Anda di halaman 1dari 13

Nama : Khairul Ansor Nasution (0105183406)

Kelas : Jurnalistik 2 / sem 5

Matkul : Opini Publik

1.a. Jelasakan seperti apa gambaran umum Opini Publik, menurut anda ?

Opini publik adalah pendapat kelompok masyarakat atau sintetis dari pendapat dan diperoleh
dari suatu diskusi sosial dari pihak-pihak yang memiliki kaitan kepentingan. Agregat ini dari
sikap dan kepercayaan ini biasanya dianut oleh pupolasi orang dewasa

b. Seperti apa menurut anda perbedaan Opini Public dan sikap, jelaskan ?

Opini publik merupakan hasil tindakan komunikasi yang berjalan secara linier, karena saluran
yang digunakan adalah komunikasi massa/media massa. Tanpa media (massa) kecil
kemungkinan terjadinya opini publik. Opini dapat dinyatakan melalui
perilaku, sikap tindak,mimic muka atau bahasa tubuh (body language) atau berbentuk simbol-
simbol tertulis

c. Apa saja syarat Opini Publik, tujuan kajian Opini Publik dan manfaat kajian Opini Publik ?

 (1) adanya paham Sistem Demokrasi;

 (2) bertambahnya dan menyebarnya faktor pendidikan;

 (3) perkembangan teknologi komunikasi;

 (4) ada tuntutan atas kebutuhan berbagai pihak untuk mendapatkan dukungan;

 (5) banyak kebijaksanaan yang dilakukan pemerintah dalam melaksanakan


programnya.

(1) Opini Publik dapat memperkuat undang – undang dan peraturan – peraturan. (2) Opini


public merupakan pendukung moral dalam masyarakat. (3) Opini Publik dapat menjadi
pendukung eksistensi lembaga – lembaga sosial dan lembaga – lembaga politik

2. a. Apa dan bagaimana hakikat Opini Publik dalam komunikasi, jelaskan ?

Opini publik pada hakikatnya merupakan pendapat yang ditimbulkan oleh 4 unsur berikut ini. 1.
Adanya suatu masalah yang bersifat (dipertentangkan). 2. Adanya publik atau kumpulan orang
yang melibatkan diri pada masalah itu. 3. Adanya interaksi yang berupa diskusi dan tukar pikiran
mengenai masalah yang dipertentangkan.
b. Apa yang dimaksud dengan Opini Publik merupakan bagian dari Hak Azasi Manusia (HAM),
jelaskan ?

Opini publik merupakan bagian dari HAM, yaitu hak mengeluarkan pendapat baik secara lisan
maupun tulisan. HAM ialah hak manusia yang melekat pada diri manusia sejak lahir. HAM itu,
meliputi hak-hak asasi pribadi, ekonomi, politik, sosial budaya, buku, dan sebagainya.

c. Apakah Opini Publik merupakan bagian dari kajian komunikasi, jelaskan alasannya ?

Tidak dapat kita pungkiri bahwa gagasan yang dimiliki oleh setiap individu mengenai suatu hal
dipengaruhi oleh lingkungannya, baik dari apa yang dia lihat maupun apa yang dia dengar.
Tentunya, hal ini tidak lepas dari adanya proses komunikasi yang terjadi dalam masyarakat yang
menyebabkan penyebaran informasi.

Karena sesuai dengan tujuannya, komunikasi dilakukan untuk menarik perhatian komunikan,
menyampaikan pesan atau informasi kepada komunikan, dan mengusahakan agar pesan tersebut
tersampaikan dengan baik. Dan apabila pesan tersebut dapat dimengerti dan dipercaya oleh
penerima, maka terbentuklah suatu gagasan atau yang bisa kita sebut dengan opini. Opini ini
akan mempengaruhi bagaimana persepsi seseorang terhadap suatu kejadian dan membentuk
suatu penafsiran sesuai dengan apa yang dipahaminya.

3. a. Apa yang dimaksud dengan Model Pembentukan Opini Publik, jelaskan ?

Opini publik dapat dibentuk dengan adanya pencitraan dari isi pesan yang disampaikan oleh
komunikator, seperti isu-isu yang sering terjadi dikalangan para komunikan. Maka untuk
membentuk opini publik ini, komunikator harus membuat isi pesan yang benar-benar mudah
dicerna dan mudah dipahami oleh komunikan yang dituju.

b. Menurut anda, apa saja syarat pembentukan Opini Publik, jelaskan ?

 (1) adanya paham Sistem Demokrasi; opini publik dengan sistem demokrasi dua
hal yang tak bisa di pisahkan karena kebebasan menyampaikan opini harus di
negara demokrasi.

 (2) bertambahnya dan menyebarnya faktor pendidikan; opini mampu emberikan


komunikasi dan informasi yang mendidik kepada amasyarakat.

 (3) perkembangan teknologi komunikasi; opini publik terhadap media massa


sangat membutuhkan sebab penyebaran opini publik di bantu oleh media massa.
 (4) ada tuntutan atas kebutuhan berbagai pihak untuk mendapatkan dukungan;
opini atas tuntutan kebutuhan merupakan bagian dari syarat pembentkan opini
publik.

 (5) banyak kebijaksanaan yang dilakukan pemerintah dalam melaksanakan


programnya. Opini sebagai analisis masyarakat terhadap kebijakan pemerintah.

c. Bagaimana proses pembentukan Opini Publik, jelaskan ? Opini publik dapat dibentuk dengan
adanya pencitraan dari isi pesan yang disampaikan oleh komunikator, seperti isu-isu yang sering
terjadi dikalangan para komunikan. Maka untuk membentuk opini publik ini, komunikator harus
membuat isi pesan yang benar-benar mudah dicerna dan mudah dipahami oleh komunikan yang
dituju

4. a. Sebutkan dan jelaskan apa-apa saja teori-teori yang terkait dalam pembentukan Opini
Publik, jelaskan ?

1. Teori Utilitarian

Beberapa tokoh bermahzab utilitarianisme seperti John Stuart Mill dan Jeremy


Bentham menawarkan argumen yang sistematis mengenai pemerintahan demokrasi yang
berdasarkan opini publik.

Mereka berpendapat bahwa dalam pembentukan sistem politik, individu dan kelompok akan
bersaing untuk mengejar kepentingan politik dan ekonomi mereka. Persaingan yang dimaksud
adalah persaingan bebas yang dapat melayani sebagian besar orang dengan lebih baik.
Persaingan ini terjadi melalui pertarungan ide dimana berbagai kepentingan dipromosikan dan
pandangan mayoritas terbentuk yang berujung pada munculnya pilihan dan pemilihan umum
yang akan melayani kepentingan mayoritas.

2. Teori Masyarakat Massa

Teori masyarakat massa adalah salah satu teori media massa. Teori ini dikembangkan
oleh Fredinand Tonnies, Gustave Le Bon, Jose Ortega y Gasset, dan pemikir Aliran Frankfrut.

Teori masyarakat massa memandang publik sebagai masyarakat yang tidak teratur, tidak
berbeda, dan tidak tahu apa-apa sehingga mudah untuk diperintah oleh para elit politik yang
tidak bermoral dan yang akan memanipulasi opini publik untuk melayani kepentingan elit.

3. Teori Propaganda
Propaganda merupakan salah satu perspektif komunikasi pada opini publik yang berkaitan
dengan efek keperkasaan media.

Teori yang digagas oleh Harold Lasswell ini menjelaskan bagaimana opini publik dapat
ditanamkan dan diorganisasikan di sekitar simbol-simbol utama yakni sebuah gagasan
menggunakan kampanye iklan untuk merek berbagai produk konsumen.

4. Teori Sikap

Teori ini menyatakan bahwa opini publik merupakan ekspresi verbal yang mendasari sikap dan
karenanya pengukuran terhadap opini publik dimungkinkan menyuguhkan pandangan tentang
sikap. Menurut teori sikap, adalah mungkin untuk mengubah sikap dengan mengubah pendapat
dan sebaliknya.

5. Teori Pers

Sebagian besar teori pers atau teori normatif dalam komunikasi massa memiliki konsep utama


opini publik. Teori-teori ini memandang debat publik dan pers merupakan bagian penting dari
politik demokrasi. Fungsi pers adalah memberikan informasi kepada publik. Dan karena itu,
dapat meningkatkan debat publik dan opini publik.

b. Apa yang dimaksud dengan Prinsip-prinsip Opini Publik, jelaskan ?

1. Pengukuran kuantitatif terhadap distribusi opini


2. Penelitian terhadap hubungan internal antara opini individu yang membentuk opini
publik pada suatu permasalahan
3. Deskripsi tentang atau analisis terhadap peran publik dari opini publik
4. Kajian baik terhadap media komunikasi yang memunculkan gagasan yang menjadi dasar
opini maupun terhadap penggunaan media oleh pelaku propaganda dan manipulasi.

c. Apa yang dimaksud dengan pendekatan Psikologi, Sosiologi dan Retorika, jelaskan secara
tuntas ?

 Didalam psikologi modern psikologi sosial memiliki peranan yang sangat penting dalam
memberikan pencerahan bagaimana pikiran manusia berfungsi dan memperkaya jiwa pada
masyarakat kita. Melalui hasil lab dan penelitian para psikologi sosial telah menunjukan bahwa
unutk memahami prlaku manusia kita harus memahami peranan situasi, permasalahan dan
budaya. Walaupun terlihat sama namun yang membedakan antara psikologi sosial dan sosiologi
yaitu terletak pada tujuan, pendekatan, metode dan terminologi mereka. Mereka juga menyukai
jurnal kademik dan masyarakat profesional yang berbeda meskipun dalam hal tertentu dalam
tingkat tertentu masih adanya tumpang tindih dan pengaruh diantara kedua disiplin ilmu tersebut.

Pendekatan sosiologis merupakan pendekatan atau suatu metode yang pembahasannya


atas suatu objek yang dilandaskan pada masyarakat yang ada pada pembahasan tersebut.
Berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan kontemporer, ilmu ini digunakan sebagai salah
satu metode dalam rangka memahami dan mengkaji agama.

Retorika (dari bahasa Yunani: ῥήτωρ, rhêtôr, orator, teacher) adalah sebuah teknik


pembujuk-rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan
melalui karakter pembicara, emosional atau argumen (logo), awalnya Aristoteles mencetuskan
dalam sebuah dialog sebelum The Rhetoric dengan judul 'Grullos' atau Plato menulis dalam
Gorgias, secara umum ialah seni manipulatif atau teknik persuasi politik bersifat transaksional
dengan menggunakan lambang untuk mengidentifikasi pembicara dengan pendengar melalui
pidato, persuader (orang yang mempersuasi) dan yang dipersuasi saling bekerja sama dalam
merumuskan nilai, kepercayaan dan pengharapan mereka

5. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengukuran Opini Publik ?


Pengukuran Opini Publik Pengukuran opini publik adalah cara yang dilakukan untuk dapat
mengetahui bagaimana pandangan khalayak atau pendapat masyarakat atas isu-isu yang
berhubungan dengan masalah publik.

b. Seperti apa mengukur Opini Publik dengan polling atau survey ?

Survei opini publik berusaha menjaring pendapat masyarakat. Upaya untuk mengetahui
pendapat masyarakat itu dilakukan lewat sebuah penelitian. Ada banyak upaya untuk menjaring
pendapat umum. Pejabat yang turun ke daerah dan melakukan wawancara dengan penduduk,
acara dengar pendapat di DPR, liputan wartawan di media, adalah bentuk-bentuk pengungkapan
opini publik. Yang membedakan, survei opini publik adalah upaya mengetahui pendapat
masyarakat lewat penelitian.
Kedua, aspek-aspek yang ditanyakan dalam survei ini umumnya berkaitan dengan masalah-
masalah publik. Ini untuk membedakan antara survei opini publik dengan kegiatan penelitian
lain seperti survei pemasaran, kesehatan dan sebagainya. Semua jenis kegiatan penelitian ini
menggunakan penelitian, lebih spesifik lagi menggunakan metode survei. Objek dari semua jenis
penelitian itu adalah orang dan penelitian umumnya dilakukan dengan menggunakan wawancara
terstruktur (kuesioner). Yang membedakan adalah aspek atau topik yang diangkat. Dalam survei
pemasaran misalnya, yang ditanyakan adalah masalah-masalah produk, harga, dan sebagainya.
Survei pemasaran tidak ada kaitannya dengan masalah-masalah publik seperti soal kinerja
pemerintahan, kenaikan harga bahan bakar minyak dan sebagainya.
c. Jelaskan apa perbedaan mendasar Publik Realition dengan Opini Publik? pengertian publik
dalam publik relation secara lebih spesifik adalah
sekelompok orang yang menjadi sasaran kegiatan public relation,- artinya, kelompok yang harus
senantiasa dihubungi dan diperhatikan dalam rangka pelaksanaan fungsi
public relation. Opini publik adalah pendapat umum yang menunjukkan sikap sekelompok orang
terhadap suatu permasalahan. (Prof. W. Doop)

 Opini publik adalah suatu campuran yang terdiri dari berbagai macam; pikiran, kepercayaan,
paham, anggapan, prasangka, dan hasrat. Opini publik bukanlah suatu hal yang baku dan dapat
berubah-ubah. Baik Public atau Opini Public.

6. a. Menuru anda apa yang dimaksud dengan sumber eksternal Opini Publik ?

Eksternal public relations merupakan hubungan dengan publilk diluar organisasi yang dilakukan
dengan kegiatan komunikasi dua arah atau timbal balik untuk mendapatkan keuntungan dan
menjalin kerja sama diantara keduanya. Public relations eksternal merupakan salah satu kegiatan
PR dalam meningkatkan citra perusahaan yang ditujukan kepada publik yang ada di luar
organisasi atau perusahaan (masyarakat, agen, konsumen/pelanggan, pemerintah). Kegiatan
eksternalpublic relations sendiri adalah mengadakan komunikasi yang efektif baik bersifat
persuasif maupun informatif yang ditujukan kepada publik di luar organisasi yang bersifat timbal
balik dan harus diberikan dengan jujur, terbuka dan berdasarkan fakta. Tugas eksternal PR
adalah menyelenggarakan atau mengadakan komunikasi dua arah yang bersifat informatif,
edukatif, persuasif

b. Jelaskan apa itu media masa dan event ?

Media Massa memiliki posisi yang penting dalam kehidupan masyarakat, sehingga media massa
ditempatkan sebagai komunikasi massa yang berperan sebagai komunikator serta agen of
change, menjadi pelopor perubahan dalam lingkungan publik yang dapat mempengaruhi
khalayak melalui pesan berupa informasi, hiburan, pendidikan maupun pesan-pesan lainnya dan
dapat dijangkau masyarakat secara luas.

Sebagai bentuk dari pentingnya media dapat dilihat dari pengaruh yang dirasakan oleh khalayak,
mulai dari aspek kognitif, afektif, hingga konatif dari media massa dan dampak positif negatif
dari media sosial.Walaupun posisi dan peran media sangat penting akan tetapi masyarakat juga
harus berhati-hati dengan media mengingat bahwa sifat media yang begitu fleksibel. Nilai
negatif atas peranan media di Indonesia bisa saja terjadi baik dari media massa ataupun media
sosial, sehingga perlu adanya perhatian dari setiap pihak, baik dari pengelola media hingga
masyarakat itu sendiri. Keikutsertaan beberapa pihak dalam memperhatikan media diharapkan
dapat menyaring halhal negatif yang mungkin dapat terjadi.

c. Jelaskan dan berikan contoh apa yang dimaksud dengan Opinion Leader ?
Konsep opinion leader, secara harafiah, ditujukan kepada para pemuka pendapat atau mereka
yang, secara formal memiliki pengaruh dalam masyarakat. Meminjam pemahaman dalam
perspektif sosiologi komunikasi, opinion leader digambarkan sebagai tokoh yang memiliki
pengaruh, dan secara sosial ekonomi berbeda dengan masyarakat lain. Selain itu, mereka pun
mempunyai ketertarikan tinggi terhadap isu-isu yang berkembang; lebih informatif dalam
menyampaikan isu-isu ketimbang masyarakat biasa.

Contoh Megawati dan Gus Dur ditempatkan sebagai pemimpin opini dalam politik.Karena
keduanya mampu menentukan sikap dan perilaku pengikutnya. Megawati bisa “memaksa”
pengikutnya untuk memilih PDI-P, apa pun yang terjadi pada partai tersebut, begitu juga Gus
Dur bisa menentukan pengikutnya untuk terus mendukung dirinya pada tanda gambar PKB.

7. a. Apa yang dimaksud dengan Opini Publik dan Proses kebijakan ?

Opini publik menentukan sehat tidaknya sebuah demokrasi di dalam suatu pemerintahan. Opini
publik merupakan keseimbangan dari informasi politik dan pengetahuan politik. Keseimbangan
informasi bisa diperoleh salah satu factor terbesarnya adalah karena adanya demokrasi. Dan
opini public merupakan representasi seseorang dalam kehidupan berdemokrasi. Di dalam sebuah
pemerintahan yang demokratis, perlindungan akan hak merupakan hal yang penting yang ada
dalam tanggung jawab pemerintah.

Cerminan dari sebuah pemerintah adalah dari kebijakan yang dilahirkan. Ketidakpuasan
terhadap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah akan berdampak pada sikap publik yang
kemudian secara bersama menjadi sebuah permasalahn bersama. Salah satu penyebabnya adalah
adanya kerugian yang lahir akibat kebijakan yang dibuat atau sebuah perasaan bahwa hak-
haknya belum terpenuhi dalam kebijakan yang dibuat.

b. Bagaimana pemahaman anda tentang Perubahan Opin dan sikap ?

Suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial. Opini timbul
sebagai hasil pembicaraan tentang masalah yang kontroversial, yang menimbulkan pendapat
yang berbeda-beda. Karena telah dikemukakan, bahwa opini merupakan ekspresi dari sikap,
maka sebaiknya dipahami pula apa yang dimaksud dengan sikap atau attitude. Suatu sikap atau
attitude, menurut Cutlip dan Center, adalah kecenderungan untuk memberikan respons terhadap
suatu masalah atau suatu situasi tertentu. Istilah sikap atau attitude dan opini atau opinion tidak
jarang dipergunakan secara bergantian dan santai, sehingga menimbulkan kebingungan

c. Jelaskan apa yang dimaksud dengan stabilitas peningkatan perubahan dan Manfaat fungsional
dari proses kebijakan Opini Publik ?

Tahapan proses perumusan kebijakan, baik yang bersifat teknokratis maupun politis. Dalam
proses teknokratis, analis kebijakan menggunakan kemampuan metodologis dan substansi
kebijakan untuk mengolah data menjadi informasi kebijakan, sehingga memudahkan dirinya
untuk merumuskan beberapa alternatif pilihan kebijakan. Pilihanpilihan sebagai alternatif
kebijakan tersebut selanjutnya diusulkan kepada pembuat kebijakan sebagai rekomendasi
kebijakan.

Dalam proses yang bersifat politis, analis kebijakan menggunakan informasi kebijakan untuk
menggalang dukungan dari para pemangku kepentingan sehingga tahapan proses perumusan
masalah, alternatif sampai dengan rekomendasi kebijakan dapat berjalan lancar. Dalam proses ini
seorang analisis perlu memiliki kecakapan politik sehingga mampu menjalin hubungan dengan
aktor-aktor kebijakan baik di pemerintah maupun institusi non pemerintah termasuk kelompok
masyarakat sipil.

8. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Opini Publik dan proses kebijakannya ?

Proses kebijakan terkait dengan kegiatan membuat pilihanpilihan kebijakan beserta tahapannya,
yang mempertimbangkan berbagai faktor dalam lingkungan kebijakan. Seperti yang ditulis oleh
Harold Laswell, pertimbangan tersebut berkenaan dengan who get what, when and how. Dalam
pandangan David Easton (Dye, 1972) ketika pemerintah membuat kebijakan publik, ketika itu
pula pemerintah mengalokasikan nilai-nilai kepada masyarakat, karena setiap kebijakan
mengandung seperangkat nilai di dalamnya. Oleh Lingkungan Kebijakan Kebijakan Publik
Pelaku Kebijakan Sumber:

Dunn, 2004. 14 Modul I: KONSEP DAN STUDI KEBIJAKAN PUBLIK karena itu, dalam
setiap pembuatan kebijakan akan bersinggungan dengan kepentingan publik yang kompleks.
Konsekuensinya pembuatan kebijakan akan selalu melibatkan publik. Ketika globalisasi semakin
meluas, aktor-aktor internasional pun tidak dapat dilepaskan sebagai bagian yang penting dalam
pembuatan kebijakan publik (bahkan ketika isu yang dibahas adalah isu domestik).

b. Apa yang dimaksud dengan Opini Publik dan isu Terorisme ?

Pertama, sikap warganet yang mengutuk keras aksi terorisme sebagai sebuah tindakan keji
nirkemanusiaan. Kelompok ini, umumnya juga tidak menyangkal bahwa terorisme berhubungan
dengan ideologi agama (Islam) yang bercorak fundamentalistis-radikal. Kelompok ini umumnya
secara terbuka menunjukkan keberpihakannya pada korban dan menganggap terorisme sebagai
kejahatan kemanusiaan. Kedua, publik yang mengutuk aksi terorisme, namun sembari
menyangkal bahwa aksi-aksi teror tersebut berhubungan dengan motif agama. Kelompok ini
biasanya berpikir dengan nalar apologetis. Yakni bahwa semua agama--terlebih Islam--tidak
mengajarkan kekerasan.
Cara berpikir kelompok apologetis cenderung memahami tindakan teror dan ajaran agama
secara parsial, terpisah dan berdiri sendiri. Kelompok ketiga, adalah kelompok yang beranggapan
bahwa aksi-aksi teror adalah upaya untuk mendiskreditkan kelompok tertentu. Mereka umumnya
akan menyusun beragam teori konspirasi untuk meyakinkan publik bahwa teror bom bunuh diri
itu tidak lebih dari sebuah rekayasa. Kelompok ini umumnya tidak memperlihatkan simpati pada
korban aksi teror. Tidak jarang pula, mereka menjadikan peristiwa terorisme sebagai alat untuk
mendelegitimasi pemerintah dan aparat hukumnya.

Kelompok ini cenderung melihat terorisme dengan logika berpikir oportunistis. Sikap kelompok
apologetis yang berupaya keras menyangkal pengaruh ajaran agama pada aksi-aksi terorisme
tentu sangat problematik. Mereka seolah-olah menutup mata akan adanya hubungan yang erat
antara ajaran agama dengan berbagai macam aksi terorisme. Upaya penyangkalan ini tidak akan
membantu upaya-upaya melawan terorisme, alih-alih justru mereduksi persoalan yang
sesungguhnya. Diakui atau tidak, nyaris semua agama memiliki catatan sejarah kelam terkait
kekerasan. Bahkan tidak hanya itu, banyak ajaran dalam agama-agama yang secara eksplisit
potensial dijadikan dasar untuk melegitimasi tindakan kekerasan.

c. Jelaskan seperti apa menurut anda Opini Publik dan Kemenangan Kandidat dalam Pemilihan
Umum ?

Konsep budaya populer digunakan untuk mengejek dan menyudutkan budaya masyarakat
kebanyakan. Kemudian secara perlahan dalam perkembangannya, budaya populer tidak lagi
bermakna negatif tetapi berubah menjadi sebuah konsep netral. Budaya populer kemudian
diartikan sebagai budaya yang dimiliki dan disukai oleh sebagian besar orang dalam suatu
masyarakat. Oleh karena itu upaya untuk menjadi populer berbondong-bondong dilakukan oleh
para elit politik dengan tujuan mendapatkan legitimasi politik dari masyarakat. Para elit dituntut
tidak hanya menguasai literatur-literatur ilmu politik dan penguasaan basis massa di masyarakat
baik secara primordial maupun secara ideologis, namun para elit juga dituntut untuk bisa menjadi
“icon populer” dimata publik.

Untuk menjadi populer para elit politik mau tidak mau harus menjadi icon dari budaya yang
populer itu atau setidaknya menjadi atau seolah-olah menjadi pengusung budaya yang popular.
Cerita-cerita tentang ketokohan, simbol-simbol, jargon-jargon hingga singkatan nama menjadi
penting dalam proses pembentukan popularitas politik. Dalam wacana politik, kegiatan tersebut
dinamakan sebagai politik pencitraan (imagologi politik).

Politik pencitraan itu ialah penggambaran tentang suatu tokoh dalam situasi dan kondisi apa saja
baik politik, sosial, budaya dll dimana ia berperan aktif dalam kegiatan politik dan dia
membentuk image diri menjadi sesuatu yang ia inginkan. Biasanya politik pencitraan dilakukan
pada saat munculnya sesuatu hal yang sedang ramai di bicarakan oleh masyarakat, seperti
bencana alam, kekerasan, keberhasilan suatu lembaga dll. Atau sebuah aksi yang dilakukan oleh
politisi untuk mendapatkan pandangan/gambaran dimata masyarakat

9. a. Apa yang dimaksud dengan Opini Publik dan perang, jelaskan dan berikan contoh ?
Pendapat umum (Opini publik) dilukiskan sebagai proses yang menggabungkan pikiran,
perasaan dan usul yang diungkapkan oleh warga Negara secara pribadi terhadap pilihan
kebijakan pemerintah yang bertanggungjawab atas dicapainya ketertiban sosial dalam situasi
yang mengandung konflik perbantahan dan perselisihan pandapat tentang apa yang akan
dilakukan dan bagaimana melakukannya.

Bagi suatu negara yang menganut prinsip keterbukaan berdemokrasi, pendapat umum sangat
diperhatikan oleh negara atau pejabat publik, sebab keputusan yang mereka ambil harus sesuai
dengan keinginan masyarakat. dalam konteks komunikasi politik, jejak pendapat menepati posisi
penting untuk mengukur dan menganalisis sistem demokrasi. Jajak pendapat bagi masyarakat di
negara maju sudah menjadi bagian dari budaya demokrasi. Kehadiran buku ini diharapkan dapat
menambah wawasan sekaligus referensi bagi pembaca khususnya mahasiswa yang mempelajari
mata kuliah Komunikasi Politik. Opini seperti ini yag menimbulkan perang antara individu
maupun kelompok.

b. Menurut anda seperti apa yang dimaksud dengan propaganda dan negara-negara mana saja
yang paling melakukan itu?
Harold Lasswell memberikan definisi yang luas dari istilah propaganda, menulisnya sebagai:
“ekspresi pendapat atau tindakan yang dilakukan dengan sengaja oleh individu atau kelompok
dengan maksud untuk mempengaruhi pendapat atau tindakan individu atau kelompok lain untuk
tujuan yang telah ditentukan dan melalui manipulasi psikologis

Garth Jowett dan Victoria O'Donnell berteori bahwa propaganda diubah menjadi persuasi , dan
para propagandis juga menggunakan metode persuasif dalam konstruksi wacana
propagandis mereka . Teori ini menandakan kesamaan dan optimalisasi propaganda
menggunakan teknik soft power persuasif dalam pengembangan dan budidaya materi
propaganda.  Dalam debat sastra 1929 dengan Edward Bernays , Everett Dean
Martin berpendapat bahwa, "Propaganda membuat boneka kita. Kita digerakkan oleh tali
tersembunyi yang dimanipulasi oleh propagandis." 

Bernays mengakui dalam bukunya Propaganda bahwa “Manipulasi secara sadar dan cerdas dari
kebiasaan dan opini massa yang terorganisir merupakan elemen penting dalam masyarakat
demokratis. Mereka yang memanipulasi mekanisme masyarakat yang tidak terlihat ini
merupakan pemerintah yang tidak terlihat yang merupakan kekuatan penguasa sejati negara kita. 

Kita diatur, pikiran kita dibentuk, selera kita dibentuk, ide-ide kita disarankan, sebagian besar
oleh orang-orang yang belum pernah kita dengar Harold Lasswell memberikan definisi yang luas
dari istilah propaganda, menulisnya sebagai: “ekspresi pendapat atau tindakan yang dilakukan
dengan sengaja oleh individu atau kelompok dengan maksud untuk mempengaruhi pendapat atau
tindakan individu atau kelompok lain untuk tujuan yang telah ditentukan dan melalui manipulasi
psikologis .

Garth Jowett dan Victoria O'Donnell berteori bahwa propaganda diubah menjadi persuasi , dan
para propagandis juga menggunakan metode persuasif dalam konstruksi wacana
propagandis mereka . Teori ini menandakan kesamaan dan optimalisasi propaganda
menggunakan teknik soft power persuasif dalam pengembangan dan budidaya materi
propaganda.  Dalam debat sastra 1929 dengan Edward Bernays , Everett Dean
Martin berpendapat bahwa, "Propaganda membuat boneka kita.

Kita digerakkan oleh tali tersembunyi yang dimanipulasi oleh propagandis."  Bernays mengakui
dalam bukunya Propaganda bahwa “Manipulasi secara sadar dan cerdas dari kebiasaan dan opini
massa yang terorganisir merupakan elemen penting dalam masyarakat demokratis. Mereka yang
memanipulasi mekanisme masyarakat yang tidak terlihat ini merupakan pemerintah yang tidak
terlihat yang merupakan kekuatan penguasa sejati negara kita. Kita diatur, pikiran kita dibentuk,
selera kita dibentuk, ide-ide kita disarankan, sebagian besar oleh orang-orang yang belum pernah
kita dengar.

10. a. Menurut anda apakah Indonesia pernah mengalami propaganda oleh penjajah, sebut dan
jelaskan secara tuntas dan lugas ?

pendudukan Jepang di Enrekang (1942-1945), kemudian merefleksi dengan adanya perbedaan


pendudukan Jepang di Sulawesi Selatan, seperti antara kota praja Makassar dengan Enrekang
dan daerah-daerah lainnya. Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang menjelaskan
persoalan berdasarkan perspektif sejarah. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendudukan Jepang
di Enrekang tidak dapat disamakan secara umum dengan daerah lain karena perbedaan faktor
yang mempengaruhi. Pendudukan Jepang di Enrekang memiliki keunikan tersendiri.

Pada tahun pertama, pendudukan Jepang di Enrekang masih memiliki kesamaan dengan daerah
lain berupa gencarnya propaganda. Namun pada tahun-tahun berikutnya, pendudukan Jepang di
Enrekang lebih ditekankan pada objek kepentingan, misalnya sebagai pusat pertahanan dan pusat
komoditas daerah dataran tinggi berupa kapas dan kopi. Jepang semakin beraksi di Enrekang
karena banyak membutuhkan tenaga dan komoditas untuk kepentingan perang, tetapi di tingkat
kota praja semakin melunak. Selain itu, ada tindakan biadab tentara Jepang yang berakibat pada
jatuhnya moral dan hilangnya simpati masyarakat Enrekang kepada Jepang.

Terkait dengan strategi pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia, pemerintah Jepang


membentuk suatu departemen propaganda yang disebut Sendembu (Departemen Propaganda)
yang memiliki tugas dan fungsi untuk mempengaruhi dan meyakinkan rakyat Indonesia
(Widiatmoko. 2010:7). Menjelang kedatangan pendudukan Jepang, departemen ini juga
memanfaatkan ramalan Jayabaya yang mengisukan akan datangnya juru selamat berkulit kuning.
Apalagi masyarakat Sulawesi Selatan sejak To Manurung abad abad XIII banyak yang percaya
terhadap mesianisme.

Setelah kemenangan tentara Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat yang
terbesar di Pasifik, yaitu di Pearl Harbour, Philipina, semakin meyakinkan orang Indonesia
bahwa ramalan Jayabaya itu telah datang, dan yang dimaksud berkulit kuning adalah Jepang.
Setelah Jepang masuk di Indonesia, dikeluarkan lagi propaganda dengan motto baru “Persatuan
Asia” serta membakar semangat rakyat untuk melakukan perlawanan dan menanamkan anti
Barat. Selain itu mendirikan organisasi tiga “A”, yang terkenal dengan somboyan “Nippon
Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia (baca Poelinggomang, dkk.
2005:82-87).b. Apa Jerman termasuk dengan paling banyak melakukan propaganda dengan
menggunakan apa, jelaskan ? Adolf Hitler mendedikasikan dua bab dari bukunya tahun
1925 Mein Kampf , yang merupakan alat propaganda , untuk mempelajari dan mempraktikkan
propaganda. 

[1] Dia mengaku telah mempelajari nilai dari propaganda sebagai seorang prajurit


infanteri Perang Dunia I yang terpapar pada propaganda Inggris dan Jerman yang sangat efektif
dan tidak efektif. [2] Argumen bahwa Jerman kalah perang terutama karena upaya propaganda
Inggris , yang diuraikan panjang lebar di Mein Kampf , mencerminkan klaim nasionalis Jerman
yang umum. Meskipun tidak benar - propaganda Jerman selama Perang Dunia I sebagian besar
lebih maju daripada propaganda Inggris - itu menjadi kebenaran resmi Nazi Jerman berkat
penerimaannya oleh Hitler. [3]

Mein Kampf berisi cetak biru upaya propaganda Nazi di kemudian hari. Menilai audiensnya,
Hitler menulis di bab VI:

Propaganda harus selalu ditujukan kepada massa yang luas. (...) Semua propaganda harus
disajikan dalam bentuk populer dan harus memperbaiki tingkat intelektualnya agar tidak berada
di atas kepala orang yang paling tidak intelektual dari mereka yang diarahkan padanya. (...) Seni
dakwah justru terdiri dari kemampuan membangkitkan imajinasi publik melalui daya pikat
perasaan mereka, menemukan bentuk psikologis yang tepat yang akan menarik perhatian dan
menarik hati massa nasional.

Massa yang luas tidak terdiri dari para diplomat atau profesor yurisprudensi publik atau hanya
orang-orang yang mampu membentuk penilaian yang masuk akal dalam kasus-kasus tertentu,
tetapi sekelompok anak-anak manusia yang bimbang yang terus-menerus bimbang antara satu
ide dan ide lainnya. (...Sebagian besar bangsa begitu feminin dalam karakter dan pandangannya
sehingga pemikiran dan perilakunya diatur oleh sentimen daripada oleh penalaran yang
bijaksana. Namun, sentimen ini tidak rumit, tetapi sederhana dan konsisten. Itu tidak terlalu
dibedakan, tetapi hanya memiliki pengertian negatif dan positif tentang cinta dan kebencian,
benar dan salah, kebenaran dan kepalsuan.[4]

Mengenai metode yang akan digunakan, dia menjelaskan:


Propaganda tidak boleh menyelidiki kebenaran secara obyektif dan, sejauh itu menguntungkan
pihak lain, menyajikannya sesuai dengan aturan teoritis keadilan; namun ia harus menyajikan
hanya aspek kebenaran yang menguntungkan pihaknya sendiri. (...) Kekuatan reseptif dari massa
sangat terbatas, dan pemahaman mereka lemah. Di sisi lain, mereka cepat lupa. Dengan
demikian, semua propaganda yang efektif harus dibatasi pada beberapa hal penting dan harus
diungkapkan sejauh mungkin dalam formula stereotip. Slogan-slogan ini harus terus diulang
sampai individu terakhir memahami ide yang telah dikemukakan. (...) Setiap perubahan yang
dilakukan dalam subjek pesan propagandis harus selalu menekankan kesimpulan yang sama.
Slogan utama tentu saja harusdiilustrasikan dalam banyak cara dan dari beberapa sudut, tetapi
pada akhirnya kita harus selalu kembali ke pernyataan rumus yang sam

Anda mungkin juga menyukai