Anda di halaman 1dari 3

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA


UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2023 – 2024

Mata Kuliah : Metode Penelitian Sosial


Semester : V (Lima)
Prodi : IAN
Dosen Pengampu : Dr. Yanhar Jamaluddin, M.AP
Hari/Tanggal : Selasa, 07 November 2023
Pukul : 10.00 – 11.00 WIB

Ketentuan UTS :
1. Mahasiswa diperkenankan membuka buku atau sumber referensi lainnya.
2. Mahasiswa diperkenankan saling berdiskusi sepanjang tidak mengganggu ketertiban
selama ujian
3. Setiap mahasiswa tidak saling meniru atau mengadopsi tulisan/jawaban dari rekan
mahasiswa lainnya.
4. Apabila ditemukan adanya kesamaan (maksimal 25 %) dalam menjawab soal maka
lembar jawaban tidak akan dinilai (Gagal Ujian).

SOAL:
Mahasiswa diminta untuk menyusun design penelitian sosial dengan mengikuti instruksi
langkah-langkah berikut, yaitu :
1. Sebutkan satu permasalahan penelitian sosial, dan uraikan alasan mengangkat tema
permasalahan itu
2. Sesuai permasalahan penelitiannya, kemudian sebutkan satu teori yang tepat untuk
membahas permasalahan penelitian itu, dan uraikan teori tsb
3. Dengan teori yang sudah ditentukan itu, kemudian uraikan apakah bisa diterapkan dalam
penelitian ? Tunjukkan aspek atau variabel yang ditemukan dari teori tsb, kemudian
defenisikan aspek atau variable tersebut
4. Setelah tersusun defenisi operasionalnya, selanjutnya rumuskan hipotesis atau proposisi
penelitiannya

Medan, 03 November 2023


Nama: Maya Suhera
Npm : 71210611028

Jawaban :
1. Permasalahan penelitian sosial yang akan saya angkat tentang “ Program
Pemberdayaan Masyarakat Khususnya di Bidang Ekonomi di Kantor Kelurahan “.
Saya mengangkat tema tersebut dikarenakan banyaknya program pemerintah terutama
dibidang ekonomi yang tidak berjalan baik dan terarah.

2. Menurut saya teori yang tepat untuk penelitian sosial saya adalah teori Edi Suharto
karena saya menggunakan metode teori kualitatif. Menurut Edi Suharto (2010; hlm
57-58) bahwa konsep pemberdayaan atau pemberkuasaan (empowerment), berasal
dari kata “power” (kekuasaan atau keberdayaan). Oleh karena itu, gagasan pertama
tentang pemberdayaan sangat bertautan dengan konsep perihal kekuasaan, kekuasaan
dapat dikaitkan dengan kemampuan untuk mewujudkan orang lain melakukan apa
yang dilakukan, terlepas dari harapan dan minat masyarakat.

3. Edi Suharto (2014 hlm.59) Mengenai makna konsep pemberdayaan masyarakat, Edi
Suharto dalam bukunya yang berjudul Membangun Masyara kat Memberdayakan
Rakyat. Dimana ia mencirikan pemberdayaan yaitu: “Pemberdayaan adalah sebuah
proses dan tujuan. Sebagai sebuah proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan
untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat,
termasuk individuindividu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai tujuan,
maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh
sebuah perubahan sosial; yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau
mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik
yang bersifat fisik, ekonomi, maupum sosial seperti mata pencaharian, berpartisipasi
dalam kehidupan sosial dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya”.

Menurut Edi Suharto (2014; hlm 66-67) mengatakan dalam kaitannya dengan
pekerjaan sosial, pemberdayaan harus dimungkinkan melalui tiga aras atau aspek
pemberdayaan yaitu mikro, mezzo, dan makro.
*Aspek yang ditemukan dari teori tersebut :
- Aras Mikro
- Aras Mezzo
- Aras Makro

- Aras Mikro. Pemberdayaan dibantu pada pelanggan secara individu melalui


konseling, bimbingan, stress management, crisis intervention. Tujuan utamanya
adalah untuk membimbing atau mempersiapkan pelanggan dalam melakukan tugas-
tugas kehidupannya. Model ini sering disebut sebagai metodologi fokus usaha.
- Aras Mezzo. Pemberdayaan dilakukan pada sekelompok pelanggan. Pemberdayaan
dilakukan dengan memanfaatkan kelompok sebagai media intervensi. Pendidikan dan
pelatihan, suasana keseluruhan, biasanya digunakan sebagai metode untuk
meningkatkan perhatian, pengetahuan, kemampuan dan perspektif pelanggan untuk
dapat menangani masalah yang mereka hadapi.
- Aras Makro. Pendekatan ini disebut juga sebagai Strategi Sistem Besar (large-
system-strategy), dengan alasan bahwa tujuan perubahan ditujukan pada lingkungan
yang lebih luas. Perumusan strategi, kampanye, persiapan sosial, aksi sosial, lobi,
pengorganisasian masyarakat, manajemen konflik adalah strategi dalam pendekatan
ini. Strategi Sistem Besar melihat pelanggan sebagai individu yang memiliki
kemampuan untuk memahami keadaan mereka sendiri, dan untuk memilih serta
menentukan strategi yang tepat untuk tindakan.

4. Definisi Oprasional :

Program Pemberdayaan Masyarakat

Program pemberdayaan masyarakat adalah memulai proses kegiatan sosial untuk


memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri, upaya fasilitas yang bersifat non
instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu
mengidentifikasi masalah, merencanakan, dan melakukan pemecahannya dengan
memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas yang ada, baik dari instansi lintas
sektoral maupun LSM.

- Rumusan Proposisi :
Pemberdayaan adalah suatu cara dengan mana rakyat, organisasi, dan komunitas
diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas kehidupannya . Pemberdayaan
masyarakat adalah "upaya mempersiapkan masyarakat seiring dengan langkah upaya
memperkuat kelembagaan masyarakat agar mereka mampu mewujudkan kemajuan,
kemandirian, dan kesejahteraan dalam suasana keadilan sosial yang berkelanjutan”.
Kondisi sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara
sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai