Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

OPINI PUBLIK

DOSEN PENGAMPU:
TESSA SHASRINI,B.comm.,M.HRD

DISUSUN OLEH : Kelompok 5/2B


BAYU IBNU SAPUTRA (1891100
MAHDIAN MITRA (189110057)
MUHAMMAD RAHUL (189110066)
RAHMAYUNI MAULANI (189110060)
RIANDI PRATAMA (1891100
TIYA WIRANTI (189110063)

Fakultas ilmu komunikasi

Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Riau

Universitas Islam Riau

2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara yang sejak lama memakai sistem demokrasi. Yang
mana setiap orang boleh menyampaikan sebuah pendapat atau beropini. Dan disinilah
terbentuknya opini publik. Opini publik merupakan sebuah masyarakat yang ingin
menyampaikan pendapat yang ada di pikirannya tentang isu isu yang dilihat di media
massa,media cetak atau di media sosial. Dengan opini publik ini, pemerintah bisa
mengambil sebuah keputusan berdasarkan suara rakyat yang berasal dari opini publik.
Menurut Olii (2007) Opini adalah pendapat, ide ataupun hasil pikiran manusia
untuk menjelaskan kecenderungan atau preferensi tertentu terhadap perspektif dan
ideology akan tetapi bersifat tidak objektif karena belum mendapatkan pemastian atau
pengujian, dapat pula merupakan sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku
pada masa depan, akan tetapi kebenaran atau kesalahannya belum bisa dapat langsung
ditentukan kerena terkadang belum melalui proses penelitian terlebih dahulu.
Dalam pengertian opini publik ini, diperlukan persetujuan bersama mengenai
apa yang terdapat dalam opini publik tersebut. Pertama, harus ada isu atau gosip.
Kedua, harus ada seseorang yang merespon atau memaknai terhadap isu tersebut.
Ketiga, harus ada kesepakatan mengenai isu tersebut sehingga terjadi feedback.
Isu-isu dalam opini publik itu tidak di tentukan dengan isu politik dan
ekonomi, bisa dengan isu budaya,seni, dan lain lain. Editor amerika yang bernama
Walter Lipmann berkata bahwa telah banyak para ahli yang memahami misteri
terhadap opini sehingga dapat menciptakan sebagian besar suara dalam pemilu.
Karena opini publik, akan memberi jawaban tentang sebagian besar suara dalam
sistem pemerintahan demokrasi. Bagi ilmuan sejarah dan politik, opini publik
ditekankan dengan konteks yang mengontrol pemerintahan dan peraturan pemerintah,
serta menekankan pentingnya opini publik dengan konteks pembangunan.
Koran dan televisi adalah pengguna berat polling opini informasi publik,
informasi yang khususnya politik yang membantu untuk memprediksi pemilu atau
mengukur popularitas penjabat pemerintah dan kandidatnya. Pemerintah
menggunakan jajak pendapat untuk memanfaatkan pandangan publik tentang isu-isu
yang menarik.
Dalam mengetahui opini publik sendiri terdapat banyak cara untuk
mengetahuinya. Salah satunya adalah membuat polling atau jejak pendapat. Salah satu
badan survey jejak pendapat yang memiliki pandangan positif terhadap masyarakat
yaitu Gallup Poll. Gallup Poll adalah suatu organisasi yang menilai sifat publik
mengenai ekonomi, politik, sosial, dan isu-isu yang lain untuk menggambarkan opini
publik. George Gallup yang mendirikan Gallup Poll pada tahun 1935.
Gallup merupakan penggerak dalam penggunaan metode statistik yang
mengukur kepentingan pembaca dalam fitur dan iklan majalah dan surat kabar dan
untuk menentukan opini publik tentang isu-isu umum. Gallup Poll selalu memulas
dalam pemilihan presiden. Perdebatan politik dan pemelihan presiden seakan tidak
lengkap tanpa data yang disajikan Gallup Poll.
Metode yang digunakan dari tahun 1936 hingga 1980an adalah dengan
mendatangi rumah-rumah penduduk, satu persatu dari pintu ke pintu untuk melakukan
survey. Namun metode yang digunakan kini adalah dengan menelepon nomor secara
acak sehingga jajak pendapat tidak di dilakukan lagi dari pintu ke pintu. Dari situs
Gallup Poll, mereka menyajikan data yang relavan dan mempresentasikan perasaan
dan keinginan manusia di seluruh dunia.
Jajak pendapat secara umum diterima sebagai alat yang bermanfaat oleh
bisnis, organisasi politik, media massa, dan pemerintah serta dalam penelitian
akademik. Dalam bisnis, jajak pendapat digunakan untuk menguji preferensi
konsumen dan untuk menemukan apa itu tentang sebuah produk yang memberikan
daya tarik. Itu untuk membantu meningkatkan penjualan pada produk.
Dalam politik, Jajak pendapat yang digunakan untuk mendapatkan informasi
tentang sikap pemilih terhadap isu-isu dan calon, untuk menempatkan calon maju
dengan menang potensial, dan merencakan kampanye. Polling organisasi juga bisa
berhasil dalam memprediksi hasil pemilu. Selain itu, dengan pemungutan suara
terhadap Hari Pemilihan, sering mungkin untuk menentukan pemenang bahkan
sebelum bilik suara dekat.
B. RUMUSAN MASALAH
Topik yang dibahas pada makalah ini perlu diberikan rumusan masalah agar
lebih memudahkan dan tidak terjadi kesalahpahaman dalam menjawab
permasalahnnya. Berikut rumusan masalah dari makalah ini, yaitu:
1. Apakah definisi dari Jajak Pendapat?
2. Bagaimana sejarah Jajak Pendapat?
3. Bagaimana metode Jajak Pendapat?

C. TUJUAN MASALAH
Tujuan dari permasalahan ini sesuai dari rumusan masalah yang telah
disampaikan. Hal tersebut untuk memudahkan hal yang haris dilakukan berdasarkan
masalah yang akan dibahas. Berikut tujuan dari makalah ini.
1. Mendeskripsikan definisi dari Jajak Pendapat
2. Menjelaskan sejarah Jajak Pendapat
3. Menjelaskan apa saja metode Jajak Pendapat
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI JAJAK PENDAPAT


Jajak pendapat adalah survei mengenai pendapat atau pandangan yang dilakukan
dengan menggunakan teknik sampel. Jajak pendapat biasanya dirancang untuk mendapatkan
gambaran tentang pandangan-pandangan suatu populasi dengan mengajukan serangkaian
pertanyyaan kepada beberapa orang yang dianggap mewakili populasi dan kemudian
menyimpulkan jawaban-jawabannya sebagai gambaran dari kelompok yang lebih luas.
Menurut Hanny Krisnanto (2012) Jajak pendapat adalah suatu cara untuk mengetahui
pendapat seseorang mengenai masalah tertentu yang diangkat menjadi tema jajak pendapat.
Jajak pendapat ini mempunyai beberapa keistimewaan berupa mudah, murah, cepat,
praktis dan dianggap mencakup seluruh masyarakat (pendapat umum) dengan tetap
mensampel sejumlah tertentu populasi target dngan hasil yang dapt dianggap dan dapat
diterima semua pihak. Salah satu keistimewaan jajak pendapat yakni dilakukan terhadap
khalayak dan hasil kembali terutama ditujukan kepada public itu sendiri untuk mengetahui
keadaan opini mereka tentang suatu hal.

B. SEJARAH JAJAK PENDAPAT


Jajak pendapat pertama yang diketahui adalah sebuah pendapat setempat oleh The
Harrisburg Pennsylvanian pada 1824, yang menunjukkan bahwa Andrew Jackson unggul atas
John Quincy Adams dengan 335 banding 169 suara dalam perebutan jabatan Presiden
Amerika Serikat. Pengumpulan pendapat seperti itu yang tidak bersifat ilmiah pelan-pelan
menjadi makin populer, namun sifatnya tetap lokal dan biasanya hanya meliputi satu kota
saja.
Pada tahun 1936, para peneliti kemudian mulai menerapkan prinsip probabilitas
Pertanyaan para peneliti pada waktu itu adalah untuk apa menyertakan banyak orang kalau
sedikit orang sebenarnya cukup dapat mewakili suara masyarakat? Lembaga polling yang
baru berdiri setelah keruntuhan straw vote seperti Gallup, Roper, Yankelovinc mulai
menerapkan prinsip penarikan sampel secara ilmiah dengan menggunakan metode penelitian
ilmu social. Prinsip-prinsip ilmiah baru dikenal dan diterapkan pada 1930-an dan
membawa perkembangan baru dalam metode pengumpulan pendapat umum. Pemakaian
prinsip ilmiah untuk mengukur pendapat umum berbarengan dengan perkembangan metode
ilmiah. Artinya, pengukuran pendapat umum mengambil dan memanfaatkan metode
penelitian ilmu pengetahuan agar dapat secara tepat mengukur pendapat umum.
Ada dua perkembangan metode ilmiah yang memainkan peranan penting. Pertama,
ditemukannya prinsip-prinsip probabilitas dan statistik. Dengan prinsip ini mengukur
pendapat masyarakat tidak perlu menanyai semua orang tetapi cukup beberapa ribu orang
dengan hasil yang tidak jauh berbeda dengan menanyai seluruh populasi. Hasil polling dapat
digeneralisasikan bukan hanya pada sampel orang yang diwawancarai tetapi juga populasi
yang lebih luas. Dengan statistik, datapun dapat lebih didayagunakan untuk lebih
memperkaya hasil secara maksimal. Kedua, perkembangan metode survei. Pada saat
bersamaan metode meneliti pendapat masyarakat ini berkembang dalam bidang lain seperti
untuk pemasaran, atau penelitian ekonomi.
Pemakaian prinsip ilmiah untuk mengukur pendapat umum juga dapat dipahami
sebagai bagian dari prinsip rasionalitas bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan metode
ilmiah dipercaya dapat menghilangkan subjektivitas. Perkembangan ini memakan waktu yang
panjang, melalui proses percobaan, trial-error, sampai akhirnya ditemukan sistem yang
mapan dan stabil. Metode ilmiah untuk mengukur pendapat umum makin lama makin
disempurnakan. Hingga saat ini polling telah menjadi metode yang terpercaya untuk
mengukur pendapat umum.

C. METODE JAJAK PENDAPAT


Pertama kali yang harus diperhatikan dari semua kegiatan jajak pendapat adalah
merancang desain jajak pendapat tersebut. Desain yang dilakukan tersebut menjadi dasar
pelaksanaan jajak pendapat yang akan dilaksanakan. Ada empat metode yang dilakukan
dalam kegiatan jajak pendapat, yaitu:
1. Menentukan tujuan jajak pendapat
Masalah penting dalam polling adalah merumuskan dengan tepat tujuan
polling yang kita buat. Tujuan yang kita terapkan ini pada akhirnya akan
menentukan semua instrument polling yang digunakan: target populasi, tipe
informasi, waktu wawancara dan metode wawancara yang dipakai.
2. Menetapkan populasi jajak pendapat
Populasi jajak pendapat ditentukan oleh topik dan tujuan polling yang
akan dibuat.
3. Menentukan teknik penarikan sampel.
Teknik penarikan sampel apa yang akan
dipakai ditentukan sebelum jajak pendapat dikerjakan. Pertimbangan yang
dipakai untuk menentukan teknik penarikan sampel di antaranya ada atau tidak
tersedianya kerangka sampel. Apabila kerangka sampel ini telah tersedia kita
dapat memutuskan memakai sampel acak sederhana atau sistematis. Tetapi
apabila kerangka sampel yang memuat anggota populasi ini tidak tersedia, kita
dapat memakai sampel klaster jika menyusun kerangka sampel itu
membutuhkan waktu lama dan dana besar.
4. Menentukan tipe informasi.
Dalam polling, cara untuk mengetahui pendapat/perilaku adalah dengan
bertanya, data tidak diperoleh dengan observasi atau partisipasi
tetapi dengan menanyakan langsung kepada responden. Dengan suatu daftar
pertayaan (kuesioner) kita bertanya apa yang mereka rasakan atau pikirkan
terhadap isu-isu tertentu yang muncul. Karenanya kuesioner mempunyai dua
fungsi. Pertama, sebagai alat di mana data itu diperoleh. Data mengenai umur,
sikap, pedapat, diperoleh lewat kuesioner. Kedua, kuesioner itu juga alat untuk

“mengukur” pendapat seseorang. Dengan instrument itu, pendapat orang yang


ada dipikiran dikeluarkan. Instrument itu juga yang mengkategorikan apakah
pendapat itu setuju, tidak setuju, dan sebagainya.
KESIMPULAN

Jejak pendapat atau bisa juga disebut dengan polling atau survey sederhana dilakukan
dalam lembaga atau media sebagai bentuk survey terhadap data atau angka. Media massa
menyampaikan melalui televisi, koran, atau radio yang disebarluaskan kepada masyarkat dan
masyarkat dapat beranggapan atau beropini terhadap suatu survey tersebut. Apalagi, pada
saat ini yang sedang ramai diperbincangkan dalam masyarakat adalah hasil quick count
(hitung cepat) pemilihan presiden dan wakil presiden. Banyak sekali menimbulkan
kontroversi dibanyak bagian kalangan masyarkat apakah data nya valid dan dapat dipercaya.
Sebenarnya melakukan jejak pendapat banyak langkah-langkah yang harus dilakukan media.
Oleh karena itu jajak pendapat biasanya digunakan untuk kepentingan bisnis, politik, dan bisa
juga untuk keperluan iklan.

Anda mungkin juga menyukai