Anda di halaman 1dari 2

PARTICIPATORY ACTION RESEARCH (PAR)

Parcitipatory Action Research (PAR) adalah metode riset yang dilaksanakan secara partisipatif di
antar masyarakat dalam suatu komunitas aras bawah yang semangatnya untuk mendorong
terjadinya aksi-aksi transformatif melakukan pembebasan masyarakat dari belenggu ideologi dan
relasi kekuasaan (perubahan kondisi hidup yang lebih baik). Di dalam metode ini juga terdapat siklus
yang dijadikan tolak ukur keberhasilan proses penelitian berbasis pemberdayaan masyarakat.
Adapun siklus tersebut dikenal dengan istilah KUPAR (to Know, to Understand, to Plan, to Action and
to Reflection).

Setiap kegiatan PAR bertjuan untuk membangun kesadaran masyarakat atau memberdayakan
masyarakat aras bawah melalui pendidikan kritis, pembelajaran orang dewasa, dialog public, dll.
Dengan demikian, sesuai istilahnya PAR memiliki tiga pilar utama, yakni Metodologi riset, Dimensi
Aksi, dan Dimensi Partisipasi. Artinya, PAR dilaksanakan dengan mengacu pada metodologi riset
tertentu, harus bertujuan untuk mendorong aksi transformatif, dan harus melibatkan sebanyak
mungkin masyarakat warga atau anggota komunitas sebagai pelaksana PAR-nya sendiri.

PAR juga merupakan sebuah metode yang banyak digunakan dalam melakukan sebuah penelitian
atau riset yang dimana peneliti menggunakan metode ini dalam proses observasi untuk
mengumpulkan data dengan cara melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar dan
berpartisipasi langsung dalam sebuah kegiatan yang dimana melibatkan masyarakat sebagai sebuah
subjek penelitian.

Dari penjelasan diatas, adapun contoh sebuah penelitian yang menggunakan metode PAR yaitu
Phychososial and community assessment of relatives of victims of extra-judicial killings in Peru :
Informing International courts yang ditulis oleh Rivera-Holguin at al.., (2019) link dapat diakses
melalui https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31264813/.

Penelitian ini bertujuan untuk membahas kompleksitas dokumentasi forensik pelanggaran HAM
dengan latar belakang psikososial dan komunitarian. Metode yang digunakan adalah penelitian
tindakan partisipatif, kerja lapangan, dan diskusi hasil. Pertemuan kelompok dengan para survivor
diadakan untuk meninjau cara-cara optimal untuk melanjutkan evaluasi dan penilaian psikologis,
pertemuan, waktu, dan jaringan. Dukungan psikososial, pendampingan komunitarian, dan kegiatan
peringatan yang diusulkan oleh para survivor juga disertakan.

Anda mungkin juga menyukai