Anda di halaman 1dari 7

BIMBINGAN DAN PENYULUHAN MATERI BINGLUH

Nama : ………………………………………………………………

NIP. : ………………………………………………………………

Pangkat/Golru/TMT : ………………………………………………………………

Jabatan : ………………………………………………………………

Kelompok Binaan : ……………………, ………………………, ……………………….

Alamat : ……………………, ………………………, ……………………….

………………………………………………………………

Tujuan Umum : Mengetahui dan Menjaukan Diri Dari Dosa

Tujuan Khusus : Dapat Bertaubatan Nasuha Bagi Orang Yang Berdosa

Judul Materi : Dosa-Dosa Besar


- Berhati-Hati Terhadap Dosa
Butur-Butur Bahasan : - Penyebab Manusia Terperosok Kedalam Dosa
- Dosa-Dosa Besar
- Penghapus Dosa-Dosa
Sumber Rujukan : Imam Nawawy, Tarjamah Riyadhus Shalihin

JUDUL : DOSA-DOSA BESAR


Bandung, ………………………………………….
Penuyuluh Agama Pungsiona

NIP :
“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu
mengerjakannya, niscaya Kami Hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosa yang kecil)
dan Kami Masukkan kamu ke Tempat yang mulia (Surga).” (QS. An Nisa’ 4:31)
“Dan hanya Kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya
Dia Memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah
mereka kerjakan dan Memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan
Pahala yang lebih baik (Surga). (Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan
perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguh-nya Tuhan-mu
Maha Luas Ampunan-Nya. Dan Dia lebih Mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia
Menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka
janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dia-lah yang paling Mengetahui tentang orang
yang bertakwa.” (QS. An Najm 53:31-32)
1.A. BERHATI-HATI TERHADAP DOSA
“Dan mereka berkata, “Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali
selama beberapa hari saja,” Kata-kanlah, “Sudahkah kamu menerima Janji dari Allah
sehingga Allah tidak akan Memungkiri Janji-Nya ataukah kamu hanya mengatakan
terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?” (Bukan demikian), yang benar, barang
siapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka,
mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al Baqarah 2:80-81)
“Dan tinggalkanlah dosa yang tampak dan yang tersembu-nyi. Sesungguhnya orang-orang
yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan
apa yang mereka telah kerjakan.” (QS. Al-An’am 6:120)

1.B. PENYEBAB MANUSIA TERPEROSOK KEDALAM DOSA


Menurut Imam Al-Ghazali, ada 4 penyebab pokok terperosoknya manusia ke dalam dosa :
1. Siksaan yang diancamkan bagi pelaku dosa dianggap merupakan hal gaib yang dianggap tidak akan
pernah terjadi
2. Nafsu yang membangkitkan kepada dosa itu, kesenangannya sekarang juga
3. Biasanya pelaku dosa berikhtiar untuk bertobat dan selalu berupaya menutupinya dengan perbuatan
baik tanpa berusaha menghentikan dosanya.
4. Manusia umumnya berkeyakinan bahwasannya perbuatan dosa bukanlah sesuatu yang mustahil
dimaafkan Tuhan.
1.C. DOSA-DOSA BESAR
Nabi saw. sewaktu ditanya sahabat: “Dosa itu apa, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Dosa ialah sesuatu
yang terbentik dalam hatimu dan kamu tak suka orang banyak mengetahuinya.”
1. Syirik (menyekutukan Allah)
“Sesungguhnya Allah tidak akan Mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala
dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa
memperseku-tukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa’
4:48)
2. Durhaka pada kedua orang tua
Bersabda Nabi saw.: Dosa-dosa besar itu, ialah: Memperse-kutukan Allah, dan durhaka
terhadap kedua ayah bunda dan membunuh jiwa (orang) dengan tiada hak dan sumpah
palsu (HR. Bukhari)
3. Memutuskan silaturahmi
“Tiada akan masuk sorga orang yang memutuskan hubungan famili.” (HR. Bukhari,
Muslim)
“Jangan benci-membenci dan jangan hasud (iri hati) mengha-sud dan jangan belakang-
membelakangi dan jangan putus-memutuskan hubungan. Jadilah kamu sekalian hamba
Allah bersaudara, tidak dibolehkan seorang Muslim memboikot sesama orang Muslim
lebih dari tiga hari.” (HR. Bukhari, Muslim)
“Pintu-pintu sorga terbuka pada hari Senin dan Kamis, maka diampunkan tiap orang yang
tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, kecuali orang yang masih
bersengketa dengan saudaranya, maka dikatakan: Nantikan-lah dua orang ini sehingga
berdamai.” (HR. Muslim)
4. Menipu
“Siapa yang mengangkat senjata pada kami, bukan dari ummatku, dan siapa yang menipu
kami bukan dari golongan kami.” (HR. Muslim)

5. Menyakiti orang
Bersabda Nabi saw.: Siapa yang merasa pernah berbuat aniaya pada saudaranya, baik
berupa kehormatan badan atau harta atau lain-lainnya, hendaknya segera minta halal
(ma’af)nya sekarang juga sebelum datang suatu hari yang tiada harta dinar atau dirham,
jika ia mempunyai amal salih, maka akan diambil menurut penganiayaannya, dan jika tidak
mempunyai hasanat (kebaikan), maka diambilkan dari kejahatan orang yang dianiaya
untuk ditanggungkan kepadanya. (HR. Bukhari, Muslim)
6. Mencari-cari aib orang dan atau menceritakannya
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya
sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang
lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah
seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah
kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat 49:12)
7. Mengingkari janji/dusta
“Kecelakaan yang besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak
berdosa.” (QS. Al-Jatsiyah 45:7)
8. Meninggalkan shalat wajib
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan
memperturutkan hawa nafsunya; maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS.
Maryam 19:59)
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari
shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang
berguna.” (Al Maa’uun 107:4-7)
9. Boros atau pelit
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin
dan yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu)
secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan
setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhan-nya.” (QS. Al Isra’ 17:26-27)
“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah Berikan kepada
mereka dari Karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebe-
narnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan
dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan Kepunyaan Allah-lah segala Warisan
(yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Ali
‘Imran 3:180)
10. Mengkhianati kepercayaan
“Dan janganlag kamu berdebar (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya.
Sesungguhnya Allah tidak Menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang
dosa.” (QS. An Nisa’ 4:107)
11. Riya
Rasulullah saw. bersabda: Allah telah berfirman: Aku terkaya dari semua sekutu, untuk
dipersekutukan, maka siapa beramal suatu perbuatan yang dipersekutukan kepada yang
lain, maka Aku tinggalkan ia pada sekutu itu. (HR. Muslim)
12. Meminum khamar dan Berjudi
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya itu
terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih
besar dari manfaatnya.” Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan.
Katakanlah, “Yang lebih dari keperluan.” Demikianlah Allah Menerangkan Ayat-ayat-Nya
kepadamu supaya kamu berpikir, tentang dunia dan akhirat.” (QS. Al Baqarah 2:219-220)
13. Makan/minum yang diharamkan
“Telah diharamkan atas kamu bangkai, darah, daging babi, binatang yang disembelih
bukan karena Allah, yang (mati) karena dicekik, yang (mati) karena dipukul, yang (mati)
karena jatuh dari atas, yang (mati) karena ditanduk, yang (mati) karena dimakan oleh
binatang buas kecuali yang dapat kamu sembelih dan yang disembelih untuk berhala.” (al-
Maidah:3)
14. Tidak berpuasa di bulan Ramadhan, padahal tanpa halangan
15. Laki-laki menyerupai perempuan atau sebaliknya
Rasulullah saw. mela’nat orang laki-laki yang meniru perempuan dan orang perempuan
yang meniru lelaki. (HR. Bukhari)
16. Percaya pada sihir, dukun dan sebangsanya
“Tinggalkanlah tujuh dosa yang membinasakan. Sahabat bertanya: Apakah itu ya
Rasulullah? Bersabda Nabi: Syirik (menyekutukan) Allah. Dan sihir (tenung). Dan
membunuh jiwa manusia yang diharamkan oleh Allah kecuali karena hak. Dan makan riba.
Dan makan harta anak yatim. Dan lari pada waktu perang jihad fisabilillah. Dan menuduh
wanita mu’minat yang sopan dengan perzinaan.” (HR. Bukhari, Muslim)
“Siapa yang datang kepada tukang tebak dan menanyakan sesuatu lalu dipercayainya,
maka tidak diterima shalatnya empat puluh hari.” (HR. Muslim)

17. Aniaya pada hewan


Rasulullah saw. bersabda: Seorang perempuan telah disiksa karena kucing yang telah
dikurungnya hingga mati, maka ia masuk ke dalam neraka, karena ketika ia mengurung
tidak diberinya makan dan tidak dilepaskan untuk mencari makan sendiri dari binatang-
binatang bumi yang menjadi makanannya. (HR. Bukhari, Muslim)
18. Mencuri
“Hai nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk
mengadakan janji setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan
Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak
akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak
akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan
mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Mumtahanah 60:12)
19. Dengki dan dendam
“Maka diantara mereka (orang-orang yang dengki itu), ada orang-orang yang beriman
kepadanya, dan di antara mereka ada orang-orang yang mengalangi (manusia) beriman
kepadanya. Dan cukuplah (bagi mereka) Jahannam yang menyala-nyala apinnya.” (QS.
An-Nisa’ 4:55)
20. Mengolok-olok
“Hai orangorang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain
(karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-
olokkan) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena)
boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-
olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil-
memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan)
yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah
orang-orang yang zalim.” (QS. Al Hujurat 49:11)
21. Menghina
“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan
menghitung-hitung, dan mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, sekali-kali
tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan
tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,
yang (naik) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang
mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang (al-Humazah 104:1- 9)
22. Bermulut kasar
“Allah tidak Menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh
orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-
Nisa’ 4:148)
Ucapan buruk sebagai mencela orang, memaki, menerangkan keburu-kan-keburukan orang lain,
menyinggung perasaan seseorang, dsb.
“Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak
mencela, yang kian kemari menghambur fitnah, yang sangat enggan berbuat baik, yang
melampaui batas lagi banyak dosa, yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal
kejahatannya.” (QS. Al Qalam 68: 10-13)
23. Membuang air kecil/besar di tempat-tempat yang dilalui
Rasulullah saw. bersabda: Awaslah kamu dari dua tempat-tempat kutukan orang. Ditanya:
Apakah dua tempat yang dikutuk itu? Jawab Nabi saw.: Orang yang buang air di jalan
orang atau tempat berteduh (bernaung) mereka.” (HR. Muslim)
24. Duduk di atas kubur
“Kalau seorang duduk di atas bara api hingga terbakar pakaian dan menembus ke
badannya, maka yang demikian itu lebih baik baginya daripada duduk di atas kubur.” (HR.
Muslim)
25. Berjalan di muka orang shalat
“Andaikata orang yang berjalan di depan orang shalat itu mengetahui bagaimana besar
dosanya, niscaya kalau ia berdiri empat puluh lebih baik dari berjalan di muka orang
shalat.” (HR. Bukhari, Muslim)
Yang meriwayatkan hadits ini berkata: Saya tidak tahu apakah empat puluh hari atau bulan atau tahun.
26. Makan/minum dari peralatan yang dibuat dari emas/perak
“Jangan kamu memakai sutra yang halus atau tebal, dan jangan minum dalam wadah mas
dan perak, dan jangan makan di bejananya.” (HR. Bukhari, Muslim)
Hudzaifah r.a. berkata: Nabi saw. telah melarang kami memakai sutra tipis dan tebal, dan
minum dalam wadah mas dan perak, sambil berkata: Itu semua untuk mereka orang kafir
di dunia dan untuk kamu di akherat. (HR. Bukhari, Muslim)
27. Menganiaya anak yatim atau orang miskin
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan Agama? Itulah orang yang menghardik anak
yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. (Al Maa’uun 107: 1-3)
“Sesungguhnya mereka yang makan harta anak yatim dengan kejam mereka hanya
memakan api dalam perutnya dan mereka akan masuk neraka sya’ir.” (QS. An Nisa’ 4:10)
Bersabda Nabi saw.: Tinggalkanlah tujuh dosa yang akan membinasakan. Sahabat
bertanya: Apakah itu ya Rasulul-lah? Jawab Nabi: Syirik. Dan sihir. Dan membunuh jiwa
yang tidak bersalah, kecuali dengan hak. Dan makan riba. Dan makan harta anak yatim.
Dan lari pada waktu perang jihad. Dan menuduh wanita mu’minat yang sopan dengan
tuduhan berzina. (HR. Bukhari, Muslim)
1.D. PENGHAPUS-PENGHAPUS DOSA
1. Tuhan mengampuni dosa dengan taubat
“Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon
ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS. An-Nisa’ 4:110)
Iringi taubat dengan usaha memperbaiki diri :
“Kemudian, sesungguhnya Tuhan-mu (Mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan
kesalahan karena kebo-dohannya, kemudian mereka bertobat sesudah itu dan mem-
perbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhan-mu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nahl 16:119)
Tobat yang diterima Allah :
“Sesungguhnya tobat di Sisi Allah hanyalah tobat bagi orang-orang yang mengerjakan
kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertobat dengan segera, maka
mereka itulah yang Diterima Allah tobatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana” (QS. An Nisa’ 4:17)
Jangan berputus asa dari ampunan Allah :
“Katakanlah, “Hai Hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari Rahmat Allah. Sesungguhnya Allah Mengampuni dosa-
dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengam-pun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Az Zumar 39:53)
2. Perbuatan baik dapat menghapuskan dosa
“… Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu meng-hapuskan (dosa) perbuatan-
perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Hud 11:114)
Susullah suatu perbuatan maksiyat dengan perbuatan taat yang dapat mengimbanginya agar dosa
maksiyat itu tertutupi oleh pahala taat.

3. Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di Jalan Allah dengan harta dan jiwa
Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang
dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih ? (yaitu) kamu beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik
bagi kamu jika kamu mengetahuinya. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan
memasukkan kamu ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan
(memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam syurga ‘And. Itulah
keberuntungan yang besar. (Ash Shaff 61:10-12)
4. Shalat lima waktu adalah kiffarah
Rasulullah saw. bersabda, “Seandainya ada sebuah sungai di depan rumah salah seorang
dari kamu dan ia mandi di sana lima kali sehari, apakah menurutmu masih akan ada
kotoran yang tersisa di tubuhnya?” Mereka berkata, “Tidak akan ada sedikitpun kotoran
yang tersisa di tubuhnya.” Nabi Muhammad Saw. menambahkan, “Ini adalah ibarat
(menger-jakan) shalat lima waktu menghapus perbuatan yang jahat (dosa).” (HR. Bukhari)
5. Jihad fi sabilillah dan mati syahid
Ketika Rasulullah saw. berdiri berkhutbah bersabda: Sesung-guhnya jihad fisabilillah dan
iman percaya kepada Allah, seutama-utama amal perbuatan. Maka seorang bertanya:
Bagaimana jika saya terbunuh fisabilillah, apakah akan tertebus dosa-dosaku? Jawab
Nabi: Ya. Jika kau terbunuh fisabilillah sedang kau sabar ikhlas maju tidak mundur.
Kemudian Nabi bertanya: Bagaimana keteranganmu tadi? Berkata orang itu: Bagaimana
jika saya terbunuh fisabilillah, dapatkah tertebus semua dosa-dosaku? Jawab Nabi: Ya.
Jika kau sabar ikhlas maju dan tidak mundur, kecuali hutang. Karena Jibril berkata
demikian kepadaku. (HR. Muslim)

Anda mungkin juga menyukai