1

Otot otot kulit kepala

1.M occipito
M Occipito berorigo di 2/3 bagian lateral linea nuchae sup - Proc.
Mastoideus ossis temporalis dan berinsertio di Galea Aponeurotica berfungsi
menarik galea dan ikut menunjang M. Frontalis
2. M frontalis
Otot ini keluar dari galea aponeurotica dan berakhir pada otot-otot
didekatnya, kulit pangkal hidung dan sepanjang alis yang berfungsi untuk
mengangkat alis dan menarik otot kepala
Kedua otot ini dipersyarafi oleh nervus VII,nervus fascialis
 2

Otot otot mata

1. M. Orbicularis Oculi
Yang terbagi menjadi Pars Orbitalis yang berfungsi menutup kelopak mata, Pars
Palpebralis,Pars Lacrimalis (M.Tensor Tarsi) yang berfungsi menekan sassus
lacrimalis untuk membasahi mata
2. M. Corrugator Supercilii
Yang berfungsi untuk menarik alis mata kebawah medial

Otot otot ekstraokular mata

Otot ekstraokular terdiri dari 6 otot utama yaitu rektus superior, rektus medial,
rektus inferior, rektus lateral dan 2 otot oblik yaitu oblik superior dan oblik
inferior. Otot-otot ini terletak di dalam rongga orbita dan dikelilingi oleh lemak
serta jaringan ikat fibroelastik. Otot ekstraokular membentuk kerucut otot (muscle
 3

cone) pada bagian posterior dari garis ekuator bola mata. Jaringan lemak mengisi
4,7-9
bagian dalam kerucut tersebut.
Ekuator
Rektus Superior

Troklea

Lengkungan Otot Rektus Medial

Oblik Superior

Insersi Oblik Rektus Superior

Superior Apek Orbita

Anulus of Zinn
Rektus Lateral
Rektus Inferior
Oblik Inferior

Lantai Orbita

Gambar 2.1 Otot Ekstraokular 8

Dikutip dari : Ansari MW.

Empat otot rektus memiliki origo di cincin tendon yang terletak di apeks orbita
dan disebut Annulus of Zinn. Insersi otot-otot ini terletak di sklera pada bagian
anterior tepatnya 4-8 mm di belakang limbus. Insersi otot rektus medial, rektus
inferior, rektus lateral, dan rektus superior, secara berurutan terletak semakin
7-9
menjauh dari limbus membentuk spiral imajiner yang disebut Spiral of Tillaux.
Tendon Rektus Superior Tendon Oblik

Spiral of Tillaux
Tendon Rektus Lateral
Tendon Rektus

Tendon Oblik Inferior Tendon Rektus Inferior

Gambar 2.2 Spiral of Tillaux 7

Dikutip dari : AAO.

Otot oblik superior berasal dari periosteum tulang sfenoid di bagian

superomedial foramen optik. Otot tersebut memanjang ke troklea di superonasal
rima orbita dan masuk ke sklera di bagian superior, di bawah insersi otot rektus
superior. Otot oblik inferior berasal dari cekungan dangkal di lempeng orbita
tulang maksila, di sudut anteromedial lantai tulang orbita dekat fossa lakrimalis.
 4

Otot tersebut memanjang ke posterior, lateral dan superior lalu masuk ke sklera di kuadran
posterior inferior temporal. Otot ekstraokular mendapat inervasi dari tiga nervus kranial.
Nervus kranial III (nervus okulomotor) memiliki dua cabang yaitu superior dan inferior.
Cabang superior memberi inervasi kepada otot rektus superior dan otot levator palpebral
superior. Cabang inferior memberi inervasi kepada otot rektus medial, rektus inferior, dan
oblik inferior. Nervus kranial IV (nervus troklear) memberi inervasi kepada otot oblik
superior. Nervus kranial VI (nervus abdusens) memberi inervasi kepada otot rektus lateral
 5

Fase fase deglutasi dan otot ototnya

Deglutasi merupakan proses pemindahan material yang sudah dicerna dari cavum oris ke
gaster Terdiri atas 3 fase 1. Fase Buccal : pemindahan bulus ke Pharynx dari cavum oris 2.
Fase Pharyngeal : Fase selama bolus berada di Pharynx, yaitu mulai bolus berkontak dengan
Arcus Palato Glossal dan Arcus Palato Pharyngeal dan bagian dinding posterior Pharynx 3.
Fase Oesophageal : Fase selama bolus berada dioesophagus dalam perjalanan menuju
lambung

1)Fase Buccal
Voluntary Phase Plica Platina Tranvensa pada Palatum Durum ikut mendorong Bolus ke
Oropharynx Mulai saat penekanan bolus ke palatum durum Terjadi retraksi lidah Mendorong
bolus ke oropharynx dan membantu elevasi palatum Menutup nasopharynx

Otot otot pada fase bukal

 6

2. Fase Pharyngeal
Reflex menelan dimulai receptor pengecap di Arcus Palatum dan Uvula distimulasi oleh
Bolus, Informasi ini dikirim ke Pusat menelan di Medulla Oblongata melalui N V dan N
IX ,Informasi diolah dipusat motorik dan memberikan sinyal ke otot pharynx koordinasi
kontraksi dan otot tersebut.

3.fase oesophageal
Berlangsung 5 – 8 detik, Mulai saat M. Pharyngeus berkontraksi mendorong Bolus ke
Oesophagus prosenya dimulai saat M. Sphincter Oesophagus Proximalis Relaxasi material
masuk kedalam Oesophagus Bolus yang berada dalam Lumen Oesophagus, menstimulasi
gerakan peristaltic, terbukanya M. Sphincter Oespagus Distalis Bolus menuju gaster.

Otot Oesophagus yang terdiri atas : bagian dalam dan bagian luar, Otot Oesophagus ini unik,
karena mengandung: 1. Otot rangka, 1/3 atas 2. Otot rangka & otot polos, 1/3 tengah 3. Otot
polos, 1/3 bawah
 7

DAFTAR PUSTAKA

1. Forrester JV, Dick AD, McMenamin PG, Roberts F, Pearlman E. The Eye
Basic Science in Practice. Edisi ke-4. Edinburgh: Elsevier; 2016. hlm. 64-
334.
2. Levin LA, Nilsson SFE, Hoeve JV, Wu SM, Kaufman PL, Alm A. Adler's
Physiology Of The Eye. Edisi ke-11. London: Elsevier; 2011. hlm. 380-
401.
3. Rogers K. The Eye The Physiology Of Human Perception Edisi ke-1. New
York: Britania Educational Publishing; 2011. hlm. 56-66.
4. Remington LA. Clinical Anatomy and Physiology Of The Visual System.
Edisi ke-3. Saint Louis: Elsevier; 2012. hlm. 182-201.