2
Yang akan dibahas pada Bab ini adalah :
Komponen Sistem Basis Data
Abstraksi Data
Bahasa Basis Data
Pengantar Model Basis Data
Struktur Sistem Keseluruhan
S
istem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen
fungsional (dengan satuan fungsi/tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara
bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu. Sebuah
kendaraan dapat mewakili sebuah sistem yang terdiri atas komponen pemantik/starter
(untuk memulai pengapian), komponen pengapian (untuk pembakaran BBM yang membuat torak
bekerja), komponen penggerak/torak (untuk menggerakkan roda), komponen pengerem (untuk
memperlambat/menghentikan gerakan torak), komponen pelistrikan (untuk mengaktifkan
speedometer, lampu, dan lain-lain) yang secara bersama-sama melaksanakan fungsi kendaraan secara
umum, yakni sebagai sarana transportasi.
Basis data hanyalah sebuah obyek yang pasif/mati. Ia ada karena ada pembuatnya. Ia tidak akan
pernah berguna jika ada pengelola/penggeraknya. Yang menjadi pegelola/penggerak-nya secara
langsung adalah program/aplikasi (software). Gabungan keduannya (basis data dan pengelolanya)
menghasilkan sebuah sistem. Karena itu, secara umum sebuah sistem basis data merupakan sistem
yang terdiri atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah
sistem komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai atau
program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel) tersebut.
divisualkan sebagai gambar, data yang dapat diperdengarkan sebagai suara, dan sebagainya.
Data yang diperlihatkan juga bisa saja tidak berasal dari hanya sebuah tabel tapi mewakili relasi
antar tabel, tapi bagi pemakai yang menggunaannya terasa sebagai satu kesatuan data yang
kompak.
Sebuah Bahasa Basis Data biasanya dapat dipilah ke dalam 2 bentuk, yaitu :
• Data Definition Language (DDL), dan
• Data Manipulation Language (DML)
Pada level fisik, kita harus mendefiniskan algoritma yang memungkinkan pengaksesan yang
efisien terhadap data. Pada level yang lebih tinggi, yang dipentingkan bukan hanya efisiensi akses,
tetapi juga efisiensi interaksi manusia (pemakai) dengan sistem (kemudahan permintaan akses).
Data Manipulation Language (DML) merupakan bahasa yang bertujuan memudahkan pemakai
untuk mengakses data sebagaimana direpresentasikan oleh model data. Ada 2 jenis DML, yaitu :
a. Prosedural, yang mensyaratkan agar pemakai menentukan data apa yang diinginkan serta
bagaimana cara mendapatkannya.
b. Non Prosedural, yang membuat pemakai dapat menentukan data apa yang diinginkan tanpa
menyebutkan bagaimana cara mendapatkannya.
Model yang lebih baru dikembalikan oleh sejumlah periset, yang dapat disebut sebagai sistem
pascarelasional. Beberapa di antaranya merupakan pengembangan dari pendekatan relasional,
sedangkan yang lain benar-benar menggunakan pendekatan yang sama sekali berbeda. Beberapa
nama yang sedang dikembangkan oleh para periset, antara lain :
1. DBMS Deduktif
2. DBMS Pakar
3. DBMS Semantik
4. DBMS Berorientasi Objek
5. DBMS Relasional Universal
Beberapa produk sistem berorientasi objek telah beredar di pasar, antara lain OpenODB
(Hewlett-Packard Corporation) dan ObjecStore (Object Design Corporation). Beberapa produk di
lingkungan PC juga menuju ke arah ini.
anak disebut daun. Adapun hubungan antara anak dan orangtua disebut cabang. Gambar 2.4
memperlihatkan contoh model hirarkis, yang terdiri atas 4 level dan 13 simpul.
Pada contoh di atas, A berkedudukan sebagai akar, dan berkedudukan sebagai orangtua dari
simpul A. C juga bisa berkedudukan sebagai orangtua, yaitu orangtua F dan G. Adapun simpul F, G, H, I,
J, L, dan M disebut sebagai daun.
Contoh produk DBMS yang menggunakan model hirarkis adalah IMS (Information Management
System), yang dikembangkan oleh dua perusahaan : IBM dan Rockwell International Corporation.
Pada model relasional, jumlah baris (tupel) suatu relasi disebut kardinalitas (Cardinality) dan
jumlah kolom (atribut) suatu relasi disebut derajat (Degree) atau terkadang disebut arity. Relasi yang
berderajat satu (hanya memiliki satu atribut) disebut unary. Relasi yang berderajat dua disebut binary
dan relasi yang berderajat tiga disebut ternary. Relasi yang berderajat n disebut n – nary.
Istilah lainnya yang terdapat pada model relasional adalah domain. Domain adalah himpunan
nilai yang berlaku bagi suatu atribut. Sebagaimana dikatakan di depan, tupel-tupel yang terdapat pada
suatu relasi tidak ada yang kembar. Sesungguhnya bagian yang menyebabkan tidak adanya tupel yang
kembar adalah yang disebut kunci utama (primary key).
Contoh produk DBMS terkenal yang menggunakan model relasional antara lain adalah :
• DB2 (IBM)
• Rdb/VMS (Digital Equipment Corporation)
• Oracle (Oracle Corporation)
• Informix (Infomix Corporation)
• Ingres (ASK Group Inc)
• Sybase (Sybase Inc)
• Keluarga R:Base (Microrim Corporation), antara lain berupa R:Base 5000
• Keluarga dBase (Ashton-Tate, sekarang bagian dari Borland International), antara lain dBase III
Plus, dBase IV, serta Visual dBase.
• Microsoft SQL (Microsoft Corporation)
• Visual FoxPro (Microsoft Corporation)
Berikut ini adalah skema yang menunjukkan keterhubungan antar komponen/modul dalam
DBMS dan juga hubungannya dengan para pemakai dan basis datanya sendiri.