Anda di halaman 1dari 8

JIMPS JIMPS: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah, 8(4), 2023. Hlm.

3461-3469
P-ISSN: 2964-7231, E-ISSN: 2614-3658
DOI: https://doi.org/10.24815/jimps.v8i4.26095

Perbandingan Gerakan Sosial Baru Dan Gerakan Sosial


Lama (Studi Kasus Di Myanmar)
Aisha Ferin Nakya1, Andi Muhammad Rifansyah Alghifari2, Zulfikar Rizqy
Ramadhan3, Rizwar Khalifatullah Ahmad4, Muhammad Zaini5, Havidz
Ageng Prakoso6

1,2,3,4,5,6Universitas
Muhammadiyah Malang, Indonesia
Correspondence Author: marvelbigland@gmail.com

Article History Abstract: Focus on comparation between old social movement and new
Received : 2023-04-16 social movement in the case labour movement in Myanmar, then
Accepted : 2023-06-25 explained by those theory. The purposes of this research is find the
Published : 2023-08-02 difference between Malaysian labour movement in Old Social Movement
and new Social Movement perspectives. Using qualitative-descriftive
method, the research using literature based data as primary sources
(library research) like thesis, journal, books, asticle, etc. Finding that in
Old Social Movement perspective, the labor movement in Myanmar is
Kata Kunci: focused on fighting the military government and fighting for democracy.
Buruh, Malaysia, Besides that, it also aims to deal with labor problems in border areas.
Gerakan Sosial Baru,
Gerakan Sosial Lama Abstrak: Pada penulisan penelitian ini, membahas perbandingan gerakan
sosial lama menuju gerakan sosial baru dengan aktor buruh di Myanmar,
kemudian menjelaskan berdasarkan teori tersebut. Gerakan sosial lama
yang akhirnya melahirkan gerakan sosial baru memunculkan berbagai
fenomena yang dapat dikaji dari berbagai perspektif. Adapun tujuan dari
penulisan artikel ini ialah untuk mengkaji perbandingan gerakan sosial
lama hingga gerakan sosial baru dilihat dari studi kasus gerakan buruh di
Myanmar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis
deskriptif. Menggunakan metode library research, dengan kata lain
sumber data berdasarkan literatur (tesis, jurnal, buku, artikel, dll).
Penemuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Dengan sudut
pandang gerakan sosial lama, gerakan buruh di Myanmar berfokus pada
Available online at melawan pemerintah militer dan memperjuangkan demokrasi. Selain itu
https://jim.usk.ac.id/sejarah juga bertujuan untuk menangani masalah buruh di daerah perbatasan.

PENDAHULUAN penting terbentuknya gerakan sosial pada


Internet merupakan bukti nyata adanya masa kini. Pasalnya, dua hal tersebut menjadi
globalisasi, dimana masyarakat internasional wadah untuk bertukar informasi dan
dapat berinteraksi satu sama lain tanpa konsolidasi bagi partisipan gerakan sosial.
melakukan kontak secara langsung. Dengan Gerakan sosial secara daring ini dapat
kemajuan teknologi dan globalisasi menjadi dikatakan sukses apabila terdapat sinkronasi
alat bantu dan pendorong terbentuknya antara gerakan yang dilakukan lewat media
gerakan sosial dengan model yang baru. sosial dengan gerakan yang dilakukan secara
Internet dan media sosial menjadi faktor langsung (Ismail & Munsi,

3461
2020). Penggunaan sosial media dan internet orientasi studi gerakan sosial yang ada di
dalam membentuk hingga menciptakan Myanmar, penelitian ini menggunakan 2
gerakan sosial dapat kita lihat dari perspektif, yakni Gerakan Sosial Lama (Old
perlawanan masyarakat terhadap Junta Social Movement) dan (New Social
Militer di Myanmar pada tahun 2021. Warga Movement).
sipil Myanmar menggunakan isyarat 3 jari
atau three finger salute seperti yang OSM merujuk pada pemikiran Karl
digunakan dalam film “Hunger Games” yang Marx soal pembagian kelas terhadap kaum
digunakan sebagai simbol perlawanan oleh buruh (Proletar) dengan kaum pemodal
kelompok pro-demokrasi. Simbol tersebut (Borjuis). Dimana terdapat ketimpangan
juga digunakan dalam demonstrasi warga nasib secara ekonomi terhadap kedua kelas
sipil di Thailand dan Hongkong dengan tersebut, kaum proletar mengalami dominasi
konteks yang sama. oleh kaum borjuis. Kemunculan studi tentang
OSM sendiri berlatar sebelum era 1970, dan
Kepemimpinan Junta Militer Myanmar studi tersebut terbentuk dari 4 teori yakni
sendiri berdiri sejak tahun 1962, dan (Sukmana, 2016) : Yang pertama adalah
bertahan selama hampir setengah abad. Value Added Theory. Teori ini dicetuskan
Kondisi ekonomi dan sosial Myanmar sangat oleh Neil J.Smelser, membahas tentang
buruk pada saait itu, karena minimnya ketegangan sosial sebagai pendorong
pembangunan dan banyaknya tindakan terjadinya perilaku kolektif dan gerakan
kekerasan terhadap masyarakat yang ber- sosial. Smelser membagi proses penambahan
oposisi terhadap Junta Militer. Pada tahun nilai menjadi 6, yang pertama adalah :
1999, Myanmar mengalami krisis ekonomi, konduktifitas struktur, ketegangan
sehingga standar kehidupan warganya juga struktural, kepercayaan umum, faktor
menurun. Hal tersebut ditandai dengan pencetus, mobilisasi partisipan, dan kontrol
banyaknya warga sipil Myamar banyak yang sosial. Kemudian yang kedua, Mass Society
mengalami malnutrisi (Apriyanti & Theory. Dicetuskan oleh William Kornhauser,
Pakpahan, 2014). Krisis keuangan tersebut teori ini membahas tentang gerakan massa
merupakan efek dari sanksi internasional, yang terbentuk dari organisasi masyarakat
karena banyak pelanggaran HAM. Dalam yang merasa tersisihkan atau teralienasi.
penegakan HAM, Myanmar memiliki nama Tujuan munculnya kelompok masyarakat
yang buruk di lingkungan Internasional. tersebut adalah untuk mengubah tatanan
Hingga pada tahun 2000 terdapat anjuran dengan aksinya, sehingga terjadi perubahan
untuk sanksi terhadap Myamar dari pada tatanan masyarakat kearah yang
Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), dianggap lebih baik. Ketiga ialah, Relative
yang kemudian berlanjut pada laporan dari Depravation Theory. Teori ini membahas
PBB pada tahun 2002 yang menyatakan tentang situasi dimana masyarakat
adanya praktik perbudakan terhadap sipil, mengalami kekurangan (deprivasi), tetapi
pemerkosaan, dan pelatihan militer pada bukan dari segi kebutuhan primer. Dengan
anak-anak (Apriyanti & Pakpahan, 2014). kata lain, deprivasi dalam hal kebutuhan
sekunder, bahkan tersier; seperti merasa
Dari permasalahan tersebut terdapat kurang dalam hal fashion. Teori ini
pertanyaan dalam penelitian ini, yakni dicetuskan oleh Samuel Stouffer. Terakhir,
“Bagaimana perkembangan gerakan sosisal Teori Dominasi Kelas. Terdapat 3 hal yang
di Myanmar, berdasarkan perspektif studi menjadi pondasi terkait dominasi, yang
OSM dan NSM ?”. Untuk dapat menjawab pertama adalah ketimpangan. Seperti yang
pertanyaan tersebut, diperlukan pembahasan disebutkan diatas, teori dominasi kelas
terkait awal mula terbentuknya gerakan membahas tentang ketimpangan kekuatan
sosial di Myanmar. Terutama pada aspek antara kelas proletas dan kelas borjuis.
aktor, faktor pembentuk gerakan sosisal, Kedua, ketergantungan. Dan terakhir,
upaya yang dilakukan, dan apa yang menjadi ketidak-patuhan terhadap aturan.
