TERWUJUDNYA DEMOKRASI
PENDAHULUAN
Pergerakan sosial yang dimaksud yakni mencakup beberapa isu seperti hak asasi
manusia, lingkungan, kesetaraan gender, keadilan sosial serta beragam isu sosial
lainnya. Mahasiswa seringkali menjadi tolak ukur dalam kekuatan penggerak di
belakang gerakan-gerakan tersebut dengan mengorganisir protes, kampanye kesadaran,
penelitian kritis dan interaksi dengan Masyarakat secara langsung. Partisipasi aktif
mahasiswa dalam pergerakan sosial tentunya tidak hanya mewakili aspirasi generasi
muda, melainkan juga membawa pandangan segar dan semangat baru untuk
memperkaya wacana serta Tindakan dalam Upaya menuju perubahan yang lebih baik
kedepannya.
Peran mahasiswa dalam pergerakan sosial tentunya telah menjadi Upaya penting
sepanjang Sejarah. Mahasiswa sering menjadi agen perubahan yang akif dalam
mendorong perubahan sosial maupun politik. Selain itu, mahasiswa juga memiliki peran
penting dalam menggalang dukungan dari berbagai kalangan Masyarakat agar dapat
menyatukan aspirasi serta mencapai tujuan bersama. Melalui aksi kolektif, mereka dapat
menciptakan sebuah momentum serta tekanan yang dapat mengubah pandangan serta
kebijakan pemerintah akan entitas lain yang berkepentingan. Fenomena gerakan sosial
dewasa ini cukup dinamis, terlihat dari kemunculan mereka, baik yang sudah
terlembaga dengan baik maupun yang bersifat sporadis serta kasusistik. Namun,
terpenting adalah bahwa gerakan sosial membawa misi tertentu, yakni adanya
perubahan di dalam masyarakat yang lebih baik dan tentunya demokratis. Yang paling
dikenal adalah gerakan mahasiswa. Mereka menjadi bagian penting di dalam
mengkerangkai tatanan sosial politik di banyak negara, termasuk Indonesia. Reformasi
yang terjadi pada 1998 merupakan buah karya dari gerakan mahasiswa yang
menginginkan terjadinya demokratisasi secara benar dan menyingkirkan rezim
otoritarian
PEMBAHASAN
Fenomena adanya gerakan sosial tersebut cukup dinamis, dapat dilihat dari
kemunculan mereka baik yang sudah terlembaga maupun yang bersifat sporadic
(menyebar) serta kasuistik (penelitian / sebab-akibat). Namun, hal yang terpenting
adalah gerakan sosial ini tentunya membawa misi tertentu. Dapat di analisis yakni
adanya perubahan dalam Masyarakat yang lebih baik serta demokratis. Tidak jarang
mereka justru menjadi pionir bagi perubahan yang sifatnya radikal dan juga
fundamental. Salah satu gerakan sosial yang dikenal yakni gerakan mahasiswa yang
menjadi bagian penting dalam merangkai tatanan sosial politik di berbagai negara,
termasuk Indonesia.
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 muncul berbagai pandangan demokrasi
yang dibentuk oleh kepekaan dampak segi-segi negatif dari hidup di peradaban
teknologi maju. Selain itu juga berpandangan terhadap akibat-akibat yang tidak dapat
diramalkan dari tindakan politik yang paling baik sekalipun. Oleh karena itu dalam
pembahasan lebih lanjut gagasan kedaulatan rakyat berfokus pada pemikiran Max
Weber (1864-1929) dan Josep Schumpeter (1883-1950). Mereka memiliki gagasan yang
sama terhadap kehidupan
politik dimana untuk berperan serta dalam demokrasi dan perkembangan individual atau
kolektif kecil dan andaikata ada kesempatan pun maka akan selalu terancam oleh
kekuatan sosial yang besar. Kedua yakni Aktivisme dan Mobilisasi, mahasiswa memiliki
peran dan andil dalam pergerakan sosial yang seringkali terlihat dalam bentuk aktivisme
dan mobilisasi massa. Hal tersebut menjadi motor penggerak aksi protes, demonstrasi
serta kampanye public yang bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak dan juga
perubahan sosial. Kemudian yang ketiga yakni Penelitian dan Analisis, mahasiswa sering
sekali terlibat dalam penelitian dan analisis mendalam terkait masalah sosial. Penelitian
tersebut dilakukan oleh mahasiswa agar memberikan maupun menggambarkan akar
permasalahan dan mengidentifikasi solusi yang memadai untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Keempat yakni Inovasi dan Teknologi, dimana keterampilan mahasiswa dalam
teknologi modern khususnya media sosial dapat digunakan untuk meningkatkan
visibilitas gerakan sosial.
Teori-teori ilmu sosial justru melihat gerakan sosial sebagai sebuah fenomena
positif atau sebagai sarana konstruktif bagi perubahan sosial. Pendekatan tersebut
merupakan alternatif terhadap fungsionalism yang dikenal dengan teori konflik. Pada
dasarnya teori tersebut menggunakan tiga asumsi dasar yakni Rakyat dianggap sebagai
kepentingan dasar dimana mereka akan berusaha untuk memenuhinya, Kekuasaan
merupakan inti dari struktur sosial dan hal tersebut melahirkan perjuangan untuk
mendapatkannya, Nilai serta gagasan merupakan senjata konflik yang digunakan oleh
berbagai kelompok untuk mencapai tujuan masing-masing sebagai alat untuk
mempertahankan identitas serta menyatukan tujuan masyarakat.
KESIMPULAN