Anda di halaman 1dari 3

Sangat beruntung, seorang remaja dapat menghindari perkumpulan gibah, perkumpulan penuh cerita si ini

dan si anu,

Beruntung ia, menghindari majelis yang membakar hangus kebaikannya, menghindari majelis yang
menambah banyak dosa

Lalu ia pindah majelis, menyibukkan diri dengan AlQur’an, menyibukkan diri dengan ilmu syariat,
menyibukkan diri memperdalam pemahaman agama.

Jika kebenaran itu panas seperti bara, remaja seperti ini akan sanggup menggenggamnya.

Permata paling berharga di dunia adalah ikhlas…

Betapa banyak usahaku menghilangkan riya dari hatiku seakan akan ia tumbuh padanya dengan warna
yang lain.

Orang yang mulia pasti menyimpan rahasia.

Rahasia itu pasti tertutup pada orang-orng berakhaq mulia


Yang terhormat, Ketua PHBI Kabupaten Malinau. Semoga Beliau sehat selalu. Sehingga dapat melimpahkan
berkah dan manfaat untuk Kabupaten Malinau, khususnya generasi milenial.

Yang terhormat, Ketua beserta jajaran, Panitia Lomba Milenial Mandiri dalam menyemarakkan Maulid Nabi
Muhammad SAW.

Yang terhormat Para Dewan Juri, yang arif dan bijaksana.

Di hari yang ceria ini, seceria wajah para peserta sekalian, izinkan saya menyampaikan ceramah singkat
dengan judul : ETIKA DALAM BERMEDIA SOSIAL

Pergi ke pasar mau beli ember


Lihat baju baru malah beli baju
Dalam aktifitas like, follow, coment and share
Timbang dan pikir dulu baru kita melaju

Assalamu alaikum warahmatullahi wa barakatuh

Hamdalah dan sholawat

Media Sosial terdiri dari 2 kata, Media dan Sosial. Media berarti alat menyampaikan suatu informasi,
sedangkan Sosial berarti masyarakat manusia secara luas. Dengan demikian hadiriiin, Media Sosial adalah
platform digital yang membantu para penggunanya untuk saling berkomunikasi, saling bersosialisasi, saling
berkolaborasi, membagikan tulisan, menyebarkan foto, menampilkan video, secara terbuka kepada publik
secara realtime.

Teman-teman generasi milenial sekalian, baik dampak negatif maupun positif dari media sosial akan
menimbulkan efek luar biasa dalam tatanan kehidupan generasi milenial seumur kita ini. Usia 12 sampai 30
tahun.

Ya, kalau generasi di atas kita … yang sudah ibu-ibu, yang sudah bapak-bapak, mereka telah punya
pengalaman hidup. Mungkin tidak ada di antara mereka yang lebih mencintai gadget dari pada anaknya,
lebih sayang isi gadget dari pada istrinya, lebih terlena kepada gadget daripada masuk kerja. Mungkin
tidaaaak ada.

Tapi pada generasi kita, efek media sosial sangat luar biasa. Ketika kita semua masih mencari jati diri,
berbagai virus siap menjadi hantu dalam pemikiran kita. Oleh karena itu, agar tidak kebablasan, Nabi
Muhammad SAW telah jauh hari memberikan cahayanya yang terang, membimbing kita untuk melangkah
tetap di jalan yang benar. Rasululllah SAW bersabda :

‫َما َن َه ْي ُت ُك ْم َع ْن ُه َفا ْن َته ُْوا َو َما اَ َمرْ ُت ُك ْم ِب ِه َفْأ ُت ْوا ِم ْن ُه َما اسْ َت َطعْ ُت ْم‬

“Apa yang telah aku larang kepada kalian, tinggalkanlah secara keseluruhannya. Dan apa yang
aku perintahkan, kerjakanlah sesuai kemampuan kalian”.

Mau berdagang di media sosiaaal … silahkan. Mau cari kawan …. Silahkan. Menunjukkan program,
menunjukkan kegiatan … silahkan. Mencari jodoh pun … silahkan. Asal jangaaaaan …. lupa diri. Remaja,
kalau sudah lupa pesan Rasulullah akan lupa diri. Lupa jadi anak soleh.

‫معاشر المتسابقين رحمكم هللا‬

Dlm menjelajahi dunia media sosial, mari berpegang kepada etika Islam. Di antaranya Rasulullah bersabda :

‫ حق المسلم على المسلم ست‬:


Hak muslim atas muslim lainnya ada 6 :
Pertama :
‫اذا لقيته فسلم عليه‬
Apabila bertemu ucapkan salam kepadanya
Secara eksplisit, perintah Nabi ini dapat mengandung larangan membuat akun palsu di medsos agar tdk
ada yang kenal dan bebas membuat hoaks dan kekacauan. Seharusnya, tampillah sebagai real account, dan
ramah kepada setiap orang. Menyapa dengan ucapan yang mengandung keselamatan dan kemaslahatan.
Menyehatkan suasana perasaan di media sosial.

Kedua :
‫و اذا د عاك فاجبه‬
Apabila diundang maka datanglah
sahabat … jika engkau diundang kepada suatu grup yang baik, yang bermanfaat, jadilah follower. Agar akun
mu selalu dipenuhi informasi positif dari berbagai sumber yang bermanfaat. Manfaatkan undangan
undangan itu pada kehidupan real. Untuk mengupgrade kemampuan kita dan memiliki banyak jaringan
peminatan di media sosial.
Tapi kalau diundang pada perkumpulan gibah, grup adu domba, teman-temaan …. Wajib menghindarinya,
sebab grup itu akan membakar hangus kebaikanmu. Orang itu sedang mengundangmu untuk menambah
banyak dosa, dan melipatgandakannya di media sosial.

Yang ketiga :

‫و اذا استنصحك فانصحه‬


Apabila dimintai nasehat, berikanlah nasehat terbaikmu
Nasehat berasal dari cinta. Keinginan agar sahabat kita terlepas dari kesulitan. Tidak jarang di media sosial,
kita ikut nimbrung menanggapi suatu peristiwa. Pikir-pikirlah dulu yang terbaik, lalu coment. Karena
komentar di media sosial langsung tercatat di kitab catatan amalnya Rakib dan Atid. Boleh jadi komentar
itu akan dipilih oleh para pembaca dan diamalkan dalam kehidupan.

Yang keempat :
‫و اذا عطس فحمد هللا فشمته‬
Apabila saudaramu bersin dan memuji Allah maka doakanlah dia
Mendukung dan mendoakan seseorang ketika melakukan kebaikan, kegiatan yang positif, dan
mempostingnya di medsos. Tidak malah menjadi hatter apalagi iri dengan pencapaian teman. Tampillah
sebagai kekuatan kepada warga medsos dan Lakukan itu dengan ikhlas sebagai pengamalan kita terhadap
hadis Nabi Muhammad SAW.

Yang kelima :
‫و اذا مرض فعده‬
Apabila ia sakit maka jenguklah
Milikilah simpati dan empati. Jangan memposting makanan kpd orang lapar. Memposting jalan-jalan
kepada orang miskin. Apalagi memposting istri kepada teman yang masih bujangan. …. Dalam hal ini
luruskan niat, kalau memang makanan dan jalan-jalan itu diposting dengan niat berbagi momen yang baik
… faltatafaddal …

Yang keenam :
‫فاذا مات فاتبعه‬
Apabila ia mati maka uruslah jenazahnya hingga selesai
Dalam dunia nyata, kita diwajibkan menunaikan hak saudara muslim selama hidupnya hingga matinya.
Dalam media sosial, hak dan harga diri seorang manusia itu wajib kita junjung tinggi. Seseorang yang telah
meninggal itu telah selesai dengan dunia ini termasuk media sosialnya. Mari tetap harumkan namanya
jangan dicemari.

Akhirul kalam … ketika media sosial itu malah membuat jiwa jauh dari kebaikan dan ketenangan, ayo
pindah media. Hijrah. Pindah ke AlQur’an, menyibukkan diri dengan ilmu syariat, menyibukkan diri
memperdalam ajaran Nabi Muhammad SAW. Saya doakan kita semua masuk surga.

Anda mungkin juga menyukai