Anda di halaman 1dari 5

PROSES PERKEMBANGAN KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT

MULTIKULTURAL

Kelompok 1
-Huswatul Hasanah
-Bq ismaya anggraini
-L arya panji kusuma
-Amar bin as
-Moh. Pendi
BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian kelompok sosial dan masyarakat multikultur


Secara sosiologis istilah kelompok sosial istilah kelompok mempunyai pengertian
sebagai suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai hubungan dan
berinteraksi, dimana dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama. Dalam
buku Sociology An IntroductionIntroduction. Joseph S. Roucek dan Roland L.
Warren (1984) , menyatakan bahwa satu kelompok meliputi dua atau lebih manusia
yang diantara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh
para anggotanya atau orang lain secara keseluruhan.
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang
membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar
interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Kata"Masyarakat "sendiri berakar dari kata dalam bahasa arab, (Musyarakat). Lebih
abstraknyaabstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan
hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas
yang interpenden(saling tergantung satu sama lain). Umumnya istilah masyarakat
digunakan untuk mengacu pada sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu
komunitas yang teratur.
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa
macam komunitas budaya dengan segala kelebihannya, dengan sedikit perbedaan
konsep mengenai dunia, suatu sistem, nilai, bentuk organisasi sosial, sejarah,adat
serta kebiasaan("A Multicultural society,then is one that includes several cultural
communities with their overlapping but none the lesdistinc conception of the world
system of meaning, values, forms of social organization, historis, costums and
practicespractices").

B. Faktor timbulnya masyarakat multikultural


a. Faktor geografis
Faktor ini sangat mempengaruhi apa dan bagaimana kebiasaan suatu
masyarakat. Maka dalam suatu daerah yang memiliki kondisi geografis yang
berbeda maka akan terdapat perbedaan dalam masyarakat multikultural
b. Pengaruh budaya asing
Budaya asing menjadi penyebab terjadinya multikultural dikarenakan
masyarakat yang sudah mengetahui budaya-budaya asing kemungkinan
akan terpengaruh mind set nya(pola pikiran nya).
C. Kondisi iklim
Kondisi iklim yang berbeda seperti cuaca dan struktur tanah
menyebabkan kemajmukan mata pencaharian
BAB II

ISI

C. Jenis-jenis masyarakat multikultural


Multikultural dapat diartikan sebagai keragaman atau perbedaan terhadap suatu
kebudayaan dengan kebudayaan yang lainlain, sehingga masyarakat multikultural dapat
diartikan sebagai sekelompok manusia yang hidup dan tinggal menetap di suatu tempat
yang memiliki kebudayaan dan ciri khas tersendiri yang mampu membedakan antara satu
masyarakat dengan masyarakat yang lain. Setiap masyarakat akan menghasilkan
kebudayaannya masing-masing yang akan menjadi ciri khas bagi masyarakat tersebut.
-Menurut tokoh yang bernama parekh membedakan multikultural menjadi 5macam yaitu
sbb:

1. Multikulturalisme isolasionis, mengacu pada masyarakat dimana berbagai


kelompok kultural menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam
interaksi yang hanya mjnimal satu sama lain.
2. Multikulturalisme akomodatif, yaitu masyarakat yang memiliki kultur dominan
yang membuat penyesuaian dan akomodasi-akomodasi tertentu bagi
kebutuhan kultur kaum minoritas. Masyarakat ini merumuskan dan
menerapkan undang-undang,hukum dan ketentuan-ketentuan yang sensitif
secara kultural, dan memberikan kebebasan kepada kaum minoritas untuk
mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan mereka. Begitu pula
sebaliknya mereka tidak menantang kultur dominan.
3. Multikulturalisme otonomis, yaitu masyarakat plura dimana kelompok"kultural
utama berusaha mewujudkan kesetaraan dengan budaya dominan dan
menginginkan kehidupan otonom dalam kerangka politik yang secara korektif
bisa di terima
4. Multikulturalisme kritikal atau interaktif, yaitu masyarakat plura dimana
kelompok"kultural tidak terlalu terfokus dengan kehidupan kultural otonom,
tetapi lebih membentuk penciptaan kolektif yang mencerminkan dan
menegaskan perspektif" Mereka.
5. Multikulturalisme kosmopolitan, yaitu berusaha menghapus batas" kultural
sama sekali untuk menciptakan sebuah masyarakat dimana setiap individu
tidak lagi terikat pada budaya tertentu dan sebaliknnya.

D. Tipe-tipe masyarakat multikuktural


1. Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang
Yaitu masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah komunitas atau kelompok etnis
yang memiliki kekuatan kompetitif seimbang.
2. Masyarakat majemuk dengan komunitas dominan
Yaitu masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah komunitas atau kelompok etnis
yang kekuatan kompetitifnya tidak seimbang. Seperti salah satunya merupakan
kelompok mayoritas memiliki kekuatan yang lebih besar dari yang lainnya.
3. Masyarakat majemuk dengan minoritas dominan
Yaitu masyarakat yang diantara komunitas atau kelompok etnisnya terdapat
kelompok minoritas, tetapi mempunyai kekuatan kompetitif diatas yang lain.
4. Masyarakat majemuk dengan fragmentasi
Yaitu masyarakat yang terdiri atas sejumlah besar komunitas atau kelompok etnis
dan tidak ada satu kelompok pun yang mempunyai posisi politik atau ekonomi yang
dominan.

E. Pengaruh multikultural terhadap kehidupan beragama, bermasyarakat, bernegara,


dan kehidupan global
Manusia secara kodtar diciptakan sebagai makhluk hidup yang dibekalu nilai harmoni.
Sering kali perbedaan kebudayaan menciptakan ketegangan hubungan antar anggota
masyarakat. Realitas tersebut harus diakui dengan sikap terbuka, logis, dan dewasa karena
perbedaan harus kita anggap sebuah rahmatrahmat, dimana kemajmukan dapat
mengaharkan kita bersikap toleransi, kerjasama, dan berfikir dewasa. Jika keterbukaan dan
kedewasaan di kesampingkankesampingkan, kemungkinan akan tercipta masalah-masalah
yang menggoyahkan persatuan bangsa seperti:
1. Disharmonisasi, yaitu tidak adanya penyesuaian atas keragaman manusia dengan
lingkungannya.
2. Perilaku deskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan
memunculkan masalah yang lain dalam berbagai bidang yang tentu tidak
menguntubgkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Ekslusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri contohnya:keyakinan bahwa
secara kodrat ras/suku kelimpoknya lebih tinggi dari yang lain.

BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Definisi dari kelompok sosial ialah tidak hanya satu model;disamping kelompok
didasarkan pada strukturstruktur, ada juga kelompok yang hidup tanpa struktur. Kelompok
yang tanpa struktur dapat disebut sebagai kolektivitaskolektivitas, misalnya sekelompok
pemuda yang sedang kumpul dipinggir jalan.
Definisi dari masyarakat multikuktural ialah masyarakat yang terdiri dari banyak
kebudayaan dan antar pendukung kebudayaan saling menghargai satu sama lain. Jadi,
masyarakat multikuktural merupakan masyarakat yang menganut multikulturalisme, yaitu
paham yang beranggapan bahwa berbagai budaya yang berbeda memiliki kedudukan yang
sederajat.
Kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat multikuktural yang
sesungguhnya akan mengalami kesetaraan dan derajat yang sama dengan yang lain.
Mereka saling menghargai dan menghormati antar kelompok walaupun banyak perbedaan
baik ras, etnis, budaya, agama, dll.

B. Saran
Saran yang dapat saya berikan adalah sebagai masyarakat multikuktural kita dapat
memberikan kebebasan pada masyarakat lain yang berbeda budaya dengan kita untuk
melakukan adat istiadat dan kebiasaan mereka sesuai dengan kultur daerah mereka
masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai