Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/338571285

Analisis Quality of Service (QoS) Pada Jaringan Wireless (Studi Kasus:


Universitas Widyatama)

Article · December 2017

CITATIONS READS

0 3,957

1 author:

Muchamad Rusdan
Sekolah Tinggi Teknologi Bandung
15 PUBLICATIONS   11 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Conference of Information Technology Information System and Electrical Engineering View project

All content following this page was uploaded by Muchamad Rusdan on 14 January 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JURNAL SISTEMIK 2017 ISSN : 2337-3636

Analisis Quality of Service (QoS) Pada Jaringan Wireless


(Studi Kasus: Universitas Widyatama)
Muchamad Rusdan
Informatika
Sekolah Tinggi Teknologi Bandung
Jl. Soekarno Hatta No. 378, Kb. Lega, Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat 40235
e-mail: rusdan@sttbandung.ac.id

ABSTRAK
Kebutuhan akan teknologi informasi dan komunikasi semakin tinggi. Menuntut pengguna layanan untuk dapat
berkomunikasi dan terhubung dengan internet setiap saat tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Perangkat mobile
saat ini harus dapat terhubung dengan jaringan wireless yang menawarkan konektifitas dan mobilitas yang tinggi
untuk dapat terhubung dengan internet. Jaringan wireless menjadi salah satu fasilitas standar yang disediakan pada
tempat-tempat seperti kampus, cafe, swalayan, mall, kantor, dan hotel. Jaringan Wireless pada Universitas
Widyatama mencakup seluruh bagian lantai pada gedung graha, baik ruang kelas maupun fasilitas umum. Quality of
Services (QoS) adalah teknik untuk mengelola bandwidth, delay, jitter, dan packet loss untuk aliran dalam jaringan.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus, tipe pendekatan dalam penelitian yang penelahaannya kepada satu
kasus dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail, dan komprehensif. Analisis QoS jaringan wireless
Universitas Widyatama, menekankan pada pengukuran parameter jaringan antara lain delay, jitter, packet loss, dan
throughput. Pengukuran QoS dilakukan secara langsung pada jaringan wireless dengan melakukan pengujian yang
dilakukan pada tiap lantai gedung B (graha) menggunakan aplikasi Axence netTools. Berdasarkan hasil pengukuran
yang dilakukan, pada jaringan wireless Universitas Widyatama diperoleh nilai rata-rata delay 90,71 ms, nilai rata-
rata jitter 11,92 ms, nilai rata-rata packet loss 3,90 (3%) dan nilai rata-rata throughput 28,78 ms (89%), maka
merujuk pada kategori standar TIPHON jaringan wireless Universitas Widyatama dapat dikategorikan bagus dengan
indeks rata-rata 3,5.

Kata kunci : quality of services, universitas widyatama, jaringan wireless

I. PENDAHULUAN meningkat, membuat teknologi jaringan


Kebutuhan akan teknologi informasi dan wireless berkembang pesat yang memicu
komunikasi semakin tinggi. Menuntut perangkat keras jaringan wireless menjadi
pengguna layanan untuk dapat berkomunikasi semakin murah dan mudah diaplikasikan di
dan terhubung dengan internet setiap saat segala medan. Jaringan wireless menjadi salah
tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Hal satu fasilitas standar yang disediakan pada
tersebut sudah pasti dapat memicu tempat-tempat seperti kampus, cafe, swalayan,
pengembangan perangkat mobile yang dapat mall, kantor, sekolah, dan hotel.
mendukung kebutuhan pengguna dalam Implementasi jaringan wireless di kampus
berkomunikasi dan terhubung dengan internet. telah menjadi fasilitas standar bagian
Perangkat mobile saat ini harus dapat pelayanan bagi mahasiswa. Jaringan wireless
terhubung dengan jaringan wireless yang membantu mahasiswa untuk dapat terhubung
menawarkan konektifitas dan mobilitas yang ke jaringan internet dimana saja di area
tinggi untuk dapat terhubung dengan internet. kampus. Jaringan wireless juga dipilih
Kebutuhan akan jaringan wireless semakin dikarenakan area kampus yang luas dan
JURNAL SISTEMIK 2017 ISSN : 2337-3636

banyaknya area yang dapat dijadikan informasi dan komunikasi, dimana


mahasiswa sebagai tempat diskusi, mencari sekumpulan komputer berjumlah banyak yang
bahan tugas, maupun hanya sekedar terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan
berselancar di internet. Penggunaan perangkat dan dapat menyelesaikan tugas bersama-sama
yang dipilih mahasiswa juga mendukung [2].
penggunaan jaringan wireless di dalam Jaringan wireless adalah teknologi
kampus. Hampir seluruh mahasiswa membawa jaringan yang memungkinan dua atau lebih
dan menggunakan perangkat yang dapat komputer untuk berkomunikasi menggunakan
terhubung dengan jaringan wireless [1]. protokol standar jaringan tanpa menggunakan
Universitas Widyatama merupakan salah kabel. Jaringan wireless cocok untuk
satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kota diterapkan dilokasi yang sukar atau tidak
Bandung, yang menjadikan jaringan wireless mungkin memasang kabel jaringan [2].
sebagai salah satu fasilitas standar yang Quality of Service (QoS) adalah teknik
diberikan kepada mahasiswa, dosen, dan untuk mengelola bandwidth, delay, jitter, dan
karyawan yang dapat diakses melalui laptop, packet loss untuk aliran dalam jaringan.
smartphone, tablet, dan perangkat lainnya Tujuan dari mekanisme QoS adalah
yang mendukung jaringan wireless. Seluruh mempengaruhi setidaknya satu diantara empat
area kampus telah terlayani jaringan wireless. parameter dasar QoS yang telah ditentukan.
Penggunaan jaringan wireless telah banyak QoS didesain untuk membantu end user
membantu mahasiswa dan dosen dalam proses (client) menjadi lebih produktif dengan
perkuliahan dan pencarian referensi untuk memastikan bahwa user mendapatkan
kepentingan kegiatan perkuliahan. performansi yang handal dari aplikasi-aplikasi
Berdasarkan keadaan tersebut perlu dilakukan berbasis jaringan. QoS mengacu pada
analisis quality of service (qos) pada jaringan kemampuan jaringan untuk menyediakan
wireless di Universitas Widyatama, yang layanan yang lebih baik pada trafik jaringan
bertujuan untuk mengukur sejauh mana tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda
jaringan wireless dapat diandalkan untuk [3]. Parameter yang digunakan dalam
mendukung kegiatan perkuliahan di mengukur QoS sebagai berikut:
Universitas Widyatama. a. Latency (Delay) adalah waktu yang
dibutuhkan data untuk menempuh jarak
II. LANDASAN TEORI
Jaringan komputer mempelajari hubungan dari asal ke tujuan. Delay dapat

antara dua buah komputer atau lebih yang dipengaruhi oleh jarak, media fisik,

terhubung dengan media transmisi kabel kongesti atau juga waktu proses yang lama

maupun nirkabel (wireless). Jaringan [5]. Delay dalam sebuah jaringan komputer

komputer merupakan penggabungan teknologi dapat digolongkan menjadi processing


JURNAL SISTEMIK 2017 ISSN : 2337-3636

delay, queuing delay, transmission delay, congestion pada jaringan dan hal ini
dan propagation delay [1]. berpengaruh pada semua aplikasi karena
retransmisi akan mengurangi efisiensi
Tabel 1. Kategori Latency (Delay) jaringan secara keseluruhan meskipun
Kategori Latency Besar Delay Indeks jumlah bandwidth cukup tersedia [5].
Sangat Bagus < 150 ms 4
Bagus 150 s/d 300 ms 3
Sedang 300 s/d 450 ms 2 Tabel 3. Kategori Packet Loss
Jelek > 450 ms 1 Kategori Packet Loss Indeks
(Sumber: TIPHON [4]) Degradasi
Sangat Bagus 0% 4
b. Jitter merupakan variasi delay antar paket Bagus 3% 3
Sedang 15 % 2
yang terjadi pada jaringan komputer [3].
Jelek 25 % 1
Jitter menunjukkan banyaknya variasi (Sumber: TIPHON [4])
delay pada transmisi data di jaringan.
d. Throughput yaitu kecepatan (rate) transfer
Delay antrian pada router dan switch dapat
data efektif, yang diukur dalam bit per
menyebabkan jitter [5]. Besarnya nilai
second (bps). Throughput merupakan
jitter akan sangat dipengaruhi oleh variasi
jumlah total kedatangan paket yang sukses
beban trafik dan besarnya tumbukan antar
yang diamati pada tujuan selama interval
paket (congestion) yang ada dalam
waktu tertentu dibagi oleh durasi interval
jaringan. Semakin besar nilai jitter akan
waktu tersebut [5]. Throughput merupakan
mengakibatkan nilai QoS akan semakin
kemampuan sebenarnya suatu jaringan
turun. Untuk mendapatkan nilai QoS
dalam melakukan pengiriman data [3].
jaringan yang baik, nilai jitter harus dijaga
seminimum mungkin [3].
Tabel 4. Kategori Throughput
Kategori Throughput Throughput Indeks
Tabel 2. Kategori Jitter
Sangat Bagus 100 % 4
Kategori Peak Jitter Indeks Bagus 75 % 3
Degradasi Sedang 50 % 2
Sangat Bagus 0 ms 4 Jelek < 25 % 1
Bagus 1 s/d 75 ms 3 (Sumber: TIPHON [4])
Sedang 75 s/d 125 ms 2
Jelek 125 s/d 225 ms 1 III. METODE PENELITIAN
(Sumber: TIPHON [4]) Metode penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode penelitian studi
c. Packet loss merupakan suatu parameter kasus. Metode penelitian studi kasus
yang menggambarkan suatu kondisi yang merupakan tipe pendekatan dalam penelitian
menunjukkan jumlah total paket yang yang penelahaannya kepada satu kasus
hilang, dapat terjadi karena collision dan dilakukan secara intensif, mendalam,
JURNAL SISTEMIK 2017 ISSN : 2337-3636

mendetail, dan komprehensif. Penelitian studi penelitian yang bersumber dari studi pada
kasus ini biasa dilakukan pada pendekatan penelitian-penelitian sebelumnya, diskusi,
kualitatif dan kuantitatif [6]. Langkah-langkah buku, jurnal, dan artikel internet serta
dalam pengumpulan data yang digunakan pada jurnal-jurnal yang terkait yang dapat
penelitian ini adalah: mendukung pemecahan masalah dalam
1. Metode Observasi (Pengamatan Langsung penelitian ini.
di Lapangan)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengumpulan data dan pengujian quality of 4.1 Hasil Pengujian
service (QoS) jaringan wireless Universitas Hasil pengujian quality of service (QoS)
Widyatama dilakukan di Gedung B pada jaringan wireless Universitas Widyatama
(Gedung Graha) pada lantai dasar menggunakan tool Axence netTools untuk
(basement) sampai dengan lantai 6 (enam). mendapatkan hasil data delay atau latency,
Pengujian yang dilakukan mengukur jitter, packet loss, dan throughput dengan
parameter delay, jitter, packet loss, dan waktu pengukuran selama 5 menit per lantai
throughput dengan menggunakan aplikasi sebanyak 7 lantai dalam rentang waktu pukul
Axence netTools. Pengujian dilakukan 09.00 sampai dengan pukul 15.00, maka
pada tiap lantai dengan rentang waktu dari diperoleh data sebagai berikut:
pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul a. Hasil pengujian delay
15.00 WIB. Pemilihan waktu tersebut Hasil pengukuran delay diperoleh nilai
untuk mendapatkan variasi data pengguna, dengan melakukan test delay ke alamat
karena menurut data yang dimiliki oleh domain detik.com (Indonesia), idsirtii.or.id
Pusat Teknologi Informasi Universitas (Indonesia), facebook.com (Singapura),
Widyatama pada waktu-waktu tersebut youtube.com (Amerika), dan
penggunaan jaringan wireless sangat padat. widyatama.ac.id (Localnet) dengan nilai
Setelah mendapatkan hasil pengujian, data rata-rata (average) sebesar 90,71 ms, nilai
yang didapatkan akan dibandingkan rata-rata minimum sebesar 33,57 ms dan
dengan standar Telecommunications and rata-rata maximum sebesar 245,71 ms.
Internet Protocol Harmonization Over
Networks (TIPHON) untuk mendapatkan Tabel 5. Hasil Pengujian Delay
penilaian kualitas layanan jaringan Uji/ Min Max Rata-rata ind Kate
lantai (ms) (ms) (ms) gori
wireless. Dasar 39 394 134 4
Sangat
Bagus
2. Metode Studi Literatur Sangat
1 29 169 70 4
Bagus
Langkah-langkah pengumpulan data Sangat
2 21 235 74 4
dengan menelusuri teori-teori yang Bagus
Sangat
3 54 151 87 4
berhubungan dengan permasalahan Bagus
JURNAL SISTEMIK 2017 ISSN : 2337-3636

Sangat Hasil pengukuran packet loss jaringan


4 45 245 114 4
Bagus
Sangat wireless Universitas Widyatama diperoleh
5 24 252 79 4
Bagus
Sangat nilai dengan melakukan test packet loss
6 23 274 77 4
Bagus
serta jumlah rata-rata packet yang dikirim
Rata- Sangat
33,57 245,71 90,71 4
rata Bagus (sent) 130,14 packet dan jumlah rata-rata
Sumber: Olahan Peneliti (2017)
packet yang diterima (received) 126,24
Berdasarkan tabel 5 didapatkan nilai rata- (97%) packet sedangkan jumlah rata-rata
rata delay sebesar 90,71 ms, maka merujuk (average) packet loss 3,90 (3%).
pada kategori standar TIPHON jaringan
Tabel 7. Hasil Pengujian Packet Loss
wireless Universitas Widyatama dapat
Uji/ Packet Packet Packet Kate
dikategorikan Sangat Bagus dengan Ind
lantai Sent Received Loss gori
Dasar 124 120,28 97% 3,72 3% 3 Bagus
indeks 4.
1 130 126,10 97% 3,90 3% 3 Bagus
b. Hasil pengujian jitter 2 131 127,07 97% 3,93 3% 3 Bagus
3 128 124,16 97% 3,84 3% 3 Bagus
Hasil pengukuran jitter diperoleh nilai 4 144 139,68 97% 4,32 3% 3 Bagus
5 132 128,04 97% 3,96 3% 3 Bagus
yang bervariasi dengan nilai rata-rata jitter 6 122 118,34 97% 3,66 3% 3 Bagus
sebesar 11,92 ms, nilai rata-rata transfer Rata- 3 Bagus
130,14 126,24 97% 3,90 3%
rata
rate 0,18 MBps, sedangkan nilai rata-rata Sumber: Olahan Peneliti (2017)

bandwidth 1,47 Mbps.


Berdasarkan tabel 7 diperoleh nilai rata-
rata packet loss dengan nilai rata-rata 3,90
Tabel 6. Hasil Pengujian Jitter
packet dengan presentase 3%, maka
Uji/ Transfer BW Jitter Kate
Ind
Lantai (MBps) (Mbps) (ms) gori merujuk pada kategori standar TIPHON
Dasar 0,18 1,44 10,06 3 Bagus
1 0,17 1,32 10,05 3 Bagus jaringan wireless Universitas Widyatama
2 0,21 1,65 15,11 3 Bagus
3 0,20 1,56 13,48 3 Bagus dapat dikategorikan bagus dengan indeks
4 0,16 1,25 10,54 3 Bagus 3.
5 0,17 1,35 13,47 3 Bagus
6 0,22 1,72 10,76 3 Bagus d. Hasil pengujian throughput
Rata-
0,18 1,47 11,92 3 Bagus Hasil pengukuran throughput jaringan
rata
Sumber: Olahan Peneliti (2017)
wireless Universitas Widyatama dengan
melakukan test throughput ke alamat
Berdasarkan tabel 6 nilai rata-rata jitter
domain detik.com (Indonesia), idsirtii.or.id
11,92 ms, sehingga menurut TIPHON
(Indonesia), facebook.com (Singapura),
dapat dikategorikan nilai jitter jaringan
youtube.com (Amerika), dan
wireless Universitas Widyatama dapat
widyatama.ac.id (Localnet) diperoleh nilai
dikategorikan bagus dengan indeks 3.
rata-rata (average) sebesar 277,00 Kbps,
c. Hasil pengujian packet loss
nilai rata-rata minimum sebesar 113,86
JURNAL SISTEMIK 2017 ISSN : 2337-3636

Kbps dan rata-rata maximum sebesar perangkat jaringan wireless. Hasil pengujian
657,43 Kbps dengan waktu pengukuran jitter diperoleh nilai rata-rata 11,92 ms.
selama 5 menit, sedangkan jumlah rata-rata Merujuk pada standar TIPHON nilai tersebut
packet yang dikirim (sent) 31,43 packet tergolong bagus. Faktor yang mempengaruhi
dan jumlah rata-rata packet yang diterima nilai jitter diantaranya variasi-variasi dalam
(packet received) 28,78 (89%) packet, panjang antrian, dalam waktu pengelolaan
sedangkan jumlah rata-rata packet loss data, rute yang berbeda,
2,65 (10%) packet.

Tabel 8. Hasil Pengujian Throughput


Rata-
Uji Min Max Packet Packet Packet
rata
/lantai (Kbps) (Kbps) Sent Received Loss
(Kbps)
D 151 687 399 28 26,04 93% 1,96 7%
1 89 727 292 40 38,40 90% 1,60 4%
2 136 671 317 30 27,90 93% 2,10 7%
3 88 653 232 31 27,28 77% 3,72 23%
4 103 603 265 30 27,90 93% 2,10 7%
5 93 649 223 28 24,92 89% 3,08 11%
6 137 612 211 33 29,04 88% 3,96 12%
Rata-
113,86 657,43 277,00 31,43 28,78 89% 2,65 10%
rata
Sumber: Olahan Peneliti (2017)

Berdasarkan tabel 8 didapatkan nilai rata- dan juga dalam waktu penghimpunan ulang
rata throughput 28,78 ms dengan packet-packet diakhir perjalanan. Jitter
presentase sebesar 89%, maka merujuk umumnya disebut variasi delay, karena
pada kategori standar TIPHON jaringan berhubungan erat dengan latency yang
wireless Universitas Widyatama dapat menunjukkan banyaknya variasi delay pada
dikategorikan sangat bagus dengan indeks transmisi data dalam jaringan.
4. Hasil pengujian packet loss diperoleh nilai
4.2 Pembahasan rata-rata sebesar 3,90 packet dengan
Hasil pengujian delay diperoleh nilai rata- presentase 3% packet loss. Merujuk pada
rata 90,71 ms. Merujuk pada standar TIPHON standar TIPHON nilai tersebut tergolong
nilai tersebut tergolong sangat bagus. Packet bagus. Sedangkan hasil pengujian throughtput
data yang dikirimkan memiliki waktu delay diperoleh nilai rata-rata 277,00 Kbps dengan
(ms) rata-rata (average) berada pada kisaran < total packet data yang terkirim diperoleh nilai
150 ms. Setiap lantai memiliki perbedaan nilai presentase 89%. Nilai tersebut merupakan nilai
delay, namun dengan kisaran nilai yang tidak maksimal dari bandwidth yang disediakan
terpaut jauh, hal tersebut bisa disebabkan untuk masing-masing pengguna (user) yang
adanya pengaruh jumlah pengguna, distorsi menggunakan layanan jaringan wireless
dan redaman signal access point pada Universitas Widyatama, maka dapat
JURNAL SISTEMIK 2017 ISSN : 2337-3636

