INTERNATIONAL WOMEN UNIVERSITY MENGUKUR OPINI PUBLIK DENGAN POLLING ATAU SURVEY • Polling adalah suatu kerja pengumpulan pendapat umum dengan menggunakan teknik dan prosedur ilmiah (Eriyanto,1999:75). Hal ini untuk membedakan dengan kerja pengumpulan pendapat umum lain yang tidak menggunakan penelitian ilmiah, seperti diskusi, demonstrasi, atau pengukuran ekspresi pendapat umum lainnya. • Metode yang digunakan dalam mengenali pendapat umum dalam polling adalah metode survei, yakni suatu metode dimana objek adalah orang atau individu dan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mendapatkan data atau informasi. • Ada beberapa definisi kunci yang dapat menggambarkan polling secara keseluruhan. Polling adalah metode yang memakai sampel untuk menggambarkan sikap atau pendapat populasi. Meskipun memakai sampel, hasilnya dimaksudkan untuk dapat digenaralisasikan pada populasi yang luas. Karena itu dalam penerapan sampel, sangat disarankan untuk memakai prinsip probabilitas sehingga hasil sampel adalah representasi dari populasi sesungguhnya. • Polling hanya bisa digunakan untuk menggambarkan sikap atau perilaku. (Eriyanto,1999:75). Ia adalah metode yang tepat untuk mengetahui apa yang publik pikirkan, apa yang publik rasakan terhadap suatu isu atau masalah. Ia dapat mengukur pendapat orang lain mengenai suatu permasalahan yang kontradikasi dalam masyarakat. • Polling menggambarkan preferensi, atau intensitas terhadap pilihan pendapat, tapi hanya berhenti sampai di sana. Ia tidak dapat menjelaskan kenapa seseorang melakukan pilihan tersebut. Polling digunakan untuk menggambarkan secara sistematis fakta atau karakteristik secara akurat. • Akumulasi data yang diperoleh semata-mata untuk deskripsi, ia tidak berusaha untuk mengkaji hipotesis atau menguji konsep tertentu. Polling digunakan untuk mendapatkan informasi tentang suatu fenomena dalam hal ini yang ingin didapat dari polling adalah sikap, pandangan, keyakinan masyarakat terhadap isu-isu yang berkembang. Karena itu dapat juga dikatakan bahwa polling adalah penerapan praktis dari metode survei, pemakaian metode survei untuk mengukur pendapat pulik terhadap isu-isu politik. • Pengertian ini untuk membandingkan dengan penerapan praktis dari metode survei untuk keperluan lain. Dalam pelaksanaannya polling lebih sederhana dari survei akademik. Sifat kesederhanaan itu karena polling menuntut hasil yang cepat, agar hasilnya secepatnya dapat dipublikasikan. • Pertanyaan yang ditanyakan kepada publik juga tidak banyak, biasanya tidak lebih dari 20 pertanyaan. Seperti yang dikatakan oleh Cellinda C. Lake (dalam Eriyanto, 1999:77) berikut ini: • “Polling adalah cara sistematis, ilmiah dan terpercaya, mengumpulkan informasi dari sampel orang yang digunakan untuk mengenaralisasikan pada kelompok atau populasi yang lebih luas darimana sampel itu diambil. Polling tidak didesain untuk menyelidiki atau mengidentifikasi individu untuk keperluan ini, lebih murah dan efisien dengan cara lain seperti penyelidikan telepon. Kesalahan menentukan tujuan polling ini dapat mengakibatkan bias informasi yang didapat. Polling juga tidak dimaksudkan untuk menggambarkan banyak individu secara mendalam. Untuk keperluan ini, studi kasus adalah cara yang lebih efisien. Polling adalah suatu pengukuran pada satu waktu untuk mengetahui sikap, perilaku, kepercayaan dan hubungan antara semua parameter. Lewat generalisasi, hasilnya kemudian dapat diterapkan untuk