KERAGAMAN &
KESETARAAN MANUSIA
Dosen Pengampu
Kemajemukan bangsa terutama karena adanya kemajemukan etnik, disebut juga suku bangsa. Ada juga keragaman
dalam hal ras, agama, golongan, tingkat ekonomi, dan gender. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang
multicultural artinya memiliki banyak budaya.
Hampir setiap pulau-pulau besar di Indonesia memiliki etnik yang lebih dari satu. Di Papua ditemukan kurang lebih
30 suku. Suku-suku di Papua tersebut antara lain suku Biak, Hattam, Mapia, Dani, Asmat, Mamberamo, dan suku
Sentani. Beberapa suku merupakan suku mayoritas, seperti suku Jawa di pulau Jawa dan suku minoritas seperti
suku Badui di Jawa Barat dan suku Kubu di Jambi.
Etnik atau suku merupakan ide, identitas social budaya seseorang. Artinya, identifikasi seseorang dapat dikenali dari
bahasa, tradisi, budaya, kepercayaan, dan pranata yang dijalani yang bersumber dari etnik dari mana ia berasal.
Tetapi, dalam perkembangan berikutnya, identitas social budaya seseorang tidak semata-mata ditentukan dari
etniknya. Identitas seseorang mungkin ditentukan dari golongan ekonomi, status sosial, tingkat pendidikan,
profesinya. Identitas etnik lama-kelamaan bisa hilang, misalnya karena adanya perkawinan campur dan mobilitas
yang tinggi.
Kesadaran akan kemajemukan bangsa tersebut sesungguhnya sudah tercermin dengan
baik melalui semboyan bangsa kita, yaitu Bhineka Tunggal Ika. Bhineka artinya aneka,
berbeda - beda, banyak ragam. Tunggal Ika menunjukkan semangat akan perlunya
persatuan dari keanekaragaman tersebut. Bhineka adalah kenyataan (das sein) sedang
Ika adalah keinginan (das sollen). Kemajemukan adalah karakteristik sosial budaya
Indonesia. Selain kemajemukan, karakteristik Indonesia yang lain adalah :
Pengakuan akan prinsip kesetaraan dan ke sederajatan itu secara yuridis diakui dan
dijamin oleh Negara melalui UUD 1945. Warga Negara tanpa dilihat perbedaan ras, suku,
agama dan budayanya diperlakukan sama dan memiliki kedudukan yang sama dalam
hukum dan pemerintahan. Hal ini dinyatakan dalam Pasal 27 ayat 1 UUD 1945.
- Persamaan di bidang politik misalnya memperoleh kesempatan sama untuk warga Negara
memilih dan dipilih,berkesempatan untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik Negara.
- Persamaan di depan hukum atau equality before of law mengharuskan setiap warga Negara
diperlakukan sama dan adil. Hukum bertujuan untuk menegakkan keadilan dan ketertiban.
- Persamaan di bidang ekonomi adalah setiap warga negara mendapat kesempatan yang sama untuk
mendapatkan kesejahteraan ekonomi.Warga negara yang kurang mampu, negara wajib memberikan
bantuan agar bisa hidup sejahtera.
- Persamaan di bidang social budaya itu meliputi bidang agama, pendidikan, kesehatan, kebudayaan, seni dan
iptek. Persamaan warga negara di bidang sosial budaya berarti warga negara memiliki kesempatan, hak dari
pemerintah. Negara tidak membeda-bedakan kelas sosial, status sosial, ras, suku, dan agama dalam memberikan
pelayanan.
4. Problematika Keragaman Serta Solusinya Dalam Kehidupan
Keragaman masyarakat adalah suatu kenyataan sekaligus kekayaan dari bangsa. Van De
Berghe menjelaskan bahwa masyarakat majemuk atau masyarakat yang beragam selalu
memiliki sifat-sifat dasar sebagai berikut :
1. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok yang sering kali memiliki kebudayaan yang
berbeda.
2. Memiliki struktur social yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat
nonkomplementer.
3. Kurang mengembangkan consensus diantara para anggota masyarakat tentang nilai-
nilai social yang bersifa dasar.
4. Secara relative, sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan yang lain.
5. Secara relative, integrasi social tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan di
dalam bidang ekonomi.
6. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain.
Problematika Kesetaraan Serta Solusinya Dalam Kehidupan
Kesederajatan atau kesetaraan adalah suatu sikap untuk mengakui adanya persamaan
derajat, hak, dan kewajiban sebagai sesame manusia. Indikator kesedarajatan adalah
sebagai berikut :
a. Adanya persamaan derajat dilihat dari agama, suku bangsa, ras, gender, dan
golongan
b. Adanya persamaan hak dari segi pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang layak.
c. Adanya persamaan kewajiban sebagai hamba Tuhan, individu, dan anggota
masyarakat.
d. Problema yang terjadi dalam kehidupan, umumnya adalah munculnya sikap dan
perilaku untuk tidak mengakui adanya persamaan derajat, hak, dan kewajiban antar
manusia atau antar warga. Perilaku yang membeda-bedakan orang disebut
diskriminasi.
KESIMPULAN