disimpulkan bahwa merujuk pada standar Widyatama dapat dikategorikan Bagus


TIPHON throughput yang didapatkan oleh dengan indeks 3,5.
user tergolong sangat bagus.
VI. REFERENSI
Tabel 9. Nilai Rata-rata Parameter QoS [1] A. Tenggono, “Analisa Kinerja Jaringan
Parameter Nilai
QoS (Rata-rata)
Indeks Kategori Nirkabel pada STMIK PalComTech
Delay 90,71 ms 4 Sangat Bagus dengan konsep Quality of Service ( QoS
Jitter 11,92 ms 3 Bagus
Packet Loss 3,90 (3%) 3 Bagus ),” pp. 213–218, 2016.
Throughput 277,00 (89%) 4 Sangat Bagus
Rata-rata 3,5 Bagus [2] Kartini and Willy Adiansyah,
Sumber: Olahan Peneliti (2017)
“Membangun Jaringan Nirkabel (
Hotspot Area ) Dan Manajemen
Berdasarkan tabel 10 diperoleh nilai rata-
Hotspot Dengan ‘Antamedia Hotspot
rata indeks sebesar 3,5, maka merujuk pada
Manager’ Sebagai Sarana Komersial
kategori standar TIPHON secara keseluruhan
Berbasis Wifi,” J. Ilmu Komput., vol.
Quality of Service (QoS) jaringan wireless
10, no. 2, pp. 97–119, 2014.
Universitas Widyatama dapat dikategorikan
[3] I. Iskandar and A. Hidayat, “Analisa
Bagus.
Quality of Service ( QoS ) Jaringan
V. KESIMPULAN Internet Kampus ( Studi Kasus : UIN
Berdasarkan penelitian yang telah
Suska Riau ),” J. CorelIT, vol. 1, no. 2,
dilakukan bahwa jaringan wireless Universitas
pp. 67–76, 2015.
Widyatama diperoleh kesimpulan sebagai
[4] ETSI, “ETSI TR 101 329-7 V2.1.1
berikut:
(2002-02) - Telecommunications and
1. Delay, nilai rata-rata delay sebesar 90,71
Internet Protocol Harmonization Over
ms tergolong memiliki kategori Sangat
Networks (TIPHON) Release 3,” ETSI,
Bagus.
vol. 1, pp. 1–72, 2002.
2. Jitter, nilai rata-rata jitter 11,92 ms
[5] M. A. I. Wahyu Patrya Sasmita, Novi
tergolong memiliki kategori Bagus
Safriadi, “Analisis Quality of Service
3. Packet Loss, nilai rata-rata 3,90 packet
(QoS) Pada Jaringan Internet (Studi
dengan presentase 3%, memiliki kategori
Kasus : Fakultas Kedokteran
Bagus dengan indeks 3.
Universitas Tanjungpura,” J. Tugas
4. Throughput, nilai rata-rata 28,78 ms
Akhir Univ. Tanjungpura, vol. 1, no. 2,
dengan presentase sebesar 89%, tergolong
pp. 1–6, 2010.
memiliki kategori Sangat Bagus dengan
[6] M. S. Jailani, “Ragam Penelitian
indeks 4.
Qualitative (Ethnografi, Fenomenologi,
5. Secara keseluruhan Quality of Service
Grounded Theory, dan Studi Kasus),”
(QoS) jaringan wireless Universitas
Edu-Bio, vol. 4, pp. 41–50, 2013.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai