Anda di halaman 1dari 2

1.

Multikulturalisme

Masyarakat multikulturalisme adalah masyarakat suatu negara, daerah, wilayah,


bahkan lokasi geografis seperti kota dan sekolah yang terdiri atas individu yang memiliki
kebudayaan berbeda-beda dalam kesederajatan. Dalam KBBI, Multikulturalisme dapat
diartikan sebagai gejala pada individu atau suatu masyarakat ( kelompok ) yang ditandai
dengan kebiasaan dalam menggunakan lebih dari satu kebudayaan.

Menurut Prof. Dr. Supardi Suparlan multikultural merupakan sebuah ideologi yang
menjunjung tinggi adanya perbedaan budaya atau sebuah keyakinan yang mengakui dan
mendorong terwujudnya pluralisme (keberagaman) budaya sebagai suatu corak kehidupan
masyarakat.

Ada 5 jenis Multikulturalisme yaitu :

 Multikulturalisme Akomodatif
merupakan salah satu jenis dimana masyarakat yang memiliki kultur dominan
yang melakukan penyesuaian dan akomodasi tertentu terhadap kultur kaum
minoritas seperti undang-undang, hukum, dan berbagai ketentuan yang
dianggap sensitif secara kultural sehingga kaum minoritas diberikan
kebebasan untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaannya,
begitupun sebaliknya.
 Multikulturalisme Otonomis
Berbeda dengan akomodatif, pada jenis otonomis masyarakat plural, yaitu
masyarakat yang memiliki keberagaman seperti dari segi budaya, ras, dan
etnis yang berusaha mewujudkan adanya kesetaraan (equality) dengan budaya
dominan dan menginginkan kehidupan otonom (berdiri sendiri) dalam
kerangka politik yang secara kolektif bisa diterima, dimana fokusnya adalah
untuk mempertahankan cara hidup mereka, yang memiliki hal yang sama
dengan kelompok dominan, dimana adanya pertentangan terhadap kelompok
dominan dan berusaha menciptakan suatu masyarakat dimana semua
kelompok bisa eksis sebagai mitra sejajar.
 Multikulturalisme Interaktif
Multikulturalisme interaktif atau kritikal merupakan jenis dimana masyarakat
kultural tidak berfokus pada kehidupan otonom, namun lebih fokus pada
membentuk penciptaan kolektif (kerjasama tanpa adanya hirarki) yang
mencerminkan dan menegaskan perspektif-perspektif distingtif (membedakan
antara satuan bahasa) mereka.
 Multikulturalisme Isolasionis
Masyarakat dari berbagai kelompok kultural menjalan hidup secara otonom
(berdiri sendiri) dan terlibat interaksi yang hanya minimal satu sama lain.
 Multikulturalisme Kosmopolitan
Berusaha menghapus semua batas-batas kultural untuk menciptakan sebuah
masyarakat dimana setiap individu tidak lagi terikat pada budaya tertentu dan
sebaliknya secara bebas terlibat dalam percobaan-percobaan interkultural dan
sekaligus mengembangkan kehidupan.

2. Keragaman Budaya
Ikatan dalam keberagaman sosial budaya adalah adanya keserasian, dan
keselarasan dalam keberagaman budaya, dan dalam kekayaan sosial, atau hal tersebut
adalah cerminan dari Bhineka Tunggal Ika, yang berarti berbeda-beda tetap satu jua.
Salah satu contoh harmoni dalam keberagaman sosial budaya adalah bersikap dan
berperilaku toleran terhadap keberagaman sosial budaya masyarakat.

Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/79494/harmoni-dalam-keragaman-
budaya

Anda mungkin juga menyukai