Anda di halaman 1dari 10

POST TEST REGIO COLLI

NIA NURMAYANTI NIM :161610101022

UNIVERSITAS JEMBER
POST TEST REGIO COLLI
A. Mm. Kolli Superfisialis
B. Mm. Infrahioid
C. Mm. Prevertebralis
D. Mm. Laringis
E. Mm. Faringis

A. Mm. Kolli Superfisialis


Muskulus Platysma Platysma merupakan otot kulit permukaan yang luas
diatas lamina superfisialis fascia leher serta tidak
mempunyai fascia tersendiri. Bentuk dari otot ini
adalah kuadranguariss, tipis, dan sangat lebar,
terletak tepat dibawah kulit ke sampai sudut mata
dan bibir bawah sedang ke bawah sampai regio
pectoralis (daerah clavicula)

- Origo: Fascia profunda diatas M. pectoralis


major dan M. deltoideus.
- Insersio: Corpus mandibulae dan sudut mulut.
- Inervasi: Nervus Fasialis ( N. VII ).
- Fungsi: Depresi mandibulae dan sudut mulut
serta mengerutkan kulit didaerah leher

Otot ini berbentuk panjang, lebar da bulat, terletak di


Muskulus Sternokleidomastoideus leher dan laterokranial ke medio kaudal, tertutup
oleh platysma.

- Origo
- caput sternale: Manubrium sterni
- caput claviculare: sepertiga medial dari
clavicula
- Insersio : Proc. Mastoideus dan linea nuchalis
superior
- Inervasi : N. Accessorius dan cabang langsung
plrxus cervicalis (C1-2)
- Fungsi :
⇨ Satu sisi: Fleksi lateral kepala ke arah sisi
ipslateral dan rotasi kepala ke arah sisi
kontralateral.
⇨ Dua sisi: Ekstensi dorsal kepala dan otot
bantu pernapasan dengan punctum fixum
pada kepala
Muskulus Trapeziuz Otot ini berbentuk empat persegi panjang lebar,
terletak di daerah tengkuk dan punggung. Dibagi
menjadi tiga pars yaitu: pars desendens, pars
transversa, dan pars ascendens.
- Origo:
⇨ Pars descendens: os. Occipitale dan diatas Lig.
Nuchae pada procc. Spinosi semua corpus
vertebrae
⇨ Pars transversa: setinggi Procc. Spinosi iga ke
1- 4
⇨ Pars ascendens: procc. Spinosi iga ke 5 – 12
- Insersio: sepertiga lateral clavicula , acromion,
spina scapulae
- Inervasi: N. Accessorius dan plexus cervicalis
(C2-4)
- Fungsi:
⇨ Pars descendens : menarik scapula miring ke
atas dan memutar ke arah luar, menundukkan
kepala ke ssi ipsilateral dan memutarnya ke
sisi kontralateral
⇨ Pars transversa: menggerakkan bahu ke arah
medial(menyokong kerja rotasi pars
descendens)
⇨ Pars ascendens: menarik scapula ke arah
kaudal - medial

B. Mm. Infrahioid
Muskuli infrahioid adalah empat otot berbentuk pita yang melekat pada os. Hioid sampai
dengan sternum, skapula, dan klavikula. Mereka terdiri dari bagian – bagian superfisial yang
terdiri dari muskukus sternohioid dan omohioid serta bagian profundus yang terdiri dari
muskulus sternothiroid dan thirohioid.

Muskulus Omohioid Muskulus omohioid terdiri atas dua venter yang


keduanya dihubungkan oleh suatu tendon. Venter
inferior muncul dari margo superior skapula di
dekat insisura supraskapulae dan kadang – kadang
dari ligamentum supraskapularis. Venter inferior
kemudian berjalan kedepan dan keatas, tertutup
oleh muskulus sternomastoideus dan kemudian
berakhir pada tendon penghubung . dari sini
venter superior berjalan terus keatas kemudian
berinsersio pada margo inferior korpus os hioid.
Tendon penghubung terletak profundus dari
muskulus sternomastoideus, melekat ke
manubrium dan kartilago kostalis pertama
(perlekatannya dilakukan oleh fasia), dan juga
melekat pada klavikula.
Muskulus Tirohioid Otot tirohioid merupakan terusan dari muskulus
sternotiroid. Otot ini berbentuk
pipih,kuadrangular dan tipis terletak antara Os
hyoideum dan cartilago thyreoidea di sebelah
dorsal m.sternohyoideus Ia berorigo pada linea
obliqua dan berinsersio pada margo inferior kornu
mayus os hioid.

Muskulus Sternohioid Muskulus sternohioid timbul dari belakang


manubrium sterni dari ujung medial klavikula.
Otot ini berbentuk pipih, kuadrangular, terletak di
sebelah ventral larynx,trachea dan glandula
thyroidea,sebelah lateral linea mediana leher.
- Origo : Sisi cranial tulang rawan iga pertama
dan manubrium sterni.
- Insersio : Korpus hyoideum.
- Inervasi : Ansa servikalis (pleksus servikalis).
- Fungsi : Mengokohkan tulang lidah untuk
membantu otot saat menelan.

Muskulus Sternotiroid Muskulus sternothiroid tertutup oleh muskulus


sternohioid. Ia timbul dari belakang manibrum
sterni dan kadang – kadang pada kartilago kostalis
(superior). Otot ini berbentuk pipih, kudrangulans,
tipis, terletak di sebelah dorsal m.sternohyoideus.
- Origo : Permukaan dalam manubrium sterni,
sisi kaudal M. Sternohyoideus.
- Insersio : Permukaan luar lempeng kartilago
Thyroidea.
- Inervasi : Ansa servikalis (pleksus servikalis).
- Fungsi : Mengangkat tenggorokan dan laring
dengan bantuan tidak langsung dari M.
Tirohyoideus.

C. Mm. Prevertebralis
Otot- otot prevertebralis terletak di kedua sisi corpus vertebra columna vertebralis
thoracica atas dan cervicalis serta ditutupi oleh lamina prevertebralis Fascia Servicalis.
Musculus rectus capitis anterior terbentang diantara bagian anterolateral atlas dan axis. Selain
musculus rectus capitis anterior, muskulus longus capitis dan muskulus longus kolliadalah
otot prevertebr. Sebagai bagian dari kelompok otot ventrolateral, muskulus rektus kapitis
lateralis bermigrasi ke dalam regio prevertebra.
1. M. longus capitis
Otot ini berbentuk pipih, triangular, terletak lateral collumna vertebra cevicalis atas
 origo: Tuberc. Anterior proc. Transversi vertebra C III s/d VI.
 Insersio: Sisi bawah pars basilaris os Osccipitalis.
 Inervasi: Plexus cervicalis
2. M. longus colli
Otot ini berbentuk pipih, lebar di tengah, terletak lateroventral corpus vertebra cervicalis
dan vertebra thoracalis. Otot ini dibagi dua bagian, bagian medial yang melekat dari corpus
VTh.3 s/d VC 5 ke corpus VC 4-2 dan tuberculum anterius processus transversus VC 5 dan
transversus VC5 dan 6 dan bagian lateral yang melekat dan tuberculum anterius processus
transversus VC 3 s/d 6 sampai pada tubertuberculum anterius atlantis. Terdiri dari berkas-
berkas yang berjalan serong dan longitudinal. Berinervasi pada plexus cervicalis dan plexus
brachialis.
Berkas lonitudinal :

 origo : corpus vertebra Th. I s/d III; C Vs/d VII


 insersio : corpus vertebra C II s/d IV
Berkas serong :

 origo à corpus vertebra Th. I s/d III


 insersio à tuberc. Ant. Proc. Transv. Vertebra C III s/d VI
3. Mm. Scaleni
 M. Scalenus Anterior : Tertutup oleh M. sternocleidomastoideus kec pada insersionya.
Otot ini berbentuk pipih, kuadrangular, terletak di regio colli posterior bagian bawah
sebagian tertutup oleh m.stemomastoiudeus.
 Origo : tuberculi anterior proc. Transversae vertebrae C III s/d VI.
 Insersio : tuberculum scaleni costa I.

 M. Scalenus Medius : Merupakan otot scalenus terbesar. Otot ini berbentuk pipih,
Inangular, terletak di sebelah dorsal m.scalenus anterior terpisah oleh suatu celah yang
disebut fissura scaleni.
 Origo : tuberculi posterior proc. Transversae vertebrae C I s/d VII.
 Insersio : cekungan pd costae I di belakang sulcus subclavius

 M. Scalenus posterior: Otot ini berbentuk pipih, kudrangular, terletak disebelah lateral
m.scalenus anterior.
 Origo : tuberculi posterior proc. Transversae vertebrae C IV s/d VI.
 Insersio : sisi luar costae II.
D. Mm. Laringis
Otot laring dibagi menjadi dua yaitu otot – otot ekstrinsik dan otot – otot intrinsik. Otot
ekstrinsik adalah otot yang menggerakkan laring secara kesluruhan. Mereka bisa
dikelompokkan sebagai depresor dan levator. Yang termasuk otot elevator adalah:
muskulus thirohioid, stilohioid, milohioid, muskulus digastricus, muskulus stilofaringeus,
dan muskulus palatofaringeus. Sedangkan yang termasuk depressor: muskuli
omohioideus, sternohioideus, dan sternothiroid.
Otot – otot intrinsik laring adalah sangat komplek tetapi mungkin bisa diklasifikasikan
seperti berikut: (1) spingter pada auditus: muskuli aritenoidus transversus, aritenoideus
obliques, dan ariepiglotikus. (2) otot yang membuka dan menutup rima glotidis adalah:
muskuli krikoaritenoideus lateralis (aduktor) dan krikoaritenoideus posterior (abduktor).
(3) otot – otot yang mengatur ligamentum vokale adalah muskulus krikothiroideus,
thiroaritenoideus, dan muskulus vokalis. (Purwanto, 2015)

1. Muskulus Cricothyroideus
- Origo: Arcus cartilaginis cricoideae (permukaan luar)
- Insersio: lamina cartilaginis thyroideae (tepi bawah sampai sisi depan cornu inferius)
- Inervasi: N. Laryngeus superior dari N. Vagus
- Fungsi: menegakkan pita suara dengan membalikkan tulang rawan cincin sepanjang
sumbu melintang
2. Muskulus Cricoarytenoideus Posterior
- Origo: Lamina cartilaginis cricoideae (permukaan belakang)
- Insersio: Proc. Muskularis kartilaginis arytenoidea dan permukaan belakang cartilago
arytenoidea
- Inervasi: N. Laryngeus superior dari N. Vagus
- Fungsi: melebarkan celah sempit diantara pita suara dengan memutar cartilago
arytenoidea ke luar mengelilingi sumbu longitudinal dan membalikkan kesamping.
3. Muskulus Cricoarytenoideus Lateralis
- Origo: Arcus cartilaginis cricoideae (sisi atas bagian samping)
- Insersio: Proc. Muskularis kartilaginis arytenoideae
- Inervasi: N. Laryngeus superior dari N. Vagus
- Fungsi: menutup celah sempit antara pita suara dengan memutar cartilago
arytenoidea ke dalam mengelilingi sumbu longitudinal

4. Muskulus Arytenoideus Transversus


- Origo: Cartilago arytenoidea (tepi lateral dan permukaan belakang)
- Insersio: Cartilago arytenoidea dari sisiyang berlawanan (tepi lateral dan
permukaan belakang)
- Inervasi: N. Laryngeus superior dari N. Vagus
- Fungsi: menutup celah sempit antara pita suara dengan mendekatkan kedua tulang
rawan pengatur satu sama lain

5. Muskulus Arytenoideus Obliqus


- Origo: Cartilago arytenoidea (dasar permukaan belakang)
Pars aryepigotica : cartilago arytenoidea (ujung lancip)
- Insersio: Proc. Muskularis dari sisi yang berlawanan (ujung lancip dan permukaan
belakang ).
Pars aryepigotica: kartilago epiglotica (tepi lateral)
- Inervasi: N. Laryngeus superior dari N. Vagus
- Fungsi: mempersempit celah sempit antara pita suara dengan membalik kartilago
arytenoidea pengatur ke dalam
6. Muskulus vokalis
- Origo: cartilago thyroidea (permukaan dibalik incisura)
- Insersio: Proc. Vokalis dan fovea oblonga cartilagiis arytenoidea
- Inervasi: N. Laryngeus superior dari N. Vagus
- Fungsi: menegakkan pita suara dan membentuk tepi bibir pita suara

E. Mm. Faringis
Dinding faring tersusun sebagian besar oleh dua lapisan otot. Lapisan eksterna,
sirkular dan terdiri dari tiga muskuli konstriktor. Lapisan interna terutama lapisan
terutama lapisan longitudinal terdiri dari dua muskuli levatories: muskulus
palatofaringeus dan stilofaringeus. Muskuli konstriktor mempunyai titik – titik perlekatan
di anterior, dimana mereka dilekatkan pada tulang atau kartilago. Sedangkan
perluasannya ke belakang saling overlap satu sama lain dan berakhir pada rafe mediana di
posterior. Overlapingya bisa kita bandingkan dengan apabila kita melihat tiga pot bunga
yang diletakkan satu di dalam yang lain. Dinding depannya tidak sempurna. Dinding
muskular faring dibungkus oleh fasiabukofaringea, dan dilapisi fasia faringobasilaris.

1. Muskulus Constrictor pharyngis inferior


Timbul dari arkus kartilago krikoideus dan obliqua kartilago thiroidea yaitu kornu
inferior dan linea obliqua. Pemisahan antara kedua bagian tersebut sering – sering
tidak jelas. Serabut – serabut muskulus krikofaringeus arahnya horizontal dan
kontinyu dengan serabut sirkular esofagus, yang menyusun spingter sejati atau
pinhook dan mencegah masuknya udara ke esofagus. Spingter krikofaringeus
relaksasi dengan mendadak pada waktu menelan. Serabut – serabut thirofaringeal naik
serong menyilang dibagian belakang pada rafe mediana, dan overlaping dengan
muskulus konstriktor faringis medius. Mereka bekerja pada waktu populasi. Serabut
krikofaringeal memendekkan tetapi serabut thirofaringeal memanjangkan plika
vokalis. Suatu faringeal divertikulum bisa berbentuk di posterior melalui bagian dari
muskulus konstriktorinferior atau dibawah otot ini.

2. Muskulus konstriktor faringis medius


Timbul dari sudut yang dibentuk kornu mayus dan kornu minus osis hioideus dan
ligamentum hioideus. Serabut menyebar ke belakang dan berakhir pada rafe mediana.
Serabutnya yang bagian bawah tertutup oleh muskulus konstriktor faringis inferior;
sedangkan serabutnya yang teratas, overlaping dengan muskulus konstriktor faringis
superior.

3. Muskulus konstriktor faringis superior


Timbul dari sisi lateral lingua dan mukosa mulut, linea milohioidea, hamulus
pterygodius, tetapi tidak dari atas lamina medialis. Keberadaan rafe
pterygomandibularis ditolak. Serabutnya melengkung ke belakang untuk kemudian
berakhir pada rafe mediana dan pada aponeurosis yang melekat pada tuberculum
faringeum. Suatu celah terbentuk diantara batas atas otot dengan basis kranii.

4. Muskulus palatofaringeus
Membentuk plika palatofaringeus. Ia berorigo pada margo posterior palatum
durum dan dari aponeurosis palatini. Serabut – serabutnya diatur menjadi dua untai
(dipisahkan palatum mole) yaitu medial dan lateral yang dipisahkan oleh muskulus
levator veli palatini. Strandnya menyatu, kemudian otot secara keseluruhan
berinsersio pada margo pada margo posteriorkartilago thiroideus (muskulus
palatothiroideus) dan pada sisi lateral faring dan esofagus . muskulus
salpingofaringeus berjalan mulai dari kartilago tuba auditiva ke dinding faring.

5. Muskulus stilofaringeus
Timbul dari aspek medial prosesus stiloideus. Ia turun diantara muskulus
konstriktor medius dan superior, kemudian berjalan profundus terhadap lateral faring
dan pada margo posterior kartilago thyroideus kemudian kontinyu dengan muskulus
palatofaringeus. Struktur – struktur tertentu mencapai faring atau palatum melalui
celah – celah antara muskuli konstriktores. Diantara muskulus konstriktor faringis
superior dan basis kranii: muskulus levator veli palatini, tuba auditiva, arteri palatina
asenden. Diantara muskulus konstriktor faringis superior dan medius: nervus
glosofaringeus dan muskulus stilofaringeus. Diantara muskuli konstriktores faringis
medius dan inferior nervus laringeus internus, dan arteri laringea superior. Diantara
muskulus konstriktor faringis inferior dan esofagus : arteri recurent laringea dan arteri
laringea inferior.

Daftar pustaka :

Purwanto. 2015. Head and Neck Anatomy for Dentistry. Jember: Purwanto

Paulsen, F., Waschke J. Sobotta Atlas Anatomi Manusia edisi 22. Jakarta: EGC

Prometheus Atlas Anatomi Manusia Edisi 3

Anda mungkin juga menyukai