Anda di halaman 1dari 6

SOAL UTS KEPROF : CARING

1. Tn. A sebagai petugas kesehatan (perawat/penata) anestesi membantu pasien pre


anestesi dengan cara melaksanakan persiapan administrasi serta pengecekan secara
keeluruhan dan bekerja sama dengan perawat ruangan. Maka tindakan yang dilakukan
oleh Tn. A adalah implementasi dari ...
a. Tindakan mandiri
b. Tindakan kolaboratif
c. Tindakan caring
d. Tindakan konsumtif
e. Tindakan konsultan
2. Pendekatan Tn. A dalam pelaksanaan asuhan pre anestesi adalah membimbing berdoa
klien sesuai dengan agamanya serta membantu klien dalam mengatasi rasa cemas. Hal
ini merupakan ...
a. Tindakan yang mendukung dan memfaslitasi sesuai kemampuan petugas
b. Membantu mendefinisikan klien dalam penerapan budaya
c. Petugas terikat implementasi dalam permenkes no 18/2016
d. Menekan aktifitas dalam implementasi caring
e. Penting bagi perkembangan manusia dan keberlangsungan operasi.
3. Ny. B usia 58 tahun menginap di bangsal bougenvile kamar 303, dirawat karena
mengalami patah tulang akibat jatuh dari kamar mandi. keluhan yang disampaikan
adalah kesakitan yang terus menerus. Maka yang harus kita lakukan adalah ...
a. Hadir di sisi pasien pada saat kesakitan
b. Menemani pasien dalam melaksanakan asuhan
c. Merujuk kepada dokter dalam mengatasi rasa nyeri
d. Memberikan tindakan manajemen nyeri
e. Memberikan konsultasi dalam mengatasi nyeri
4. Keluarga Ny. B selalu menanyakan kepada petugas kesehatan tentang penatalaksanaan
nyeri dan terlihat gelisah, karena menginginkan segera sembuh agar tidak
menghabiskan biaya banyak. Maka yang harus dilakukan sesuai dengan perilaku caring
adalah ...
a. Menemani keluarga yang gelisah
b. Melibatkan diri dalam menejemen nyeri
c. Mengajak keluarga untuk berdoa
d. Menggantikan menunggu pasien
e. Memberi penjelasan prosedur perawatan
5. Kegiatan pagi hari sebelum kegiatan operasi di mulai, selalu dilaksanakan meeting
dalam koordinasi kegiatan harian yang dipimpin oleh kepala ruangan. Maka kegiatan
ini termasuk dalam faktor kreatif caring ...
a. Pengembangan bantuan dan hubungan saling percaya
b. Meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan yang positif dan negatif
c. Sistematis dalam metode pemecahan masalah
d. Pengembangan pendidikan dan pengetahuan interpersonal
e. Meningkatkan dukungan, perlindungan mental, fisik, sosbud dan lingkungan
sosial
6. Tn. A menjadi pemberi jasa layanan kesehatan di Rumah Sakit X, dituntut untuk
memiliki pengetahuan tentang manusia, aspek tumbuh kembang, respon terhadap
lingkungan yang terus menerus berubah. Maka kegiatan yang harus dilakukan adalah
...
a. Memberikan layanan sesuai SOP dan bidang tugas masing-masing
b. Menemani klien terus menerus sebagai bentuk peduli
c. Membantu klien dalam menyelesaikan permasalahannya
d. Memahami klien sebagai makhluk bio psiko sosio spiritual
e. Membantu keluarga untuk kooperatif dengan rumah sakit
7. Tenaga kesehatan profesional mempunyai otoritas penuh terhadap pelayanan serta
akuntabilitas secara penuh atas semua yang dilakukan. Hal ini merupakan ...
a. Standar pelayanan
b. Falsafah praktik keperawatan
c. Falsafah keperawatan
d. Paradigma keperawatan
e. Nursing have practice
8. Upaya penataan praktik keperawatan profesional beberpa komponen yang baru
diperbaiki adalah ...
a. Bentuk praktik mandiri perawat
b. Apa yang boleh dilakukan perawat apa yang tidak boleh
c. Standarisasi dan kewenangan
d. Metode pemberian asuhan keperawatan
e. Tatanan klinik da pendidikan
9. Perawat profesional adalah perawat yang mampu secara kognitif, afektif, dan
psikomotor memberikan pelayanan yang baik kepada klien/pasien. Yang mendasari
kemampuan perawat tersebut adalah ...
a. Pendidikan
b. Usia
c. Kompetensi
d. Pola pikir
e. Pengetahuan yang memadai
10. Upaya mempertahankan praktik keperawatan bermutu, maka pelaksanaan praktik
keperawatan harus mempunyai dasar berupa ...
a. Standar etik
b. Standar mutu
c. Standar praktik
d. Standar pelayanan
e. Standar asuhan
11. Menjalankan konsep faktor curatif caring : human altruistik (mengutamakan nilai-nilai
kemanusiaan) dapat diwujudkan dalam hal ...
a. Pasien dipanggil namanya dengan benar
b. Pasien diberi tahu kapan akan diberi tindakan
c. Menghargai keluarga sebagai pendamping pasien
d. Mengutamakan kebutuhan kepuasan pelanggan
e. Membiarkan pasien dalam kamar perawatan
12. Pelaksanaan faktor curatif caring : pengembangan bantuan dan berhubungan saling
percaya, maka hal yang bisa dilakukan oleh perawat adalah ...
a. Mengadakan rapat evaluasi setiap selesai kegiatan
b. Terlibat dan melibatkan diri bersama profesi lain
c. Menghargai keluarga sebagai pendamping pasien
d. Mengutamakan kebutuhan kepuasan pelanggan
e. Membiarkan pasien dalam kamar perawatan
13. Peaksanaan caring dengan berbagai pendekatan melalui peningkatan pengetahuan dan
keterampilan caring. Maka diperlukan pendekatan lain yaitu ...
a. Membuat dan memantau lantai bangsal bersih
b. Memantau keluarga pasien
c. Menciptakan budaya kerja yang kondusif dalam keperawatan melalui
kepemimpinan yang efektif
d. Menciptakan budaya kerja antar perawat dan pasien dengan mengutamakan
keranagan saja
e. Upaua peningkatan pemahaman tentang pencegahan dan pengendalian infeksi
yang menjadi satu pemenuhan borang akreditasi
14. Pengembangan kepribadian dan pengetahuan interpersonal merupakan salah satu faktor
caratif caring. Implementasinya bisa dengan pelaksanaan ...
a. Membuat dan memantau lantai bangsal bersih
b. Memantau keluarga pasien
c. Menciptakan budaya kerja yang kondusif dalam keperawatan melalui
kepemimpinan yang efektif
d. Menciptakan budaya kerja antar perawat dan pasien dengan mengutamakan
keranagan saja
e. Upaua peningkatan pemahaman tentang pencegahan dan pengendalian infeksi
yang menjadi satu pemenuhan borang akreditasi
15. Dasar hukum tentang izin dan penyelenggaraan praktik peata anestesi tertuang dalam ..
a. PMK No. 519 tahun 2011
b. PMK No. 18 tahun 2016
c. UU No. 44 tahun 2009
d. UU No. 29 tahun 2004
e. UU No. 36 tahun 2014
16. Dasar hukum tentang pediman penyelenggaraan pelayanan anestesiologi dan terapi
intensif di RS tertuang dalam ...
a. PMK No. 519 tahun 2011
b. PMK No. 18 tahun 2016
c. UU No. 44 tahun 2009
d. UU No. 29 tahun 2004
e. UU No. 36 tahun 2014
17. Mitra kerja utama penata anestesi di RS adalah ...
a. Perawat anestesi
b. Dokter anestesi
c. Dokter operator
d. Instrumentor
e. Semua perawat di OK
18. Bentuk kerjasama yang harmonis, dengan profesi kesehatan lain dalam pelayanan
kesehatan terhadap pasien dilkukan dalam bentuk ...
a. Kemitraan
b. Kolaborasi
c. Delegasi
d. Pelimpahan wewenang
e. MoU
19. Bentuk kerjasama yang harmonis berbagai profesi kesehatan dimaksudkan untuk tujuan
yang sama yaitu pelayanan kesehatan secara ...
a. Tuntas
b. Komprehensif
c. Optimal
d. Maksimal
e. berkesinambungan
20. Tujuan kolaborasi antar profesi dalam pelayanan kesehatan tidak dimaksudkan untuk
meningkatkan ...
a. Saling menghargai dan percaya
b. Saling pengertian antar profesi
c. Efektifitas, efisiensi dan humanisasi
d. Daya, kemampuan dan kekuatan
e. Saling memerlukan dan memberikan pelayanan
21. Penetapan standar praktik penata anestesi dimaksudkan untuk ...
a. Penilaian kualitas pelayanan
b. Memudahkan pekerjaan
c. Mengikuti standar RS
d. Profesionalitas
e. Ketentuan etik dan hukum
22. Standar berapa untuk tindakan pada pasca anetesi oleh penata anestesi?
a. Standar 3
b. Standar 4
c. Standar 5
d. Standar 6
e. Standar 7
23. Penata anestesi seharusnya tetap berada disamping pasien selama dibutuhkan guna
menstabilkan konsidi pasien dan melaporkan semua data yang penting dalam peenataan
peri-operative kepada personil yang bertugas untuk penataan lebih lanjut.
Interpretasi di atas masuk dalam standar ..
a. Standar 3
b. Standar 4
c. Standar 5
d. Standar 6
e. Standar 7
24. Penata anestesi harus berusaha unruk mencegah infeksi yang terkait melalui praktek-
praktek seperti melakukan kebersihan tangan yang benar dan pembersihan atau
sterilisasi peralatan. Pernyataan di atas masuk dalam standar ...
a. Standar 6
b. Standar 7
c. Standar 8
d. Standar 9
e. Standar 10
25. Dalam praktek dokter anestesi, penata harus ditinjau dan di evaluasi untuk menjamin
penataan yang berkualitas. Pernyataan di atas masuk dalam standar ...
a. Standar 10
b. Standar 11
c. Standar 12
d. Standar 13
e. Standar 14
26. Sebagai seorang profesional dengan keahlian dalam anestesi, penata anestesi mendidik
orang lain. Interpretasi di atas termasuk dalam standar ...
a. Standar 10
b. Standar 11
c. Standar 12
d. Standar 13
e. Standar 14
27. Penata anestesi dalam menjalankan prktik keprofesiannya berwenang untuk melakukan
pelayanan asuhan keperawatan anestesi pada pra anestesi, intra anestesi, dan pasca
anestes. Pernyataan tersebut tertuang dalam ...
a. PMK No. 18 Tahun 2016
b. PMK No. 519 tahun 2011
c. UU No. 44 tahun 2009
d. UU No. 29 tahun 2004
e. UU No. 36 tahun 2014
28. Istilah asuhan kepenataan anestesi mmuncul pada ..
a. UU No. 44 tahun 2009
b. PMK No. 18 Tahun 2016
c. PMK No. 519 tahun 2011
d. UU No. 29 tahun 2004
e. UU No. 36 tahun 2014
29. Menurut PMK No. 18 tahun 2016 pelimpahan wewenang tindakan anestesi pada pasien
dilakukan apabila ...
a. Sesuai dengan standar anestesi
b. Sesuai dengan aspek legal standing
c. Tidak terdapat dr. Anestesi di suatu daerah
d. Dilakukan di fasilitas milik swasta
e. Sesuai dengan kompetensi dasar
30. Menurut pasal 13 dari PMK No. 18 tahun 2016 pelimpahan wewenang secara mandat
dari dokter spesialis anestesiologi atau dokter lain dalam rangka membantu pelayanan
anestesia adalah sebagai berikut, kecuali ....
a. Pemberian obat anestesi
b. Mengatasi penyulit yang timbul
c. Pemasangan ventilasi mekanik
d. Pemasangan alat monitoring invasif
e. Pengakhiran tindakan anestesi
ESSAY
31. Saudara sebagai perawat/penata annestesi yang profesional, apasaja yang saudara
tunjukan sebagai perawat profesional?
32. Jelaskan lingkup kewenangan klinis penata anestesi!
33. Jelaskan fokus praktek keperawatan anestesi berdasarkan berdasarkan PMK No. 18
tahun 2016!

Anda mungkin juga menyukai