pembeda dalam gerakan sosial Myanmar Munculnya NSM dapat dikatakan
dulu dengan masa kini. Teori yang dapat sebagai pembaharuan terhadap pemikiran
membantu memahami perkembangan terkait OSM. Dimana pemikiran tentang NSM
3463
tidak berfokus pada permasalahan yang sosial. Gerakan Sosial Baru ini lebih
bersifat materialistis saja, karena memfokuskan pada perspektif studi terhadap
perkembangan kemampuan ekonomi tindakan rasional di dalam
masyarakat secara umum telah terpenuhi. pemaksaanpemaksaan yang bersifat
Pendorong terjadinya NSM adalah keinginan struktural. Dalam hal ini, bahwa sifat dari
untuk meningkatkan standar kehidupan gerakan sosial dipengaruhi oleh konteks
(Budiardjo, 2008). Tidak seperti OSM yang struktural yang berkembang saat itu,
subjek utamnya adalah kelas buruh, NSM sehingga bentuk dan model gerakan sosial
tidak terikat pada kelas sosial. Dengan kata merujuk pada tindakan di sekitar isu-isu yang
lain, NSM dilakukan oleh masyarakat lintas mendasar pada aspek humanis (humanist),
kelas yang memperjuangkan kepentingannya kultural (cultural), dan nonmaterialistik
melalui proses demokrasi. Studi terkait NSM (non-materialistic) (Sukmana, 2016). Tujuan
sendiri berdiri dari 2 studi, yakni (Sukmana, dan nilai dari gerakan ini bersifat universal
2016) : Pertama, Resource Mobilization dimana ditujukan untuk memberikan
Theory. Dicetuskan oleh Anthony Oberschall, perlindungan dan mempertahankan kondisi
teori ini membahas tentang sumberdaya kehidupan manusia ke arah yang lebih baik.
sebagai kunci kesuksesan suatu gerakan Namun strategi dan tujuan dari Gerakan
sosial. Dimana sumberdaya ini dapat berupa sosial Baru ini terdapat kesamaan dengan
harta, waktu, kemampuan, dan lain-lain. model Gerakan Sosial Lama yang mencakup
Keuda, Identity-Oriented Theory. Teori ini isu-isu seperti peningkatan buruh industri,
menyatakan bahwa bersatunya masyarakat menentang ketidakadilan ekonomi dan
tidak dipengaruhi oleh faktor material, eksploitasi kelas. Gerakan Sosial Baru (New
melainkan faktor yang bersifat ekspresif. Social Movements) tidak tertarik pada ide
Contohnya adalah pada gerakan feminism, seperti revolusi, Paradigma ideologi dan
perdamaian, dan lingkungan. Ketiga contoh orientasi terhadap gerakan sosial melainkan
tersebut tidak berfokus pada sifat lebih menonjolkan sifat pluralitas, yang
materialistis atau ekonomi. ditunjukkan secara beragam melalui isu anti
rasis, anti nuklir, pelucutan senjata, feminism,
KAJIAN TEORI lingkungan, regionalisme dan etnisitas,
New Social Movement Theory atau di kebebasan sipil dan perdamaian (Hapsari,
sebut sebagai Teori Gerakan Sosial Baru, 2016) . Gerakan Sosial Baru dalam perspektif
merupakan kajian ilmiah yang membahas ini, merupakan bentuk refleksi dari citra
mengenai perilaku kolektif dalam kajian sebuah masyarakat baru. Sehingga gerakan
sosial. Teori gerakan sosial baru berusaha ini menandakan adanya kebutuhan akan
menafsirkan kembali pandangan tentang sebuah paradigma baru tentang aksi kolektif,
teori gerakan social yang cukup berpengaruh dalam sebuah model alternatif kebudayaan
pada periode awal yang didominasi oleh dan masyarakat, dan sebuah kesadaran diri
gerakan sosial klasik. Dalam Gerakan sosial yang baru dari komunitaskomunitas tentang
baru ini menekankan pada unsur masa depan mereka (Dewi Kartika Sari &
irasionalitas terhadap perilaku kolektif Royke R. Siahainenia, 2015). Gerakan Sosial
(collective behavior). Sehingga, Gerakan Sosial Baru diperlakukan sebagai refleksi
Baru tidak tertarik dengan ide revolusi, pemberontakan kultural individu yang
termasuk melakukan gerakan revolusi untuk menentang meningkatnya mekanisasi sistem
menggulingkan sistem pemerintahan. Pada kontrol dan pengawasan oleh negara
Periode kedua menjelang akhir tahun 1960- terhadap masyarakat, di suatu sisi, dan sisi
an dan awal tahun 1970-an ke atas lain, secara sebanding, peningkatan realisasi
melahirkan pandangan baru dalam dan kepercayaan diri masyarakat yang tidak
merumuskan ulang berbagai pendekatan seharusnya menempatkan nasib
studi gerakan sosial lama, ke pandangan baru kemanusiaan di tangan negara dan harus
yang disebut Gerakan Sosial Baru (New Social tetap waspada terhadap konflik-konflik dari
Movement). Dengan perubahan masyarakat sistem politik; serta memiliki agen atau
kontemporer menjadikan Gerakan Sosial pelakupelaku sejarah, yang punya
Baru (GSB) menjadi citra baru dalam gerakan kemampuan mengubah medan

3464
pergerakannya dan transformasinya (Dewi kerja di Burma pada masa kolonial Inggris
Kartika Sari & Royke R. Siahainenia, 2015). (Matthew J. Bowser, 2020) Para buruh ini
bekerja di sector agrikultur dan juga industri.
METODE Keadaan para buruh di masa itu terbilang
Penelitian ini merupakan jenis memprihatinkan, para buruh dieksploitasi
penelitian deskriptif dengan metode secara ekstrim, dengan perlakuan yang
kualitatif. Pemilihan jenis penelitan deskriptif menindas, upah kecil dan hak-hak buruh
berguna untuk memberi gambaran detail dan yang tidak terpenuhi lainnya. Hal tersebut
menafsirkan sifat, perbedaan-persamaan, bukan hanya terjadi kepada para buruh
ataupun hubungan antar fakta pada migran, tapi juga pada buruh yang berasal
penelitian. Metode pendekatan kualitatif dari Burma itu sendiri (Matthew J. Bowser,
berfokus pada hasil intrepetrasi penelitian 2020). Kondisi-kondsi tidak layak bagu buruh
berupa huruf, bukan angka. Teknik yang disebabkan oleh kolonial Inggris dan
pengambilan data dengan library research dengan pengaruh paham sosialisme yang
atau studi pustaka, yakni menggunakan data sedang berkembang dimasa itu mendorong
yang bersumber dari literatur yang dapat untuk terjadinya gerakan-gerakan oleh
berupa buku, jurnal, tesis, desertasi, dan Masyarakat Myanmar yang menentang
sumber-sumber tertulis yang dapat kolonialisme pada masa itu (Matthew J.
dipertanggung-jawabkan keabsahannya. Bowser, 2020).
Penggunaan teknik pengumpulan data ini Gerakan buruh pertama di Myanmar kerja
memudahkan peneliti yang memiliki saat adanya gejolak perjuangan untuk
keterbatasan akses untuk turun lapang, kemerdekaan dan persebaran peham
dimana penelitian ini dilakukan di Indonesia, patritisme yang di promosikan oleh Yuong
sedangkan subjek dan objek penelitian Men’s Buddhist yang kemudian
merupakan buruh dan perubahan gerakan bertransfrmasi menjadi General Council of
sosialnya di Myanmar. Untuk menganalisisis Burmese Associatioan (GCBA) (MAUNG,
data yang didapat, penelitian ini 2019). Pada konferensi ke 9 GCBA di
menggunakan teknik analisis induktif. Teknik Mandalay tahun 1920, anggota komite
analisis induktif digunakan dalam penelitian eksekutif, Myo Nyunt mendirikan serikat
ini, dengan hasil yang didapatkan merupakan buruh pertama di Myanmar yaitu Asosiasi
pandangan secara umum dari suatu Pekerja lahan minyak dan Myo menjadi ketua
fenomena. Dengan proses menguraikan suatu gerakan pekerja pertama (MAUNG, 2019).
fenomena, kemudian menjelaskan fenomena Pada tahun 1938 sampai dengan 1939,
tersebut melalui teori/konsep yang terjadi peristiwa mogok kerja besar-besaran
ditetapkan penulis. oleh para buruh minyak di wilayah Chauk.
Pada tahun 1938 sampai dengan 1939,
HASIL DAN PEMBAHASAN gerakan buruh Myanmar mengalami
GERAKAN BURUH LAMA DI MYANMAR penindasan dari pemerintah kolonial di masa
itu, namun gerakan tersebut menjadi
Gerakan buruh di Myanmar telah ada momentum untuk perjuangan kemerdekaan
sejak masa kolonial Inggirs di sana. Buruh di Myanmar dan mengarah pada
memiliki peranan penting dalam sejarah terbentuknya serikat buruh pertama di
Myanmar. Pada pertengahan adab ke-20, Myanmar, yaitu All Burma Trade Union
Burma atau Myanmar membuka diri untuk Congress (ABTUC) di tahun 1939 (Henry,
kepentingan bisnis dan industrialisasi. 2015). Walaupun persatuan buruh ini tidak
Ekonomi Burma pada masa itu berkembang berlangsung lama, gerakan buruh di
pesat pada kisaran tahun 1900 dan 1930. Myanmar terpecah menjadi beberapa
Pemerintah kolinial inggris pada masa itu federasi yang berdiri sebagai basis kekuatan
mendatangkan buruh dari sekitaran Bengal politik yang bersaing dengan Anti Facist
untuk bekerja di Burma atau Myanmar. People’s Freedom League (AFPFL) atau liga
Sekitar 15 juta buruh dari Calcutta, kebebasan rakyat anti fasis (Henry, 2015).
Chittagong, Ganjam, Vizagapatam, Ramnad, Seteleah kemerdekaan pada tahun 1948,
dan Madras ke Burma, haltersebut Partai Komunis Burma bersama dengan
menyebebkan adanya kebanjiran tenaga ABTUC, dan AFPFL mendukung Trade Union
3465
Congress (TUC) yang secara aktif dukungan keuangan dan diberikan pelatian
menundukkan perjuangan buruh kepada oleh serikat buruh Eropa-Amerika. (Arnold &
kepentingan partai (Arnold & Campbell, Campbell, 2017).
2017). Pada 1962, terjadi kudeta militer, Gerakan Buruh semakin berperan penting
Junta mIliter mengambil alih pemerintahan dalam politik Myanmar. Pada tahun 2011,
dan serikat buruh di Myanmar pada waktu laranga pada serikat buruh telah dicabut dan
itu dianggap tidak diperlukan dan tidak organisasi-organisasi buruh mulai kembali
berlaku secara hukum. Hal tersebut muncul ke permukaan. Organisasi yang
mengikuti ideologi korporatis yang dianut memperjuangkan hak buruh telah melayani
oleh Partai Program Sosialis Burma. migran Burma yang berada di Thailand dan
Pemerintah militer pada waktu itu dipulangkan kembali ke Myanmar
menetapkan landasan hokum untuk (Myanmar’s Labor Movement Is Central to the
mengatur gerakan buruh, yaitu Undang- Fight Against Authoritarianism, n.d.). Hingga
undang pada 1964 tentang Hak-Hak Dasar pada masa kini, pergerakan ooleh para buruh
dan Tanggung Jawab Pekerja Rakyat, yang di Myanmar masih terus berjalan, dan
memberikan wewenang atas penyelesaian dianggap menjadi salah satu tonggak untuk
perselisihan buruh kepada Dewan Pekerja melawan otoritarianisme di Myanmar
yang baru dibentuk oleh pemerintah militer (Myanmar’s Labor Movement Is Central to the
(Arnold & Campbell, 2017). Fight Against Authoritarianism, n.d.).
Pada tahun 1962 sampai dengan 1968 di
masa pemerintahan militer berkuasa, GERAKAN BURUH BARU DI MYANMAR
gerakan buruh terpecah-pecah dan bergerak Gerakan sosial baru di Myanmar berawal
secara diam-diam (Arnold & Campbell, 2017). mula setelah terjadinya pemilu bebas dan
Lalu kemudian pada 1988, saat terjadi adil yang dilaksanakan oleh pemerintahan
gerakan besar-besaran di Myanmar, dikenal junta militer yang ada di negara Myanmar.
juga sebgai gerakan 8888, melawan Dan keberhasilan akan pemilu tersebut
pemerintah militer dan memperjuangkan menjadi titik awal era perubahan baru di
demokrasi, muncul kembali ke permukaan negara Myanmar. Maka dari itu
untuk berjuang melawan pemerintahan demokratisasi yang ada di Myanmar sudah
militer. (Arnold & Campbell, 2017). Pada menjadi sorotan di lingkup dunia
tahun 1988, serikta-serikat buruh yang internasional. Respon yang positif yang di
terpecah mulai Bersatu kembali mejadi tunjukan oleh masyarakat Myanmar serta
Serikat Buruh Burma. Dan bersama dengan masyarakat internasional yang pada dahulu
para mahasiswa Myanmar, mereka berjuang sudah menekan pelanggaran hak asasi serta
dalam demonstrasi melawan pemerintahan demokrasi disana. Pada dasarnya upaya
militer (Arnold & Campbell, 2017) pada demokratisasi tersebut sudah dilaksanakan
bulan September 1988, serikat pekerja sejak pemerintahan merencanakan
dianiaya dan para pemimpin gerakan buruh konstitusinya pada tahun 2008 hingga pada
ditangkap (Arnold & Campbell, 2017). Pada ahirnya kemenangan Thein Sein pada tahun
1991 para aktivis buruh dan kelompok 2010 sebagai presiden pada pemilu sela
mahasiswa di tempat pengasingan, tersebut. Dan pada kepemimpian Thein Sein
mendirikan Federation Trade Union, Burma ini banyak terjadi perubahan dari gencatan
(FTUB) atau federasi serikat buruh Burma, senjata, perbaikan ekonomi, pembebasan
dengan U Maung Maung sebagai sekertaris tahanan politik, kebebasan media masa,
jenderal (Arnold & Campbell, 2017). Pada pemilu serta perbaikan fungsi parlemen.
tahun 1999, buruh Mingran dan aktivis Maka dari itu gerakan Demokratisasi
mahasiswa yang mengasingkan diri ke terhadap pemerintahan junta militer di
Thailand, mendirikan Asosiasi pekerja Yaung Myanmar menjadi acuan terhadap gerakan
Chi Oo. Asosiasi ini bertujuan untuk sosial baru di negara tersebut (Mirajiah,
menangani masalah buruh di daerah 2013).
perbatasan. Ketika pemerintahan militer Lalu bagaimana dengan gerakan buruh
masih berjalan, gerakan-gerakan buruh baru di Myanmar. Pada tahun 1 februari 2021
Myanmar yang berbasis di Thailand pemimpin terpilih yang amat sangat populer
termasuk FTUB dan Yaung Chi Oo, menerima di Myanmar Aung San Suu Kyi sudah di
3466
gulingkan oleh para militer di Myanmar. harus mengalami ketidakadilan oleh Junta
Tidak hanya itu, Aung San Suu Kyi juga Militer yang mengambil alih pemerintahan.
ditahan atas dakwaan pelanggaran impor Hal ini dialami Myanmar dari hingga
serta memiliki walkie-talkie yang berjumlah sekarang, yang membedakan geralan sosial
enam buah dalam pemilu, dimana hal lama dan gerakan sosial baru di Myanmar
tersebut merupakan pelanggaran yang sangat adalah cara penyebarannya. Pada tahun 2021
berat di negara yang dari tahun 2010 masyarakat Myanmar melawan kudeta
menjunjung tinggi demokratisasi di militer melalui sosial media seperti Twiiter
negaranya. Maka dari itu militer Myanmar dengan hashtag #JusticeforMyanmar dan
akan mengambil alih kekuasaan negara pada masyarakat juga menggunakan salam 3 jari
satu tahun kedepan. Akan tetapi hal tersebut yang diadopsi melalui film The Hunger
menjadi kontradiktif terhadap masyarakat Games. Sedangkan pada gerakan sosial lama,
Myanmar yang pada ahirnya timbul rasa gerakan buruh masih harus bergerak secara
penolakan dari rakyat yang dari tahun 2015 diam-diam untuk memperjuangkan
sudah terlepas dari rezim-rezim militer demokrasi,, dimana pada saat itu gerakan-
disana. Beberapa upaya pun di lakukan oleh gerakan seperti ini masih mengalami
masyarakat Myanmar dalam melawan kudeta kesulitan dalam menyuarakan ketidakadilan
militer di negaranya tersebut. Salah satunya dimana hak-hak mereka diabaikan dan
adalah salam 3 jari yang diadopsi melalui film cenderung masih mengikuti corak penjajahan
hunger games yang dirilis pada tahun 2012. masa itu. Dapat disimpulkan bahwasanya
Dimana film tersebut melambangkan adanya perbedaan dari gerakan sosial lama
perlawanan terhadap rezim militer yang tersendiri memiliki kasus yang fokus kepada
sedang berkuasa disana. Masyarakat ketidakseimbangan kekuasaan dan tidak
memposting foto salam 3 jari tersebut ke memikirkan isu-isu disekitarnya apabila
akun-akun media sosial yang ada pada masa dibandingkan dengan gerakan sosial baru
itudengan berhastagkan #justiceformyanmar dimana cenderung fokus terhadap hal-hal
serta #democracy demi mendukung para yang lebih luas seperti isu-isu feminisme dan
pemimpin yang sedang ditahan oleh para isu-isu lingkungan. Gerakan sosial baru juga
rezim militer dan salah satunya Aung San Suu mampu memiliki relasi yang luas dan
Kyi. Selain dari salam 3 jari tersebut yang menjangkau organisasi lain secara luas.
melawan kekuasaan rezim di Myanmar sana,
para nakes pun turut ikut serta dalam KESIMPULAN
melakukanpembangkangan serta perlawanan Gerakan sosial bukan merupakan teori
terhadap rezim militer dengan cara tidak atau konsep yang muncul secara tiba-tiba
masuk kerja sebagai aksi damai serta dari pemikiran para ahli, hal ini bermula
memprotes rezi militer disana (cnbc., 2021). karena adanya fenomena-fenomena yang
mengawali munculnya dan berkembangnya
gerakan sosial menjadi studi di Hubungan
PERBEDAAN GERAKAN SOSIAL BARU DAN
Internasional. DiDimana buruh tidak
GERAKAN SOSIAL LAMA DI MYANMAR
mendapatkan kemerdekaan, pada saat itu
Jika melihat perbedaan antara gerakan pengambilan buruh melalui pemerintah
sosial lama dan sosial baru di Myanmar, kolonial Inggris, yang mendatangkan imigran
gerakan sosial lama cenderung lebih tidak hingga bisa masuk ke Burma. Pada tahun
memperhatikan buruh. Dimana buruh tidak 2021 masyarakat Myanmar melawan kudeta
mendapatkan kemerdekaan, pada saat itu militer melalui sosial media seperti Twiiter
pengambilan buruh melalui pemerintah dengan hashtag #JusticeforMyanmar dan
kolonial Inggris, yang mendatangkan imigran masyarakat juga menggunakan salam 3 jari
hingga bisa masuk ke Burma. Buruh pada yang diadopsi melalui film The Hunger
saat itu mengalami ketidakadilan dari Games. Perbedaan dari gerakan sosial lama
kolonial Inggris, namun masyarakat pada tersendiri memiliki kasus yang fokus kepada
saat itu dapat menentang Inggris ketidakseimbangan kekuasaan dan tidak
dikarenakan paham sosialismenya. memikirkan isu-isu disekitarnya apabila
Dibandingkan dengan gerakan sosial baru, dibandingkan dengan gerakan sosial baru
ironisnya adalah buruh-buruh di Burma dimana cenderung fokus terhadap hal-hal
3467
yang lebih luas seperti isu-isu feminisme dan https://doi.org/10.4108/eai.21-10-
isu-isu lingkungan. 2019.2291540
Mirajiah, R. “Faktor Internal Dan Faktor
DAFTAR PUSTAKA Eksternal Yang Mempengaruhi
Apriyanti, D., & Pakpahan, S. (2014). Terjadinya Demokratisasi Di Myanmar.”
Reformasi Politik dan Ekonomi di Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
Myanmar Pada Masa Pemerintahan UNPAR 9, no. 2 (2013): 96629.
Presiden U Thein Sein (2011-2013). Matthew J. Bowser. (2020). MISDIRECTED
Jurnal Transnasional, 6(1), 1181–1193. RAGE: THE FASCIST RESPONSE TO CO-
Arnold, D., & Campbell, S. (2017). Labour COLONIALISM AND CAPITALISM IN
Regime Transformation in Myanmar: BURMA AND THE ORIGINS OF BURMESE
Constitutive Processes of Contestation. ISLAMOPHOBIA, 1929-1942.
Development and Change, 48(4), 801– Northeastern University Boston.
824. Matitaputty, J. K., & Sopacua, J. (2023). The
https://doi.org/10.1111/dech.12315 Effectiveness of the Learning Cycle 5E
Budiardjo, M. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Learning Model in an Effort to Improve
Politik. PT Gramedia Pustaka Utama. Learning Outcomes of History. JIM:
Dewi Kartika Sari & Royke R. Siahainenia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan
(2015). Gerakan Sosial Baru di Ruang Sejarah, 8(2), 740–747.
Publik Virtual pada Kasus Satinah. https://doi.org/10.24815/jimps.v8i2.24
Jurnal Ilmu Komunikasi, 12(1), 105–118. 816
https://ojs.uajy.ac.id/index.php/jik/arti MAUNG, Y. Y. K. (2019). THE ROLE OF THE
cle/view/446/484 TRADE UNIONS IN THE LABOR DISPUTE
Hapsari, D. R. (2016). Peran Jaringan SETTLEMENT (ALL BURMA FEDERATION
Komunikasi Dalam Gerakan Sosial OF TRADE UNIONS). YANGON
Untuk Pelestarian Lingkungan Hidup. UNIVERSITY OF ECONOMICS.
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Myanmar’s Labor Movement Is Central to the
Komunikasi Indonesia, 1(1), 25. Fight Against Authoritarianism. (n.d.).
https://doi.org/10.25008/jkiski.v1i1.33 Retrieved April 16, 2023, from
Henry, N. (2015). Trade union https://jacobin.com/2021/02/myanmar
internationalism and political change in -labor-movement-authoritarianism-coup
myanmar. Global Change, Peace and Nurasiah, N., Kusnafizal, T., Azis, A., Amalina,
Security, 27(1), 69–84. S. N., Zulfan, Z., & Sakdiyah, S. (2022).
Ismail, I., Putri, R. S., Zulfadhli, Z., Mustofa, Registration of Geographic Indications of
A., Musfiana, M., & Hadiyani, R. (2022). Alcohol Beverages from Abroad in
Student Motivation to Follow the Indonesia. Humaniora, 13(2), 145–152.
Student Creativity Program. Riwayat: https://doi.org/10.21512/humaniora.v1
Educational Journal of History and 3i2.7718
Humanities, 5(2), 351–360. Pattiasina, J., & Sopacua, J. (2022). The
https://doi.org/10.24815/jr.v5i2.2764 Effectiveness Of Problem Based Learning
1 Model In Increasing Historical Learning
Beekman, G., Bulte, E., & Nillesen, E. (2014). Outcomes. Riwayat: Educational Journal
Corruption, investments and of History and Humanities, 5(2), 374–380.
contributions to public goods: https://doi.org/10.24815/jr.v5i2.28808
Experimental evidence from rural Perdana, Y., Sumargono, S., Pratama, R. A., &
Liberia. Journal of public economics, 115, Lestari, N. I. (2022). The Gait of Islamic
37-47. Unions in the Political Stage of the
https://doi.org/10.1080/14781158.201 National Movement. Riwayat:
5.997688 Educational Journal of History and
Ismail, A., & Munsi, H. (2020). Field Activism Humanities, 5(2), 269–275.
Becomes Click Activism: A Concept Sukmana, O. (2016). Konsep Dan Teori
Review of Old Social Movements and Gerakan Sosial. In Intrans Publishing.
New Social Movements Become Online Sulthani, D. A., & Thoifah, I. (2022). Urgency
Social Movements. of Stakeholders in Improving the Quality
3468
of Education. Riwayat: Educational
Journal of History and Humanities, 5(2),
443–451.
https://doi.org/10.24815/jr.v5i2.27600

3469

Anda mungkin juga menyukai