Anda di halaman 1dari 9

1. Mm.

Kolli Superfisialis, yaitu:


A. M. Platysma
B. M. Sternomastoidus
C. M. Trapezius
D. M. Infrahyoideus
E. M. Suprahyoideus

A. Platysma
Otot ini berbentuk kuadrangularis, tipis dan sangat Iebar, terletak tepat di bawah kulit leher ke
sampai sudut mata dan bibir bawah sedang ke bawah sampai regio pectoralis (daerah claviula)
Origo : Fascia Pectoralis bahu dan dada.
Insersio : Fascia Parotideamasseterica sudut mulut dan labium inferior
Fungsi : mengerutkan kulit di daerah Ieher; menarik sudut mulut kelaterokaudal
Inervasi: r.colli n.facialis.
B. Sternomastoideus = M.Sternocleidomastoideus.
Otot ini berbentuk panjang, Iebar dan bulat, terletak di leher dan Iaterokranial (processus
deus) ke medio kaudal (sternum), tertutup platysma
Origo : Otot ini mempunyai 2 caput yaitu:
Caput medialis = dataran ventral manubrium sterni dan sekeliling articulatio
Sternoclavicularis
Caput lateralis = dataran kranial extremitas sternalis claviculae permukaan lateral
processus mastoideus.
Insersio : Linea Nuchae Superior Ossis Occipitalis
Fungsi : mengangkat clavicula ke dorsal kranial
Inervasi:n.accesorius dan n. occipitalis minor
C. m. Trapezius
Otot ini berbentuk empat persegi panjang lebar, terletak di daerah tengkuk dan punggung.
Dibagi dalam 3 bagian yaitu: pars descendens, pars horizontalis dan pars descendens.
Origo : Pars descendens: Linae Nuchae Superior, Protruberentia Occipitalis Externa dan
Ligamentum Supraspinale VC.I dan VC VII
Insersio : Extremitas Acromias Claviculae
Fungsi : mengangkat clavicula ke dorsal cranial
Inervasi : N.Accesorius
D. Otot-otot Suprahyoideus
1. m. Digastricus
Otot ini berbentuk cilindris mempunyai 2 perut (venter) terletak dibawah medial dan
dorsal mandibuIa.
Origo : Venter Anterior:Os Hyoideum dan Fossa Digastrica Mandibulae
Insersio : Venter Posterior:Os Hyoideum dan Incisura Mastoidea Ossis Temporalis
Fungsi : apabila os hyoideum difiksasi maka menarik mandibula ke bawah, Sebaliknya
bila mandibula difiksasi menarik os hyoideum ke atas
Inervasi:venter anterior oleh n. mytohyoideus venter posterior oleh r.digastricus
n.facialls.
2. m. Stylohyoideus
Otot ini berbentuk silindris kecil dan tipis, terletak di dorsal mandibula di ventral venter
posterior m.digastricus.
Origo : processus styloideus
Insersio : corpus ossi hyoidei
Fungsi : menarik Os hyoideum ke dorsokranial
lnervasi:r.stylohyoideus n.facialls
3. m. Mylohyoideus
Otot ini berbentuk segi tiga, gepeng dan lebar, terletak di sebelah medial dorsal corpus
mandibulae merupakan dasar dan cavitas oris.
Origo : Linea mytohyoidea mandibulae
Insersio : raphe mylohyoldea yang terletak di linea mediana kemudian ke dorsal pada
corpus osses hyoidei.
Fungsi : apabila mandibula difiksasi os hyoideum akan tertarik ke kranial, tetapi
apabila os hyoideum difiksasi mandibulae tertarik ke bawah (membuka mulut)
lnervasi : n.mylohyoideus.
4. m. Geniohyoideus
Otot ini berbentuk cilindris, terletak di kranial m.mylohyoideus dan di bawah lidah.
Origo : spina mentale mandibulae
Insersio : os hyoideum
Fungsi : apabila mandibula difiksasi os hyoideum akan tertarik ke kranial, tetapi
apabila os hyoideum difiksasi mandibulae tertarik ke bawah (seperti m.mylohyoideus)
lnervasi : n.hypoglossus

2. Mm. Infrahyoideus

A. m. Sternohyoideus
Otot ini berbentuk pipih, kuadrangular, terletak di sebelah ventral larynx,trachea dan
glandula thyroidea,sebelah lateral linea mediana leher.
Origo : dataran dorsal manubnun, stemi dan articulatio sternoclavicularis
lnsersio : corpus ossis hyoidei
B. m. Omohyoicieus
Otot ini mempunyai dua venter yaitu venter superior dan venter inferior berbentuk
pipih,panjang,terletak sebelah lateral m.styernohyoideus ke kaudal lateral menyilang di
sebelah dalam m.sternomastoideus
Origo : margo superior scapulae dan ligamentum transversum superior scapulae
lnsersio : corpus oasis hyoidei
C. m. Thyrohyoideus
Otot ini berbentuk pipih,kuadrangular dan tipis terletak antara Os hyoideum dan cartilago
thyreoidea di sebelah dorsal m.sternohyoideus
Origo : linea obliqua cartilago thyreoidea
Insersio : corpus dan cornu majus Os hyoideum
D. m. Sternothyreoideus
Otot ini berbentuk pipih, kudrangulans, tipis, terletak di sebelah dorsal m.sternohyoideus.
Origo : dataran dorsal manubrium sterni dan cartilago thyreoidea
Insersio : linea oliqua cartilago thyreoidea
Fungsi : otot-otot infrahyoideus menarik os hydeum ke kaudal
Inervasi: oleh N. Hypoglossus untuk m.thyrohyoideus dan arcus n.Xll sedangkan lainnya
dari r.descendens n.Xll.

II.Otot-otot yang profundi:.Otot-otot scaleni, Otot-otot praevertebralis, Otot-otot larynx dan pharynx,
Otot-otot tengkuk (erector trunci) dan m.levator scapulae.

3. Mm. Scaleni
A. m. Scaleni Anterior
Otot ini berbentuk pipih, kuadrangular, terletak di regio colli posterior bagian bawah sebagian
tertutup oleh m.stemomastoiudeus.
Origo : luberculum anterius processus transversus VC.3 s/d 6
Insersio :tuberculum scaleni costa I.
B. m. Scalenus Medius
Otot ini berbentuk pipih, Inangular, terletak di sebelah dorsal m.scalenus anterior terpisah
oleh suatu celah yang disebut fissura scaleni.
Origo : luberculum posterius processus transversus VC.2 s/d 7
lnsersio : dataran lateral costa I
Fungsi:kedua Otot di atas mengangkat ke atas Costa II
C. m. ScaIenus Posterior
Otot ini berbentuk pipih, kudrangular, terletak disebelah lateral m.scalenus anterior.
Origo : processus transversus VC 5 dan 6
Insersio : dataran lateral costa 2
Fungsi : mengangkat Costa 2 Otot scaleni
Inervasi : plexus brachialis

4. Mm. Prevertebralis
A. m. Longus Capitis
Otot ini berbentuk pipih, tnangular, terletak lateral collumna vertebra cervicalis atas.
Origo : tuberculum anterius processus transversus VC 3 s/d 1
lnsersio : pars basilaris ossis occipitalls
Fungsi : antefleksi kepala
lnervasi : plexus cervicalis
B. m. Longus CoIli
Otot ini berbentuk pipih, lebar di tengah, terletak lateroventral corpus vertebra cervicalis dan
vertebra thoracalis. Otot ini dibagi dua bagian, bagian medial yang melekat dari corpus VTh.3
s/d VC 5 ke corpus VC 4-2 dan tuberculum anterius processus transversus VC 5 dan
transversus VC5 dan 6 dan bagian lateral yang melekat dan tuberculum anterius processus
transversus VC 3 s/d 6 sampai pada tubertuberculum anterius atlantis.
Fungsi: antefleksl dan laterofleksi
Inervasi: plexus cervicalis dan plexus brachialis

5. Mm. Faringis
Tunika muscularis lapisan luar (serat sirkuler)
Fungsi : Selama menelan, m. Constrictor pharyngis berkontraksi seperti gelombang peristaltik
dari superior ke inferior

A. m. Constrictor pharyngis superior


Origo: raphe (ligamen) pterygomandibularis
Insersio: raphe pharyngis
B. m. Constrictor pharyngis medius
Origo : antara cornu major dan minor os hyoid
Insersio : raphe pharyngis
C. m. Constrictor pharyngis inferior
Origo : permukaan lateral cartilago thyroidea dan cricoidea
Insersio : raphe pharyngis
Tunika muscularis lapisan dalam (serat longitudinal)
Fungsi : mengangkat faring dan laring selama proses penelanan

A. m. palatopharyngeus
Origo : tepi posterior palatum durum dan aponeurosis palati
Insersio : permukaan posterolateral pharynx
Inervasi : n. Vagus
B. m. salpingopharyngeus
Origo : orifisium tuba auditiva
Insersio : dinding lateral dan posterior pharynx
Inervasi : n. vagus
C. m. stylopharyngeus
Origo : proc styloideus
Insersio : pharynx
Inervasi : n. glosofaring
6. Mm. Laringis
A. Ekstrinsik
Inervasi: nervous kranial V, VII, IX
Fungsi: berperan pada gerakan dan fiksasi laring secara keseluruhan
a. Otot elevator laring
m. thyroideus
m. styloideus
m. mylohyoideus
m. digastricus
m. stylopharyngeus
m. palatopharyngeus
Mm. konstriktor media dan inferior serta m. Krikofaring dari faring, juga merupakan otot
ekstrinsik laring yang penting. M. Konstriktor media melekat pada kornu mayor os hyoid.
M. Konstriktor inferior melekat pada garis oblik di kartilago tiroid pada ikatan fibrosa
yang menghubungkan ruang krikotiroid di sisi lateral, pada m. Krikotiroid dan pada
tulang rawan krikoid (Ballenger JJ, 1993).
b. Otot depressor laring
Inervasi: ansa hipoglossi C2 dan C3
Fungsi : untuk proses menelan (deglutisi) dan pembentukan suara (fonasi).
Muskulus konstriktor faringeus medius termasuk dalam kelompok ini dan melekat
pada lineaoblikus kartilago tiroidea. Otot ini penting pada proses deglutisi (Ballenger,
1993). Otot depressor terdiri dari:
m. omohyoideus
m. sternohyoideus
B. Intrinsik
Otot intrinsik laring menyebabkan gerakan antara berbagai struktur laring sendiri, seperti
otot vokalis dan tiroaritenoid yang membentuk tonjolan pada korda vokalis dan berperan
dalam membentuk tegangan korda vokalis, otot krikotiroid berfungsi menarik kartilago
tiroid kedepan, meregang dan menegangkan korda vokalis dan memiliki fungsi
membentuk suara dan bernafas (Ballenger, 1993). Otot intrinsik laring terdiri dari:
a. m. cricothyroideus
b. m. cricoarytenoideus posterior dan lateral
c. m. arytenoideus transversus
d. m. aryepiglotticus
e. m. thyroepiglottica
f. m. thyroarytenoideus
g. m. vocalis
Fungsinya mempertahankan dan mengontrol jalan udara pernapasan melalui laring,
mengontrol tahan terhadap udara ekspirasi selama fonasi dan membantu fungsi sfingter
dalam mencegah aspirasi benda asing selama proses menelas. M. Krikotiroid dipersarafi
oleh ramus eksterna n. laring superior dan semua otot intrinsik laring lainnya dipersarafi
oleh n. laring rekuren (Ballenger JJ, 1993).
M. krikotiroid terletak di permukaan depan laring, antara sisi lateral krikoid dan kartilago
tiroid. Serat-serat ototnya menyebar ke belakang dan ke atas, dipersarafi oleh ramus
eksternus n. laringus superior, otot ini berfungsi untuk menyempitkan ruang krikotiroid di
anterior dengan menjungkit kartilago tiroid dan krikoid melingkari fulkrum sendi
krikotiroid (Ballenger JJ, 1993)

Anda mungkin juga menyukai