Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 5

KERAGAMAN &
KESETARAAN MANUSIA

Dosen Pengampu

Yuliana Habibi, M.Sl


ANGGOTA KELOMPOK 5 :

Deki Aries Saputra


Pani Irawan
Suhandi Yusuf
Yusuf Setiawan
M.Rizky Wardhana
LATAR BELAKANG

Keragaman Manusia dan Kesederajatan merupakan


masalah yang sangat rumit. Salah satu pandangan
filsafat mengatakan bahwa manusia merupakan
makhluk monodualis jiwa raga. Dari aspek jiwa
manusia memiliki cipta, rasa, dan karsa sehinga
dalam tingkah lakunya mampu mempertimbangkan.

Nilai-nilai yang terkandung dalam keragaman dan


kesederajatan manusia akan membawa manusia
pada potensi sebagai makhluk yang paling
sempurna. Dengan keistimewaan yang dimiliki
menyebabkan manusia perlu keseragaman dan
kesederajatan agar dapat memikul amanah sebagai
kholifah yang bermoral di muka bumi ini.
Setiap manusia dilahirkan setara, meskipun
dengan keragaman identitas yang disandang.
Kesetaraan merupakan hal yang inheren yang
dimiliki manusia sejak lahir. Setiap individu
memiliki hak-hak dasar yang sama yang
melekat pada dirinya sejak dilahirkan atau yang
disebut dengan hak asasi manusia. Kesetaraan
dalam derajat kemanusiaan dapat terwujud
dalam praktik nyata dengan adanya pranata-
pranata sosial, terutama pranata hukum, yang
merupakan mekanisme kontrol yang secara
ketat dan adil mendukung dan mendorong
terwujudnya prinsip-prinsip kesetaraan dalam
kehidupan nyata.
POIN-POIN PEMBAHASAN

1. Hakikat Keragaman dan


Kesetaraan Manusia

2. Kemajemukan Dalam Dinamika


Sosial Budaya

3. Kemajemukan Dan Kesetaraan


Sebagai Kekayaan Sosial Bangsa

4. Problematika Keragaman Dan


Kesetaraan Dalam Kehidupan
1. HAKIKAT KERAGAMAN DAN KESETARAAN MANUSIA

Keragaman berasal dari kata ragam. Keragaman menunjukkan


adanya banyak macam, banyak jenis. Keragaman manusia
dimaksudkan bahwa setiap manusia memiliki perbedaan.
Perbedaan itu ada karena manusia adalah makhluk individu
yang setiap individu memiliki ciri-ciri khas tersendiri. Perbedaan
itu terutama ditinjau dari sifat-sifat pribadi, misalnya sikap,
watak, kelakuan, temperamen, dan hasrat.

Keragaman manusia bukan berarti manusia itu


bermacam-macam layaknya binatang atau tumbuhan.
Keragaman manusia dimaksudkan adalah setiap manusia
memiliki perbedaan.
A. Makna
Keragaman Manusia
Kesetaraan berasal dari kata setara atau sederajat. Kesetaraan
atau kesederajatan menunjukkan adanya tingkatan yang
sama, kedudukan yang sama, tidak lebih tinggi atau tidak lebih
rendah antara satu sama lain.

Kesederajatan berasal dari kata sederajat atau setara yang


menurut KBBI artinya adalah sama tingkatan atau pangkat,
kedudukan. Dengan demikian konteks kesederajatan di sini
adalah suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan
keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan
yang sama dan satu tingkatan hierarki.

Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai


B. Makna makhluk Tuhan memiliki tingkat atau kedudukan yang sama.
Kesetaraan Manusia Di hadapan Tuhan manusia memiliki kesamaan derajat dan
kedudukan. Yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaan
manusia terhadap Allah Subhanahu Wata'ala.
2. KEMAJEMUKAN DALAM DINAMIKA SOSIAL BUDAYA

Keragaman yang terdapat dalam lingkungan sosial


manusia melahirkan masyarakat majemuk. Majemuk
berarti banyak ragam,beraneka,berjenis-jenis. Konsep
masyarakat majemuk (plural society) pertama kali
dikenalkan oleh Furnivall tahun 1948 yang mengatakan
bahwa ciri utama masyarakatnya adalah berkehidupan
secara berkelompok yang berdampingan secara fisik,
tetapi terpisah oleh kehidupan sosial dan tergabung
dalam sebuah satuan politik.

Keragaman atau kemajjemukan masyarakat terjadi


karena unsur-unsur seperti, ras, etnik, agama,
pekerjaan, penghasilan, pendidikan, dan sebagainya.
RAS

Kata ras berasal dari bahasa Prancis dan Italia, yaitu


razza. Pertama kali istilah ras diperkenalkan Franqois
Bernier,antropolog Prancis, untuk mengemukakan
gagasan tentang pembedaan manusia berdasarkan
ketegori atau karakteristik warna kulit dan bentuk
wajah.

Berdasarkan karakteristik biologis, pada umumnya


manusia dikelompokkan dalam berbagai ras. Manusia
dibedakan menurut bentuk wajah,rambut,tinggi badan,
dan karakteristik fisik lainnya. Jadi, ras adalah
perbedaan manusia menurut atau berdasarkan cirri
fisik biologis.
ETNIK ATAU SUKU BANGSA

Koentjaraningrat (1990) menyatakan suku bangsa sebagai


kelompok social atau kesatuan hidup manusia yang memiliki
sistem interaksi, yang ada karena kesinambungan atau
kelanjutan dan rasa identitas yang mempersatukan semua
anggotanya serta memiliki sistem kepemimpinan sendiri.

Identitas kesukubangsaan antara lain dapat dilihat dari unsur-


unsur suku bangsa bawaan (etnictraits). Ciri-ciri tersebut
meliputi natalitas (kelahiran) atau hubungan darah,kesamaan
bahasa,kesamaan adat istiadat,kesamaan kepercayaan (religi).

Jumlah etnik atau suku bangsa di Indonesia ada 400 buah.


Klasifikasi dari suku bangsa di Indonesia biasanya didasarkan
sistem lingkaran hukum adat. Van Vollenhoven mengemukakan
adanya 19 lingkaran hukum adat (Koentjaraningrat,1990).
3. KEMAJEMUKAN DAN KESETARAAN SEBAGAI KEKAYAAN SOSIAL BUDAYA BANGSA

A. Kemajemukan sebagai kekayaan Bangsa Indonesia

Kemajemukan bangsa terutama karena adanya kemajemukan etnik, disebut juga suku bangsa. Ada juga keragaman
dalam hal ras, agama, golongan, tingkat ekonomi, dan gender. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang
multicultural artinya memiliki banyak budaya.

Hampir setiap pulau-pulau besar di Indonesia memiliki etnik yang lebih dari satu. Di Papua ditemukan kurang lebih
30 suku. Suku-suku di Papua tersebut antara lain suku Biak, Hattam, Mapia, Dani, Asmat, Mamberamo, dan suku
Sentani. Beberapa suku merupakan suku mayoritas, seperti suku Jawa di pulau Jawa dan suku minoritas seperti
suku Badui di Jawa Barat dan suku Kubu di Jambi.

Etnik atau suku merupakan ide, identitas social budaya seseorang. Artinya, identifikasi seseorang dapat dikenali dari
bahasa, tradisi, budaya, kepercayaan, dan pranata yang dijalani yang bersumber dari etnik dari mana ia berasal.
Tetapi, dalam perkembangan berikutnya, identitas social budaya seseorang tidak semata-mata ditentukan dari
etniknya. Identitas seseorang mungkin ditentukan dari golongan ekonomi, status sosial, tingkat pendidikan,
profesinya. Identitas etnik lama-kelamaan bisa hilang, misalnya karena adanya perkawinan campur dan mobilitas
yang tinggi.
Kesadaran akan kemajemukan bangsa tersebut sesungguhnya sudah tercermin dengan
baik melalui semboyan bangsa kita, yaitu Bhineka Tunggal Ika. Bhineka artinya aneka,
berbeda - beda, banyak ragam. Tunggal Ika menunjukkan semangat akan perlunya
persatuan dari keanekaragaman tersebut. Bhineka adalah kenyataan (das sein) sedang
Ika adalah keinginan (das sollen). Kemajemukan adalah karakteristik sosial budaya
Indonesia. Selain kemajemukan, karakteristik Indonesia yang lain adalah :

1. Jumlah penduduk yang besar


2. Wilayah yang luas
3. Posisi silang
4. Kekayaan alam dan daerah tropis
5. Jumlah pulau yang banyak
6. Persebaran pulau
B. Kesetaraan Sebagai Warga Bangsa Indonesia

Pengakuan akan prinsip kesetaraan dan ke sederajatan itu secara yuridis diakui dan
dijamin oleh Negara melalui UUD 1945. Warga Negara tanpa dilihat perbedaan ras, suku,
agama dan budayanya diperlakukan sama dan memiliki kedudukan yang sama dalam
hukum dan pemerintahan. Hal ini dinyatakan dalam Pasal 27 ayat 1 UUD 1945.
- Persamaan di bidang politik misalnya memperoleh kesempatan sama untuk warga Negara
memilih dan dipilih,berkesempatan untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik Negara.
- Persamaan di depan hukum atau equality before of law mengharuskan setiap warga Negara
diperlakukan sama dan adil. Hukum bertujuan untuk menegakkan keadilan dan ketertiban.
- Persamaan di bidang ekonomi adalah setiap warga negara mendapat kesempatan yang sama untuk
mendapatkan kesejahteraan ekonomi.Warga negara yang kurang mampu, negara wajib memberikan
bantuan agar bisa hidup sejahtera.
- Persamaan di bidang social budaya itu meliputi bidang agama, pendidikan, kesehatan, kebudayaan, seni dan
iptek. Persamaan warga negara di bidang sosial budaya berarti warga negara memiliki kesempatan, hak dari
pemerintah. Negara tidak membeda-bedakan kelas sosial, status sosial, ras, suku, dan agama dalam memberikan
pelayanan.
4. Problematika Keragaman Serta Solusinya Dalam Kehidupan

Keragaman masyarakat adalah suatu kenyataan sekaligus kekayaan dari bangsa. Van De
Berghe menjelaskan bahwa masyarakat majemuk atau masyarakat yang beragam selalu
memiliki sifat-sifat dasar sebagai berikut :

1. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok yang sering kali memiliki kebudayaan yang
berbeda.
2. Memiliki struktur social yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat
nonkomplementer.
3. Kurang mengembangkan consensus diantara para anggota masyarakat tentang nilai-
nilai social yang bersifa dasar.
4. Secara relative, sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan yang lain.
5. Secara relative, integrasi social tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan di
dalam bidang ekonomi.
6. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain.
Problematika Kesetaraan Serta Solusinya Dalam Kehidupan

Kesederajatan atau kesetaraan adalah suatu sikap untuk mengakui adanya persamaan
derajat, hak, dan kewajiban sebagai sesame manusia. Indikator kesedarajatan adalah
sebagai berikut :

a. Adanya persamaan derajat dilihat dari agama, suku bangsa, ras, gender, dan
golongan
b. Adanya persamaan hak dari segi pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang layak.
c. Adanya persamaan kewajiban sebagai hamba Tuhan, individu, dan anggota
masyarakat.
d. Problema yang terjadi dalam kehidupan, umumnya adalah munculnya sikap dan
perilaku untuk tidak mengakui adanya persamaan derajat, hak, dan kewajiban antar
manusia atau antar warga. Perilaku yang membeda-bedakan orang disebut
diskriminasi.
KESIMPULAN

Keragaman manusia dimaksudkan bahwa setiap manusia memiliki


perbedaan. Perbedaan itu ada karena manusia adalah makhluk individu
yang setiap individu memiliki ciri-ciri khas tersendiri. Perbedaan itu
terutama ditinjau dari sifat-sifat pribadi, misalnya sikap, watak, kelakuan,
temperamen, dan hasrat.

Kesetaraan berasal dari kata setara atau sederajat. Kesetaraan atau


kesederajatan menunjukkan adanya tingkatan yang sama, kedudukan
yang sama, tidak lebih tinggi atau tidak lebih rendah antara satu sama
lain.

Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan


memiliki tingkat atau kedudukan yang sama. Semua manusia diciptakan
dengan kedudukan yang sama, yaitu sebagai makhluk mulia dan tinggi
derajatnya dibanding makhluk lain. Di hadapan Tuhan, semua manusia
sama derajatnya,kedudukan atau tingkatannya. Yang membedakan
adalah tingkat ketakwaan manusia tersebut terhadap Allah Subhanahu
Wata'ala
SEKIAN
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai