Anda di halaman 1dari 18

POLITIK DALAM MENAN-

GANI DAN MEMBETUK


SUATU OPINI

SITI RAHMA KASO


18042025

Tugas Opini Publik dan Propaganda


POLITIK
Pengertian Politik
Secara etimologis, kata “politik” berasal dari bahasa Belanda “Politiek”
dan bahasa Inggris “Politics” dimana keduanya bersumber dari bahasa
Yunani “Politika” yang artinya adalah dari, untuk, atau yang berkaitan
dengan warga negara.
Dalam bahasa Yunani, kata “Politika” merupakan berasal dari kedua kata,
yaitu “Polites” yang artinya warga negara dan “Polis” yang Artinya negara
kota.
Pada penggunaanya kata tersebut kemudian mengalami perkembangaan,
diantaranya :
 Polities ; artinya warga negara.
 Politikos ; artinya kewarganegaraan
 Politika Episteme ; artinya ilmu politik
 Politike Tehne ; berarti kemahiran politik
POLITIK

Ditinjau dari asal katanya di atas maka definisi politik adalah kegiatan
dalam suatu sistem politik atau negara yang menyagkut penentuan tu-
juan dari sistem tersebut dan bagaimana cara mencapai tujuan.
Agar kiata dapat lebih memahami politik, maka kita perlu memahami
beberapa kata kunci berikut ini :
 Kekuasaan politik
 Legitimasi
 Sistem politik
 Perilaku politik
 Partisipasi politik
 Proses politik
 Partai politik
POLITIK
Definisi Politik Menurut Para Ahli
1. Miriam Budiardjo
Menurut Miriam Budiardjo, definisi politik adalah berbagai kegiatan dari suatu
sistem politik (negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan
dari sistem Indonesia dan melaksanakan tujuan-tujuan terebut.
2. Hans Kelsen
Menurut Hans Kelsen, ada dua definisi politik yaitu :
 Politik sebagai etik, berkenaan dengan tujuan manusia atau individu agar
tetap hidup secara sempurna.
 Politik sebagai teknik, berkenaan dngan cara (metode) manusia atau indi-
vidu untuk mencapai tujuan
3. Max Weber
Menurut Max Weber, pengertian politik adalah sarana perjuangan untuk sama-
sama melaksanakan politik atau perjuangan untuk mempengaruhi pendis-
tribusian kekuasaan baik diantara negara-negaraa maupun antara hukum dalam
satu negara.
TUJUAN
TUJUAN POLITIK
Mengacu pada definisi politik di atas, maka kita dapat
mengetahui apa tujuan politik. Berikut ini adalah beberapa tu-
juan politik pada umumnya :
 Untuk mengupayakan agar kekuasaan di masyarakat dan
pemerintahan dapat di peroleh, dikelolah, dan diterapkan
sesuai dengan norma hukum yang berlaku.
 untuk mengupayakan agar kekuasaan yang ada di
masyarakat dan pemerintah dapat memperoleh, mengelo-
lah, dan menerapkan demokrasi secara keseluruhan.
 Untuk mengupayakan penerapan dan pengelolaan politik di
masyarakat dan pemerintahan sesuai dengan kerangka
mempertahankan prinsip Negara Kesatuan Republik In-
donesia,
D-ARF
TUJUAN

TUJUAN POLITIK DI INDONESIA


Tujuan politik di indonesia adalah sebagai berikut :
 Untuk melindungi hak-hak semua warga negara indonesia
tanpa terkecuali, dan menjaga pelaksanaan kewajiban-kewa-
jiban dengan melaksanakan pemerintahan untuk mengatur
keamanan.
 untuk mensejahterakan kehidupan seluruh masyarakat in-
donesia.
 Untuk memastikan terlaksananya sistem pendidikan demi
memajukan bangsa dan negara.
 Untuk menjaga keamanan dan perdamaian, serta kehidupan
sosial yang seimbang, baik dalam negeri maupun luar
negeri.
D-ARF
JENIS-JENIS SISTEM POLITIK
Definisi Sitem Politik
Sitem politik adalah subsistem dari sistem sosial yang dapat dilihaat
sebagai kebudayaan politik, lembaga-lembaga politik, dan perilaku poli-
tik.
Ada beberapa sistem politik yang di terapkan di berbagai negara.
Berikut ini adalah beberapa sistem politik secara umum dan cici-cirinya
:
1. Sistem Politik Otokrasi Tradisional ini cenderung bersifat pribadi,
negatif dan sebagian bersifat konsensus. Berikut ini ciri-ciri Sistem
Politik Otokrasi Tradisional :
 Pemimpin dipilih atas dasar tradisi.
 Adanya kelas-kelas dalam hal ekonomi, nilai serta moral.
 Pemimpin menjadi sebuah badan kebersamaan.
 Lebih menekankan terhadap kolektivisme yang dilaksanakan
pada kekerabatan dibandingkan dengan individualisme.
JENIS-JENIS SISTEM POLITIK

2. Sistem Politik Totaliter sangat menekankan konsensus total didalam


masyarakat tetapi juga konflik total dalam musuhnya di dalam
negeri maupun luar negeri. Namun, untuk mencapai sensus total
tidak hanya dilakukan melalui indoktrinasi ideologi, tetapi juga
melalui kekuasaan paksaan yang luas dan mendalam. Berikut ini sis-
tem politik totaliter :
 Tidak ada persamaan serta kebebasan dalam berpolitik.
 Setiap orang memiliki kesamaan dalam hal ekonomi.
 Sistem politik ini dalam hal kewenangannya yang memiliki sifat
totaliter, serta memaksa.
 Adanya partai sebagai kontrol politik serta ekonomi masyarakat.
 Ideologi di pandang sebagai agama politik
JENIS-JENIS SISTEM POLITIK
3. Sistem Politik Otoriter ini memiliki bentuk pemerintahan dimana
kekuasaan tertingginya di pegang oleh sekelompok kecil elit atau
satu orang saja. Berikut ini ciri-ciri sistem politik otoriter :
 Rakyat tidak diperbolehkan ikut dalam urusan politik.
 Tidak diperbolehkan adanya oposisi.
 Rakyat tidak memberikan kritik pada pemerintah.
 Sistem politik ini hanya menggunakan satu partai (partai
tunggal).
 Sistem politik ini umumnya digunakan oleh negara dengan
sistem kekerajaan, misalnya Arab Saudi.
4. Sistem Politik Oligarki. Sistem politik ini memiliki bentuk pemerin-
tahan yang kekuasaan politiknya secara efektif dipegang oleh
kelompok elit kecil dari masyarakat, baik dibedakan menurut
kekayaan, keluarga, atau militer.
JENIS-JENIS SISTEM POLITIK

5. Sistem politik demokrasi. Sistem politik ini memiliki bentuk pemer-


intahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Berikut ini ciri-ciri sistem politik demokrasi :
 Setiap orang memiliki persamaan serta kebebasan dalam
berpolitik.
 Tidak ada jenjang-jengjang dalam masyarakat berdasarkan
ekonomi.
 Kewenangan berdasarkan hukum serta undang-undang yang
berlaku.
 Masyarakat dapat bersatu meskipun terdapat perbedaan.
 Sistem ini memungkinkan adanya pemerataan kekuasaan dari
seluruh lapisan masyarakat.
OPINI PUBLIK

PENGERTIAN OPINI PUBLIK


Dalam hal ini berdasarkan etimologi “etymologi:
ilmu tentang asal kata” opini publik ialah terjema-
han dari kosa kata bahasa inggris yakni public opin-
ion. Ditinjau dari sudut asal kataya “etymoligi” pub-
lic opinion berasal dari bahasa latin yakni opinary
dan publicus. Adapun opinary berarti berfikir atau
menduga, dalam bahas ingris juga mengandung arti
opinion and hope yang juga berasal dari bahasa
latin yakni oktio, sedangkan publicus mempunyai
arti milik masyarakat luas.
D-ARF
OPINI PUBLIK
 Opini publik dalam konteks komunikasi, merupakan hasil dari
proses penyampaian pesan yang secara kolektif (publik) dire-
spon karena perhatian yang sama terhadap isi pesan (issue)
yang disampaikan.
 Opini publik merupakan hasil tindakan komunikasi yang ber-
jalan secara linier, karena saluran yang digunakan adalah ko-
munikasi massa/mediamassa. Tanpa media (massa) kecil ke-
mungkinan terjaddinya opini publik.
 Respon atau efek yang wujudnya opini publik tersebut meru-
pakan konfirmasi atau penegasan (setuju/tidak setuju, suka/
tidak suka dst) terhadap isu yang disampaikan kepad
masyarakat melalui berbagai cara (interview atau angket/sur-
vey).
 Munculnya opini publik umunya distimulsasi oleh sebuah ke-
bijakan publik atau kepentingan umum disebuah pemerinta-
han “demokratis”.
D-ARF
 Pengertiannyapun tersirat pada permasalahan yang dilon-
tarkan, yaitu respon yang berwujud pendapat.
OPINI PUBLIK
PENGERTIAN OPINI PUBLIK MENURUT PARA AHLI
Adapun beberapa pengertian opini publik menurut para ahli
diantaranya yaitu :
 Emory Bogardus. Di dalam buku the making of public opinion
“H.5” : opini publik ialah hasil pengintegrasian pendapat
berdasarkan diskusi yang dilakukan didalam masyarakat
demikratis. Opini publik bukan merupakan seluruh jumlah
pendapat individu-individu yang dikumpulkan. Dengan
demikian berarti :
 Opini publik itu bukan merupakan kata sepakat “senstem-
ming, unanimous”.
 Tidak merupakan jumlah pendapat yang dihitung secara
“numerical” (numeriek, menurut jumlah).
 Leonardo W. Dood dalam soemirat “2004”. Opini publik ialah
sikap orang-orang yang mengenai suatu persoalan dimana
D-ARF
mereka merupakan anggta dari sebuah masyarakat yang
sama.
OPINI PUBLIK
KARAKTERISTIK OPINI PUBLIK
Opini publik mewakili kesepakatan yang di mulai dengan
sikap orang-orang terhadap isu yang masih tanda tanya, Sietel
“dalam soemirat dan ardianto,2004” menyebutkan bahwa sikap
didasarkan pada jumlah karakteristik yaitu:
 Personal secara fisik unsur emosional suatu individu terma-
suk kondisi, usia dan status sosial
 Culture, lingkungan dan kaya hidup dalam era geografis ter-
tentu, seperti orang Jepang berbeda dengan orang
amerikaatau orang desa di amerika.
 Pendidikan tingkat dan kualitas pendidikan seseorang.
 Family “people’s roof” semacam akar rumput seseorang.
 Religi suatu sistem kepercayaan tentang tuhan atau supranat-
ural.
 Tingkat sosial posisi dalam masyarakat, perubahan status
D-ARF sosial yang dimiliki seseorang.
 Ras, asal etnik/suku.
OPINI PUBLIK

TAHAP PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK


Opini tidak terjadi begitu saja seperti yang di ungkapkan
ferdinan tonnies, proses atau tahap pembentukkan opini
sebagai berikut :
 Die liftarigen position, opini publik masih berada
dalam keadaan yang tidak teratur
 Die fleissigen position, opini ini sudah mulai menuju
kearah pembicaraan yang lebih jelas pendapat
melalui perkumpul kearah tertentu serta jelas.
 Die festigen position, opini berada pada tahap pem-
bicaraan atau diskusi yang telah menetap terhadap
suatu pendapat dan siap untuk diyakini keber-
adaannya.
D-ARF
OPINI PUBLIK

FAKTOR TERBENTUKNYA OPINI PUBLIK


Adapun faktor-faktor terbentuknya opini publik yaitu :
 Adanya isu (presence of issue) sebagai “collective atti-
tude dan public mood”
 Hakikat masyarakat (the nature of publics)
 Komplek preferensi masyarakat (complex of preferences
)
 Ekspresi pendapat (expression of opinion)
 Jumlah orang yang terlibat (number of person involved)

D-ARF
OPINI PUBLIK
FAKTOR
Adapun

D-ARF
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai