Anda di halaman 1dari 4

BIMBINGAN DAN PENYULUHAN MATERI BINGLUH

Nama : ………………………………………………………………

.NIP : ………………………………………………………………

Pangkat/Golru/TMT : ………………………………………………………………

Jabatan : ………………………………………………………………

Kelompok Binaan : .……………………… ,……………………… ,……………………

Alamat : .……………………… ,……………………… ,……………………

………………………………………………………………

Tujuan Umum : Menjaga Keluarga dan Lingkunga Kita Agar Terhindar Dari
Kemaksiatan

Tujuan Khusus : Mampu Mencegah Perbuatan Tersebut dengan dengan Berbagai


Upaya Dakwah

Judul Materi : Dosa Mendiamkan Kezhaliman dan Kemaksiatan

- Berhati-Hati Terhadap Dosa


Butur-Butur Bahasan : - Penyebab Manusia Terperosok Kedalam Dosa
- Dosa-Dosa Besar
- Penghapus Dosa-Dosa
Sumber Rujukan : Imam Nawawy, Tarjamah Riyadhus Shalihin

Judul : Dosa Mendiamkan Kezhaliman dan Kemaksiatan


.………………………………………… ,Bandung
Penuyuluh Agama Pungsiona

: NIP
“Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di
antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya”. (QS. Al Anfal: 25)

Rasulullah SAW. mengumpamakan bahwa perjalanan kehidupan ini dalam menjaga ketentuan hukum
Allah SWT. bagaikan para penumpang perahu. Ada yang berada di atas ada pula yang di bawah.
Penumpang yang berada di bawah harus melewati penumpang yang berada di atasnya bila ia ingin
mengambil air. Kemudian muncullah keinginan penumpang yang di bawah itu untuk melobangi perahu
tersebut sambil meyakinkan dirinya bahwa jika ia melobanginya maka ia tidak lagi mengganggu
kenyamanan para penumpang yang ada di atasnya bila ingin mengambil air. Tentu saja hal itu berakibat
fatal karena jika dibiarkan perbuatannya, maka akan menenggelamkan seluruh penumpang. Sebaliknya
bila tangannya ditahan dari perbuatan itu maka penumpang perahu itu akan selamat.
Perumpamaan Rasulullah SAW. tersebut sangatlah jelas bagi kita bahwa seorang mukmin tidak boleh
membiarkan orang lain melakukan kezhaliman dan kemaksiatan. Ia harus menolongnya dengan menahan
tangan pelakunya sehingga perbuatan itu tidak muncul. Dengan sikap yang sedemikian rupa ia akan
menyelamatkan banyak orang, karena perbuatan zhalim dan maksiat akan berdampak negatif bagi siapa
saja, baik pelakunya maupun orang yang berada di sekitarnya yang membiarkan perbuatan itu.
Oleh karena itu kader dakwah tidak boleh tinggal diam terhadap perbuatan buruk, ia harus sensitif
sehingga dapat mendeteksinya sejak dini. Ia harus selalu waspada agar perbuatan itu tidak membesar
karena semakin besar kezhaliman dan kemaksiatan akan semakin sulit pula untuk ditekan dan dibasmi.
Sebagaimana pelajaran yang diberikan Nabi Khidir as. kepada Nabi Musa as. Dalam pelajaran berharga
itu, Khidir as. membunuh seorang anak yang mempunyai bibit kedurhakaan yang dapat menjerumuskan
orang tuanya kepada kekafiran dan kesesatan.
Firman Allah SWT.
Dan adapun anak itu maka kedua orang tuanya adalah orang-orang mu'min, dan kami khawatir bahwa “
dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran”. (QS. Al Kahfi: 80)

Kezhaliman dan kemaksiatan merupakan kegelapan yang dapat mencelakakan kehidupan ini. Ia akan
membuat potensi kebaikan menjadi lemah dan peluang keselamatan menjadi kecil. Apalagi kezhaliman
dan kemaksiatan yang kumulatif seperti sekarang ini. Segala bentuk kezhaliman dan kemaksiatan yang
terjadi pada umat terdahulu berkumpul dengan kualitas yang lebih dahsyat di hari ini. Dampaknya akan
berpengaruh bukan hanya pada satu dekade namun juga pada beberapa generasi mendatang. Perbuatan
itu akan menjadi kerusakan sosial yang membahayakan banyak kalangan. Lihatlah dua juta generasi
muda kita yang telah menjadi korban narkoba, anak-anak gadis yang telah keranjingan mode hanya untuk
menuruti keinginan para durjana, si hidung belang, dan orang-orang tua yang tidak lagi malu
mempertontonkan kemaksiatannya di hadapan banyak orang dengan sambil bergoyang hina. Ibu-ibu
yang melupakan tugas asasinya mencetak generasi pilihan malah aktif dalam perbuatan kotor. Orang-
orang kuat yang menekan mereka yang lemah tak berdaya untuk memenuhi kemauannya. Orang-orang
miskin yang dibuai mimpi kosong oleh keranjingan judinya. Penguasa yang memanipulasi amanah rakyat
sehingga mereka bisa melanggengkan kekuasaannya untuk mengeruk keuntungan pribadi. Banyak hak-
hak segala pihak yang terampas karena kezhaliman dan kemaksiatan. Kita tentu tahu bahwa perbuatan
itu akan berakibat pada generasi lima atau sepuluh tahun mendatang. Cobalah kita renungkan, bila potret
masyarakat kini diabadikan, bagaimana pemandangan di masa mendatang?.

Mendiamkan kezhaliman dan kemaksiatan adalah perbuatan dosa. Bukan hanya dosa pada Allah SWT.
saja melainkan juga berdosa pada generasi mendatang, bagaimana mempertanggungjawabkannya
kepada mereka lantaran mewariskan keadaan yang diliputi kezhaliman dan kemaksiatan? Ini artinya kita
mewariskan pekerjaan berat bagi generasi mendatang. Selain itu kitapun berdosa pada generasi masa
lalu yang telah memberikan bekal dan wasiatnya agar kita menjadi orang yang dapat membasmi
kezhaliman dan kemaksiatan. Generasi pada masa lalu telah memberikan patokan untuk kita semua.
Mereka telah menyelesaikan tugasnya dan seharusnya kita melanjutkan tugas mereka. Namun bila kita
tidak melakukannya berarti kita menyia-nyiakan bekalan dan arahan mereka. Kitapun ikut berdosa kepada
zaman karena kita ikut andil terhadap membesarnya perbuatan itu lantaran kita berdiam diri. Sehingga
kita tergolong orang yang menghitamkan zaman ini karena kezhaliman dan kemaksiatan merajalela.
Sepatutnya kita merealisasikan pernyataan Rasulullah SAW. kepada para sahabat, “Tolonglah
saudaramu yang berbuat zhalim dan yang dizhalimi” . Sahabat heran dengan pernyataan itu sehingga
mereka mengatakan, “Ya Rasulullah SAW. kalau menolong orang yang dizhalimi kami sangat bisa
memahami dan hal itu merupakan kewajiban, akan tetapi bagaimana cara menolong orang yang berbuat
zhalim?”. Lalu beliau menjawab, bahwa menolong orang yang berbuat zhalim adalah dengan menahan
tangannya agar ia tidak melakukannya (perbuatan zhalim tersebut).

Keselamatan umat ini akan terjadi bila kita mengerahkan segenap kemampuan untuk menekan dan
membasmi kezhaliman dan kemaksiatan. Kita akan memberikan kecerahan kehidupan ini juga pada
generasi mendatang sehingga mereka dapat merajut harapannya untuk membangun umat ini. Hasan Al
Banna Rahimahullah menasehati kita semua, “Umat Islam harus berusaha sekuat tenaga - dengan
kekuatan atau hukum- untuk membasmi semua gejala kerusakan sosial. Mereka tidak boleh lemah dan
berhenti dari sikap itu”. (Majmu’atur Rasail, Kepada Apa Kami Menyeru Manusia).
Pertanyaannya sekarang, siapakah yang siap berdiri pada jalan ini? Pada perjuangan ini? Jawabnya,
hendaklah kita mengingat kembali pikiran kita pada pidato Abu Bakar Siddiq RA. ketika akan berangkat
untuk membasmi gerakan kemurtadan dan penyimpangan agama, ‘Siapa-siapa yang ingin
menyelamatkan generasi ini marilah ikut bersamaku memerangi mereka dan siapa-siapa yang tidak
dalam barisanku jadilah kalian seperti umat Musa AS. yang diam berpangku tangan sambil menunggu
hasil kemenangan ini’.
Oleh sebab itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh kader dakwah dalam menyikapi hal itu:
1. Bukalah mata dan telinga agar kita dapat memperhatikan setiap gerakan kezhaliman atau
kemaksiatan dan mewaspadainya meskipun masih kecil. Sebagaimana Isa AS. putra Maryam sangat
peka terhadap bibit keburukan apakah itu kekafiran, kezhaliman atau kemaksiatan. Karena hal
tersebut membahayakan eksistensi kebenaran, maka Isa AS. mengumumkan peperangan
terhadapnya.
2. Perbesar keberanian kita untuk membasminya hingga perbuatan itu tidak akan pernah muncul
kembali, lawan dan basmi kemaksiatan. Dengan berani melawannya Allah SWT. dan bala tentaranya
akan memberikan bantuan dan pertolongan-Nya.
3. Berdayakan potensi kebaikan kita sehingga kebaikan ini menjadi surplus, yang dengannya ruang
gerak kezhaliman dan kemaksiatan semakin sempit karena kebaikan mendominasinya.
4. Kokohkan keimanan pada Allah SWT. agar mendapatkan kekuatan dan pertolongan-Nya dalam
membasmi kezhaliman dan kemaksiatan. Komitmen kepada Allah SWT. Akan menghantarkan diri kita
pada kemenangan menghadapi kezhaliman dan kemaksiatan.
Semoga Allah memberikan kemampuan pada diri kita untuk berada dalam barisan orang-orang yang
melawan kezhaliman dan membasmi kemaksiatan. Waallahu ‘alam.

Anda mungkin juga menyukai