Anda di halaman 1dari 7

ZINA DAN STATUS ANAK ZINA

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Masa'il Fiqih

Dosen Pengampu Moh Nasrul Hakim, M. S. I

Oleh:
Izzul Ma'ali 1120050
Siti Nurfatimatul Zahro 1120063

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH KELAS C1
2023

KATA PENGANTAR

i
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah puji syukur penulis sampaikan kepada Allah Subhanallahu
Wa Ta’ala karena berkat ridho dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Zina dan Status Anak Zina” tanpa ada suatu halangan.
Sholawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad
Shalallahu alaihi wassalam yang selalu dinanti-nantikan safaatnya di hari akhir.
Dalam penyusunan makalah ini banyak bantuan yang penulis terima. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Orang tua yang selalu mendo’akan.
2. Dosen pengampu mata kuliah Masa'il Fiqih .
3. Teman-teman sekelas penulis.
4. Semua pihak yang terkait dalam penulisan makalah ini.
Semoga segala kebaikan yang telah diberikan, mendapatkan balasan dari
Allah Subhanallahu Wa Ta’ala.
Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin dalam pembuatan makalah
ini. Apabila ada kekurangan mohon diberikan kritik dan saran untuk perbaikan
selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi perkembangan Masa'il Fiqih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Pati, 26 April 2023


Penulis

DAFTAR ISI

ii
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan .......................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN ........................................................................... 3
A. Pengertian Zina................................................................................ 3
B. Hukuman Bagi Pelaku Perbuatan Zina............................................ 4
C. .......................................................................................................... 6
BAB III. PENUTUP ................................................................................... 9
A. Simpulan ......................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam sebagai agama wahyu yang berasal dari Allah SWT, Zat yang
menciptakan manusia, merupakan petunjuk bagi manusia agar dalam
menempuh kehidupannya di dunia tidak tersesat sehingga manusia
memperoleh keselamatan di dunia dan di akhirat. Allah SWT sebagai al-
Khaliq, Maha Mengetahui tentang keadaan manusia makluk ciptaan-Nya itu.
Kepada manusia diberikan aturan-aturan hidup yang cocok sebagai makhluk
yang menyandang predikat “ahsanu taqwim” dibanding makhluk Tuhan yang
lain. Tidak dibiarkan manusia menyalurkan hasrat seksualnya secara bebas,
tetapi juga tidak dilarang melakukan hubungan seksual itu secara legal. Allah
SWT mempersilakan manusia menikmati hubungan seksual seperlunya asal
saja hal itu dilakukan melalui prosedur yang benar. Sebaliknya, Allah SWT
melarang manusia mendekatkan diri kepada perbuatan-perbuatan yang bisa
mewujudkan hubungan seksual secara ilegal.
Allah SWT mensyariatkan umat manusia supaya melaksanakan
pernikahan dan melarang perbuatan zina. Pernikahan sebagai pintu gerbang
bagi manusia memasuki kehidupan berkeluarga yang aman, damai, sejahtera
dan bahagia lahir batin. Dalam pernikahan itu manusia dapat menikmati
hubungan seksual secara terhormat sekaligus dapat menyambung keturunan.
Sementara zina adalah jalan menuju kerusakan yang dapat mengakibatkan
manusia turun derajatnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah penulis paparkan di atas, maka
rumusan masalah yang dapat penulis bahas adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penjelasan tentang pengertian zina ?
2. Bagaimana penjelasan tentang hukuman bagi pelaku perbuatan zina ?

4
3. Bagaimana penjelasan tentang.......................?

C. Tujuan Penulisan
Dengan rumusan masalah tersebut, penulis mempunyai tujuan
penulisan sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang pengertian zina.
2. Menjelaskan tentang hukuman bagi pelaku perbuatan zina.
3. Menjelaskan tentang .........................................

D. Manfaat Penulisan
Dari tujuan penulisan di atas, maanfaat penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pengertian zina.
2. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang hukuman bagi pelaku
perbuatan zina.
3. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang ............................

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Zina
Zina secara bahasa berasal dari kata zana–yazni, yaitu hubungan
badan antara laki-laki dan perempuan yang sudah balig, tanpa adanya ikatan
pernikahan yang sah sesuai dengan tuntunan agama Islam. 1 Sedangkan zina
menurut fiqh adalah persetubuhan antara laki-laki dan perempuan tanpa ada
ikatan perkawinan yang sah.2

B. Hukuman Bagi Pelaku Perbuatan Zina


Hukuman bagi pelaku perbuatan zina, terbagi menjadi dua macam,
tergantung pada status atau keadaan pelakunya. Apakah pelaku perbuatan
zina itu sudah berkeluarga (zina muhsan) atau belum berkeluarga (ghairu
muhsan) maka akan membedakan jenis hukuman yang diberlakukan
kepadanya, yaitu:
1. Hukuman untuk perbuatan zina muhsan
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa zina muhsan adalah
perbuatan zina yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang sama-
sama sudah menikah.
Hukuman untuk pelaku zina muhsan adalah:
a. Hukuman dera atau dicambuk sebanyak 100 kali.
b. Hukuman rajam yaitu hukuman mati dengan cara dilempari batu atau
sejenisnya.
2. Hukuman untuk perbuatan zina ghairu muhsan
Zina ghairu muhsan adalah perbuatan zina yang dilakukan oleh
perempuan dan laki-laki yang belum menikah.
1
Ahmad Taufik & Nurwastuti Setyowati, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
untuk SMA/SMAK Kelas X, (Jakarta Pusat: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2021), 153.
2
Syamsul Huda, Zina dalam Perspektif Hukum Islam dan Kitab Undang-undang
Hukum Pidana, (Kediri: Vol. 12, N0. 2, Desember 2015), 381.

6
Adapun hukuman untuk pelaku zina ghairu muhsan adalah:
a. Apabila pelaku zina ghairu muhsan adalah gadis dan perjaka maka
hukumannya adalah dera atau cambuk 100 kali dan diasingkan dari
wilayah tempat tinggalnya.
b. Apabila pelaku zina ghairu muhsan adalah janda dan duda, maka
hukumannya adalah dera 100 kali dan hukum rajam hingga meninggal
dunia.3

3
Ahmad Taufik & Nurwastuti Setyowati, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
untuk SMA/SMAK Kelas X, 154.

Anda mungkin juga menyukai