Disusun Oleh:
Rona
Nisrina Ulayya
Lu’luil Maknun
A’immatul Musthoifah
Muhammad Abdul Karim
1|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menyadari serta memahami bahwa pembangunan bukanlah untuk
segolongan atau sekelompok masyarakat tertentu saja. Tetapi untuk
seluruh rakyat Indonesia mempunyai hak sama dalam proses pelaksanaan
hingga menikmatinya. Jelaslah bahwa keberhasilan pembangunan nasional
bergantung dari partisipasi seluruh rakyat serta sikap mental, tekat dan
semangat bangsa Indonesia. Kehadiran pihak-pihak yang mampu menjadi
antara bagi masyarakat dengan pihak pemerintah atau komponen
masyarakat lainnya sangat penting artinya.
Melihat situasi dan kondisi masyarakat yang semakin terdesak oleh
perkembangan metropolis, aspek peningkatan SDM (Sumber Daya
Manusia) dan pelestarian lingkungan tidak mendapat perhatian secara
proporsional, maka sekelompok aktivis sepakat untuk berperan dalam
menyumbangkan baktinya kepada nusa bangsa dan sebagai wadah
pengabdian tersebut terbentuklah sebuah Lembaga Pembinaan-
Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Lingkungan (Institute For
Environment Supervision And Human Resources Development) atau
Lembaga Swadaya Masyarakat SHEEP (LSM SHEEP).
2|Page
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Agar penulisan penelitian ini lebih mengarah pada objek kajian dan
sesuai dengan tujuan penelitian maka digunakan metode sebagai berikut:
LANDASAN TEORI
A. Advokasi
10 Teuku Zulyadi, Advokasi Sosial, Jurnal Al-Bayan / VOL. 21, NO. 30, JULI -
DESEMBER 2014, hlm. 63
11 Ibid, hlm.66
12 Ibid
6|Page
Berdasarkan pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa advokasi
lebih merupakan suatu usaha sistematik dan terorganisir untuk mempengaruhi dan
mendesakkan perubahan, dengan memberikan dukungan dan pembelaan terhadap
kaum lemah (miskin,terbelakang, dan tertindas) atau terhadap mereka yang
menjadi korban sebuah kebijakan dan ketidakadilan.
14 Edi Suharto, Filosofi dan Peran Advokasi dalam Mendukung Program Pemberdayaan
Masyarakat, (PDF,2006), hlm.2
7|Page
Adapun advokasi yang dilakkukan oleh pekerja social dalam membantu
masyarakat sering kali sangat berkaitan dengan konsep manajemen sumber
(resource manajement). Untuk lebih jelasnya, strategi advokasi difokuskan pada
tiga setting atau aras (mikro, mezzo, dan makro) dan dikaji dari empat aspek (tipe
advokasi, sasaran/klien, peran pekerja social dan teknik utama) sebagaimana yang
ditampilkan pada table berikut.
ASPEK SETTING
MIKRO MEZZO MEZZO
Tipe advokasi Advokasi Advokasi Advokasi Legislatif
kasus kelas kelas advokasi
Sasaran/klien Individu dan Advokasi Advokasi Anggota
keluarga kelas kelas legislatif
kelompok masyarakat
formal dan local dan
organisasi nasional
Peran pekerja Broker Mediator - Aktivi - Aktivi
social s s
- Analis - Analis
kebijakan kebijakan
Teknik utama Manajemen Jejaring - Aksi - Aktivi
kasus (case (networking) sosial s
- Analis - Analis
management)
kebijakan kebijakan
Sumber: Edi Suharto (2006:3)
8|Page
BAB IV
A. Profil SHEEP
Sesuai dengan namanya, SHEEP (Society for Health, Education,
Environment, and Peace) bekerja di bidang Kesehatan, Pendidikan,
Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perdamaian. Berawal dari 10 orang yang
mempunyai visi yang sama dan dulunya pernah dalam satu lembaga,
kemudian lahirlah SHEEP. Diawal masa setelah terbentuknya SHEEP, terjadi
bencana alam tsunami di Aceh. Dari situ kemudian SHEEP ingin memulai
aksinya dengan bergabung bersama LSM Cindelaras. Lalu kemudian berusaha
mencari donor.
Dan ketika SHEEP sudah mulai berjalan sendiri, SHEEP mulai berdiri
30 April 2005, SHEEP mulai masuk di Aceh timur daerah pesisir yaitu di
daerah korban konflik, selang setahun setelah terjadi banjir bandang di Aceh
timur. Aceh timur sendiri termasuk daerah merah atau daerah rawan konflik
basis Gam, jadi ketika ada orang yang melakukan pelayanan kesehatan
ditunggu dan dijaga oleh tentara, dan orang-orang Gam.
SHEEP sampai saat ini masih ada di Aceh, Aceh Timur dan Aceh
Tamiang sedangkan di Aceh Barat sudah selesai karena sudah 2 tahun, dan
disana juga sudah banyak NGO yang masuk, saking banyaknya ketika mereka
membangun jalan/rumah akan dinamai jalan lembaga tersebut.
9|Page
Kemudian berkembang lagi SHEEP di Pati, pada tahun 2006 akhir, di
Yogyakarta yang memang sedari awal SHEEP berasal dari sana, ada juga di
Mentawai Sumbar, di Sabu NTT, Karo Sinabung Sumut yang penanganannya
hingga 8 tahun lamanya, karena masih sering erupsi sampai sekarang.
Semenjak berdiri pada tahun 2005, hingga saat ini SHEEP telah
melakukan berbagai macam program kegitan yang tersebar hampir diseluruh
Indonesia sebagaimana yang terekam dalam web resminya. Wilayah kerja SHEEP
Indonesia diantaranya:
12 | P a g e
dengan membantu memblowup kasus ini ke media, agar media tertarik untuk
mengekspos, maka harus ada aksi di depan pengadilan, aksi damai tapi
menarik perhatian media, yang mana hal ini akan mempengaruhi hakim
nantinya.18
F. Nilai dan karakteristik yang telah dan atau akan dilakukan oleh SHEEP
- Kesetaraan
- Integritas
- Kesederhanaan
- inklusifitas
14 | P a g e
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Yayasan SHEEP Indonesia merupakan salah satu Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) yang ada di Indonesia. Nama SHEEP sendiri
merupakan singkatan dari Society for Health, Education, Environment and
Peace. Sesuai dengan namanya, SHEEP bekerja pada bidang kesehatan,
Pendidikan, Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perdamaian.
Adapun Bagan arus Advokasi yang dilakukan SHEEP dalam kasus
Kendeng yakni dengan 1) mengumpulkan data/informasi terkait dengan
kendeng. 2) Kemudian memilih isu yang strategis untuk menentukan nalar
sikap. 3) galang sekutu (alliance) sebanyak mungkin. 4a) pengaruhi
pembuatan, dan pelaksanaan kebijakan. Kemudian lobbi, negosiasi. 4b)
membangun basis gerakan. Kemudian melancarkan tekanan dengan unjuk
rasa.
Strategi yang dilakukan SHEEP lebih banyak diaras mezzo dan makro.
Namun tidak menutup kemungkinan akan dilakukan diaras mikro.
mandat pemberdayaan masyarakat di bidang Kesehatan, Pendidikan,
Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perdamaian. . YSI sebagai yayasan
secara resmi terdaftar di Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia melalui Keputusan Menteri Hukum dan HAM nomor :
C-1393.HT.01.02.TH2007
Prinsip advokasi SHEEP: Transparansi, Akuntabel yakni dapat
diperhitungkan, Demokrasi, Berkesinambungan, Tanpa Kekerasan
15 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
16 | P a g e