Anda di halaman 1dari 15

METODOLOGI PENELITIAN: JENIS DAN

DESAIN PENELITIAN

JENIS DAN DESAIN PENELITIAN


Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu: Kurnia Muhajarah, M.S.I.

Disusun oleh :
Ainis Shofwah Mufarriha (1501046031)
Elya Sukmawati (1501046032)
Ainurrika Nadhifa (1501046033)

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG

2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian adalah setiap usaha untuk mencari pengetahuan (ilmiah) baru
menurut prosedur yang sistematis dan terkontrol melalui data empiris (pengalaman),
yang artinya dapat beberapa kali diuji dengan hasil yang sama. Penelitian sangat
bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang pada gilirannya
akan sangat berguna bagi kesejahteraan masyrakat dan kemajuan bangsa. IPTEK
membantu untuk menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan gejala yang ada di
sekeliling kita.
Suatu konfrensi UNESCO di Jenewa pada tahun 1963 antara lain
menyimpulkan bahwa pengembangan pembangunan di suatu negara memerlukan
mobilisasi sumber daya alamnya dan koordinasi dari semua aktifitas dalam ilmu
pengetahuan dasar maupun ilmu pengetahuan terapan dalam bidang ilmu-ilmu alam,
sosial dan humaniora.
Pengembangan sendiri hendaknya endogen dan bukan merupakan impor
teknologi dari luar. Jadi haruslah berdasarkan ilmu pengetahuan yang dimiliki sendiri
dan kultur ilmu pengetahuan setempat. Bagi Indonesia sebagai salah satu negara
berkembang hal tersebut disara sangat penting. Penelitian terus dikembangkan
pemerintah untuk menemukan pemecahan masalah dan pengelolaan sumber daya
yang ada. Untuk itu, penting kiranya masyarakat mempelajari bagaimana cara
menyusun sebuah penelitian yang baik dan benar. Penulis ingin menjabarkan secara
lebih rinci mengenai metodologi penelitian sebagai langkah awal mengenal dan
mempelajari penelitian. Hal ini difokuskan agar masyarakat mengerti bagaimana
metodologi penelitian itu sendiri, yang penulis ambil dari beberapa literatur dan
pendapat ahli mengenainya utamanya mengenai jenis dan desain penelitian. Kedua
hal tersebut secara lebih terperinci akan dijelaskan pada bab pembahasan.1[1]
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis penelitian?
2. Bagaimanakah desain-desain penelitian ?

1[1] Rianto Adi, Metodologi Sosial dan Hukum, (Jakarta: Granit, 2004) hlm. 4-5
BAB II
PEMBAHASAN
A. JENIS-JENIS PENELITIAN
Berikut ini jenis penelitian yang dapat digunakan untuk penelitian, baik penelitian
yang bersifat akademik (mahasiswa, S1, S2, S3), profesional (pengembangan ilmu, teknologi
dan seni) dan institusional (penelitian untuk perumusan kebijakan atau pengambilan
keputusan)
Penelitian akademik merupakan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam
membuat skripsi, tesis dan disertasi. Penelitian ini merupakan sarana edukatif. Penelitian
profesional merupakan penelitian yang dilakukan oleh orang yang berprofesi sebagai peneliti,
misalnya Dosen Perguruan Tinggi, Peneliti LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan
lain sebagainya. Sedangkan penelitian institusional adalah penelitian yang bertujuan
mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk kepentingan kelembagaan. Hasil
penelitian akan sangat berguna bagi pimpinan, manajer, direktur untuk pengambilan
keputusan.2[2]
Jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi
(level of explanation) dan analisis dan jenis data.
a. Penelitian Menurut Tujuan
Penelitian menurut tujuan dapat dikelompokkan menjadi penelitian murni
(pure researh) dan penelitian terapan (applied research).
1. Penelitian Murni (pure research), yaitu penelitian yang hasil
penemuannya untuk memperdalam atau mengembangkan pemahaman
terhadap suatu masalah tertentu. Tujuan utama dalam penelitian ini
yaitu menghasilkan pengetahuan dan pemahaman terhadap fenomena
yang terjadi dan membangun teori-teori berdasarkan hasil-hasil
penelitian. Contoh: Eksperimen GE berkaitan dengan penerapan energi
listrik, bagaimana memperbaiki keefektifitasan sistem informasi
sebuah organisasi dan lain sebagainya.
2. Penelitian Terapan (applied research), yaitu penelitian yang hasil
penemuannya digunakan untuk memecahkan masalah dalam suatu
organisasi. Misalkan sebuah perusahaan menghadapi tiga alternatif
strategi untuk memperbaiki produktifitasnya, yaitu: (1) continuous

2[2] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2016),
hlm. 4
improvement, (2) fokus hanya terhadap pengembangan produk dan (3)
secara simultan meraih keduanya. Strategi mana yang paling sesuai
dengan kondisi perusahaan? Mengingat kapabilitas dan sumberdaya
yang dimiliki perusahaan tersebut.3[3]
b. Penelitian Menurut Metode
1. Penelitian Survey, yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang
diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan kejadian-kejadian
relatif, kontribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis
mauun psikologis. Kerlinger (1973). Survey Research provides a
quantitive or numeric description of trends, attitudes, or opinions of a
population by studying a sample of that population. It includes cross-
sectional and longitudinal studies using questionnaries or structured
interviews for data collection-with the intent of generalizing from a
sample to a population (Flower, 2008).4[4] Penelitian survey
umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari
pengamatan yang tidak mendalam. Contoh: kualitas SDM masyarakat
Indonesia, pengaruh anggaran pendidikan terhadap kuaitas SDM
negara dan lain sebagainya.
2. Penelitian Ex Post Facto, yaitu penelitian yang dilakukan untuk
meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke
belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan
kejadian tersebut. Contoh: penelitian untuk mengungkap sebab-sebab
terjadinya kebakaran di gedung suatu lembaga pemerintah, penelitian
untuk mengungkap sebab-sebab terjadinya kerusuhan di suatu daerah
dan lain sebagainya.5[5]
3. Penelitian Eksperimen, yaitu penelitian dengan menggunakan
pendekatan eksperimen. Adalah suatu penelitian yang berusaha
mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam
kondisi yang terkontrol secara ketat. Penelitian eksperimen ini pada

3[3] Zulganef, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008),
hlm. 12
4[4] John W. Creswell, Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixedmethods
Approaches, (New Delhi: SAGE Publications Asia-Pacific, 2014) hlm. 13
5[5] Prof. Dr. Sugiyono, Ibid., hlm. 6
umumnya dilakukan pada laboratorium. Contoh: penelitian penerapan
metode kerja baru terhadap produktifitas kerja, penelitian pengaruh
mobil berpenumpang tiga terhadap kemacetan lalu lintas dan lain
sebagainya.
4. Penelitian Naturalistik. Sering disebut dengan metode kualitatif, yaitu
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah
(sebagai lawannya adalah penelitian eksperimen). Hasil penelitian ini
lebih menekankan makna daripada generalisasi. Contoh: penelitian
untuk mengungkapkan makna upacara ritual dari kelompok
masyarakat tertentu.
5. Penelitian Kebijaksanaan (Policy Research), yaitu suatu proses
penelityian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-
masalah sosial yang mendasar, sehingga temnuannya dapat
direkomendasikan kepada pembuat keoutusan untuk bertindak secara
praktis dalam menyelesaikan masalah. Policy research sangat relevan
bagi prerencana dan perencanaan. Contoh: penelitian untuk membuat
undang-undang atau oeraturan tertentu.
6. Penelitian Tindakan (Action Research), merupakan penelitian yang
bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien,
sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga akan
meningkat. Tujuan utamanya untuk mengubah situasi, perilaku dan
organisasi. Menurut Blum (Cohen Manion, 1980), penelitian tindakan
sangat bermanfaat dalam upaya peningkatan dan perbaikan. Rapoport
(1970, dikutip oleh Hopkins, 2008) menyatakan bahwa: “aims to
contribute both to the practical concerns of people in an immidiate
probloematic situation and to the goals of social science joint
collaboration within a mutually acceptable ethical frame work”
6[6]Contoh: penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja
dalam pelayanan penyuluhan.
7. Penelitian Evaluasi, yaitu penelitian yang menjelaskan fenomena yang
merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk
membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dari standart

6[6] Prof. Dr. A. Muri Yusuf, M.Pd., Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
Penelitian Gabungan, (Jakarta: Paramedian Group, 2014) hlm. 70
yang telah ditetapkan. Penelitian ini digunakan untyuk mendapat feed
back dari suatu aktifitas. Menurut Kidder (1981) ada dua jenis
[penelitian dalam penelitian evaluasi, yaitu penelitian evaluasi formatif
yang menekankan pada proses dan penelitian evaluasi sumatif yang
menekankan pada produk. Contoh penelitian evaluasi formatif:
penelitian untuk mengevaluasi proses pelayanan Ijin Mendirikan
Bangunan (IMB). Contoh penelitian evaluasi sumatif: penelitian hasil
dari kebijakan Keluarga Berencana (KB).
8. Penelitian Sejarah, yaitu penelitian yang berkenaan dengan analisis
logis terhadap kejadian masa lampau, yang tidak mungkin lagi dapat
diamati kejadian tersebut. Sumber data primernya yaitu saksi yang
terlibat langsung ataupun sumber dokumentasi yang berkenaan dengan
kejadian tersebut. Tujuan dari penelitian sejarah ini menuruit Isaac
(1981) adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau
secara sistematis dan obyektif melalui pengumpulan, evaluasi,
verifikasi dan sistesa dari data yang diperoleh sehingga dapat
ditemukan fakta-fakta untuk membuat kesimpulan. Contoh: penelitian
untuk menentukan bagaimana manajemen pembuatan candi
Prambanan dan candi Borobudur.
c. Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasinya
Tingkat eksplanasi menurut David Kline (level of explanation) adalah
tingkat penjelasan, yang berarti bermaksud menjelaskan kedudukan
variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel
yang lain.
1. Penelitian Deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa
membuat perbandingan, atau menghubungkan antara satu variabel
dengan variabel yang lain.7[7] Tujuannya untuk menggambarkan suatu
kondisi atau fenomena tertentu, tidak memilah-milah atau mencari
faktor-faktor atau variabel tertentu.8[8] Contoh: penelitian mengenai
bagaimana kualitas SDM di Indonesia.

7[7] Prof. Dr. Sugiyono, Ibid., hlm 11


8[8] Zulganef, Ibid., hlm. 11
2. Penelitian Komparatif, yaitu penelitian yang bersifat membandingkan.
Tipe penelitian ini mirip seperti penelitian Ex Post Facto yang berarti
bahwa data dikumpulkan setelah semua fenomena /kejadian yang
diteliti berlangsung sehingga tidak ada yang dikontrol. Bagaimanapun
juga, dalam penelitian ini diawali mencatat perbedaan diantara dua
kelompok dan selanjutnya mencari kemungkinan penyebab, efek atau
konsekuensi.9[9] Contoh: penelitian perbedaan keuntungan antara
BUMN dengan Perusahaan Swasta.
3. Penelitian Asosiatif/hubungan, yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini
mempunyai tingkatan tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian
deskriptif dan komparatif. Dengan penelitian ini maka akan dapat
dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,
meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Contoh: penelitian mengenai
pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai.
d. Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis
Jenis data dan analisisnya dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi
tiga hal. Yaitu:
1. Jenis Data Kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka atau
kualitatif yang diangkakan, misal dalam skala pengukuran. Data
kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu data diskrit/nominal (diperoleh
dari hasil menghitung) dan data kontinum (data menurut tingkatan dari
hasil pengukuran)
2. Jenis Data Kualitatif, yaitu jenis data yang berbentuk kata, kalimat,
skema dan gambar.
3. Jenis Data Campuran, yaitu jenis data yang berupa campuran antar
data kualitatif dan kuantitatif. 10[10]
B. DESAIN PENELITIAN
a. Pengertian Desain Penelitian
Sekaran (2003) mengungkapkan pengertian desain penelitian sebagai suatu
rencana penelaahan atau penelitian secara ilmiah dalam rangka menjawab
pertanyaan penelitian atau identifikasi masalah. Sebagaimana halnya sebuah

9[9] Prof. Dr. A. Muri Yusuf, M.Pd., Ibid., hlm 66-67


10[10] Prof. Dr. Sugiyono, Ibid., hlm. 11-12
rencana atau rancangan, maka desain penelitian yang dibuat oleh seorang peneliti
dapat merupakan pilihan-pilihan yang menentukan kegiatan penelitian tersebut.
Misalkan, peneliti dalam merencanakan sebuah penelitian dapat saja mempunyai
rancangan dengan komposisi sebagai berikut: jenis penelitiannya survey, metode
pengambilan datanya wawancara, alat analisisnya chi-square. Atau mempunyai
rancangan dengan komposisi sebagai berikut: jenis penelitiannhya eksperimental,
metode pengambilan datanya menggunakan kuesioner, alat analisisnya adalah uji
t.
Beberapa hal yang biasanya dikemukanan dalam desain penelitian, dan satu
dengan lainnya merupakan komposisi yang berkaitan diantaranya adalah: tujuan
penelitian, unit analisis, fokus analisis, metode pengumpulan data, dimensi waktu
dan kausalitas atau non kausalitas dan lain sebagainya.11[11]
b. Desain Penelitian Berdasarkan Tujuan
Hal yang pertama yang harus ditetapkan oleh peneliti dalam merencanakan
penelitiannya adalah mentukan terlebih dahulu tujuan penelitiannya. Secara
umum, tujuan atau jenis penelitian dapat berupa exploratory, descriptive,
explanatory. Sehingga hal pertama yang harus ditetpakan oleh si peneliti adalah
apakah dia akan melakukan penelitian exploratory, descriptive atau explanatory.
Beberapa hal yang dapat dikemukakan sebagai ciri-ciri khusus
ditetapkannya tujuan penelitian eksplanatory, eksploratory, dan diskriptive adalah
sebagai berikut:
1. Eksplanatory dilakukan ketika peneliti menghadapi hal-hal sebagai
berikut:
a. Bertujuan menghubungkan atau menjelaskan antara dua variabel,
misalkan penelitian yang bertema “hubungan antara motivasi dengan
loyalitas karyawan”.
b. Bertujuan membuktikan hipotesis atau menguji sebuah teori, misalkan
menguji teori motivasi Herzberg melalui tema penelitian “pengaruh
gaji dan suasana kerja terhadap motivasi”
2. Eksploratory dilakukan ketika peneliti menghadapi hal-hal sebagai
berikut:

11[11] Zulganef, Ibid., hlm. 118-119


a. Tidak banyak informasi atau penelitian yang sama mengenai situasi
yang hendak ditelaah. Misalnya “pengaruh wanita karir terhadap anak-
anak nakal”
b. Memerlukan in-depth interview atau variabel yang diteliti belum
dikenal luas. Karena umumnya penelitian eksploratory adalah
penelitian yang bertujuan mengembangkan teori dan belum ada teori
sebelumnya. Maka penelitian ini biasanya tidak ada pedoman dalam
menelaah variabel yang diteliti, sehingga memrlukan in-depth
interview.
c. Cenderung tidak terstruktur, karena tujuannya adalah memunculkan
hipotesis untuk penelitian lebih lanjut.
d. Relatif lebih ketat dibandingkan deskriptif dan eksplanatory.
3. Deskriptif dilakukan ketika peneliti menghadapi hal-hal sebagai berikut:
a. Ketika peneliti hanya ingin menggambarkan satu fenomena saja.
b. Ketika peneliti tidak menguji teori atau hipotesis.
c. Cenderung tidak terstruktur karena tujuannya adalah hanya
menggambarkan suatu fenomena saja.
c. Desain Penelitian Berdasarkan Dimensi Waktu
Peneliti seringkali harus berhadapan dengan pilihan penelitian yang
menyangkut dimensi waktu. Misalkan ketika peneliti tersebut melakukan
penelitian eksperimental. Dalam penelitian eksperimental, peneliti umumnya
melakukan pengukuran terhadap objek yang sama lebih dari satu kali, oleh
karenanya peneliti tersebut harus memperhatiakan dimensi waktu yang terlibat
dalam penelitiannya tersebut.
Penelitian yang melakukan pengukuran berulang pada waktu yang berbeda
yang dilakukan satu kali pengukuran saja dinamakan penelitian longitudinal,
sedangkan penelitian yang dilkukan satu kali pengukuran saja pada waktu yang
sama dinamakan sebagai penelitian cross section. Sehingga secara umum jika
ditinjau dari dimensi waktu, maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian terbagi
menjadi desain penelian longitudinal dan cross section.12[12]
d. Desain Penelitian Berdasarkan Kekuatan Efek Variabel Independen Terhadap
Variabel Dependen

12[12] Zulganef, Ibid., hlm. 123-124


Seorang peneliti dapan mendesain atau merencanakan penelitiannya
dengan tujuan untuk mendapatkan efek variabel independen terhadap variabel
dependen sangat kuat atau tidak kuat. Efek variabel independen terhadap variabel
dependen bisa sangat kuat, ketika peneliti mengontrol variabel-variabel lain yang
secara teori dapat mempengaruhi variabel dependen yang sedang diteliti.
Dalam penelitian perilaku umumnya variabel-variabel yang diteliti baik itu
variabel independen maupun dependen bergerak secara bebas seperti halnya
meteor yang tidak beraturan. Misalkan, seorang peneliti menelaah mengenai
hubungan antara “kepuasan konsumen terhadap loyalitas” ketika peneliti tersebut
dapat membuktikan hubungan antara kepuasan konsumen dengan loyalitas, maka
dapat diperkirakan bahwa loyalitas yang terjadi pada konsumen tersebut bukan
hanya karena kepuasan saja, tetapi juga mungkin karena kepercayaan, harga, jarak
rumah dengan toko atau karena keramahan pemilik toko. Hanya saja dalam
penelitian tersebut yang ditelaah oleh penelaah hanya hubungan antara kepuasan
dengan loyalitas saja, variabel lain tidak ditelaah. Untuk hal tersebut peneliti dapat
mendesain suatu penelitian yang efek variabel independennya sangat kuat
terhadap variabel dependennya.
e. Desain Penelitian Berdasarkan Jenis Investigasi
Jenis investigasi adalah hal yang hendak dijelaskan oleh peneliti dalam
sebuah penelitian. Jenis investigasi dapan dibagi menjadi dua kategori, yaitu
investigasi kausal dan investigasi non kausal (Sekaran, 2003)
Penelitian yang beresain kausal adalah ketika peneliti bermaksud
menjelaskan penyebab suatu masalah, dan mempunyai ciri ketika penyebab
dihilangkan maka masalah dengan sendirinya akan terpecahkan. Penelitian yang
berdesain non-kausal, (Sekaran, 2003) mengungkaopkan penelitian ini sebagai
penelitian korelasional. Yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskna beberapa
variabel penting yang saling terkait dengan masalah. 13[13]
f. Desain Penelitian Berdasarkan Cakupan Penelitian
Cakupan penelitian adalah menyangkut keluasan atau kedalaman peneliti
dalam menganalisis masalah yang diteliti. Terdapat dua jenis desain penelitian
jika ditinjau dari cakupan penelitian yaitu statistical studies dan case studies.

13[13] Zulganef, Ibid., hlm. 126-127


Suatu peneltian dianggap berdesain statistical studies yaitu peneliti
melakukan penelitian yang melebar tapi tidak terlalu mendalam, dalam penelitian
ini peneliti berusaha menangkap karakteristik sampel secara enferensial, dan
hipotesis umumnya diuji secara kuantitatif. Misalkan penelitian “pengaruh
merokok terhadap kanker”, dikatakan berdesain statistical studies jika dilakukan
terhadap responden dengan berbagai macam kriteria, misalkan respondenya
adalah tukang sapu jalan, manajer, karyawan, mahasiswa, dan ibu-ibu muda.
Penelitian case studies adalah penelitian yang lebih menekan pada
kedalaman analisis (full contextual analysis) terhadap beberapa kejadian (fewer
event) atau kondisi dan keterkaitan mengenai “pengaruh merokok terhadap
kanker” diatas dilakukan pada mahasiswa saja, dan dengan berbagai macam
situasi yang dianalisis. Misalkan analisis dilakukan pada 30 orang mahasiswa,
yang masing-masing dianalisis perilaku merokok mereka dari mulai mahasiswa
tersebut bangun tidur sampai mahasiswa tersebut tidur kembali.
g. Desain Penelitian Berdasarkan Lingkungan Penelitian
Bedasarkan lingkungan, penelitian dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu
penelitian yang dilakukan dilapangan dan penelitian yang dilakukan di dalam
laboratorium. Penelitian yang berdesain lingkungan lapangan adalah ketika
peneliti melakukanya dalam kondisi yang sebenarnya. Misalkan penelitian
“pengaruh merokok terhadap kanker” dilakukan oleh peneliti terhadap responden
yang memang sehari-harinya merokok, dan dilakukan tanpa mempengaruhi
perokok terlebih dahulu, jadi dilakukan salam kondisi yang tidak sebenarnya
(manipulated). Misalkan dalam penelitian “pengaruh merokok terhadap kanker”,
dilakukan terhadap orang-orang yang merokok maupun yang tidak merokok, lalu
dibandingkan hasilnya, atau dilakukan didalam kondisi yang disengaja, misalkan
dalam ruangan yang ber-AC dan tidak ber-AC, lalu dibandingkan hasil merokok
tersebut.14[14]

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

14[14] Zulganef, Ibid., hlm. 128-129


Jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi
(level of explanation) dan analisis dan jenis data.
a. Penelitian menurut tujuan. Penelitian menurut tujuan dapat dikelompokkan
menjadi penelitian murni (pure researh) dan penelitian terapan (applied research).
b. Penelitian menurut metode. Penelitian survey, penelitian ex post facto, penelitian
eksperimen, penelitian naturalistik, penelitian kebijaksanaan (policy research),
penelitian tindakan (action research), penelitian evaluasi dan penelitian sejarah.
c. Penelitian menurut tingkat eksplanasinya. Yaitu penelitian deskriptif, penelitian
komparatif dan penelitian asosiatif/hubungan.
d. Penelitian menurut jenis data dan analisis. Jenis data dan analisisnya dalam
penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga hal. Yaitu: jenis data kuantitatif,
jenis data kualitatif dan jenis data campuran, yaitu jenis data yang berupa
campuran antar data kualitatif dan kuantitatif.
Sedangkan desain penelitian yaitu sebagai berikut:
a. Desain penelitian berdasarkan tujuan adalah apakah dia akan melakukan
penelitian exploratory, descriptive atau explanatory.
b. Desain penelitian berdasarkan dimensi waktu. Dapat dikatakan bahwa desain
penelitian terbagi menjadi desain penelian longitudinal dan cross section.15[15]
c. Desain penelitian berdasarkan kekuatan efek variabel independen terhadap
variabel dependen. Seorang peneliti dapan mendesain atau merencanakan
penelitiannya dengan tujuan untuk mendapatkan efek variabel independen
terhadap variabel dependen sangat kuat atau tidak kuat.
d. desain penelitian berdasarkan jenis investigasi. Jenis investigasi adalah hal yang
hendak dijelaskan oleh peneliti dalam sebuah penelitian. Jenis investigasi dapan
dibagi menjadi dua kategori, yaitu investigasi kausal dan investigasi non kausal
(sekaran, 2003)
e. Desain penelitian berdasarkan cakupan penelitian. Cakupan penelitian adalah
menyangkut keluasan atau kedalaman peneliti dalam menganalisis masalah yang
diteliti. Terdapat dua jenis desain penelitian jika ditinjau dari cakupan penelitian
yaitu statistical studies dan case studies.

15[15] Zulganef, Ibid., hlm. 123-124


f. Desain penelitian berdasarkan lingkungan penelitian. Bedasarkan lingkungan,
penelitian dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu penelitian yang dilakukan
dilapangan dan penelitian yang dilakukan di dalam laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA
Adi, Rianto, 2004, Metodologi Sosial dan Hukum, Jakarta: Granit.

Creswell, John W., 2014, Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixedmethods

Approaches, New Delhi: SAGE Publications Asia-Pacific.


Sugiyono, 2016, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta.

Yusuf, A. Muri, 2014, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan,

Jakarta: Paramedian Group.

Zulganef, 2008, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Diposting oleh Unknown di 04.10


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:


Posting Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Translate
Pilih Bahasa

Diberdayakan oleh Terjemahan

Total Tayangan Halaman


34,645

Arsip Blog
 ▼ 2016 (13)
o ▼ Desember (13)
 TEORI SOSIAL: TEORI MODERNITAS KONTEMPORER DAN TEO...
 SEJARAH AWAL PERTUMBUHAN ISLAM MASA NABI MUHAMMAD
...
 PENGOLAHAN AIR KAPUR AGAR LAYAK KONSUMSI
 ANTROPOLOGI: KONSEP-KONSEP KEBUDAYAAN
 HUBUNGAN ILMU DAKWAH DENGAN ILMU-ILMU LAIN
 PENYULUHAN DALAM PROSES DIFUSI INFORMASI DAN INOVA...
 Permasalahan Dakwah: Studi Kasus Di Singapura
 DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW PERIODE MADINAH
 SOSIOLOGI: EMILE DURKHEIM
 TASAWUF MODERN
 METODOLOGI PENELITIAN: JENIS DAN DESAIN PENELITIAN...
 FALSAFAH KESATUAN ILMU: INTEGRASI SAINS MODEL FAZL...
 The Meaning of I Have A Dream Song (Indonesian Ver...

Tema Sederhana. Gambar tema oleh luoman. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai