Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN TINGKAT

STRES KERJA PERAWAT RUANGAN INAP RSUD RAJA


TOMBOLOTUTU

JURNAL

MUHLIS R MIU
201401086

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANWIDYA NUSANTARA PALU
2019
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN TINGKAT STRES KERJA
PERAWAT RUANGAN INAP RSUD RAJA TOMBOLOTUTU

Correlation of the head room leadership style to the level of stress on the work of nurses
the inpatient room of the General Hospital of the King Tombolotutu.

Muhlis1, Hasnidar 2, Parmin3


*email: muhlisrmiu@gmail.com
1. Program Studi Ners
2. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara Palu

ABSTRAK
Gaya kepemimpinan merupakan cara seorang pemimpin dalam memberikanarahan,
melaksanakan rencana, dan memotivasi anggotanya untuk mencapaitujuan kelompok secara
bersama-sama. Gaya kepemimpinan dibagi menjadi empat: otoriter, demokratis,
partisipatif,laissez-faire. Tingkat stresadalah suatu reaksi fisik dan psikis terhadap setiap
tuntutan yang menyebabkan ketegangan dan mengganggu stabilitas kehidupan sehari-hari
Penelitianini bertujuan untuk menganalisa hubungan gaya kepemimpinan kepala
ruangandengan tingkat streskerja perawat pelaksana di ruang inap RSUD Raja Tombolotutu
Tinombo. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, menggunakan pendekatan Cross
Sectional. Sampel yang digunakan adalah total sampling yaitu 40 sampel. Peneltian ini
dilakukan pada tanggal 28 sampai 31 Maret 2019. Hasil penelitian didapatkan tidak ada
hubungan antara gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan tingkat stres kerja perawat di
ruangan inap RSUD Raja Tombolotutu Tinombo p = 0.592  = ≥0.05. Kesimpulan dari
penelitian ini yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan
kepala ruangan dengan tingkat stres kerja perawat di ruangan inap RSUD Raja Tombolotutu
Tinombo.
Kata Kunci : gaya kepemimpinan, tingkat stres kerja, ruangan inap.

ABSTRACT

Leadership style is the way of a leader in giving direction, implementing plans, and
motivating members to achieve group goals together. The leadership style is divided into
four: authoritarian, democratic, participatory, laissez-faire. The level of stress is a physical
and psychological reaction to every demand that causes tension and disrupts the stability of
everyday life. The aim of this study is to analyze the relationship between the leadership style
of the room head and the stress level of the nurse nurses working in the hospital. This study
uses a quantitative method, using the Cross Sectional approach. The sample used is total
sampling which is 40 samples. The research was conducted on 28 to 31 March 2019. The
results showed that there was no relationship between the leadership style of the head of the
room and the stress level of nurse work in the inpatient room of RSK Raja Tombolotutu
Tinombo p = 0.592  = ≥0.05. The conclusion of this study is that there is no significant
relationship between the leadership style of the head of the room and the stress level of the
work of nurses in the inpatient room of the General Hospital of the Raja Tombolotutu
Tinombo.

Key Words: leadership style, work stress level, hospitalized room.


PENDAHULUAN kepemimpinan otokratis, demokratis dan
laissezfaire. Peneliti memutuskan untuk
Rumah sakit adalah institusi memilih teori kepemimpinan otokratis,
pelayanankesehatan yang demokratis dan laissez-faire karena teori
menyelenggarakan pelayanan kesehatan ini dirancang untuk dapat diterapkan
perorangan secara paripurna yang secara universal dan lebih jelas sehingga
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat memudahkan peneliti dalam
jalan, dan gawat darurat.1Rumah sakit mengelompokkan gaya kepemimpinan
dikategorikan menjadi rumah sakit umum yang diterapkan oleh kepalaru angan.
dan rumah sakit khusus.2 Dengan adanya gaya kepemimpinan
Perawat merupakan salah satu tim dengan situasi dan kondisi suatu organisasi
pelayanan kesehatan terbesar yang dituntut maka anggota akan lebih bersemangat
untuk meningkatkan mutu pelayanan di dalam menjalankan tugas dan kewajiban
rumah sakit. Dalam rangka menjaga dan untuk mencapai tujuan bersama. Selainitu,
meningkatkan mutu pelayanan, maka adapun dampak negative dari gaya
kinerja dari seluruh perawat pelaksana kepemimpinan, ketika gaya kepemimpinan
senantiasa dipacu untuk ditingkatkan. tidak sesuai dengan criteria dari
Mutu pelayanan di rumah sakit ditinjau bawahannya maka akan terjadi stress kerja
dari sisi keperawatan meliputi aspek bagi perawat atau rekan sejawatnya.5
jumlah dan kemampuan tenaga Stres kerja meningkatnya tuntutan
profesional, motivasi kerja, dana, sarana pekerjaan perawat saat naiknya lonjakan
dan perlengkapan penunjang, manajemen pasien di Rumah Sakit dapat menyebabkan
rumah sakit di mana hal tersebut perlu stres kerja pada perawat, bila perawat tidak
adanya pemimpin.3 siap menghadapi perubahan yang pesat.
Pemimpin mempunyai kemampuan Stres kerja yang dialami perawat antara
mempengaruhi kelompok menuju satu visi lain disebabkan karena beban kerja
atau tujuan yang dikelompokan tersebut. berlebih, perasaan cemas, dan suasana hati
Gaya kepemimpinan kepala ruangan yang mudah berubah – ubah.6
untuk memimpin perawat pelaksana akan Bedasarkan hasil penelitian
mempengaruhi semangat kerja perawat (Kontesa M 2013), dengan judul
pelaksana. Gaya kepemimpinan yang Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala
efektif atau baik adalah gaya Ruangan Dengan Stress Kerja Perawat
kepemimpinan situsional sehingga dapat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD
meningkatkan kinerja dari bawahan.4 Pariaman didapatkan hasil bahwa lebih
Kepala ruangan keperawatan yang dari separuh (52,6%) responden
merupakan bagian dari manajemen mengalami stress kerja, dan hamper
keperawatan berpihak kepada fungsi separuh (47,4%) memlilih gaya
manajemen keperawatan yaitu POAC kepemimpinan kepala ruangan otoriter.
(Planning, Organizing, Actuating, Dapat disimpulkan bahwa terdapat
Controlling) dalam rangka untuk hubungan antara gaya kepemimpinan
memajukan staf keperawatan untuk dengan stress kerja perawat. Sehingga
memberikan asuhan keperawatan secara diharapkan pemimpin kepala ruangan
professional.5Setiap kepala ruangan dapat menyesuaikan gaya kepemimpinan
keperawatan memiliki gaya kepemimpinan yang tepat dengan situasi dan kondisi yang
bermacam macam dalam mempengaruhi ada demi mencapai tujuan yang diinginkan
perilaku bawahanya agar mau bekerja dan memastikan bahwa semua anggota
secara produktif untuk mencapai tujuan menyadari tanggungjawab dan standar
organisasi.4 pelayanan serta bersama-sama terlibat
Gaya kepemimpinan dibagi dalam pemecahan masalah.7
menjadi tiga kategori utama, yaitu
Berdasarkan survei pendahuluan menjadi populasinya adalah seluruh
yang di lakukan peneliti di RSUD Raja perawat di instalasi rawat inap di RSUD
Tombolotutu Tinombo pada tanggal 14 Raja Tombolotutu Tinombo dengan jumlah
Januari 2019 di ruagan keperawatan, di 40 orang perawat di 2 ruang rawat inap.
dapatkan data sebagai berikut: perawat Dengan menggunakan metode total
yang bertugas di ruang perawatan sampling, dimana peneliti mengambil
berjumlah 30 orang, dengan perawat yang sampel sesuai dengan jumlah populasi
berstatus PNS sebanyak 2 orang dan yang menggunakan uji chi square“fisher’s
honorer 28 orang, perawat dengan exact”.
pendidikan S1 Keperawatan Ners
sebanyak 1 orang, dan yang S1 HASIL
Keperawatan sebnyak 3 orang, dan yang Analisis Univariat
berpendidikan D3 Keperawatan sebanyak Tabel 1.Distribusi frekuensi karakteristik
26 orang. responden berdasarkanusia di RSUD Raja
Hasil wawancara peneliti dengan
ketua tim 2 orang dan perawat pelaksana 3 Usia  %
orang di ruangan keperawatan mengatakan
<25 14 35
bahwa kepala ruangan menentukan sendiri
26-30 25 62.5
keputusan yang akan diambil di ruangan
>30 1 2.5
tanpa melibatkan perawat ketua tim dan
Total 40 100
perawat pelaksananya. Sedangkan hasil
observasi peneliti yang dilihat yang paling Tombolotutu TinomboN=40.
dominan banyak yang melakukan tindakan Sumber : Data Primer 2019
atau pekerjaan adalah perawat pelaksana
sedangkan kepala ruangan jarang berada di Tabel 2. Distribusi frekuensi karakteristik
ruangan keperawatan. responden berdasarkan jenis kelamin di
Oleh karena itu peneliti tertarik RSUD Raja Tombolotutu TinomboN=40.
untuk meneliti hubungan gaya
Jenis kelamin  %
kepemimpinan kepala ruangan tingkat
Laki-laki 11 27.5
stres kerja perawat.Berdasarkan latar
Perempuan 29 72.5
belakang di atas maka perlu diadakan
penelitian dengan judul hubungan gaya Total 40 100
kepemimpinan kepalaruangan tingkat Sumber : Data Primer 2019
stress kerja perawat di ruangan inap RSUD Tabel 3.Distribusi frekuensikarakteristik
Raja Tombolotutu Tinombo. responden berdasarkan pendidikan di
METODE RSUD Raja Tombolotutu TinomboN=40.
Jenis penelitian ini adalah survey Pendidikan  %
analitik dengan desain cross sectional,
dimana pengambilan data terhadap D3 34 85
beberapa variable penelitian dilakukan
S1 3 7.5
pada satu waktu.
Penelitian ini dilaksanakan di 2 Ners 3 7.5
ruangan rawat inap RSUD Raja
Tombolotutu Tinombo antara lain ruang Total 40 100
keperawatan dan ruang isolasi. Dan Sumber : Data Primer 2019
dilaksanakan mulai dari penyusunan
proposal sampai pengolahan data yaitu
pada tanggal 14 januari sampai tanggal 3
april 2019. Pada penelitian ini, yang
Tabel 4.Distribusi frekuensi karakteristik Demokratis 31 77.5
responden berdasarkan masa kerja di Otoriter 6 15
RSUD Raja Tombolotutu TinomboN=40. Partisipatif 3 7.5
Total 40 100
Masa kerja  %
Sumber : Data Primer 2019
<1 14 35.0
2-5 24 60.0 Tabel 6.Distribusi responden berdasarkan
>5 2 5.0 tingkat stres kerja Perawat di RSUD Raja
Total 40 100 Tombolotutu TinomboN=40.
Sumber : Data Primer 2019
Tingkat stres kerja  %
Tabel 5.Distribusi frekuensi responden perawat
berdasarkan gaya kepemimpinan kepalah Ringan 8 20.5
ruangan di RSUD Raja Tombolotutu Sedang 21 52.5
TinomboN=40. Berat 11 27.5
Total 40 100
Gaya kepemimpinan  % Sumber : Data Primer 2019
kepala ruangan
Anslisis Bivariat
Tabel 4.7 Hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan tingkat stres kerja perawat
di ruang inap RSUD Raja Tombolotutu Tinombo N=40.

Gaya
Kepemimpinan Tingkat Stres Kerja Perawat Total P-Value
Kepala Ruangan
Ringan Sedang Berat

F % f % F %  %

Demokratis 5 16.1 18 58.1 8 25.8 31 100

Otoriter 2 33.3 2 33.3 2 33.4 6 100 0.592

Partisipatif 1 33.3 1 33.3 1 33.4 3 100

Total 8 20.0 21 52.5 11 27.5 40 100

Sumber : Data Primer 2019


PEMBAHASAN 3. Hubungan gaya kepemimpinan
kepala ruangan dengan tingkat stres
1. Gaya kepemimpinan kepala kerja perawat di ruangan inap
ruangan di ruangan inap RSUD RSUD Raja Tombolotutu Tinombo.
Raja Tombolotutu Tinombo. Dari tiga gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan merupakan didefinisikan gaya kepemimpinan yang
cara yang dipakai seorang pemimpin dipakai oleh kepala ruangan adalah
dalam mempengaruhi anggotanya gaya kepemimpinan demokratis dan
dalam melakukan sesuatu, namun gaya perawat pelaksana di ruangan inap
kepemimpinan yang diterapkan mengalami tingkat stres sedang. Hal ini
seorang pemimpin dalam hal ini kepala disebabkan, kurangnya motivasi dan
ruangan tidak semua dapat dorongan dari kepala ruangan kepada
mempengaruhi anggotamya. perawat pelaksana, sehingga merasa
Berdasarkan hasil penelitian di ruang kurang bersemangat dalam melakukan
rawat inap RSUD Raja Tombolotutu pekerjaan.
Tinombo, diketahui bahwa sebesar Dari uji statistic yang
77.5% perawat pelaksana mengisi menggunakan uji chi-square “fisher’s
kecenderungan gaya kepemimpinan exact” tersebut memiliki nilai p=0.592
kepala ruangan adalah demokratik, dan ini terdapat nilai alpha>0.05.
15% perawat mengisi gaya sehingga Ho diterima, yang bearti tidak
kepemimpinan kepala ruangan adalah ada hubungan antara gaya
otokratik, dan 7.5% perawat yang kepemimpinan kepala ruangan dengan
mengisi gaya kepemimpinan kepala tingkat stres kerja perawat di ruangan
ruangan partisipatif. inap. Hasil penelitian ini sejalan
2. Tingkat stres kerja perawat di dengan penelitian yang dilakukan oleh
ruangan inap RSUD Raja (Teuku Reza Budiansya 2015), dengan
Tombolotutu Tinombo. judul hubungan gaya kepemimpinan
Tingkat stres kerja seseorang kepala ruangan dengan stres perawat
dapat mempengaruhi suatu pekerjaan pelaksana di ruang rawat inap Rumah
atau suatu tindakan aktifitas yang akan Sakit Dr. Pirngadi Medan yang
dilakukan. Namun dalam hal ini menyimpulkan tidak terdapat
tingkat stres perawat dimana perawat hubungan yang signifikan antara gaya
mengalami tingkat stres yang berbeda- kepemimpinan kepala ruangan dengan
beda, berdasarkan hasil penelitian yang burnoutperawat pelaksana.8
di ruangan inap RSUD Raja KESIMPULAN DAN SARAN
Tombolotutu Tinombo, diketeahui Kesimpulan
bahwa sebesar 52.5% perawat Berdasarkan hasil penelitian
mengalami tingkat stres kerja sedang, tentang hubungan gaya kepemimpinan
27.5% perawat mengalami tingkat stres kepala ruangan dengan tingkat stres
kerja 27.5%, dan 20.5% tingkat stres kerja perawat di ruangan rawat inap
kerja ini di akibatkan tuntutan tugas RSUD Raja Tombolotutu Tinombo
yang tidak sesuai dengan kapasitas dapat disimpulkan sebagai berikut:
perawat yang bekerja di ruangan inap
mengakibatkan sebagian besar perawat 1. Sebagian besar kepala ruangan
mengalami stres kerja, namun masi menerapkan gaya kepemimpinan
bisa dikontrol oleh perawat dengan demokratis.
cara saling bercanda dengan sesama 2. Sebagian besar perawat pelaksana
teman sejawat yang di ruangan mengalami tingkat stres kerja
tersebut. sedang.
3. Tidak terdapat hubungan gaya REFERENSI
kepemimpinan kepala ruangan
dengan tingkat stres kerja petrawat 1. Republik Indonesia. 2009. Undang-
di ruangan inap RSUD Raja undang No. 44 Tahun 2009 tentang
Tombolotutu Tinombo. rumah sakit. Lembaran Negara RI
Tahun 2009, No 40. Jakarta: Republik
Saran Indonesia
2. [Permenkes RI]. No 56 Tahun 2014
1. Bagi RSUD Raja Tombolotutu Tentang Klasifikasi Dan Perizinan
Tinombo agar dapat mengevaluasi Rumah Sakit. Jakarta: Permenkes RI
tingkat stres kerja perawat di 3. Rivai. 2013. Kepemimpinan dan
ruangan inap karna dari hasil Perilaku Organisasi. Jakarta: PT
penelitian masi ada sebagian Raja Grafindo Persada.
responden yang dijadikan sampel 4. Nursalam. 2014. Manajemen
memiliki tingkat stres kerja ringan Keperawatan: Aplikasi Dalam
dan berat di ruangan inap. Praktik Keperawatan Profesional.
2. Bagi institusi pendidikan agar Jakarta: Salemba Medika.
skripsi ini dapat menjadi referensi 5. Nursalam. 2013. Konsep Penerapan
untuk perawat yang membutuhkan Metode Penelitian Ilmu
informasi yang berhubungan Keperawatan. Jakarta: Salemba
dengan manajemen keperawatan Medika.
dan sebagai data penunjang dalam 6. Widodo. 2014. Hubungan antara
pengembangan pelaksanaan beban kerja, stres kerja dan tingkat
penelitian keperawatan untuk konflik dengan kelelahan kerja
kemajuan profesi keperawatan. perawat di rumah sakit islam
3. Bagi peneliti selanjutnya yogyakarta PDHI Kota
diharapkan dapat mengembangkan Yogyakarta. [Skripsi].
penelitian mengenai gaya Yogyakarta (ID): Universitas Ahmad
kepemimpinan kepala ruangan Dahlan Yogyakarta.
dengan menggunakan teori 7. Kontesa, M. 2013. Hubungan Gaya
kepemimpinan lainnya dan Kepemimpinan Kepala Ruangan
menambahkan indikator tingkat Dengan Stress Kerja Perawat
stres kerja perawat lainnya untuk Pelaksana DiRuang Rawat Inap
mengukur tingkat stres kerja RSUD Pariaman [jurnal]. Di unduh
perawat. Serta mempertimbangkan 15 februari 2019. Tersediapada
penggunaan metode pengumpulan https://joernal.mercubaktijaya.ac.id
data yang lain seperti metode 8. Teuku Reza Budiansya. 2015.
observasi, agar data yang di Hubungan gaya kepemimpinan kepala
peroleh baik kepemimpinan kepala ruangan dengan stres perawat
ruangan maupun tingkat stres pelaksana di ruang rawat inap
kerja perawat lebih objektif dan Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan
akurat, serta menghindari [skripsi]. Medan (ID): Fakultas
subyektifitas responden. Keperawatan Univrsitas
Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai