocok dipilih sebagai Primary Key adalah (nim).
31
Model E-R (7)
Atribut Deskriptif
atribut-atribut yang tidak menjadi anggota dari Primary Key
(atribut selain dari Primary Key).
Contoh :
Pada tabel Mahasiswa, setelah pemilihan primary key,
maka yang menjadi Atribut Deskriptif adalah :
nama_mhs, alamat-mhs, dan tgl_lhr.
32
Model E-R (8)
Atribut Sederhana dan Atribut Komposit
Atribut Sederhana : atribut atomik yang tidak dapat dipilah lagi.
33
Model E-R (9)
Atribut Bernilai Tunggal (Single-Valued Attribute) dan
Atribut Bernilai Banyak (Multivalued Attribute)
Atribut Bernilai Tunggal : max satu nilai untuk setiap baris data.
Contoh : semua atribut pada tabel Mahasiswa.
Contoh :
atribut hobi dapat ditambahkan pada Mahasiswa, dimana seorang
mahasiswa, ada yang sama sekali tidak punya hobi, tapi ada yang
punya banyak hobi.
34
Model E-R (10)
Atribut Mandatory dan Nilai Null
Contoh :
Pada tabel Mahasiswa, atribut nim dan nama_mhs dapat digolongkan
sebagai atribut mandatori, karena setiap mahasiswa yang ingin
disimpan datanya ke tabel tersebut, paling tidak harus diketahui nim
dan namanya. Sedangkan atribut alamat_mhs dan tgl_lhr dapat
bernilai Null, jika datanya belum ada.
35
Model E-R (11)
Atribut Turunan (Derived Attribute)
Atribut Turunan : atribut yang nilainya diperoleh dari
pengolahan (dpt diturunkan dari) atribut tabel lain
yang berhubungan.
36
Model E-R (12)
Kardinalitas Pemetaan (Relasi)
Kardinalitas(Derajat/Rasio) Relasi
menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dgn
entitas pada himpunan entitas lain dalam suatu relationship sets.
37
Model E-R (13)
38
Model E-R (14)
Diagram Entity-Relationship (ERD)
Model E-R digambarkan dengan menggunakan Diagram E-R.
Notasi simbolik di dalam diagram E-R :
1. menyatakan Himpunan entitas (entity sets)
sering disebut juga sebagai Entity.
3. menyatakan Atribut.
39
Model E-R (15)
Foreign Key (FK) : satu atau sekumpulan atribut dalam suatu relasi,
yang menjadi kunci (key) relasi lain.
40
Model E-R (16)
Tahap Pembuatan ERD Awal
Ada 2 tahap pembuatan ERD :
1. Tahap Pembuatan Diagram E-R Awal (Preliminary Design)
untuk mendapatkan sebuah rancangan basis data minimal yang
dpt mengakomodasi kebutuhan penyimpanan data suatu sistem,
dengan mengabaikan anomali yang ada.
2. Tahap Optimasi Diagram E-R (Final Design)
koreksi terhadap hasil tahap pertama, dengan mempertimbangkan
anomali, aspek efisiensi, perfomansi, dan fleksibilitas.
Bentuk-bentuk koreksi :
- pendekomposisian / pemecahan himpunan entitas
- penggabungan himpunan entitas
- pengubahan kardinalitas/derajat relasi
- penambahan relasi baru
- perubahan (penambahan/pengurangan) atribut entitas & relasi.
41
Model E-R (17)
42
Model E-R (18)
c. Menentukan PK setiap himpunan entitas yang ada.
Contoh : PK dari Mahasiswa : nim
PK dari Dosen : kode_dos
PK dari Kuliah : kode_mk.
kode_dos nama_dos
nim nama_mhs kode_mk nama_mk
43
Model E-R (19)
5. Menentukan derajat/kardinalitas relasi utk setiap himpunan relasi.
kode_dos nama_dos
nim nama_mhs kode_mk nama_mk
N
N N 1
Mahasiswa mengikut Kuliah diajar Dosen
i
Jika atribut deskriptif (selain PK dan FK) terlalu banyak, tidak perlu
dicantumkan, karena cenderung akan mengganggu.
44
Model E-R (20)
Kamus Data berisi daftar atribut, yang diapit tanda ‘{‘ dan ‘}’, dan
atribut key diberi garis bawah, untuk membedakan dengan atribut yg
non key.
45
Model E-R (21)
ERD dapat digambarkan sebagai berikut, dengan tambahan
Kamus Data.
N N N 11
Mahasiswa mengikuti Kuliah diajar Dosen
Kamus Data :
Mahasiswa = { nim, nama_mhs, Alamat_mhs, tgl_lhr }
Kuliah = { kode_mk, nama_mk, sks, semester }
Dosen = {kode_dos, nama_dos }
mengikuti = { nim, kode_mk, indeks nilai }
diajar = { kode_mk, kode_dos, waktu, tempat }
46
Model E-R (22)
Derajat Relasi Minimum
hubungan minimum yang boleh terjadi dalam sebuah relasi antar
himpunan entitas.
Contoh :
- Dari ERD diketahui Relasi antara Mahasiswa & Kuliah : N–N
Diketahui dari fakta : bahwa seorang mahasiswa boleh tidak mengambil
mata kuliah satu pun (cuti) & sebuah mata kuliah bisa tidak diikuti oleh
seorang mahasiswa pun.
Dengan demikian, derajat relasi minimum-nya sama-sama 0 (nol).
- Sedangkan relasi antara Kuliah dan Dosen : N -1 (banyak ke satu).
Fakta : seorang dosen mungkin tidak mengajar satu pun mata kuliah
(karena cuti, sakit, dll), maka derajat relasi minimum-nya = 0 (nol).
Sedangkan dari fakta bahwa setiap mata kuliah sudah harus ditentukan
dosennya, maka derajat relasi minimumnya = 1.
47
Model E-R (23)
Dari hasil penentuan Derajat Relasi Minimum tadi, maka ERD nya
digambarkan sbb :
48
Model E-R (24)
Tahap Lanjut ERD
Varian Entitas
a. Entitas kuat (Strong Entity)
(himp) entitas ideal dalam suatu ERD, karena keberadaannya tidak
bergantung pada dan bukan sub/bagian dari (himp) entitas lain.
Contoh : pada ERD sebelumnya Mahasiswa, Dosen, Kuliah.
49
Model E-R (25)
Contoh :
Dari ERD Orangtua dan Hobbi adalah entitas lemah dengan
Mahasiswa sebagai entitas kuatnya.
memiliki
1
nim 1 Orangtua
nama_mhs alamat_ortu
Mahasiswa
nim hobi
alamat_mhs
1 N
tgl_lhr menyenangi
Hobbi hobi
50
Model E-R (26)
51
Model E-R (27)
Contoh :
Dosen tetap & Dosen Tidak Tetap merupakan Sub Entitas dari Dosen.
Relasinya berbentuk segitiga terbalik, dan dinamakan IS A .
Dari atas ke bawah dinamakan spesialisasi <> dinamakan generalisasi
kode_dos
IS A
nik nama_kantor
pangkat
52
Model E-R (28)
Varian Relasi
a. Relasi Biner (Binary Relation)
Relasi antara 2 (himp) entitas, merupakan relasi paling umum digunakan.
Contoh: relasi antara Mahasiswa - Kuliah,dan antara Kuliah – Dosen.
b. Relasi Tunggal (Unary Relation)
relasi yang terjadi pada (himp) entitas yang sama.
Contoh :
N
kode_mk
kode_mk Kuliah Kuliah prasyarat
53
Model E-R (29)
c. Relasi Multi Entitas (N-ary Relation)
relasi dari 3 atau lebih (himp) entitas.
Relasi seperti ini sedapat mungkin dihindari,karena tidak dapat
ditentukan Derajat Relasi-nyasulit untuk implementasi ERD.
Contoh : Relasi ‘pengajaran’ merupakan Relasi Multi Entitas
antara Kuliah, Dosen, dan Ruang.
kode_mk kode_dos
kode_ruang waktu
nama_ruang
54
Model E-R (30)
Spesialisasi dan Generalisasi
Spesialisasi membagi entitas menjadi sub-sub entitas
Generalisasi menyatukan beberapa entitas.
Contoh :
Dosen
Mahasiswa
Top-Down Bottom-Up
IS A IS A
Spesialisasi Generalisasi
55
Model E-R (31)
Agregasi
terbentuknya relasi dengan entitas yang berasal dari hasil relasi lain.
Contoh :
Agregasi antara Praktikum yang berelasi dengan hasil relasi Mahasiswa
dan Kuliah.
N N
Mahasiswa mempelajari Kuliah
nim kode_mk
mengikuti
kode_prak nilai
N
nama_prak
56
Model E-R (32)
Implementasi ERD
57
Model E-R (33)
Transformasi Umum / Dasar :
1. Setiap himpunan entitas akan diimplementasikan menjadi
sebuah tabel.
Contoh :
nama_mk semester
Tabel Kuliah
58
Model E-R (34)
2. Implementasi Relasi derajat 1 – 1 yang menghubungkan
2 himpunan entitas, akan direpresentasikan dlm bentuk penambahan
atribut-atribut relasi ke salah satu tabel yg mewakili kedua himpunan
entitas.
kode_dos
Contoh :
nama_dos Dosen alamat_dos
1
kode_dos mengepalai kode_jur
1
kode_jur Jurusan nama_jur
60
Model E-R (36)
4. Implementasi Relasi dengan derajat N – N
akan diwujudkan dalam bentuk tabel khusus, yang memiliki FK
berasal dari PK kedua himpunan entitas yang dihubungkan.
Tujuan ada kardinalitas adalah untuk menentukan tabel/mana menjadi tabel
Contoh : Tabel Mahasiswa
nim nama_mhs alamat_mhs tgl_lhr
nim nama_mhs
alamat_mhs tgl_lhr
Mahasiswa
Tabel Mempelajari / Tabel Nilai
N kode_mk
nim nim kode_mk indeks_nilai
mempelajari
indeks_nilai
N
kode_mk Kuliah nama_mk
Tabel Kuliah
Tabel Dosen
kode_dos nama_dos alamat_dos kode_dos_
pendamping
62
Model E-R (38)
b. Derajat N – N dibentuk tabel baru yang mendapatkan field dari
semua atribut relasi (jika ada), yang ditambahkan
dengan atribut key dari himpunan entitasnya.
Contoh :
Tabel Kuliah
N
kode_mk
kode_mk Kuliah
Kuliah
Prasyarat
Tabel Kuliah Prasyarat
N
kode_mk kode_mk_prasyarat
63
Model E-R (39)
6. Implementasi Relasi Multi Entitas (N-ary Relation)
selain himpunan entitas yg masing-masing menjadi tabel tersendiri,
maka Relasi menjadi tabel khusus (dianggap derajat relasinya N-N),
kecuali jika dipastikan bahwa derajat relasinya 1 – N, maka relasi tidak
menjadi tabel.
Generalisasi
Mahasiswa
IS A
Mahasiswa D3 Mahasiswa S1
66
Model E-R (42)
10. Implementasi Agregasi
Agregasi dapat dipandang sebagaimana relasi pada umumnya
(yang menghubungkan 2 himpunan entitas).
Karena relasi ini dibentuk dari relasi lain (relasi prasyarat),
maka relasi prasyarat tersebut harus lebih dahulu
diimplementasikan.
Model E-R (43)
Tipe Data dan Domain
Tipe Data : mengacu pada kemampuan penyimpanan data yang
mungkin bagi suatu atribut secara fisik, tanpa melihat
layak/tidaknya data tersebut bila dilihat dari kenyataan
pemakainya.
Contoh :
- Data Angka (Numerik atau Alfanumerik/Teks)
- Data Numerik
a. Bilangan Bulat (integer): Byte (1 byte), Small-Integer (2 byte),
Long-Integer (4 byte)
b. Bilangan Nyata (Real Integer) :
Single (4 byte) atau Double (8 byte)
- Data Uang : bertipe Money atau Currency
- Data Teks : Ukuran Tetap (Fixed-Character) atau
Ukuran Dinamis (Variable-Character).
68
Model E-R (44)
71
Model Relasional (2)
Untuk menerapkan sebuah basis data (terdiri atas sejumlah
tabel yang saling berhubungan), dibutuhkan software
khusus yang disebut Sistem Pengelola Basis Data
(Database Management System DBMS).
73
Model Relasional (4)
Contoh data harus dianalisis utk mengetahui karakteristik
masing-masing tabel data, yang kemudian akan menjadi
dasar untuk penetapan struktur masing-masing tabel.
2006002 Budi Haryanto Jl. Gajah Mada 2, Jakarta 45123 06 Okt 1988
2006003 Imam Faisal Komp. Griya Asri D-2, Depok 40151 13 Mei 1988
TIS Ir.Taufik Ismail Perum Dosen Griya Indah C-5, Bogor 43111
75
Model Relasional (6)
c. Data Kuliah pada tabel Kuliah
77
Model Relasional (8)
79
Model Relasional (10)
b. Create Tabel Dosen
.
80
Model Relasional (11)
c. Create Tabel Kuliah
Model Relasional (12)
4. Setelah tabel didefinisikan dan di-create,lakukan pengisian
(insert data) ke tabel.
82
Model Relasional (13)
Model Relasional (14)
Operasi dan Bahasa Basis Data
Setelahtabel diisi, dapat dilakukan operasi-operasi pd basis data :
1. Menampilkan data (Query)
2. Pengubahan data (Update)
3. Penghapusan data (Delete)
Cara/ teknis penerapan operasi-operasi basis data tersebut
sangat tergantung dari DBMS yang digunakan.
Secara umum, ada 2 macam cara menjalankan operasi basis data :
1. Menjalankan program khusus untuk melakukan operasi basis
data secara intensif menyediakan program khusus
2. Menggunakan bahasa basis data (Data Manipulation Language)
user harus menuliskan perintah khusus, spt bahasa SQL.
84
Model Relasional (15)
86
Model Relasional (17)
Struktur tabel Nilai :
Nama Kolom Tipe Lebar Untuk Menampung Data
Tabel Jadual menunjukkan relasi antara tabel Kuliah & tabel Dosen.
Struktur tabel Jadual :
Nama Kolom Tipe Lebar Untuk Menampung Data
88
Model Relasional (19)
Pembentukan basis data yang baik (efisien) hasil
perancangan yang matang, akan memberikan sejumlah
karekateristik dan keuntungan seperti :
- struktur basis data (tabel-tabel dan relasi antar tabel) yang
lebih kompak.
- struktur setiap tabel yang lebih efisien dan sistematis.
- kebutuhan ruang penyimpanan data (memori sekunder) yang
lebih efisien.
- makin kecil (efisiensi) ukuran tabel, makin cepat operasi
basis data dilakukan.
- efisiensi ditandai dengan redudansi data yang optimal (dalam
basis data relasional, redudansi tidak mungkin dihindari),
sehingga meningkatkan integritas data.
- tidak ada ambiguitas data disemua tabel dlm basis data, dll.
Model Relasional (20)
Beberapa inefisiensi pada basis data MDK, Nilai dan Kuliah :
1. Penyertaan data nama mahasiswa pada tabel Nilai menjadi tidak
efisien (redudansi data yang tidak perlu), karena nama
mahasiswa dapat diketahui melalui nim.
2. Jika dilakukan pengubahan data terhadap nama mata kuliah,
maka perubahan ini harus diikuti juga dgn perubahan tabel lain.
Jika tidak, konsistensi data antar tabel akan terganggu.
Tetapi akan menjadi tidak praktis/efisien jika perubahan sering
dilakukan.
3. Pada tabel Jadual, harus ada alternatif lain untuk menyatakan
struktur waktu perkuliahan, untuk antisipasi jika ada sebuah
mata kuliah yang waktunya 2 kali seminggu di tempat yang
berbeda, sehingga tabel jadual menjadi lebih efisien.
90
Thank
You