Anda di halaman 1dari 11

Makna keseragaman dan

Kesetaraan sebagai WNI


Keseragaman berasal dari kata
KESERAGAMAN ragam. Berdasarkan Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
ragam berarti, 1. tingkah, cara;
2.macam, jenis; 3. musik, lagu,
langgam; 4. warna, corak; 5.
laras (tata bahasa).

Merujuk pada arti nomor dua di atas, ragam berarti jenis, macam. Keragaman
menunjukkan adanya banyak macam, banyak jenis. Keragaman manusia yang
dimaksud di sini yakni manusia memiliki perbedaan. Perbedaan itu ada karena
manusia adalah mahkluk individu yang setiap individu memiliki ciri khas
tersendiri. Perbedaan itu terutama ditinjau dari sifat-sifat pribadi, misalnya
sikap, watak, kelakuan, temperamen, dan hasrat. Selain individu terdapat juga
keragaman sosial. Jika keragaman individu terletak pada perbedaan secara
individu atau perorangan sedangkan keragaman sosial terletak pada
keragaman dari masyarakat satu dengan masyarakat lainnya.
berasal dari kata setara atau sederajat.
Kesetaraan Jadi, kesetaraan juga dapat disebut
kesederajatan. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), sederajat
artinya sama tingkatan (kedudukan,
pangkat). Dengan demikian, kesetaraan
• Kesetaraan manusia bermakna bahwa atau kesederajatan menunjukkan adanya
tingkatan yang sama, kedudukan yang
manusia sebagai mahkluk Tuhan
sama, tidak lebih tinggi atau tidak lebih
memiliki tingkat atau kedudukan yang rendah antara satu sama lain.
sama. Tingkatan atau kedudukan yang
sama itu bersumber dari pandangan
bahwa semua manusia tanpa dibedakan
adalah diciptakan dengan kedudukan
yang sama yaitu sebagai mahkluk mulia
dan tinggi derajatnya dibanding makhluk
lain. Dihadapan Tuhan, semua manusia
adalah sama derajat, kedudukan atau
tingkatannya. Yang membedakan
nantinya adalah tingkatan ketakwaan
manusia tersebut terhadap Tuhan.
Kesetaraan manusia Tingkatan atau kedudukan yang sama itu
bersumber dari pandangan bahwa semua
bermakna bahwa manusia manusia tanpa dibedakan adalah diciptakan
sebagai makhluk tuhan dengan kedudukan yang sama, yaitu sebagai
memiliki tingkat atau makhluk mulia dan tinggi derajatnya dibanding
kedudukan yang sama. makhluk lain

Persamaan kedudukan atau tingkatan


manusia ini berimplikasi pada adanya
pengakuan akan kesetaraan atau
kesederajatan manusia.

Berkaitan dengan konsep diatas, maka dalam keragaman diperlukan


adanya kesetaraan atau kesederajatan. Artinya, meskipun individu
maupun masyarakat adalah beragam dan berbeda-beda, tetapi mereka
memiliki dan diakui akan kedudukan, hak-hak dan kewajiban yang sama
sebagai sesama, baik dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat.
Terlebih lagi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, jaminan akan
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama dari berbagai ragam
masyarakat didalamnya amat diperlukan.
Hakikat keragaman dan
kesetaraan sebagai WNI
.
suku dikenal sebagai masyarakat
bangsa multikultural karena
anggotanya terdiri dari
berbagai latar belakang
Adat agama dan budaya yang
budaya
Indonesia istiadat beragam.
adalah
bangsa
majemuk

Multikukturalisme
merupakan kekayaan
Ras agama
bangsa yang tak ternilai
harganya, sebagai potensi
yang harus dikembangkan
Dulu keberagaman merupakan kekayaan bangsa yang paling dan dibina. Sebaliknya
dibanggakan, dibangun atas dasar tujuan dan kepentingan apabila keberagaman ini
bersama yaitu kemerdekaan Indonesia. Saat ini, keberagaman tidak dimanfaatkan dan
sering dipandang sebagai perbedaan, perbedaan semakin dibina secara benar akan
dipertajaam dan sering dimanfaatkan sebagain orang untuk berkembang menjadi suatu
memenuhi ambisi dan kepentingan pribadi atau golongannya. yang menakutkan.
Ini menimbulkan konflik horizontal yang menyebabkan
terpuruknya bangsa Indonesia,yang menyebabkan kerusuhan
terjadi dimana-mana.
Representasi

Rekognisi Redistribusi

Ada tiga point


penting yang
dapat dilakukan
untuk mendorong
multikulturalisme
Rekognisi
Rekognisi adalah pengakuan dan penghargaan pada yang berbeda. Dalam
tatanan kehidupan sehari – hari, rekognisi ini dapat terlihat dari sejauh mana
entitas yang ada di masyarakat mengakui perbedaan dan keberagamaan.

Pengakuan ini kemudian tidak lantas membiarkan otherness hidup sendiri


setelah mengakui mereka tetapi juga menghargai keberadaan kelompok ini di
dalam relasi antar kelompok. Sedangkan di tataran nasional, rekognisi dapat
dilihat pada sejauh mana negara (baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah) mampu mengeluarkan kebijakan yang memberikan jaminan akan
pengakuan keberagaman di masyarakat dan penghormatan pada hak sipil politik
dan hak ekonomi sosial budaya yang melekat pada kelompok tersebut.

kebijakan yang mengakomodasi perbedaan ini menjadi penting


karena kebijakan yang bersifat menyeragamkan dan diskriminatif
adalah salah satu bentuk penghancuran eksistensi kelompok
minoritas.
Representasi

Representasi merupakan penghadiran warga


negara di dalam ruang publik terkait dengan
aspirasi yang mereka bawa.

Representasi ini sudah tentu menuntut


adanya partisipasi menyeluruh pada seluruh
warga negara karena mereka membawa
kepentingan mereka sendiri.

Selama ini representasi dimaknai sebagai perwakilan dan


mereka yang duduk di lembaga perwakilan formal.
Padahal sebenarnya representasi ini dapat dimaknai
beragam tidak hanya di ranah formal saja tetapi juga di
ranah informal.
Redistribusi

Redistribusi
ini menuntut
peran aktif Karena negaralah yang akan
lebih besar memastikan bahwa setiap
dari negara. pembangunan yang dilakukan
akan terdistribusi secara adil
kepada seluruh pemeluk
agama. Dan negara juga harus
dipastikan memiliki
mekanisme peran aktif
masyarakat jika negara gagal
dalam menjalankan fungsi
redistribusi ini.
Keberadaan kepentingan,
Keberagaman yang semula
golongan dan ideologi ini
menjadi kebanggaaan bisa
semakin tajam dan mengarah
berubah menjadi suatu yang
pada konflik antarkelompok.
sumber konflik yang menakutkan,
Kelompok yang satu tidak mau
yaitu terganggunya stabilitas
lagi hidup berdampingan dengan
nasional dan disintegrasi bangsa.
kelompok lainnya.

Multikultural menurut Rawls (2001), Munculnya kesadaran akan


adalah suatu masyarakat yang adil
bukanlah hanya menjamin the greatest perlunya keberagaman dalam
happiness for the greatest number yang masyarakat multicultural akan
selama ini dikenal dalam prinsip sangat membantu menemukan
demokrasi, tetapi, masyarakat yang adil titik temu ketika ada perbedaan
adalah adanya pengakuan dan pandagan sosial, ekonomi,
penerimaan terhadap perbedaan dan
keberagaman. mauapun politik.

Anda mungkin juga menyukai