Anda di halaman 1dari 32

MULTIKULTURALISME

BUKU PILIHAN

Judul Buku: Masyarakat Multikultur di Indonesia


Penulis: Bambang Rustanto
Editor: Adriani Kamsyah
ISBN: 978-979-692-933-7
Penerbit: PT REMAJA ROSDAKARYA
Halaman: 145
MERINGKAS BUKU
Multikulturalisme: pandangan dunia yang menekankan
penerimaan terhadap realitas keagamaan, pluralitas, dan
multikultural yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat.

Masyarakat multikultural: suatu masyarakat yang terdiri


dari berbagai elemen yang hidup dalam suatu kelompok
masyarakat yang memiliki satu pemerintahan tetapi
dalam masyarakat itu terdapat segmen-segmen yang
tidak dapat disatukan.
MERINGKAS BUKU
Ciri masyarakat multikulturalisme:
Terjadi segmentasi
Memiliki struktur dalam lembaga yang nonkomplementer
Konsensus rendah
Relatif potensi ada konflik
Integrasi dapat tumbuh dengan paksaan
Adanya dominasi politik terhadap kelompok lain
MERINGKAS BUKU
Jenis multikulturalisme:
Multikulturalisme Isolasionis: berbagai kelompok kultural menjalankan hidup secara
otonom dan terlibat dalam interaksi yang hanya minimal satu sama lain.
Multikulturalisme akomodatif: masyarakt yang memiliki kultur dominan yang membuat
penyesuaian dan akomodasi-akomodasi tertentu bagi kebutuhan kultur kaum
minoritas.
Multikulturalisme kritikal: masyarakat plural yang lebih membentuk penciptaan
kolektif yang mencerminkan dan menegaskan perspektif distinktif mereka.
Multikulturalisme kosmopolitan: masyarakat berusaha menghapus batas-batas
kultural untuk menciptakan sebuah masyarakat dimana setiap individu tidak terikat
pada budaya tertentu
MERINGKAS BUKU
Faktor penyebab multikulturalisme: Faktor penghambat multikulturalisme:
Latar belakang historis Intoleransi
Kondisi geografis Fanatisme
Keterbukaan terhadap kebudayaan luar Konflik akibat pertentangan dan atau
ketidakpahaman
BUKTI MASYARAKAT
MULTIKULTUR DAMAI SEJAHTERA

Keserasian masyarakat plural


dianalogikan sebagai potongan puzzle
yang sudah tersusun.
REFLEKSI TEOLOGIS STUDI KEPUSTAKAAN
BAB 1: INDIVIDU DAN KELOMPOK
Individu = Individium (Yunani) = tidak terbagi

Adanya korelasi dengan kehidupan yang majemuk

3 Aspek Individu: (Proses Individualisasi)฀


Organik Jasmaniah
Psikis Rohaniah
Sosial/ Saling berhubungan

Menurut Pola Pikir:


Menyimpang
Takluk
Memengaruhi Masyarakat
BAB 1: INDIVIDU DAN KELOMPOK

Menurut Gerungan (2004), kelompok merupakan kumpulan


sosial dimana anggota-anggota nya saling bergantung, ato
minimal saling berinteraksi. Kolektif yang terdiri dari
berbagai organisme guna memuaskan berbagai kebutuhan
individu.

Harus mengenal dan melakukan interaksi yang bermakna

Kelompok Presentasi Agama


Fans yang menonton bola di Stadium
BAB 1: INDIVIDU DAN KELOMPOK
Ciri Utama Kelompok:
Terdapat dorongan yang sama.
Terdapat akibat, reaksi, hasil dari interaksi antar individu.
Organisasi (struktural) ada kedudukan dan hierarki.
Terjadinya penegasan dan peneguhan norma-norma, tingkah
laku, pedoman yang khas.

Jenis Kelompok:
Formal
Subunit sah dari organisasi, memenuhi tugas agar sebuah organisasi dapat
berjalan
Non-Formal
Muncul dari upaya pemenuhan kebutuhan individu
BAB 3: KEBUDAYAAN DAN HAK ASASI
MANUSIA
Bahasan bab:
Kebudayaan Multikultural
Hubungan Kebudayaan dan HAM

KEBUDAYAAN

Definisi Buku: Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar.
KBBI: Hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan,
kesenian, dan adat istiadat
KEBUDAYAAN MULTIKULTURAL
Kebudayaan dapat berasal dari berbagai kelompok budaya yang berbeda.
Dapat dilihat dari berbagai aspek di Indonesia seperti bahasa, agama, adat istiadat dan seni.
Multikulturalsime menekan pengakuan dan penghargaan pada kesederajatan perbedaan kebudayaan
tersebut.
Saling mendukung dengan proses demokratis yang pada dasarnya adalah kesederajatan individual dalam
berhadapan dengan kekuasaan dan masyarakat
Tidak ada kebudayaan yang lebih tinggi ataupun lebih rendah.

HUBUNGAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN


Indonesia memilikii banyak permasalahan berkaitan dengan keberagaman budaya, terutama adalah konflik-
konflik yang berlatar perbedaan suku dan agama. Ini dapat menimbulkan kesenjangan dan kecemburuan sosial
karena hak yang tidak merata antar kebudayaan.
Kesadaran akan pentingnya hak-hak semakin menguat seiring dengan kesadaran moral manusia. Dari perbedaan-
perbedaan muncul juga penghargaan dan pengakuan terhadap HAM. Perbedaan ini membuat identitas yang
dapat membantu kita memahami hak sesama.
Penghargaan dan pengakuan tersebut lah yang memberi imperatif moral maupun belas kasih manusia. Imperatif
ini merupakan kebijakan manusia yang melahirkan keyakinan bahwa adanya hak-hak yang tidak dapat dilanggar
BAB 6 : PRIMORDIALISME DAN RASISME
Bahasan bab:
Primordialisme
Rasisme
Hubungan Primordialisme dan Rasisme

PRIMORDIALISME

Definisi Buku: Pandangan/paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak
kecil, baik mengenai tradisi, adat istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu
yang ada di lingkungan pertamanya
Etimologi: Primus (pertama) dan Ordiri (tenunan/ikatan)
KBBI: Perasaan kesukuan yang berlebihan
PRIMORDIALISME

Primordialisme dapat membantu melestarikan budaya suatu kelompok


Dapat menyebabkan individu untuk memiliki sikap etnosentrisme
Etnosentrisme dibagi dua
Infleksibel: Selalu memandang budaya lain melalui perspektif nilai budaya sendiri
Fleksibel: Tetap menilai melalui nilai budaya sendiri, tetapi juga dengan pandangan
budaya lain.
Sebab Primordial:
Berasa ada keistimewaan, memiliki sikap mempertahankan keutuhan budaya dari
ancaman luar, dan ada nilai yang dijunjung tinggi terkait hidup
Dampak Negatif Primordialisme:
menggangu kelangsungan hidup bangsa, menghambat modernisasi, dan merusak
integrasi internasional
RASISME

Definisi: Pendirian yang memperlakukan orang lain secara berbeda dengan memberi penilaian
yang tidak lebih baik dari dirinya atau kelompoknya

“Dibuat” untuk membenarkan perkembangan kolonialisme yang meluas dari benua Eropa
ke Asia dan Afrika
Berkembang karena kemalasan bangsa Eropa untuk mengenal orang lain yang berbeda
Teori rasisme ini juga dibenarkan oleh kaum intelektual, jurnalis, dan pendeta sehingga
menjadi hal yang umum dan diterima masyarakat luas
Dipercaya juga bahwa kasus awal rasisme terjadi antara kaum Kristen dan Yahudi
Menurut Frederickson, budak awalnya adalah narapidana dan Indian Karibia, tetapi karena
sudah pada mati sehingga digantikan orang Afrika
RASISME

Setelah berjalannya waktu, perbudakan dianggap tidak menguntungkan


lagi dan mulai berubah ke sistem kapitalis yang juga menggunakan
rasisme untuk menjadi sesuatu yang menguntungkan (ras tertentu jadi
tenaga kasar)

HUBUNGAN PRIMORDIALISME DAN RASISME


Saling memengaruhi
Karena sifat primordialisme seseorang/kelompok mengakibatkan
orang/kelompok tersebut bersifat rasis terhadap orang/kelompok lain.
BAB 8: KONFLIK DAN KESERASIAN SOSIAL
Definisi Konflik
Konflik adalah situasi di mana dua atau lebih individu atau kelompok, memiliki perbedaan pendapat,
kepentingan, nilai, atau tujuan yang saling bertentangan.
Konflik merupakan salah satu esensi dari kehidupan dan perkembangan manusia yang beragam
karakteristiknya.

Penyebab Konflik:
1. Keterbatasan sumber
2. Tujuan yang berbeda
3. Interdepensi tugas
4. Komunikasi yang tidak baik
5. Kepribadian Individu
JENIS KONFLIK
a. Konflik Personal
Konflik pendekatan ke pendekatan
Memilih antara dua alternatif yang sama-sama diinginkan cth: pilihan karir dan nilai keluarga
Konflik menghindar ke menghindar
Memilih alternatif yang sama-sama harus dihindari
Konflik pendekatan ke menghindar
Memilikiperasaan positif atau negatif terhadap sesuatu yang sama, cth: perayaan budaya

b. Konflik Interpersonal
Konflik interes
Memiliki kepentingan yang saling bertentangan atau berlawanan disebabkan
karena perbedaan latar belakang budaya, etnis, atau agama, cth: pendidikan
Konflik realistis
Individu atau kelompok dari budaya yang berbeda bersaing untuk sumber daya yang terbatas,
seperti pekerjaan, perumahan, atau peluang pendidikan
Konflik non realistis
Faktor-faktor yang tidak wajar atau ekstrim dalam suatu situasi multikultural
cth:Diskriminasi dan Perlakuan Tidak Adil
KESERASIAN SOSIAL
Merupakan keadaan dan proses kehidupan manusia yang mencerminkan adanya sikap dan
perilaku harmonis yang meliputi: rukun, tepo saliro, akrab, saling menghormati, kesatuan dan
keseimbangan, tanggung jawab, dan adanya kesamaan pandangan.

Hakikat keserasian sosial adalah untuk memulihkan:


Kehidupan bersama dan persaudaraan sejati
Kebersamaan
Sentimen sosial
Soliditas (kohesivitas dan solidaritas sosial)

Fungsi: membaurkan kembali korban bencana sosial dalam kehidupan bersama dan mempercepat
pencapaian tujuan bersama, yaitu hidup berdampingan secara damai
SIKAP REMAJA KRISTEN YANG
MENGHARGAI MULTIKULTURALISME
1. SIKAP INGIN TAHU
Tentunya dalam multikulturalisme pasti kita akan
menemukan banyak hal yang sebelumnya kita masih
belum familiar. Untuk menanggapi ini, kita memerlukan
sebuah sikap yang penuh penasaran dan ke-ingin tahuan.
Dengan ini, kita bisa mendapatkan ilmu dan perspektif
baru mengenai kehidupan yang mungkin kita belum
pernah dengar.

Tentunya, dalam bertanya dan ke-ingin tahuan kita, kita


perlu juga menerapkan batasan. Hindari bertanya
pertanyaan yang terlalu personal atau yang
menyinggung hal-hal sensitif (apalagi bila baru saja
bertemu dengan orang tersebut).
SIKAP REMAJA KRISTEN YANG
MENGHARGAI MULTIKULTURALISME

2. MEMAHAMI PERSPEKTIF / POLA PIKIR LAIN

Kadang ketika kita dihadapi dengan cara berpikir orang


yang berbeda pendapat dengan kita, kita secara otomatis
biasanya tidak menerimanya.

Seharusnya, kita harus pertama-tama memikirkan dulu


tentang apa yang mereka harus omongkan. Setelah itu
kita menimbang apakah pendapat tersebut berpotensial
untuk memiliki efek negatif ke kehidupan atau ternyata
tidak berefek buruk sama sekali.
SIKAP REMAJA KRISTEN YANG
MENGHARGAI MULTIKULTURALISME
3. MENOLAK PAHAM-PAHAM SUPREMASIS
Sebagai remaja kristen pada era globalisasi, kita pasti terbuka
dengan banyak sekali paham-paham dari segala sumber di
internet. Adapun paham-paham yang baik dan yang buruk.
Contoh paham-paham yang harus kita hindari antara lain:
Primordialisme, adalah paham dimana seseorang merasa
sukunya lebih baik daripada suku lainnya.
Steriotipisme, penilaian atau anggapan terhadap
seseorang berdasarkan kelompok sosial orang tersebut
berada.
Etnosentrisme, sikap atau pandangan yang berpusat pada
masyarakat dan kebudayaan sendiri.
Rasisme, sikap atau tindakan yang menghasilkan
perbedaan perilaku dan ketidaksetaraan berdasarkan
warna kulit, ras, suku, dan asal-usul seseorang.
SIKAP REMAJA KRISTEN YANG
MENGHARGAI MULTIKULTURALISME

4. TERBUKA TERHADAP BUDAYA - BUDAYA LAIN

Kita sebagai makhluk sosial yang pasti ada perbedaan di antara


kita semua, bahkan di rumah atau di sekolah, harus bisa
menghargainya.

Salah satu caranya adalah untuk memiliki sikap terbuka


terhadap budaya-budaya lain. Tidak ada budaya yang memiliki
derajat lebih tinggi dari yang lainnya.
REFLEKSI
PRIBADI
Masing-masing anggota kelompok
GIO DARREN
ERIC & JASON
BRIAN ASA
DANIEL ARKANA
DEXTRA
PERSPEKTIF ALKITAB
Galatia 3:28
Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani,
tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki
atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di
dalam Kristus Yesus.

Kita dapat menyimpulkan kalau semua orang


percaya yang sudah satu dalam Kristus dan
sudah tidak mengenal lagi perbedaan etnis,
status sosial, maupun gender.
PERSPEKTIF ALKITAB
TUBUH KRISTUS ADALAH SATU

1 Korintus 12 : 12
Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-
anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun
banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.
Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi,
maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang
merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita
semua diberi minum dari satu Roh.
TERIMA KASIH!
TUHAN MEMBERKATI

Anda mungkin juga menyukai