Anda di halaman 1dari 10

PERAN MAHASISWA DALAM MEWUJUDKAN

INDONESIA MAJU

NAMA : AZZA ULUL AMAR


NIM : 050474754
Prodi : MANAJEMEN

UNIVERSITAS TERBUKA
2023
Kata Pengantar

Kami bersyukur kepada Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini sampai akhir.
Penulis sangat berharap pembaca akan memperoleh pengetahuan baru dan pengalaman dari
makalah ini. Kami juga berharap pembaca dapat menggunakan makalah ini dalam
kehidupan sehari-hari.
Karena pengetahuan dan pengalaman kami yang terbatas, kami sebagai penyusun merasa
masih banyak yang perlu diperbaiki. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca untuk membantu kami memperbaiki makalah ini.
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
PENDAHULUAN................................................................................................
Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Indonesia Maju..................................
1. Penggerak Perubahan Sosial............................................................................................
2. Pengembang Sumber Daya Manusia................................................................................
3. