Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Mahasiswa sebagai Agent of Change

Mahasiswa terdiri dari dua kata, “maha” yang berarti “besar” dan “siswa” yang berarti
“orang yang sedang menuntut ilmu”. Jika digabungkan, “mahasiswa” berarti “orang yang
sedang menuntut ilmu di jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yaitu perguruan tinggi atau
universitas”.

Mahasiswa memiliki peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


Peranan tersibut meliputi peran sebagai penyuara aspirasi, peranan di bidang ekonomi,
politik, budaya, sosial, akademik, dan agent of change.

Agent of change jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti “agen


perubahan”. Mahasiswa sebagai agen perubahan berarti mahasiswa itu mampu membawa
bangsa dan negaranya menuju suatu perubahan, entah itu perubahan yang mengarah ke sisi
positif maupun sisi negatif, tergantung pada sikap dan perbuatan mahasiswa terhadap
negaranya.

Menyimpulkan pendapat beberapa ahli, penulis berpendapat bahwa pengertian agent


of change adalah orang-orang yang bertindak sebagai katalis atau pemicu terjadinya sebuah
perubahan yang bisa berdampak positif ataupun berdampak negative; orang-orang yang
punya semangat untuk mendorong seseorang serta mengilhami semangat pada orang tersebut
dan orang-orang yang berani menantang status quo serta dapat menyebabkan krisis dalam
rangka mendukung tindakan dramatis serta upaya perubahan. Selain itu Agent of change
adalah orang-orang yang hidup di masa depan, bukan sekarang, artinya mereka memiliki visi
ke depan untuk kehidupan yang lebih baik tidak hanya untuk dirinya sendiri namun lebih jauh
lagi bagi kemaslahatan kehidupan masyarakat dimana ia berada. Perubahan merupakan hal
yang wajib terjadi agar menghasilkan bangsa yang besar, kuat sejahtera lahir dan bathin serta
bermartabat di mata dunia. Mahasiswa sebagai sekumpulan orang terdidik yang berasal dari
berbagai disiplin ilmu akan menjadi suatu kekuatan sosial yang sangat luar biasa dalam
melakukan berbagai perubahan. Dalam hal ini mahasiswa sebagai agent of change dapat
melakukan perubahan dengan terjun ke masyarakat membantu menyelesaikan berbagai
permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat.

Sebagai Agent of Change mahasiswa harus memperjuangkan perubahan-perubahan


menuju perbaikan di bidang sosial, dll dalam kehidupan masyarakat. Perlu diingat bahwa
masyarakat yang berada pada strata sosial bawah, pada umumnya masih merupakan
masyarakat yang tidak terdidik. Kemiskinan telah mengungkung kehidupan mereka
menjadikan mereka terpuruk dalam berbagai permasalahan sosial seperti rendahnya
pendidikan, kekerasan dalam rumah tangga, kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak,
sehingga anak dan remaja terjerumus dalam seks bebas dan narkoba serta berbagai tindak
kriminal.

Mahasiswa pernah membawa perubahan besar pada Indonesia, yaitu pada akhir Orde
Baru. Mahasiswa melakukan demonstrasi besar-besaran di Gedung DPR/MPR menuntut
reformasi dan penghapusan KKN di dalam negeri. Sejarah mencatat bahwa aksi mahasiswa
ini sukses membawa perubahan besar pada pemerintahan Indonesia dan membuat Presiden
RI saat itu, Bapak Soeharto, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden.

Mahasiswa membawa perubahan di Indonesia tidak hanya saat akhir Orde Baru, tetapi
juga pada tahun-tahun sebelumnya, seperti gerakan mahasiswa pada tahun 1928 yang
tergabung dalam Indonesische Vereeninging (nantinya berubah menjadi Perhimpunan
Indonesia) yang waktu itu kecewa terhadap perkembangan kekuatan perjuangan di Indonesia
dan situasi politik yang terjadi. Mereka akhirnya membuat kelompok studi yang dikenal amat
berpengaruh, karena keaktifannya dalam diskursus kebangsaan saat itu. Pertama, adalah
Kelompok Studi Indonesia (Indonesische Studie-club) yang dibentuk di Surabaya pada
tanggal 29 Oktober 1924 oleh Soetomo. Kedua, Kelompok Studi Umum (Algemeene Studie-
club) direalisasikan oleh para nasionalis dan mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik di Bandung
yang dimotori oleh Soekarno pada tanggal 11 Juli 1925. Dari kebangkitan kaum pelajar,
mahasiswa, intelektual dan aktivis pemuda inilah munculnya generasi baru pemuda Indonesia
yang melahirkan Sumpah Pemuda pada tahun 1928, serta masih banyak aksi-aksi mahasiswa
yang membawa perubahan besar bagi Indonesia bahkan efeknya terasa hingga saat ini.

Mahasiswa yang memiliki gejolak dan semangat luar biasa, berani mengungkapkan
pendapatnya apabila tidak sesuai dengan apa yang mereka anggap benar. Cara mereka
mengungkapkan pendapat itu bisa berupa aksi unjuk rasa maupun tindakan langsung dengan
kesadaran diri masing-masing. Dari sinilah peran mahasiswa sebagai agent of change
dimulai. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat yang berjiwa intelektual, kritis dan peka
terhadap lingkungan selalu cepat tanggap dan sadar terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi di masyarakat. Dengan rasa peduli dan sosialisnya, mahasiswa berupaya menangani
masalah dengan gaya mereka sendiri yang cenderung cermat, simple, tapi mengena dan pas
di masyarakat itu sendiri. Misalnya seperti saat terjadi konflik ataupun bencana alam,
mahasiswa akan nekat terjun ke lokasi dan memberikan bantuan dengan segenap tenaga dan
kemampuan.

Daftar Pustaka

Wikipedia (2011). Gerakan Mahasiswa di Indonesia. From http://id.wikipedia.org. (Diunduh


pada: 24 September 2013, 16.12).

Benny (2013). Peran Mahasiswa sebagai Agent of Change, Social Control, dan Iron Stock.
From

http://bennyadiwijaya.blogspot.com. (Diunduh pada: 24 September 2013, 20.05).

Anda mungkin juga menyukai