Anda di halaman 1dari 14

2.

1 Wajah

2.1.1 Otot-otot pada wajah

1. Musculus Occipitofrontalis
Memiliki fungsi untuk menggerakan kepala dan membentuk kerutan miring di
dahi.
2. Musculus Temporoparietalis
Memiliki fungsi untuk menggerakan kulit kepala.
3. Musculus Auricularis anterior
Berfungsi sebagai penggerak daun telinga ke depan dan keatas.
4. Musculus Auricularis Superior
Berfungsi untuk menggerakkan daun telinga ke belakang dan ke atas.

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI Page 1


5. Musculus Auricularis Posterior
Memiliki fungsi sebagai penggerak daun telinga kearah belakang.
6. Musculus Orbicularis Oculi
Berfungsi untuk menutup kelopak mata, menekan saccus lacrimalis,
menggerakkan alis mata.
7. Musculus Depressor Supercili
Berfungsi untuk menarik turun kulit dahi dan alis, menciptakan kerutan miring
tepat di atas pangkal hidung.
8. Musculus Corrugator Supercili
Berfungsi untuk menggerakan kulit dahi dan alis mata ke arah pangkal hidung,
menciptakan kerut vertical tepat di atas pangkal hidung.
9. Musculus Procerus
Berfungsi untuk menarik turun kulit dahi dan alis mata
10. Musculus Nasalis
Memiliki fungsi untuk menarik cupping hidung dan hidungnya sendiri
11. Musculus Depressor septi nasi
Fungsinya menggerakkan cupping hidung dan hidungnya sendiri
12. Musculus Orbicularis Oris
Fungsinya menutup bibir, sehingga juga menggerakkan cuping hidung, pipi dan
juga kulit dagu
13. Musculus Buccinator
Memiliki fungsi untuk menegangkan bibir, meningkatkan tekanan intraoral
(ketika meniup dan mengunyah)
14. Levatoor labii superioris
Berfungsi untuk menarik bibir atas ke lateral dan atas
15. M. Depressor Labii inferioris
Berfungsi untuk menarik bibir bawah ke lateral dan bawah
16. Musculus Mentalis
Berfungsi untuk membentuk lekuk didagu, eversi bibir bawah (bersama dengan
musculus orbicularis oris.

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI Page 2


17. Musculus Transversus Menti
Berfungsinya menggerakkan kulit dagu
18. Musculus Depressor anguli oris
Berfungsi menarik sudut mulut ke bawah
19. Musculus Risorius
berfungsi menarik sudut mulut ke lateral dan atas, membentuk lesung dipipi.
20. Musculus Levator Anguli Oris
Berfungsi untuk menarik sudut mulut ke arah medial dan atas
21. Musculus Zygomaticus Major
berfungsi menarik sudut mulut ke arah lateral dan atas
22. Musculus Zygomaticus Minor
Berfungsi menggerakkan bibir, cuping hidung, pipi dan kulit dagu,
memperdalamsulcus nasolabialis.
23. Musculus Levator labii superioris alaeque nasi
Berfungsi menggerakkan bibir, alae nasi, pipi dan kulit dagu.

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI Page 3


2.1.2 Nervus pada wajah:
1. Nervus Facialis (N. 7)
Saraf motorik muka, otot mata, otot pipi, berfungsi untuk makan dan berbicara.
2. Nervus Trigemenus
Nervus Trigemenus merupakan saraf cranial terbesar. Nervus ini disebut nervus
trigeminus, karena mempunyai tiga cabang yaitu n.optalmikus, n. maksilaris,
dan n.mandibularis. Nervus trigeminus mengandung baik serabut sensoris
maupun serabut metoris. Cabang-cabang tepinya membawa serabut parasimpatis
dari nuc. Ediger westphal, nuc. Nervus intermedius dan nuc. Nervus glossophary
ngeus di satu pihak dan serabut orthorasimpatis dari pihak lain
NUCLEUS-NUCLEUS N.TRIGEMINUS :
Nucleus sensoris

1. Messencephalic Nucleus
Merupakan pita sel-sel unipolar yang terletak di samping akuaductus dan batas
rostal dari ventrikel IV. Processus-processus perifirnya memberi serabut-serabut
sensori untuk muscle, spindless, sedangkan processus centralnya berjalan dalam
tiga arah yaitu ke supratrigeminal nucleus, cerebellum dan, talangus kontralatral.

2. Pontis Nucleus
Menerima informasi taktil dari kulit wajah. Nucleus ini merupakan persamaan
dari Nuc. Gracilis dan cuneatus di medulla dan terutama memproekksikan ke
lemniscus tregminal kontralatral.

3. Spinal nucleus
Terletak di sepanjang modulla oblongata dan dibagi dalam tiga bagian yaitu :
pars oralis, pars intropolaris dan pars caudalis.

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI Page 4


4. Nucleus Motoris
Nuc. Motoris nervus trigeminus yang terletak di tegmentum pontis, di sebelah
ventromedial bracium konjunctivum. Serabut motoris keluar dari sisi lateral
pons (patriominor) yang mengikuti cabang ketiga N.V.

5. Ganglion Trigeminale
Gamglion semilunare Gasseri terletak dalam cavum trigminale, bagian
durameter yang menutupi impressio trigminale, sebelah anterior pars petrosaos
temoralis. Ganglion ini berbentuk bulan sabit dengan konveksitasnya
menghadap ke depan lateral, permukaannya ditutupi oleh anyaman serabut saraf.

Pars petrosa acatoris interna terdapat di sebelah depan medial dan dibatasi oleh
lempeng tulang tipis. Di sebelah inferiornya terdapat radiks motoris n.petrosus
major, apek pars petrosa os temporalis dan foramen lacerum. Ganglioan ini
menerima serabut simpatis dari pleksus carotikus internus dan memberikan
percabangan ke tentorum cerebelli.

Cabang-cabang N.trigminus berhubungan erat dengan empat ganglion


parasimpatis di kepala, namun saraf ini tidak mengandung serabut parasimpatis.
Ganglion Semilunare Gasseri mempunyai kemampuan untuk mengadakan
modulasi impuls-impuls afferan. N.trigminus muncul di fossa posterior, namun
ganglionnya terletak di fossa media. Badan sel di ganglion Gasseri tersusun
secara somatotropik dari medial ke lateral, sel-sel untuk N.V1 terletak di
anteromedial, N.V3 di posterolateral.

3. Nervus Opthalmicus
Saraf ini merupakan cabang pertama bersifat sensoris yang pempersarafi bulbus,
glandula lacrimalis, conjuntiva, mukasovakum nasi, kulit hidung, palpebra, dahi,
kulit kepala. Membentang ke ventral didinding sinus lateral cavernosus dibawah
n.okulamotorius dan troghlearis. Menerima serabut simpatis dari pleksus

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI Page 5


corotikus internus serta memberikan cabang romus tentorii/ meningeus. Sebelum
memasuki fissura orbitaris.

Superior bercabang menjadi :


1. n.lakrimalis; cabang terkecilmemasuki orbita melalui tepi lateral fissura
orbitalis superior, membentang pada tepi atas m.rectus lateralis bersama-
sama a.lakrimalis. Menerima r.zygomatikus n.maksilaris mengandung
serabut sekretori untuk glandula lakrimalis.
2. N.frontalis; memasuki rongga orbita melalui bagian FOS terletak diatas otot
dan membentang diantara m.levator palpebra superior dan peiosteum. Pada
pertengahan orbita bercabang dua menjadi n.supratroclearis dan
n.supraorbitalis.
3. N.nasosiliaris; masuk orbita melalui bagian medial FOS, menyilang
n.optikus menuju dinding medial orbita dan selanjutnya sebagai
n.ethmoidalis anterior, masuk kedalam cavum cranii melalui foremen
ethmoidalis anterior, berjalan diatas lamina kribosa dan turun ke cavum nasi
melalui celah disisi crista gali. N.nasosiliaris menerima r.komunikan
ganglion siliaris dan mempercabangkan n.siliaris longus, n.infratrochlearis
dan n.ethmoidalis posterior.

4. Nervus Maksilaris
Dari ganglion trigeminal divisi ini berjalan kedepan pada dinding lateral sinus
cavernosus dibawah N.VI, dan meninggalkan fossa crani melalui foramen
rotundum dan memasuki bagian superior dari fossa pterygopalatina. Sesudah
memutari sisi lateral processus orbitalis dari os platina, memasuki orbital
melalui fissura orbitalis inferior. Berjalan kedepan pada sulcus infraorbitali pada
orbital floor dan berubah nama menjadi n.infraobita. selanjutnya memasuki
canalis dan keluar pada pipi melalui foramen infraorbitalis untuk mempersarafi
kulit palpebra inferior, kulit sisi hidung dan pipi, bibir atas dan mucosa bibir atas
dan pipi.

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI Page 6


Cabang-cabang N.maksilaris :
a. Pada fossa crani media : cabang meningeal.
b. Pada fossa pterygopalatina :
 Cabang langsung : Cabang keganglion pterygopalatina, N.zygomatikus,
N.alveolaris superrior posterior
 Cabang tidak langsung melalui gang lion pterygopalatina : Cabang
platina, Cabang pharyngeal
c. Pada canalis infraorbitalis : N.alveolaris superior media, N.alveolaris
superior anterior
d. Pada wajah: Cabang palpebra, Cabang nasal, Cabang labia

5. Nervus mandibularis
Divisi ini merupakan divesi yang terbesar. Dibentuk pada fossa infratempolar
tepat dibawah foramen ovale oleh gabungan motor root N.V dengan sensory root
V3. Nervus ini segera mempercabangkan dua cabang kecil : cabang meningea
(n.spinosus ) dan nervus untuk m.pterygoid media, kemudian terbagi dua
menjadi divisi anterior dan posterior . dari divisi posterior keluar N.buccalis dan
nervus untuk M.masetter, m.pterygoid lateral dan dua dee tempotal nervus.
Nervus spinosus melewati foramen spinosus untuk mencapai dasar fossa crani
media untuk mempersarafi durameter pada fossa anterior dan media serta
membran mucosa cellulae mastoid.

2.2 Pharynx

2.2.1 Otot-otot pharynx


1. Musculus Pharynges Superior
Memiliki fungsi untuk kontraksi pharynx, memisahkan Epipharyax dari
Mesopharynx dan memperlancar jalannya makanan ke dalam oesophagus
dengan kontraksi menyerupai gelombang.
2. Musculus Contrictor Pharryngis Medialis

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI Page 7


Berfungsi untuk konstraksi pharynx dari belakang dan memperlancar jalannya
makanan ke dalam oesophagus.
3. Musculus Constrictor Pharynges Inferior
Untuk kontraksi pharynx atau penyempitan pharing.
4. Musculus Salphingopharyngeus
Berfungsi untuk konstriksi fauces dan abduksi tuba eustacius.
5. Musculus Stylopharyngeus
Fungsinya untuk elevasi pharyng dan laryng.

2.2.2. Nervus pada pharynx


1. Nervus Glosofaring (N. 9)
Saraf faring berfungsi untuk mengangkat dan memperbesar laring.

2.3 Laring
2.3.1 Otot Pada Laring

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI Page 8


Otot Suprahyoid :
1. Musculus Digastricus
Memiliki fungsi untuk elevasi dan depresi hyoid bone.
2. Musculus Digrastikus Pasterior
Berfungsi untuk elevasi dan retraksi hyoid bone.
3. Musculus Geniohyoideus
Fungsinya adalah untuk elevasi lidah, elevasi dan protrusi hyoid bone.
4. Musculus Mylohyoideus
Memiliki fungsi untuk elevasi hyoid bone dan menunjang dasar mulut.
5. Musculus Stylohyoideus
Fungsinya untuk elevasi dan retraksi hyoid bone.
Otot Infrahyoid:
1. Musculus Omohyodeus Antenor
Fungsinya adalah depresi dan retreksi hyiodeus bone.
2. Musculus Omohyoideus Pasterior
Berfungsi untuk depresi hyoid bone.
3. Musculusus Sternohyoideus
Berfungsi untuk depresi hyoid bone.
4. Musculus Sternohyrdeus
Berfungsi untuk depresi laring.
5. Musculus Thyrohyoideus
Memiliki fungsi untuk mendekatkan cartilage thyroid dengan hyoid bone.

2.3.2 Nervus pada laring


1. Nervus Vagus (N. 10)
Saraf velum, laring dan faring berfungsi untuk berbicara dan menelan. Saraf ini
mengatur organ perut, dada, dan pernafasan.
2. Nervus laringeus superior
Berasal dari ganglion inferior nervus vagus, kemudian turun di belakang arteri
karotis interna, setinggi kornu mayus os hyoid terbagi menjadi ramus eksterna
yang mempersarafi muskulus krikotiroid dan ramus interna yang menembus

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI Page 9


membran tirohyoid dan memberikan persarafan sensoris pada laring dan
hipofaring
3. Nervus laringeus rekuren
Terdiri atas :
1) nervus laringeus rekuren kanan yang berasal dari nervus vagus, dan setinggi
arteri subklavia saraf ini melingkari arteri tersebut kemudian membelok ke atas
diantara trakea dan esofagus dan
2) nervus laringeus rekuren kiri yang berasal dari nervus vagus dalam
mediastinum, dan setinggi arkus aorta saraf ini melingkari arkus aorta kemudian
membelok ke atas memasuki leher diantara trakea dan esofagus. Nervus
laringeus rekuren kiri lebih panjang, sehingga kemungkinan terjadinya paralisis
lebih besar bila dibandingkan dengan nervus laringeus rekuren kanan

2.4 Rahang

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI Page 10


2.4.1 Otot pada Rahang

1. Musculus Temporalis
Memikli fungsi sebagai elevasi dan oklusi mandibula.
2. Musculus Massetter
Berfungsi untuk elevasi dan oklusi mandibula.
3. Musculus Pterygoideus Lateralis External
Fungsinya untuk depresi dan gerakan kearah lateral dan arah anterior.
4. Musculus Pterygoideus Medialis Internal
Berfungsi untuk elavasi dan protrusi mendibula.

2.4.2 Nervus pada Rahang


1. Nervus Trigeminus (N. 5)
Yaitu saraf rahang bawah berfungsi untuk mengunyah dan berbicara.

2.5. Arteri pada Leher


1. Arteri Carotis Communis
Carotis Communis dextra berasal dari a. brachiocephalica di belakng articultio
sterno claviculares kanan. A.carotis communis sinistra berasal dari arcus aorta di
mediastinum superior. A. carotis comunis berjlan keatas melintasi leher, dari
articulatio sternoclaviculares kepinggir atas cartilgo thyroidea, disini pembuluti
ini becabang dua menjadi a. crotis external dan internal. Pada tempat
percabangan ini, bagian terminal a.carotis communis atau bagian permulaan a.
crotis interna tampak melebar dan disebut sinus caroticus. Tunica media sinus
ini lebih tipis dari tempat lain, tetapi tunica adventitia relative lebih tebal dan
mengandung banyak ujung-ujung saraf yang berasal dari n. glossopharyngeus.
Sinus carotis berfungsi pada mekanisme refleks pressoreceptor : naiknya
tekanan darah menyebabkan lambatnya denyut jantung dan vasodilatasi arteriol.
A. carotis communis sepanjang perjalanannya dibungkus oleh selubung carotis
dan berhubungan erat dengan v. jugularis internal dan n. vagus.
2. Arteri carotis external

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI Page 11


Arteri carotis external adalah salah satu cabang terminal a. carotis communis.
Pembuluh ini mensuplai struktur-struktur dileher, wajah, dan kulit kepala. A.
carotis externa juga mendarahi lidah dan maxilla. Arteri mulai setinggi pinggir
atas cartilago thyroidea. Dan berakhir didalam massa glandula paritidea
dibelakang collum mandibulae dengan bercabang dua menjadi a.temporalis
superficialis dan a.maxilaris.
Pada pangkalnya, tempat denyut arteri ini dapat diraba, arteri terlelak didalam
trigonum carotis. Pada awalnya, pembuluh ini terletak medial terhadap a. carotis
internal, tetapi waktu berjalan keatas, pembuluh ini berjalan kebelaknag dan
lateral. Arteri ini disilang oleh venter posterior m. digastrici dan m.
stylohyoideus.
Cabang-cabang a. carotis interna adalah sebagai berikut:
1. A. thyroidea superior
2. A. pharyngea ascendens
3. A. lingualis
4. A. facialis
5. A. occipitalis
6. A. auricularis posterior
7. A. temporalis superficialis
8. A. maxillaries
3. A. carotis interna
A. carotis interna merupakan cabang terminal A. carotis communis. Pembuluh
ini mendarahi otak, mata, dahi dan sebagian hidung. Arteriini mulai setinggi
pinggir atas cartilago thyroidea dan berjalan keatas dileher menuju kebasis
cranio. Kemudian masuk kerongga otak melalui canalis caroticus pars petrosus
os temporal. Arteri carotis interna tidak memberikan cabang di daerah leher

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI Page 12


2.6 Vena Leher

1. Vena Jugularis interna


Vena Jugularis interna menerima darah dari otak, wajah, dan leher. Vena ni
berawal dari foramen jugulare di tengkorak sebgaia lanjutan dari sinus
sigmoideus. Vena ini turun melalui leher didalam selubung carotis dan
bergabung dengan v. sub clavia dibelakang ujun medial clavicula untuk
membentuk v. brachio cepalica
Vena ini melebar pada ujung atasnya disebut bulbus superior dan yang lainya
didekat ujung disebut bulbu inferior. Tepat diats bulbus inferior terdapat valvula
bicuspidalis. Cabang-cabangnya:
1. V. facialis
2. V. phryngeales
3. V. lingualis
4. V. tyroidea superior
5. V. tyroidea medialis
6. V. occipitalis

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI Page 13


DAFTAR PUSTAKA

Snell, R. S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta :


EGC.
Paulsen, F dan Waschke. 2012. Sobotta jilid 3. Jakarta : EGC.

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI Page 14

Anda mungkin juga menyukai