SEJARAH SOSIAL
“MENGANALISIS VIDEO”
DI SUSUN OLEH :
ASMADINDA
A31120042
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Nuraedah,.S.Pd.M.Pd
ANALISIS :
Gerak buruh adalah istilah umum untuk organisasi koloktif kaum pekerja yang
berkembang untuk mewakili dan mengkapanyekan kondisi dan perlakuan pekerjaan
yang baik dari karyawan mereka, dan pemerintah mereka melalui implementasi
hukum buruh dan pekerjaan. Pada intinya cita-cita geerak buruh adalah terciptanya
kesejahteraan bagi kaum buruh dan keluarganya. Dan untuk mencapai tujuan itu
serikat buruh tentu memiliki capaian-capaian yang terukur atau feasible. Gerakan
buruh di Indonesia muncul sekitar abad pertengahan ke-19 ketika sifat merkantilis
Belanda mulai menjadi kapitalisme perusahaan dan ketika peran langsung pemerintah
di bidang ekonomi di gantikan oleh kelas Borjuasi swasta Belanda pada masa ini
mulai tumbuh kelas buruh indonesia.
GERAKAN BURUH :
Pergerakan ini juga bertujuan untuk membuang dan menghancurkan system sosial
lama yang menindas dan menghisab dimana di bangun system sosial baru yang
pekerjanya menjadi pemilik alat-alat produksi dan mengarahkan ekonomi, politik,
budaya nasional untuk kearah yang lebih baik.
Adapun fungsi dari Gerakan buruh tersebut dalam pasal 102 UU Tenaga Kerja
Tahun 2003, dikatakan bahwa dalam melaksanakan hubungan industrial, pekerja dan
serikat pekerja mempunyai fungsi menjalankan pekerjaan sesuai dengan
kewajibannya, menjaga ketertiban demi kelangsungan produksi, menyalurkan aspirasi
secara demokratis, mngembangkan keterampilan, dan keahlian nya serta ikut
memajukan perusahaan dan memperrjuangkan kesejahteraan anggota Bersama
keluarganya. (Semaoen Penuntun Kaum Buru, Jendela , 2000; Semarang).
Gerakan Mahasiswa/ Pemuda :
Mahasiswa yang sudah mapan dalam berpikir, adalah Mahasiswa yang tidak
sekedar memikirkan kepentingan akademis semata, namun jauh tersirat dalam
benaknya tentang arti dari kualitas hidupnya sebagai pribadi yang mampu mengabdi
terhadap masyarakat. Sebagai pribadi yang mampu melihat permasalahan disekitarnya
dan menjadi bagian dari penyelesaian nya. Sehingga ia mampu mengarahkan potensi
yang dimilikinya dan menjadi bagian penentu arah dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.
Selain itu, sebuah Gerakan yang dibangun juga akan meningkatkan daya kritis
mahasiswa secara keseluruhan dalam melihat berbagai persoalan yang tengah di
hadapi masyarakat baik dalam konteks local nasional maupun internasional.
Kekhasan ini tampak pada serentetan atribut yang di sandang mahasiswa, yaitu
intelektual muda yang berarti mahasiswa adalah pemuda yang berpengetahuan dengan
inteleektualitas yang dapat di andalkan, sebagai kelompok penekan ( Pressure Group)
yang berarti mahasiswa memiliki kekuatan untuk menekan suatu hal atau pemerintah
untuk mengeluarkan kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat , sebagai agen
pembaharu (agent of change). Inilah fungsi terpenting dari mahasiswa, yaitu
mengeluarkan aspirasi dan ide-ide hebatnya untuk melahirkan suatu system pemikiran
yang baru yang berdampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Selain itu, peran yang tidak kalah pentingnya adalah kedudukan mahasiswa
sebagai moral force bagi masyarakat yang telah di tunjukan sejak zaman kemerdekaan
dengan lahirnya organisasi kepemudaan seperti Budi Utomo, Jong java dan lain-lain
(H. Hartomo:2004).
1. Analogi personal, menuntut mahasiswa empati terhadap ide atau objek yang di
bandingkan. Mahasiswa menjadi bagian dari elemen fisik suatu problema.
Identifikasinya Gerakan, atau yang lainnya analogi personal sangat menekankan
keterlibatan empati. Kerelaan melibatkan diri terhadap materi yang di diskusikan
sangat di butuhkan dalam analogi personal, semakin rela melibatkan diri maka
semakin besarlah konsep yang di peroleh. Besarnya konsep akan lebih
memungkinkan perolehan kreasi atau pemahaman baru. Adapun tingkay
keterlibatan individu dalam analogi personal yaitu :
a. Mendeskripsikan fakta
b. Mengindentifikasi dengan perasaan