Anda di halaman 1dari 7

Komunikasi

Internasional dalam
Perspektif Jurnalistik
dan Propagandistik
Cindenia Puspasari, S.IP.,M.Soc.Sc.
Perspektif Jurnalistik
• Komunikasi internasional dilakukan melalui saluran media massa
cetak dan elektronik.
• Arus informasi yang bebas dan terbuka dari negara-negara maju
yang datang melalui media tersebut saat ini dinilai lebih merugikan
negara-negara berkembang. Arus semacam ini tidak mencerminkan
adanya mutual respect antara kedua negara tersebut.
• Sehingga negara berkembang menghendaki pengaturan seperti
yang disebut ‘Tata Informasi Baru (New Information Order)’. Disini
peran negara stimulaltor yang netral sangat diperlukan dan bahkan
menjadi begitu penting karena ia bertindak sebagai gatekeeper yang
mengontrol arus komunikasi yang sering berisi gagasan-gagasan
baru.
• Agar tidak mempengaruhi kebijakan=kebijakan negara
berkembangan.
• Komunikasi Internasional besar peran dalam memperluas arus
informasi melalui media sebagai kekuatan dari pengaruh negara
maju terhadap negara berkembang.
Perspektif Propagandistik
• Leonard W. Doob  Propaganda is a systematic attempt by a
interested individual individual (or individuals) to control the
attitudes of group of individuals through the use of suggestion and
consequently their actions.

• Propaganda  suatu kegiatan untuk mempengaruhi tingkah laku


atau sikap melalui media massa, elektronik dan audiovisual , guna
membentuk opini agar tujuan tercapai dengan cara apapun, sifatnya
bebas nilai.

• Propaganda tidak menyampaikan informasi secara obyektif, tetapi


memberikan informasi yang dirancang untuk memengaruhi pihak
yang mendengar atau melihatnya.

• Ditujukan untuk menanamkan gagasan ke dalam benak negara lain


agar dapat mempengaruhi pemikiran, perasaan, serta tindakan :
lewat buku, film, pameran, diskusi.
Sambungan..
Tujuan propaganda sendiri menurut Herbert Blumer adalah hendak
menciptakan keyakinan dan mendorong diadakannya suatu aksi atas
dasar keyakinan itu.
• Memperoleh penguatan dan perluasan dukungan rakyat dan negara
sahabat: againts terrorism, drugs, communism
• Mempertajam dan mengubah sikap dan cara pandang terhadap
kebijakan luar negeri
• Pelemahan dan peruntuhan pemerintahan asing.

Sementara dalam operasi mencapai tujuannya ada beberapa syarat :


• Dalam rangka menanamkan pandangan atau sikap perlu upaya
untuk menarik perhatian
• Untuk menarik perhatian haruslah diberi ‘kerangka yang baik dan
mengikat’
• Harus ada pengulangan secara terus menerus
• Memberikan desakan-desakan yang kukuh.
Ciri-Ciri Propaganda
• Kebijaksanaan atau politik propaganda yang menentukan isi
dan tujuan yang hendak dicapai.
• Dilakukan secara terus menerus dalam proses penyampaian
gagasan, ide/kepercayaan, atau doktrin.
• Mempunyai tujuan untuk mengubah opini, sikap, perilaku
individu/kelompok, dengan teknik-teknik memengaruhi.
• Kondisi dan situasi yang memungkinkan dilakukannya kegiatan
propaganda yang bersangkutan.
• Menggunakan cara sistematis prosedural dan perencanaan.
• Dirancang sebagai sebuah program dengan tujuan yang kongkrit
untuk memengaruhi dan mendorong komunikan melakukan
sesuatu yang sesuai dengan keinginan atau pola yang
ditentukan oleh komunikator.
Sambungan..
• Sebagai komunikasi satu ke banyak orang (one-to-many),
propaganda memisahkan komunikator dari komunikannya.
• Komunikator dalam propaganda merupakan wakil dari
organisasi yang berusaha melakukan pengontrolan terhadap
masyarakat komunikannya.
• Sehingga dapat disimpulkan, komunikator dalam propaganda
adalah seorang yang ahli dalam teknik penguasaan atau
kontrol sosial.
• Setiap penguasa negara atau yang bercita-cita menjadi
penguasa negara harus mempergunakan propaganda sebagai
suatu mekanisme alat kontrol sosial.
7 Device of Propaganda in The Fine Art of Propaganda ,
dikenal sebagai Teknik Propaganda
(George L. Bird & Frederic E. Merwin )
1. Name Calling yaitu memberikan nama jelek kepada pihak lain sehingga
kita menjadi benci dan menolaknya.
2. Glittering Generalities yaitu mengunakan kata-kata muluk (virtue word)
bagi sesuatu yang sdang dipropagandakan. Disini, kita dirangsang agar
membenarkan atau menrima saja apa yang dipropgandakan tanpa
menolak benar salahnya. Berbeda dengan name calling.
3. Transfer yaitu menggunakan prestise dari pada sesuatu yang kita
hormati dan autoritas daripada sangsi-sangsi.
4. Testimonial untuk merangsang komunikan agar menerima seperti dunia
bisnis dan periklanan.
5. Plain Folks seperti testimonial tapi untuk kalangan politik, para
pemimpin dsb.
6. Card Stacking yaitu mengunakan emosi para komunikannya untuk
menutupi hal-hal yang sebenarnya dan menungkapkan bukti-bukti palsu
dsb.
7. Band Wagon yaitu teknik merangsang komunikan untuk mengikuti
setiap orang yang telah terkena propaganda.

Cindenia P.SI.IP.,M.Soc.Sc.

Anda mungkin juga menyukai