Anda di halaman 1dari 2

Tauziyah dalam rangka lomba AMTI se-kecamatan Balaesang

Assalaamualaikum warohmatullaahi wa barokatuh

Asyhaduallaailaha illallah wa asyhaduanna muhammadarrosulullah. Assalaatu


wassalamu ala asyrofil ambiyai wal mursalin. Sayyidina Muhammad wa alaa alihi
Muhammad. Laa nabiyya ba’da.

Teriring puji syukur ke hadirat Allah SWT atas nikmat kesehatan dan kesempatan yang
telah diberikan kepada kita, terutama karunia iman dan islam yang tercurah tanpa henti
kepada kita semua. Terlantun pula sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW, manusia pilihan yang telah membawa nur perubahan dan
mengubah ummatnya dari biadab menjadi beradab.

Yang saya hormati Bapak Ibu Dewan Juri


Yang saya hormati Panitia lomba dan segenap ibu-ibu pengurus AMTI se-kecamatan
Balaesang dan kepada seluruh hadirin yang berbahagia.
Pada kesempatan ini, izinkan saya mengimplementasikan salah satu ayat dalam surah
Al Ashr yaitu “watawashao bil haq watawashao bissabr” melalui sepenggal tauziyah
yang berjudul “Proteksi orang tua terhadap anak dari dampak negatif media sosial di
era digital demi terbentuknya generasi islami dan qur’ani.

Dewan juri dan hadirin sekalian yang sama berbahagia,


Loncatan perkebangan teknologi ini tentu saja membawa dampak positif dan negatif,
namun yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah dampak negatifnya
terhadap anak dan bagaimana peranan kita sebagai orang tua dalam memproteksi
generasi kita.

Dewan juri dan hadirin sekalian yang sama berbahagia,


Kadang-kadang kita sebagai orang tua menunjukkan rasa sayang kita keapada anak
dengan memberikannya fasilitas yang memungkinkan mereka mengakses internet dan
fitur media sosial tanpa pengawasan sehingga menakibatkan anak-anak kita “menelan”
informasi yang mereka temui tanpa memilih dan menelaah sesuai kapasitas akal
mereka. Informasi–informasi yang “berseliweran” di dunia maya tidak semua
membawa mamfaat karena ada juga yang membawa mudharot. Paham terorisme,
kekerasan, pornografi serta ajaran sesat lainnya. Apalah jadinya jika generasi kita
terpengaruh dengan hal-hal tersebut? Naudzubillah minzalik.
Bukankah Allah SWT telah memberikan kode keras kepada kita terutama kita yang diberikan
amanah menjadi orang tua melalui firman-Nya dalam surah At Tahrim ayat 6.
Yaa ayyuhalladziina amanuu kuu amfusakum wa ahlikum naaroo wa qudu hannasu
wal hijaraoh...
Yang artinya : Hai orang – orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari
siksaa api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu...
Mengapa orang-orang beriman yang diseru? Karena orang-orang berimanlah yang tahu
cara memperlakukan amanah termasuk amanah berupa anak.

Dewan juri dan hadirin yang sama berabahagia


Lalu apa yang harus dilakukan untuk memproteksi atau melindungi generasi kita dari
serbuan informasi negatif yang semakin deras tersebut?. Menurut saya ada 3 (tiga) hal
yang perlu dilakukan oelh orang tua, yaitu:

AMTI Mapane Tambu Lis Poenya


Tauziyah dalam rangka lomba AMTI se-kecamatan Balaesang
Yang pertama, membatasi akses internet dan media sosial bagi anak di bawah umur.
Hal ini bisa dilakukan dengan mengajak mereka melakukan permainan manual.
Misalnya menggambar dan mewarnai manual atau permainan tradisional yang makin
jarang kita jumpai seperti main kaba. Bukankah Rasulullah pernah menyerukan
“ajarilah anakmu memanah dan berkuda”. Kalau kegiatan memanah dan berkuda yang
dimaksud secara harfiah atau sebenarnya maka hal itu akan sulit kita temukan di era
digital seperti sekarang ini. Namun yang dimaksud dengan kegiatan memanah dan
berkuda dapat diasosiasikan sebagai kegiatan yang mengasah kemampuan fisik anak.

Maasyirol muslimin yang sama berbahagia,


Hal kedua yang perlu dilakukan adalah mengontrol akses internet mereka. Kesibukan
adalah alasan paling klasik yang paling sering digunakan sehingga membuat kita lalai
dalam melakukan pengawasan terhadap anak, namun tidak ada salahnya kita
melaungkan sedikit waktu untuk sekali-sekali menengok jendela history mereka untuk
mengetahui situs apa saja yang telah mereka kunjungi, dan kalau kita menemukan situs
yang menurut kita dapat merusak daya pikir mereka, maka tindakan defensif perlu
segera dilakukan. Dekati mereka dengan lembut dan katakan kepada mereka melalui
kata-kata santun bahwa hal itu tidak membawa mamfaat bagi mereka. Kalau bisa
segera blokir situs tersebut.

Rekan dan sahabat saya yang sama berbahagia,


Kira-kira kalau presiden menitipkan anak untuk dijaga kepada kita,apa yang akan kita
lakukan? Saya yakin bahwa kita akan melakukan yang terbaik dan melindunginya dari
segala hal yang dapat merusaknya. Apalagi kalau yang menitipkan adalah Allah SWT,
pencipta presiden dan pencipta kita semua. Kalau titipan presiden saja kita jaga dengan
semangat “45” maka seharusnya amanah Allah kita jaga dengan segenap jiwa raga
sampai titik darah penghabisan.

Rekan dan sahabat saya yang sama berbahagia,


Hal ketiga yang harus kita lakukan dan tak boleh kita lupakan adalah berdoa. Banyak-
banyaklah berdoa kepada-Nya agar kita dimampukan menjadi orang tua yang amanah.
Ada sebait doa yang sering kita lantunkan yaitu “Rabbii hablii minassholihiin”

Bapak ibu sekalian, mari kita sama-sama lantunkan doa tersebut..


Rabbii hablii minasholihiin...
Rabbii hablii minasholihiin...
Rabbii hablii minasholihiin...

Sebagai penutup sekaligus kesimpulan dari tauziyah ini adalah


Jadikan mereka anak-anak sholeh sholehah, generasi islami, generasi qur’ani.

Akhirul qalam. Nuun. Wal qolaami wamaa yasthutuun.


Wassalaamualikum warohmatullaahi wa barokatuh.

Mapane Tambu, 10 November 2022

AMTI Mapane Tambu Lis Poenya

Anda mungkin juga menyukai