masyarakat yang lebih luas. PERAN POLLING SEBAGAI SALAH SATU METODE PENGEKSPRESIAN PENDAPAT UMUM 1. Pembentukan Kepercayaan • Angka-angka statistik yang dihasilkan polling juga akan berperan dalam mempengaruhi kepercayaan khalayak terhadap isu yang berkembang dalam masyarakat. Misalnya dari hasil polling menyatakan bahwa 80% dari sampel setuju atas kenaikan BBM dan merupakan solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan sat ini. Jika hasil tersebut dimuat di seluruh media massa, maka akan mempengaruhi kepercayaan publik dalam memandang isu BBM. Kepercayaan sering dipakai untuk pernyataan yang mempunyai komponen normatif. khususnya yang berhubungan dengan agama, perilaku moral, norma sosial, dan sebagainya. Dengan kepercayaan, seseorang dibantu untuk melihat realitas dunia, berada diantara benar dan salah. Kepercayaan sering dihubungkan dengan dunia nyata dan menyediakan pengertian tentang bagaimana nilai dipakai dalam situasi yang berbeda. 2. Pembentukan Sikap • Sikap masyarakat dalam merespon suatu isu, merupakan tindakan kongkrit. Sikap pada khlayak tidak muncul secara spontan. Sikap pada khlayak akan timbul dari apa yang dipersepsikan dan apa yang dipercayai khalayak. Sikap lebih mengarah kepada orientasi umum pandangan dari suatu pemikiran, seperti konservatif, liberal, atau tradisional. Sikap seseorang dipengaruhi oleh nilai-nilai dasar yang dimiliki seseorang. Nilai-nilai dasar itu seperti kesamaan hukum, hak asasi, demokrasi, keadilan, dan sebagainya. 3. Pembentukan Pendapat • Polling mengukur apa yang difikirkan oleh masyarakat mengenai suatu isu atau masalah. Setelah data atau fakta tersebut sudah diketahui maka hasil polling tersebut akan mempengaruhi pendapat khalayak dalam memandang isu tersebut. Suatu pendapat akan menjadi isu apabila ia mengandung unsur memungkinkan pro dan kontra suatu pendapat. Disini mengacu kepada totalitas pendapat para anggota masyarakat tentang suatu isu. Hal ini berarti berbagai pendapat individu yang dibayangkan dan diukur serta dimiliki oleh masyarakat bersangkutan tentang suatu isu. Pendapat menghubungkan antara nilai yang diyakini atau kepercayaan yang dipercaya ketika menilai isu atau kejadian setiap hari. (Eriyanto, 1999 : 214-215). • Polling merupakan pengumpulan suara / pendapat masyarakat secara lisan ataupun tertulis polling opinion adalah aktivitas untuk mengetahui pendapat publik tentang sebuah isu tertentu. Bisa isu lama, isu baru yang sedang hangat/aktual, atau isu lama yang kembali menghangat. Isu yang diangkat biasanya berkaitan dengan aspek sosial kemasyarakatan yang menjadi perhatian publik. Dengan metode ilmiah, khususnya teknik sampling untuk memperoleh responden dan statistik, hasil polling dapat dipertanggungjawabkan. PERSUASI DAN PROPAGANDA • Makna Persuasi adalah Melakukan upaya untuk mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang melalui cara-cara yang luwes, manusiawi dan halus, dengan akibat munculnya kesadaran, kerelaan dan perasaan senang serta adanya keinginan untuk bertindak sesuai dengan yang dikatakan komunikator. Terdapat tiga metode persuasi, antara lain: a. Metode Partisipasi Mengikutsertakan publik dalam suatu kegiatan sehingga timbul saling pengertian dan saling menghargai b. Metode Asosiasi Pemberian anjuran dan ajakan yang dapat diingatkan dan dihubungkan dengan suatu hal atau peristiwa yang sudah banyak dikenal orang, yang menarik perhatian. c. Metode Icing Device Menyampaikan sesuatu kepada publik dengan menggunakan ‘emotional appeal’ • Prinsip-Prinsip Persuasi a. Prinsip Identifikasi Kebanyakn orang akan mengabaikan suatu ide, opini, atau sudut pandang sekalipun diketahuinya betul apabila hal-hal tersebut tidak mempengaruhi hasrat atau rasa takut, harapan dan aspirasi pribadinya. Pesan yang Anda sampaikan harus Anda susun dengan memperhatikan kepentingan khalayak. b. Prinsip Tindakan Orang jarang menerima gagasan yang terpisah dengan tindakan, baik tindakan yang diambil oleh penganjur ide maupun tindakan yang diyakini bisa membuktikan kebenaran ide itu. Sekalipun saran mengenai tindakan diberikan, orang cenderung menganggap enteng imbauan tersebut. c. Prinsip Familiaritas dan Kepercayaan Kita hanya menerima ide yang disampaikan orang yang kita percayai; atau mengambil opini dan sudut pandang yang disampaikan individu, perusahaan atau lembaga yang kita anggap terpercaya. d. Prinsip Kejelasan Situasi harus jelas bagi kita, tidak membingungkan. Hal-hal yang diamati, dilihat, dibaca, atau didengar yang membentuk kesan-kesan kita, haruslah jelas. Bukan hal yang memungkinkan munculnya berbagai interpretasi. Orang cenderung melihat sesuatu sebagai hitam putih. Anda harus menggunakan kata-kata, simbol- simbol, dan stereotip-stereotip yang dipahami. • Propaganda adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja oleh beberapa individu atau kelompok untuk membentuk, mengawasi atau mengubah sikap dari kelompok-kelompok lain dengan menggunakan media komunikasi dengan tujuan bahwa setiap reaksi dari mereka yang dipengaruhi akan seperti yang diinginkan si propagandis. (Qualter) • Propaganda modern adalah suatu usaha yang bersifat konsisten dan terus menerus untuk menciptakan atau membentuk peristiwa- peristiwa guna memengaruhi hubungan publik terhadap usaha atau kelompok.(Barnays) • Unsur kesengajaan dan manipulasi membedakan propaganda dari komunikasi biasa atau pertukaran informasi secara bebas. Propaganda adalah Komunikasi Satu Arah (One Step Communication) yang dilakukan oleh suatu Individu atau Institusi terhadap Khalayak luas / Massa (One to many) dan Propaganda adalah salah satu bentuk Komunikasi Massa. Jenis-jenis Propaganda • White Propaganda. biasanya datang dari suatu sumber yang dikenali, dan ditandai oleh metode bujukan lebih lemah lembut, seperti standar teknik Publik Relation dan presentasi berat sebelah dari suatu argumentasi. • Black Propaganda. terkadang berasal dari sumber-sumber yang bersahabat, tetapi benar-benar dari suatu musuh. Black Propaganda ditandai oleh presentasinya tentang informasi sumbang/palsu untuk menimbulkan suatu tanggapan diinginkan, dan sering digunakan di dalam rahasia militer atau tempat berlindung operasi psikologis dan oleh jaringan organisasi besar seperti pemerintah atau jaringan teroris. Black Propaganda menggunakan berbagai macam media sebagai instrumennya mulai dari surat kabar, selebaran resmi atau tidak resmi, siaran radio hingga film produksi Holywood. • Grey Propaganda. mungkin datang dari suatu sumber yang menyatakan dirinya netral atau ramah, dan menghadirkan banyak informasi yang menyesatkan dalam suatu cara yang lebih tersembunyi / membahayakan dibanding white propaganda. Kalimat dari grey propaganda ini terkadang tidak logis atau tidak bisa dipikirkan dengan akal. • Metode Propaganda a. Metoda Koersif, sebuah komunikasi dengan cara menimbulkan rasa ketakutan bagi komunikan agar secara tidak sadar bertindak sesuai keinginan komunikator. b. Metoda Persuasif, sebuah komunikasi dengan cara menimbulkan rasa kemauan secara sukarela bagi komunikan agar secara tidak sadar dengan seketika dapat bertindak sesuai dengan keinginan komunikator. c. Metoda Pervasif, sebuah komunikasi dengan cara menyebar luaskan pesan serta dilakukan secara terus menerus/berulang-ulang kepada komunikan sehingga melakukan imitasi atau menjadi bagian dari yang diinginkan oleh komunikator. • Komponen Propaganda: 1. ada pihak yg menyebarkan pesan 2. dilakukan secara terus menerus 3. terdapat proses penyampaian ide/gagasan, kepercayaan atau doktrin 4. mempunyai tujuan utk mengubah opini, sikap dan prilaku individu atau klompok 5. suatu cara sistematis procedural dan perencanaan matang 6. suatu program yang mempunyai tujuan kongkret. • Opini Publik dan Propaganda mempunyai hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan. Lasswell mengemukakan bahwa : 1. Propaganda semata-mata alat pengontrol bagi Opini Publik. 2. Propaganda dilakukan untuk mempengaruhi atau mengontrol Opini Publik yang menjadi sasaran propaganda 3. Opini publik termasuk perubahan sikap dan perilaku merupakan sasaran bagi para propagandis. 4. Opini publik yang dibentuk lewat propaganda digunakan pihak- pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab. Contoh bahwa propaganda digunakan secara tidak bertanggung jawab. Mulai dari kasus Dwi Fungsi ABRI, mayoritas tunggal, sakralisasi Pancasila juga termasuk penggunaan agama dalam mendukung dan mengabsahkan kekuasaan politik. OPINI PUBLIK DAN PEMBERITAAN MEDIA • Opini publik dan media massa memang memiliki hubungan yang erat. Media massa menjadi unsur terpenting dalam kegiatan komunikasi untuk menjalankan berbagai kepentingan tertentu. Kepentingan-kepentingan inilah yang kemudian menjadi masalah karena kerap kali disebarkan dengan tak berimbang. • Media massa digunakan oleh seseorang atau kelompok tertentu, termasuk negara untuk melancarkan isu-isu tertentu sebagai upaya untuk mempengaruhi masyarakat agar memberikan dukungannya terhadap mereka. • Media massa digunakan untuk menyebarkan informasi, baik sebagai pencitraan diri, ataupun dalam upaya menjatuhkan lawan atau pihak tertentu. Media massa beroperasional dengan berbagai kepentingan yang ada dibelakangnya. Bagi elit politik yang menjadi pemilik media, media massa bisa menjadi alat propaganda untuk pencitraan dirinya. • Media massa menjadi salah satu hal yang dapat memicu terbentuknya opini publik dan reaksi publik dengan hanya membaca koran atau melihat pemberitaan di televisi. Media memiliki pengaruh yang kuat dalam dunia perpolitikan, bisa memberikan keuntungan tersendiri bagi negara-negara yang terkait karena apabila berita yang mereka sampaikan berhasil, maka mereka akan mendapatkan dukungan dari banyak lapisan demi tercapainya tujuan negara-negara yang bersangkutan. • Dengan agenda setting, media massa melakukan setting berita untuk diwacanakan penting, yang akhirnya bisa mempengaruhi masyarakat dan sependapat, dengan mudah saja mengikuti dan menyetujui apa yang disampaikan dalam media massa. • Media massa memiliki kekuatan besar untuk menggiring masyarakat ke sebuah wacana, dan mempengaruhi mereka untuk mengikutinya. Dengan kekuatan besarnya tersebut, media massa lantas berkembang menjadi alat bagi negara, elit politik, dan kelompok-kelompok tertentu untuk menguntungkan kepentingannya.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu