Anda di halaman 1dari 3

Pidato tolong menolong

Pada dasarnya Manusia adalah makhluk Sosial. Artinya makhluk yang


tidak bisa hidup sendiri, melainkan secara berkelompok. Satu sama lain
saling membutuhkan.Untuk mendapatkan kesejahteraan kita tidak bisa
hidup seorang diri. Kita pasti bergantung dan membutuhkan pertolongan
orang lain. Demikian pula orang lain, pasti membutuhkan kehadiran kita.
Sikap saling membantu sangat dianjurkan dalam islam, membiarkan saling
membantu sesama manusia merupakan akhlak mulia. Karena itulah maka
dalam islam dikenal dengan istilah ta’awun (saling menolong).
Dan tolong menolonglah kalian dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa.
Dan jangan tolong menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran dan
bertaqwalah kalian kepada Allah amat berat siksan-Nya.

Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara sekalian,


Pada dasarnya Ta’awun atau tolong- menolong itu dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu tolong-menolong secara moral dan tolong-
menolong secara material.
Tolong-menolong secara moral adalah saling membantu member nasihat
tentang kebaikan. Memberi jalan keluar atas kesulitan teman atau orang
lain.mencagah perbuatan munkar dan menunjukan bagaimana seorang itu
berbuat. Atau bisa juga memberikan gagasan-gagasan positif, dan masih
banyak lagi.
Sedangkan tolong-menolong dari segi material ialah membantu orang lain
misalkan berupa tenaga, harta, modal, sedekah, zakat dan sebagainya.
Dalam islam anjuran untuk membantu lagi fakir miskin melalui zakat
merupakan bentuk ta’awun secara nyata.

Para hadirin rahimakumullah,


Islam memberi tuntunan dan ajaran bahwa sesama muslim adalah
saudara. Jika sesama muslim telah mengaku saudara, maka sungguh
keterlaluan jika muslim yang kaya enggan menolong muslim yang miskin.
Sungguh keterlaluan muslim yang pandai enggan memberi ilmunya kepada
miskin yang bodoh. Karena itu yang kaya hendaknya memberi yang miskin
dan yang berilmu hendaknya mengajari yang bodoh.
Dalam ikatan persaudaraan atau persahabatan, maka ada hak-hak dan
kewajiban yang harus dipenuhi.

Rosulullah saw. Bersabda:


Ada empat perkara hak orang islam yang harus engkau penuhi yaitu agar
membantu kepada yang berbuat kebaikan,memohonkan ampunan kepada
yang berbuat dosa, mendoakan kepada yang membelakangi agamanya
dan agar senang kepada mereka yang melakukan taubat.

Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara sekalian,


Namun selama ini dikalangan semua muslim,ta’awun dalam bentuk
material ini masih belum membudaya. Banyak orang islam yang kaya raya
namun kepedulian social terhadap sesame saudara muslim kurang
maksimal. Tidak sedikit mereka yang berlimpah kekayaan namun masih
kikir. Padahal seandaianya di negara ini, orang islam yang kaya peduli
terhadap orang islam yang miskin, yang pengangguran dan yatim piatu,
maka masyarakat islam akan menjadi makmur.

Oleh karena itu diharapkan kita melatih diri untuk dermawan dan suka
mengulurkan tangan kepada sesama muslim yang miskin. Memberi
lapangan pekerjaan bagi muslim yang fakir. Dan tidak segan-segan
menolong yatim piatu. Sesungguhnya harta yang kita keluarkan untuk
menolong mereka tidak akan berkurang, melainkan bertambah.

Demikianlah sedikit apa yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini.
Jika ada kesalahan, maka hal itu karena khilaf dan kebodohan ilmu saya.
Namun jika dalam materi itu dapat dipetik kebenarannya, maka hal itu
semata-mata karena ilmu Allah. Mohon maaf atas segala kekurangannya.
Pidato berbuat baik

yang insya Allah akan membawakan sebuah pidato singkat yang Insya Allah bermanfaat
rasulullah SAW bersabda dalam hadist :
Artinya : kesempurnaan iman seorang mukmin mereka yang memiliki akhlak yang mulia.
berdasarkan hadis di atas kita dapat mencerminkan bahwa bukan barang langka jika
mendengar kata akhlak dan moral. kata ini sering kali kita ucapkan dan di syiarkan di mana-
mana.
namun bagitu mudah pula untuk di abaikan. mengapa demikian?? karena fakta yang ada yang
kita saksikan hari, begitu gencarnya himbauan dari budaya barat masuk ke dunia Islam yang
akibatnya kita khususnya generasi muda umat islam tidak lgai mampu menahan gencaran
tersebut.
sehingga nantinya hanya akan melahirkan pengaruh penjebatan moral budaya barat atas umat
islam itu sendiri
haruskan kita menutup mata :
ataukah tetap berpangku tangan?? apabila di depan mata kalian terjadi krisis. krisis yang
begitu menggelobal, serta penghianatan hati nurani yang sangat luar biasa, yang bertuntut
pada krisis akhlak khususnya pada generasi muda sekarang.
hadirin sekalian yang saya hormati, apabila kita tidak memperbaiki akhlak. tentu nanti hanya
membawa masyarakat islam jatuh kedalam lubang kehancuran yang sangat sirna. maka
mereka yang berakhlak mulia telah di gambarkan pada al-qurna sebagai pohon yang rindang
yang pohonnya banyak manfaat, bahkan orang-orang yang berakhlak mulia tidak akan
berkata kecuali kata-kata yang baik dan tidak akan berbuat kecuali perbuatan yang baik pula.
haruslah kita tahu bahwa, seperti korupsi telah merajalela penipuan terhadap rakyat,
perampokan, penumbuhan, serta tindak kejahatan yang lain yang dikarenakan akhlak dan
moral dari pelakunya sudah tidak lagi ada.
dengan demikian Allah gambarkan dalam Al-quran sebagai seekor binatang atau lebih buruk
dari seekor binatang naudzubillah himzalik. dengan demikian hal tersebut dengan akhlak
mulialah  niscaya kemungkaran itu akan hancur menjadi sirna.
hadirin sekalian yang saya hormati.
perlu kita ingat masa lampau, bahwa semangat para pejuang kita berjuang dengan darah dan
senjata. oleh karena itu harus menghormatinya sekarang ini. kita tidak perlu berjuang dengan
darah dan tidak perlu mengangkat senjata.
namun, kita berjuang dengan otak dengan segenap kemampuan yang berlandaskan al-qur’an
dan hadist. oleh karena itu, kita bisa mengatakan bahwa kita bisa untuk bangsan ini. otak kita
boleh Jerman otak kita boleh Jepang, namun hati dan iman kita berdasarkan al-quran setuju
teman-teman?
hadirin seklaina yang saya hormati
jadi kesimpulan akhir, sayang menghimbau kepada kita semua bangsa kita tercinta. bangsa
Indonesia tidak perlu takur jika kehilangan orang-orang yang pintar dan cerdas.
tapi takutlah jika kehilangan orang-orang yang berakhlak mulia
mungkin itu saja yang saya dapat saya sampaikan dan saya tutup dengan sebuah pantun
banyak hari berbilang hari
tapi tidak sebaik hari jum’at
banyak nabi berbilang nabi
tapi tidak sebaik akhlak nabi Muhammad SAW

Anda mungkin juga menyukai