Anda di halaman 1dari 2

Ruangan yang mencukupi sangat dibutuhkan dalam perawatan ortodontik untuk

menggerakkan gigi ke posisi yang ideal. Ruangan tersebut bermanfaat untuk retraksi gigi-gigi
anterior, perbaikan curve of spee, dan koreksi gigi-gigi berjejal. Terdapat beberapa metode
untuk memperoleh ruang pada perawatan ortodontik, yaitu proximal stripping, ekspansi,
distalisasi gigi geligi, uprighting gigi molar, proklinasi gigi anterior, dan pencabutan
(Novianty,2014).
Terdapat beberapa pendekatan yang memungkinkan dan direkomendasikan untuk
perawatan simple anterior dental crossbite yaitu :
(1)Terapi tongue blade yaitu Dental crossbite sederhana yang hanya melibatkan 1 gigi dapat
dikoreksi dengan cara ini. Prognosis dan keberhasilan prosedur ini sangat tergantung pada
kooperatif pasien dan pengawasan orang tua.Tidak ada control yang tepat terhadap jumlah
dan arah gaya yang diberikan.
(2) Lower incline plane. Perawatan anterior dental crossbite yang melibatkan 1 atau lebih
gigi dapat dilakukan dengan menggunakan akrilik inkline plane yang disemenkan.Teknik ini
memungkinkan pembukaan gigitan jika dipakai lebih dari 3 minggu.
(3) Mahkota komposit atau stainless steel. Metode dengan sementasi mahkota stainless steel
terbalik pada insisivus yang tertahan pada posisi lingual dengan sudut 45° terhadap oklusal
plane. Metode ini untuk mengatasi kelemahan pada metode inkline plane dan sulit untuk
diterapkan pada kasus gigi insisivus maksila yang sedang partial erupsi.
(4) Hawley retainer dengan auxiliary spring. Alat ini digunakan pada kasus dengan
pergerakan gigi yang ringan pada pediatric dentistry.Pada prosedur ini prognosis tegantung
pada kooperatif pasien dan pengawasan orang tua.
(5) Labial dan lingual arch wires. Penggunaan labial dan atau lingual arch wire telah terbukti
sukses. Kelemahan dari penggunaan alat ini adalah biaya yang mahal dan pelatihan tambahan
diperlukan untuk dapat menggunakan alat ini secara efisien (Utari,2012).

Perawatan yang sesuai skenario


Rahang Atas: Ekspansi dengan pemasangan incline bite plane. Tahap pertama perawatan
adalah koreksi crossbite anterior dengan inclined bite plane lepasan yaitu berupa akrilik pada
sisi lingual gigi gigi anterior rahang bawah yang ditebalkan hingga membentuk sudut 45°
dengan sudut kemiringan pada permukaan incisal gigi-gigi anterior rahang bawah
(Utari,2012).
Gambar pemasangan incline bite plane (Utari,2012)
Rahang Bawah: Proximal stripping merupakan pengurangan gigi di daerah
interproksimal yang sering disebut dengan striping atau grinding. Indikasi striping enamel
adalah crowding yang tidak lebih dari 5-6 mm, OH pasien yang baikdengan profil kelas I
dan terdapat diskrepansi lengkung. Kelemahan striping enamel adalah menipisnya lapisan
enamel sehingga mudah terpapar keadaan asam di rongga mulut dan menyebabkan
dekalsifikasi enamel, selain itu akan menyebabkan meningkatnya karies rongga mulut (Iman.
2016).

Daftar Pustaka

Utari,Tita R., Nova Abdillah. 2012. Perawatan Crossbite Anterior Pada Masa Gigi
Bercampur Menggunakan Incline Plane Lepasan (Laporan Kasus). IDJ Vol. 1(1):
96-103

Novianty, Shella I., Wayan Ardhana, dan Christnawati. 2014. Studi kasus: Perawatan
Ortodontik menggunakan Teknik Begg pada Kasus Pencabutan Satu Gigi Insisivus
Inferior dan Frenectomy Labialis Superior. Maj Ked Gi Vol. 21(2): 197 – 203

Iman, P. 2016. Efek pengurangan enamel gigi (striping) pada perawatan orthodontik. Maj
Ked Gi Vol. 13 (2): 233-236

Anda mungkin juga menyukai