Anda di halaman 1dari 7

PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA INDONESIA

Kikey Yolanda
Abstrak
Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang memiliki nilai tinggi jika dibandingkan
dengan ideologi lain. Keberagaman di tengah masyarakat Indonesia tidak jarang dapat
menimbulkan konflik satu sama lain. Oleh karena itu, Pancasila dapat menjadi solusi untuk
mencegah segala macam konflik yang dapat ditimbulkan akibat dari hal tersebut. Hal tersebut
demikian karena Pancasila memiliki nilai-nilai yang dituangkan melalui kelima silanya yang
saling keterkaitan satu sama lain. Hal tersebut dirasa penting guna memicu generasi penerus
bangsa supaya tidak mudah dipecah belah baik dari pihak internal maupun eksternal. Penting
juga bagi masyarakat Indonesia untuk memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
untuk membentuk jati diri dan identitas bangsa yang baik.

Kata Kunci: Pancasila, keberagaman, pemersatu bangsa

A. PENDAHULUAN tesebut demikian karena Pancasila itu adalah


pedoman bagi masyarakat dengan nilai-nilai
Sebagai negara kebangsaan (nation
yang mendasar untuk di jadikan pedoman
state), Indonesia merupakan kumpulan dari
peraturan dan dasar dari norma yang
berbagai ikatan primordial—agama, suku,
berlaku. Demikian juga dalam pandangan
ras, bahasa, budaya, daerah, dan adat—yang
hidup, Pancasila menjadi alat pemersatu
berbeda satu sama lain. Kemajemukan
bangsa karena dalam setiap sila sudah
bangsa Indonesia dengan perbedaan-
mengatur kehidupan bernegara di Indonesia
perbedaan yang ada itu menimbulkan
secara umum sebagai satu kesatuan dan
berbagai masalah integrasi dan konflik yang
saling memiliki keterkaitan di setiap silanya.
berkaitan dengan keberadaan dasar dan
ideologi bangsa yaitu Pancasila dan UUD Secara konseptual, yang dimaksud
1945 sebagai pengikat bangsa, faktor-faktor dengan bangsa adalah sekelompok
pemersatu bangsa lainnya, serta jati diri masyarakat yang bersamaan asal keturunan,
bangsa. adat, bahasa, dan sejarahnya, serta
berpemerintahan sendiri. Sebagai suatu
Di tengah keberagaman itu hadirlah
bangsa, Indonesia mempunyai ciri atau
Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa, hal
corak yang khas. Salah satu ciri khas bangsa bangsa mempunyai ciri-ciri berikut. Suku
Indonesia yang menonjol adalah bahwa bangsa merupakan satuan kehidupan yang
bangsa Indonesia dibentuk oleh kesatuan secara biologi mampu berkembang biak dan
dari berbagai suku bangsa sehingga disebut lestari, yaitu dengan adanya keluarga yang
bangsa yang majemuk. Corak khas tersebut dibentuk melalui perkawinan. Suku bangsa
dapat dilihat pada unsur-unsur kebudayaan mempunyai kebudayaan bersama yang
yang ada pada komunitas itu, misalnya hasil merupakan pedoman bagi kehidupan
kebudayaan fisik dan pranata-pranata yang mereka, dan secara umum berbeda dengan
ada pada pola sosial khusus. Kekhasan corak kelompok suku bangsa lain. Keanggotaan di
kebudayaan pada suatu masyarakat itu yang dalam suku bangsa bercorak askriptif.
membedakannya dengan masyarakat
B. PEMBAHSASAN
lainnya.
B.1. Peran Pancasila sebagai
Golongan sosial dan kelompok sosial Pemersatu Bangsa
merupakan dua konsep mengenai kesatuan-
Yang dimaksud dengan bangsa,
kesatuan sosial atau unsur-unsur masyarakat.
menurut kamus istilah antropologi, adalah
Kedua konsep itu mempunyai pengertian
kumpulan manusia yang biasanya terikat
yang berbeda. Golongan sosial merupakan
karena kesatuan bahasa dan kebudayaan
suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh
dalam arti umum, dan biasanya menempati
suatu ciri tertentu, yang mempunyai ikatan
wilayah tertentu di muka bumi. Di samping
identitas sosial. Kelompok sosial merupakan
pengertian bangsa dalam arti kenegaraan
suatu masyarakat karena memenuhi syarat-
tersebut di atas, bangsa Indonesia terdiri dari
syaratnya yaitu adanya sistem interaksi
berbagai bagian lagi yang disebut sebagai
antara para anggota, adat-istiadat serta
suku bangsa. Sesungguhnya suku bangsa itu
sistem norma yang mengatur interaksi itu,
masing-masing merupakan satu bangsa
kontinuitas, serta adanya rasa identitas yang
dalam arti etnik, yaitu kebulatan
mempersatukan semua anggota tadi.
kemasyarakatan yang mempunyai
Sebagai kelompok, suku bangsa kebudayaan sendiri, karena berasal dari satu
terwujud sebagai keluarga, komuniti, keturunan. Dari keberagaman ini, muncullah
masyarakat, atau juga berupa perkumpulan konsep pluralitas. Konsekuensi dari
suku bangsa. Sebagai kelompok, suku pluralitas atau heterogenitas masyarakat
Indonesia adalah potensi terjadinya konflik dibutuhkan. Dengan adanya toleransi akan
atau integrasi. Konflik berpotensi terjadi mengurangi konflik yang terjadi dan makin
apabila terdapat cara pandang tertentu menghargai dan menghormati agama lain.
seperti sikap etnosentrisme atau
Sila kedua yaitu Kemanusiaan Yang
primordialisme, yang diwujudkan antara lain
Adil dan Beradab yang mengandung arti
dalam bentuk stereotip etnik pada suku
setiap manusia adalah makhluk yang sama
bangsa lain. Di Indonesia, konflik seperti ini
walaupun berbeda suku, agama, budaya,
menjurus ke arah konflik yang disebabkan
ataupun bahasa, setiap manusia tetaplah
oleh SARA (Suku, Agama, dan Ras).
sama dan sederajat. Hal tersebut berarti
Pancasila hadir dari setiap sisi setiap masyarakat Indonesia itu sama dan
kehidupan untuk mempersatukan segala sederajat serta mereka semua memiliki hak
elemen bangsa melalui makna dari setiap dan kewajiban yang sama sebagai warga
sila yang saling berkaitan. Sila pertama yaitu negara. Dalam kehidupan sehari-hari pun
Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung dapat dilakukan dengan menghormati hak
nilai pengakuan atas keberadaan Tuhan orang lain. Setiap manusia memiliki hak dan
sebagai pencipta alam beserta segala isinya. kewajibannya masing masing. Sebagai umat
Dan manusia beriman diwujudkan dalam manusia sebaiknya tidak boleh hanya
ketaatannya pada Tuhan Yang Maha Esa. memikirkan kepentingan diri sendiri saja
Pemaknaan Tuhan pada sila ini berarti namun juga kepentingan orang lain.
Tuhan yang majemuk dalam arti tidak
Sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia
memihak kepada suatu golongan tertentu.
yang merupakan perwujudan dari mengatasi
Hal tersebut menjadikan setiap orang di
paham perseorangan, golongan, suku
Indonesia harus menghargai agama dan
bangsa. Dalam sila ini menggambarkan
kepercayaan yang ada di Indonesia
bahwa kita sebagai warga negara Indonesia
diantaranya dengan cara tidak menghina
harus bersatu dan mengutamakan
ataupun mengganggu saat suatu golongan
kepentingan bangsa Indonesia lebih dari
sedang melaksanakan ibadah. Kemudian
kepentingan perseorangan, golongan,
sebagai penganut suatu agama hendaknya
maupun suku bangsa. Karena setiap
menjalankan ibadah sesuai dengan perintah
masyarakat Indonesia adalah warga negara
agama masing-masing. Karena beragamnya
Indonesia, maka tidak ada lagi yang
agama, maka sifat toleransi sangatlah
namanya perseorangan, kelompok, dan lain bukan kepentingan diri kita sendiri. Dan
sebagainya. Namun yang ada hanyalah juga jika seseorang melanggar akan
bangsa Indonesia sebagai pemersatu diberikan sanksi yang adil sesuai dengan apa
sehingga tidak ada lagi perpecahan diantara yang telah diperbuatnya, serta hukuman
setiap masyarakat Indonesia. tersebut berlaku sama kepada setiap orang
yang melanggar juga. Dengan adanya
Sila keempat yaitu Kerakyatan Yang
keadilan ini masyarakat akan merasakan
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
kesetaraan dan tidak ada yang merasa
Permusyawaratan Perwakilan yang berarti
dirugikan.
Pancasila bukan hanya membahas tentang
perbedaan suku, ras, budaya, dan agama, B.2. Kemajemukan Bangsa Indonesia
namun juga perbedaan pendapat yang dapat
Kemajemukan budaya melahirkan
dipecahkan masalahnya pada sila keempat
kemajemukan hukum, mengingat hukum
ini. Sila ini menyatukan segala perbedaan
merupakan aspek kebudayaan yang
pendapat yang ada di seluruh masyarakat
memiliki fungsi sebagai pedoman
Indonesia dan dijadikan suatu keputusan
bertingkah laku dan fungsi kontrol sosial.
dengan adanya demokrasi secara
Hukum merupakan aturan yang menjadi
musyawarah. Musyawarah ini membuat
pedoman hidup seseorang atau suatu
semua kepentingan individu maupun
masyarakat. Aturan tersebut antara lain
golongan dapat terpenuhi, sehingga tidak
adalah aturan adat, aturan agama, dan aturan
akan ada yang merasa dirugikan dalam
nasional. Aturan adat ialah orientasi nilai,
pengambilan suatu keputusan.
atau norma/pedoman hidup yang mengatur
Sila kelima yaitu Keadilan Sosial bagi bagaimana masyarakat adat berperilaku.
Seluruh Rakyat Indonesia mengandung Aturan agama tidak ditentukan oleh pranata
makna tentang keadilan yang didapatkan kekerabatan, melainkan oleh kesamaan
oleh seluruh masyarakat Indonesia. Keadilan keyakinan religius yang melintasi dan
yang dimaksud berlaku bagi seluruh aspek meniadakan perbedaan asal-usul, bahkan ras
kehidupan termasuk hak dan kewajiban tiap dan golongan. Aturan nasional merupakan
masing individunya. Selain itu setiap warga produk dari pranata politik nasional.
negara Indonesia juga harus mementingkan Biasanya aturan ini dikembangkan dalam
kepentingan orang lain terlebih dahulu, bentuk produk hukum formal yang
mencakup masalah ekonomi, sosial, politik sebagai insan akali dan makhluk sosial,
dan budaya, misalnya kebijakan politik, manusia juga disebut manusia budaya yang
kebijakan ekonomi, dan peraturan dengan kegiatan akalnya dapat mengubah
perundang-undangan. dan bahkan menciptakan realitas dengan
menggunakan sistem perlambangan,
Masalah integrasi dan konflik
misalnya bahasa atau lambang-lambang
merupakan konsekuensi dari suatu
tertentu lainnya. Artinya, dalam kehidupan
masyarakat yang majemuk. Hal ini sangat
sebagai manusia kita tidak terlepas dari
dipengaruhi oleh faktor-faktor pemersatu
simbol-simbol atau lambang-lambang.
bangsa Indonesia. Ada beberapa faktor yang
dapat dijadikan perekat atau pemersatu B.3. Pluralitas sebagai Identitas Bangsa
bangsa, antara lain latar belakang sejarah
Pluralitas bangsa Indonesia bukan
bangsa, Pancasila dan UUD 1945, simbol-
hanya keanekaan suku bangsanya saja,
simbol atau lambang-lambang persatuan
melainkan juga keragaman agama, pelapisan
bangsa, dan kebudayaan nasional.
sosial, dan kelompok yang melahirkan
Terbentuknya Negara Indonesia (state kebudayaan yang beragam pula. Secara
building) terjadi melalui suatu proses konseptual, kebudayaan mempunyai arti
panjang sejarah pembentukan Bangsa yang beragam. Keberadaan kebudayaan
Indonesia (nation building) terlebih dahulu. tidak terlepas dari adanya suatu masyarakat
Sebagaimana telah dikemukakan, Indonesia karena masyarakat merupakan pendukung
merupakan kumpulan suku bangsa dalam dari kebudayaan, dan kebudayaan mengatur
satu kesatuan, yaitu bangsa Indonesia, yang bagaimana masyarakatnya itu berperilaku.
mempunyai bahasa kesatuan, yaitu bahasa Unsur-unsur yang ada pada kebudayaan
Indonesia, dan satu negara, yaitu negara berfungsi sebagai suatu keseluruhan yang
Republik Indonesia. Persatuan suku-suku terpadu atau terintegrasi. Mengenai
bangsa menjadi bangsa Indonesia dalam Kebudayaan Nasional (dalam konteks
suatu negara memerlukan dasar dan ideologi Indonesia), beberapa cendekiawan
negara sebagai landasan berbangsa dan mempunyai gagasan berbeda, yang dapat
bernegara, yaitu Pancasila dan UUD 1945. dikelompokkan dalam dua golongan.
Di samping berbagai istilah yang dikenakan Golongan yang pertama menyatakan bahwa
kepada diri manusia, seperti manusia suatu pengembangan kebudayaan nasional
Indonesia berlandaskan pada unsur-unsur sebagai bangsa Indonesia. Dalam
kebudayaan suku-suku bangsa di daerah. pembentukan jati diri bangsa juga
Golongan yang kedua menyarankan suatu diperlukan teladan yang baik dari pemimpin-
pengembangan kebudayaan nasional pemimpin bangsa yang tangguh, baik yang
Indonesia baru, yang lepas dari kebudayaan sudah tiada (pahlawan bangsa) maupun yang
suku-suku bangsa di daerah dan berorientasi sekarang berkuasa atau menduduki jabatan.
ke peradaban dunia masa kini. Suatu Dengan demikian diharapkan berbagai
kebudayaan nasional mempunyai dua fungsi upaya yang dilakukan akan dapat
yaitu memperkuat rasa identitas nasional membentuk jati diri bangsa Indonesia
warga suatu bangsa atau negara dan sebagai bangsa yang bermartabat.
memperkuat rasa solidaritas nasional warga
C. PENUTUP
suatu bangsa atau negara. Gagasan
kebudayaan nasional dari golongan pertama Berdasarkan dari pemaparan dan
memenuhi fungsi pertama, dan gagasan analisis dari berbagai kasus diatas, dapat
kebudayaan nasional dari golongan kedua ditarik sejumlah kesimpulan sebagai berikut:
memenuhi fungsi kedua.
1. Pancasila merupakan pedoman
Belakangan ini kita sering melihat dasar dalam kehidupan
gaya hidup masayarakat kita, khususnya berbangsa dan bernegara, di
kaum muda, seperti dalam berbahasa, mana Pancasila memiliki peran
bertingkah laku maupun berbusana penting dalam membentuk
(misalnya kebarat-baratan) yang tidak sesuai identitas dan nilai luhur bangsa
dengan nilai budaya bangsa Indonesia. khususnya dalam perannya
Masalah-masalah tersebut berkaitan dengan sebagai pemersatu bangsa.
rasa kebangsaan anggota masyarakat sebagai 2. Kemajemukan bukan menjadi
bagian dari bangsa Indonesia yang juga halangan untuk mempererat
berhubungan dengan jati diri bangsa. Istilah persatuan bangsa karena setiap
jati diri dapat diartikan sebagai ciri-ciri, sila dalam Pancasila sudah
gambaran, atau keadaan khusus seseorang memiliki makna masing-masing
atau suatu benda. Jati diri pun diartikan dan saling terikat satu sama lain
sebagai identitas. Jadi jati diri bangsa guna mempererat kesatuan.
Indonesia adalah ciri-ciri atau identitas kita
3. Sebagai rakyat Indonesia, supaya menjadikan bangsa
penting untuk menjaga identitas Indonesia menjadi bangsa yang
bangsa melalui nilai-nilai yang bermartabat dan tidak mudah
terkandung dalam Pancasila terpecah belah.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.antaranews.com/berita/1186716/pancasila-sebagai-perekat-keberagaman-indonesia

https://www.jogjaprov.go.id/berita/detail/7779-pancasila-satukan-keberagaman-indonesia

https://www.kemenkopmk.go.id/artikel/dody-pancasila-menyatukan-keberagaman-indonesia

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/03/090000769/nilai-nilai-pancasila-sebagai-dasar-
negara-dan-pandangan-hidup?page=all

Suwarno, P.J. 1993. Pancasila Budaya Bangsa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius

Anda mungkin juga menyukai