Anda di halaman 1dari 15

FIQIH INFORMASI /

AKHLAK Media Sosial

Abdul Gani Yudiyanto


Nim 2390241064
Dosen Pengampu : Ibu Suratmi ,MA
Pengetian
● Fikih adalah seperangkat hukum Islam yang mengatur hubungan manusia dengan Allah dan sesama manusia.
● Informasi adalah data yang telah diolah dan memiliki makna.
● Fikih informasi adalah kumpulan nilai dasar, prinsip umum, dan pedoman praktis menurut pandangan Islam
mengenai informasi.
Pengertian

● Akhlak : berasal dari kata Khuluqun yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat adalah
sifat manusia yang terdidik oleh keadaan yang melekat pada jiwa manusia yang melahirkan perbuatan-
perbuatan yang melalui proses pemikiran, pertimbangan, analisa dan ketangkasan.
● Media sosial : adalah pelantar digital yang memfasilitasi penggunanya untuk saling berinteraksi atau
membagikan konten berupa tulisan, foto, video, dan merupakan pelantar digital yang menyediakan
fasilitas untuk melakukan aktivitas sosial bagi setiap penggunanya.
● Akhlak Media Sosial : Akhlak media sosial adalah perilaku atau perbuatan yang didasari oleh nilai-nilai
moral yang baik dalam menggunakan media sosial. Perilaku tersebut dapat berupa sikap saling
menghormati, menghargai, dan bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial.
Penggunaan media sosial di masyarakat akhir-akhir ini cukup memprihatinkan, terutama di kalangan
remaja. Media sosial yang seyogyanya digunakan sebagai sarana interaksi dan sosialisasi agar
silaturahmi tetap terjaga tanpa terhalang oleh waktu dan tempat, kini sering disalahgunakan. Media
sosial cenderung digunakan sebagai ajang pamer, seperti pamer harta, pamer kemesraan dengan
pasangan, pamer kata-kata bijak agar dianggap baik dan pintar, pamer beribadah agar dianggap alim,
pamer bersedekah agar dianggap dermawan, pamer kesuksesan, dan pamer hal-hal lain yang
berujung pada unsur ria atau sombong serta ingin dipuji; ajang maksiat seperti mengekpos berita-berita
bohong, gibah, fitnah, ujaran kebencian, memamerkan keindahan tubuh (kecantikan, kegantengan),
atau mengekspos gambar atau video yang tidak layak; serta perbuatan-perbuatan maksiat lainnya.
● Sebagaimana Firman-Nya dalam al-qur‟an surat An-Nur ayat 11 berikut.:

● ‫َتْح َس ُبْو ُه َش ًّر ا َّلُك ْۗم َبْل ُهَو َخ ْيٌر َّلُك ْۗم‬ ‫ِاَّن اَّلِذ ْيَن َج ۤا ُء ْو ِباِاْل ْفِك ُع ْص َبٌة ِّم ْنُك ْۗم اَل‬
‫َو اَّلِذ ْي َتَو ّٰل ى ِكْبَر ٗه ِم ْنُهْم َلٗه َع َذ اٌب‬ ‫ِلُك ِّل اْم ِر ٍئ ِّم ْنُهْم َّم ا اْك َتَسَب ِم َن اِاْل ْثِۚم‬
‫َع ِظ ْيٌم‬
● Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu
juga. janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi
kamu. tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat Balasan dari dosa yang dikerjakannya. dan siapa di
antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya
azab yang besar. (QS. an-Nur [24]: 11)
Dalam bermedia sosial kita harus memiliki etika untuk tidak mengikuti apa-apa yang tidak
kita lihat, dengar, maupun yang tidak sesuai dengan fakta yang ada. Dan kita dilarang
berbuat atau mengatakan hanya berdasarkan dugaan, tanpa pengetahuan yang benar
karena prasangka tidaklah dibenarkan sehingga dikhawatirkan akan menyesatkan orang
lain. Sebagaimana Firman Alloh dalam surat Al-Hujurat ayat 6, kita diingatkan supaya hati-
hati dan tidak asal percaya begitu saja .

‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا ِإْن َج اَء ُك ْم َفاِس ٌق ِبَنَبٍإ َفَتَبَّيُنوا َأْن ُتِص يُبوا َقْو ًم ا ِبَجَهاَلٍة‬
‫َفُتْص ِبُحوا َع َلٰى َم ا َفَع ْلُتْم َناِدِم يَن‬
● Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu
berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada
suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmu itu”.
Adab Bermedia Sosial

● Fikih media sosial adalah pedoman dalam menjalani kehidupan baru di media sosial yang rawan
fitnah dan caci maki. Fitnah dan caci maki itu telah tebukti terjadi. Jika suasana tak sehat itu terus
dibiarkan, dikhawatirkan akan berujung pada kemudaratan yang jauh lebih besar, tidak hanya bagi
satu dua orang, tapi bagi kita semua, untuk itu sangat dibutuhkan akhlak mulai , etika dari berbicara,
nge-share, posting, menerima informasi dan komentar.
● Fiqih Informasi
14. etika yang harus dimiliki dalam bermedia sosial yang sudah ditetapkan dalam Himpunan Putusan
Tarjih (HPT) Muhammadiyah.
● Pertama : shiddiq artinya benar-benar adanya, bukan post truth atau informasi yang bias.
● Kedua : tawazun, yang berarti rela mencari sumber lain. Tidak menerima satu informasi dan
terburu-buru untuk disebarkan, tapi searcing informasi lainnya.
● Ketiga : tabayyun. Masih berhubungan dengan tawazun, tabayyun adalah mencari kebenaran
dari yang menyampaikan berita secara langsung.
“Contoh ada grup A menyampaikan suatu berita, lalu kita klarifikasi atau tabayyun secara langsung
kepada yang posting tentang kebenarannya. Tidak justru meyakini dan menyebarkannya apalagi
berita tersebut negatif.
● Keempat : hurriyah, yaitu kebebasan untuk mendapatkan informasi. Bukan kebebasan untuk
menyebarkan saja.
● “Maka kita mempunyai kebebasan mencari informasi sebanyak-banyaknya agar seimbang dan
tidak tumbang karena hanya dapat dari satu sumber.
● Kelima : bersikap adil dan profesional, dengan follower, subscriber, liker, lover. bersikap adil dan
profesional, maupun bagi para hater, tidak terlalu cinta jadi follower terhadap selegram, sehingga
apapun yang diposting kita ikuti.
● Keenam : tabligh. Yakni informan tidak boleh menyembunyikan atau menyebarkan informasi
yang berbeda.
● Ketujuh : amanah, mengorganisir informasi secara tertib kepada audience.
● Kedelapan : fathanah. Dalam hal ini kita perlu bijak dan arif dalam mengelola informasi. Harus
penuh kehati-hatian dan penyampaiannya juga indah dan tepat.
● Sembilan : rasional dan proporsional atau tidak baper (bawa perasaan).
● Sepuluh : menghormati para pemberi dan penerima informasi. Hindari personal judgemen,
Fokus pada conten. Jika kita tidak setuju dengan apa yang diinformasikan, jangan membuat
komentar meskipun kita benar. Tapi hormatilah orang yang memberi informasi, kalau kita
klarifikasi, lakukan dengan baik.
● Sebelas : memahami secara jeli tentang posisi pemberi dan penerima informasi sebagai
insider/outsider, Jeli hingga Kontekstual
● Dua belas : tidak mudah terprovokasi, tidak terburu-buru mengambil keputusan, namun kritis
selektif terhadap informasi.
● Tiga belas : kesediaan melakukan klarifikasi informasi yang meragukan, kalau valid kita share
dan sosialisasi.
● Empat belas : kontektualisasi al-jarh (ketercelaan) wa al-ta’dil (keterpujian) dalam verifikasi
informasi antara lain terkait dengan sifat adil bagi penyampai informasi.
Manfaat Media sosial Bagi Umat Muslim:

● Sarana komunikasi dan silaturahmi Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi
dengan manusia lainnya, baik yang berada di sekitarnya maupun yang jauh darinya. Kegiatan
interaksi sekarang ini cenderung lebih aktif dilakukan di media sosial ketimbang secara langsung,
bahkan dengan orang yang tinggal di sekitarnya. Interaksi dapat dilakukan dimana saja seolah-
olah tanpa ada batasan yang menghalangi.

● Sarana untuk berdakwah Seseorang dalam berkomunikasi pada zaman sekarang lebih aktif atau
lebih senang berkomunikasi menggunakan media sosial ketimbang berkomunikasi secara
langsung meskipun terkadang pokok pembahasan yang dibicarakan sepele atau tidak penting. Hal
ini dikarenakan komunikasi menggunakan media sosial dapat melibatkan banyak orang yang
dapat diajak untuk mengobrol atau mengikuti obrolan yang sedang dibahas meskipun mereka
berjauhan. Selain itu, pokok pembahasan juga dapat diakses kapanpun dan dibahas kembali
dengan seseorang yang kebetulan baru melihat chatingan yang ada di riwayat media sosialnya.
Dengan demikian, cara berdakwah dengan mengguakan media sosial dipandang sebagai alternatif
dakwah yang efektif
● Sarana informasi Media sosial memiliki sifat yang melekat dan universal sehingga membuatnya jauh
lebih kuat daripada media tradisional. Sifat media sosial diantaranya yaitu akses/jangkauannya lebih luas,
interaktif, cepat tersampaikan, dan tahan lama, dimana informasi yang dimuat di media sosial akan tetap
tersedia sekalipun sudah lama berlalu. Berdasarkan sifat-sifat tersebut, media sosial menjadi sarana yang
tepat untuk berkomunikasi dalam menyebarkan informasi. Dengan demikian, media sosial dapat
dikatakan sebagai media yang memudahkan seseorang untuk memberi maupun mendapatkan informasi
dengan mudah.
● Sarana untuk berbisnis Berkembangnya media sosial dapat mengubah perilaku masyarakat, termasuk
transaksi jual beli. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, seseorang dapat dengan mudah tanpa harus
datang langsung ke tempat penjual. Perilaku semacam ini sangat berpeluang digunakan sebagai ladang
bisnis online. Di sisi lain, pembeli dapat menghemat waktu dan biaya untuk berbelanja terlebih bagi orang
yang sibuk, tidak memiliki waktu luang untuk berbelanja. Halhal positif seperti inilah yang dapat
menjunjung tinggi syariat Islam
● Sarana membuat karya tulis Seseorang yang mempunyai hobi menulis dengan tujuan yang positif untuk
menebar manfaat bagi kehidupan umat justru dianjurkan dalam Islam, karena Allah memerintahkan
kepada hamba-Nya untuk berilmu dan bermanfaat bagi sesama. Manusia diciptakan oleh Allah SWT
sebagai makhluk sosial yang sudah menjadi kewajiban untuk membantu orang lain bahkan dapat
bermanfaat.
● Sarana mempertemukan orang-orang dengan minat yang sama Ketika memilih untuk
berpartisipasi dalam sebuah komunitas di jejaring sosial, seseorang dapat memilih komunitas
yang sesuai dan diinginkan. Misalnya komunitas buku, komunitas yoga, atau komunitas olahraga
tertentu. Manfaat ini memungkinkan seseorang untuk dapat saling berbagi pengalaman ataupun
tips dan trik mengenai sesuatu. Manfaat sosial media dalam aspek ini bahkan dapat
menyelamatkan nyawa seseorang. Banyak komunitas sosial yang berkumpul untuk mencari dan
membagikan donasi. Misalnya komunitas pendukung penderita kanker yang bertujuan untuk
menyelamatkan para pasien atau memberi mereka kesempatan untuk mewujudkan impian
mereka.
● Sarana mencari jodoh Banyak orang yang mendapatkan jodoh dari perkenalan melalui media
sosial. Awalnya hanya sebuah perkenalan, pertemanan, pertemuan, namun kemudian berlanjut
sampai ke pelaminan. Mencari jodoh melalui media sosial tidak ada salahnya dan baik selagi
dimanfaatkan dengan cara yang baik, namun perlu kehati-hatian karena agar tidak tertipu apalagi
sampai menipu
Perilaku yang Dilarang

• Menyiarkan berita bohong atau hoaks


• Menghina atau melecehkan agama
• Membuat ujaran kebencian atau diskriminasi
• Menyebarkan konten pornografi
• Melakukan penipuan atau penipuan
• Mengganggu privasi orang lain
Terimakasih
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai