Anda di halaman 1dari 2

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

,‫ َأْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا‬،‫ ِلُيْظ ِهَرُه َع َلى الِّدْيِن ُك ِّلِه َو َك َفى ِباِهلل َش ِهْيًدا‬،‫َاْلَح ْم ُد هلل اَّلِذْي َأْر َس َل َرُسْو َلُه ِباْلُهَدى َو ِدْيِن اْلَح ِّق‬
‫ َأَّم ا َبْعُد‬, ‫ َالَّلُهَّم َص ِّل َع َلى َسِّيِد َنا ُم َح َّم ٍد َو َع َلى آِلِه َو َصْح ِبِه َاْج َم ِع ْيَن‬,‫َو َأْش َهُد َأَّن ُم َح َّم ًدا َرُسْو ُل ِهللا‬
Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puji beserta syukur kehadirat Allah
yang Maha Ghofur yang nikmatnya takan pernah terukur supaya kita bahagia dunia sampai alam kubur.
Sholawat beserta salam marilah kita curah limpahkan kepada habib tertinggi anti korupsi baginda
termulia anti durhaka is the best man leader yakni habibana wanabiyana wa syafi’ina wa karimana wa
maulana Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliah menuju zaman islamiah dari
zaman Siti Fatimah Azahra hingga sekarang zaman Anisa yang cantik jelita.
Dewan juri yang Pentas PAI saya hormati mudah-mudahan selalu diberkahi dan dilancarkan rizki
dari sang illahi. Rekan-rakan seperjuangan yang saya cintai yang sama-sama memiliki misi
memenangkan dakwah di Pentas PAI ini. Yang mudah-mudahan acara seperti ini terus berlanjut sehingga
melahirkan generasi mandri dan religi aamiin...
Hadirin wal hadirot rohima kumullah...
Berdirinya saya disini bukan untuk memamerkan baju saya yang sederhana ini bukan pula untuk
memperlihatkan wajah saya yang alhamdulillah cantik ini. Tapi berdirinya saya disini hanya ingin belajar
menyampaikan sepatah atau dua patah kata yang insya Allah akan saya patahkan menjadi beribu-ribu
patah kata bahkan berjuta-juta patah kata yang insya Allah akan saya beri judul “ Etika dalam bermedia
sosial”.
Hadirin wal hadirot rohima kumullah...
Sebelumnya saya mau bertanya apakah disini ada yang tidak memilki Hp??? Apakah disini ada
yang tidak memiliki media sosial???
Hampir seluruh manusia memilikinya dari mulai yang muda, yang tua, duda, janda, karyawan
sampai bangsawan menggunakan media sosial!
Lalu apa yang dimaksud dengan media sosial?
Media sosial adalah tempat dimana kita dapat mengetahui bahwa zaman teknologi semakin
berkembang dan kita dapat mencari tahu banyak hal dengan cara yang amat cepat. Hanya menggunakan
jari semua akan teramati.
Contoh kecilnya WA/ WhapsApp ketika jari ini mengklik terlihat semua keadaan orang sekitar
kita ada yang membuat status bahagia sedih bahkan nano-nano padahal itu hanya satu media sosial. saja
Betul Tidak???? bagaiamana dengan yang lainya seperti FB IG YT Twitter telegram dll. Pasti kita akan
menemukan banyak keadaan dimulai dari hoax yang bermunculan sampai ilmu pengetahuan. Gambar
Yang seksi sampai yang syar’i yang suka membully bahkan suka menceramahi semua ada. Tinggal
bagaimana cara kita memainkan jari jemari yang sang ilahi kasihi kepada kita sebagai manusia yang
sejati.
Jangan sampai dengan adanya media sosial waktu kita habis dengan percuma karena waktu itu
seperti pedang ‫ الوقت كالسيف ان لم تقطعه قطعك‬Waktu itu bagaikan pedang, jika engkau tidak menggunakannya
dengan baik, ia akan memotongmu. Maksudnya apa? Jika kita tidak bisa mempergunakannya waktu
dengan baik, maka waktu itu akan melindas dan menghancurkan kehidupan kita!! Naudzubillah...
Hadirin rahimakumullah...
Jangan sampai anggota tubuh kita dipergunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat sejatinya
anggota tubuh kita akan menjadi saksi ketika kita dihisab nanti. Maka dari itu jangan sia-siakan waktu
dengan hanya mengscroll yang unfaedah sebelum penyesalan menghampiri.
“Usia makin berkurang dosa makin bertambah waktu habis percuma hanya untuk dunia”.
Hadirin lalu bagaimana cara kita mempergunakan media sosial??
1. Jadikanlah sosial media sebagai sarana untuk menebar kebaikan.
Dengan kehebatan sosial media akan memudahkan informasi tersebar luas, maka jadikanlah sosial media
itu sebagai ladang pahala. Layaknya seekor lebah yang hanya akan mencari madu, jika insting kebaikan
telah terpatri, indra kita tidak akan tertarik untuk menciptakan hal-hal atau tulisan yang menimbulkan
fitnah. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Isra ayat 53.
"Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, 'Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh,
setan adalah musuh yang nyata bagi manusia”
Hadirin siap untuk menebar kebaikan di media sosial?
2. Mengingat hisab atas segala perbuatan
Timbangan baik dan buruk menjadi titik penentu keberadaan manusia di akhirat: apakah surga atau neraka.
Kesadaran akan hisab ini semestinya kita pegang saat menggunakan “media sosial” karena apa pun yang
kita lakukan dengan media sosial akan menjadi catatan amal yang dipertanggungjwabkan kelak.
3. Lakukan Kroscek Sebelum Berpendapat (Tabayun)
Apabila berita yang ditampilkan hanya untuk mencari popularitas dan "like" saja tanpa tahu kebenaran dan
fitnah yang akan ditimbulkan, hal ini bisa menjadi awal kesalahpahaman. Fenomena "jemari berbicara",
yaitu kebiasaan untuk asal share tanpa mencari kebenaran beritanya, kerap kali terjadi. Berita hoaks
tersebar karena andil kedua ibu jari kita. Untuk itulah, mencari kebenaran berita menjadi hal wajib sebelum
menyebarkannya. Firman Allah SWT.
“Wahai orang-orang yang beriman, jika seorang fasik datang kepadamu membawa berita penting, maka
telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena ketidaktahuan(mu) yang
berakibat kamu menyesali perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat : 6)
4. “CCTV” di Kedua Bahu
Kita harus merasa selalu diawasi oleh malaikat utusan Allah di bahu kanan dan kiri semestinya menjadikan
tubuh dan akal berpikir sebelum melakukan tindakan. Pengawasan 24 jam semasa detak jantung masih
berdebar bukankah cukup untuk menjadi pengendali di setiap perbuatan? Begitu pula dengan aktivitas di
jejaring sosial. Like, komen, atau share kita akan disaksikan dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban.
‫َم ا َيْلِفُظ ِم ْن َقْو ٍل ِااَّل َلَد ْيِه َرِقْيٌب َع ِتْيٌد‬
Tidak ada suatu kata yang diucapkannya, yang mengandung kebaikan maupun kejahatan, melainkan ada di
sisinya malaikat pengawas yang selalu siap mencatat dengan sangat teliti.
5. Ruang Keikhlasan Tanpa Mengumbar Riya
Misi atau niat hanya terjadi satu arah, yaitu kejujuran hati kepada Sang Pemilik Kehidupan. Kita tidak bisa
melihat, apalagi memberikan penilaian terhadap niat seseorang. Tetapkan misi untuk memanen kelimpahan
pahala-Nya tanpa beharap pujian yang melambungkan popularitas. Hal ini akan menjadi hal yang
mendasari kita untuk terus melakukan segala hal yang positif.
Hadirin wal hadirot rohima kumullah...
Itulah 5 hal yang harus kita lakukan dalam bermedia sosial mudah-mudahan kita semua bisa lebih bijak dan
beretika dalam bermedia sosial jangan sampai karena jari kita tersingkiri dari surga sang Illahi.
Naudzubillah...
Putih-putih bunga melati
Harum mewangi di pagi hari
Pidato saya cukup disini
Jika rindu harap hubungi

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai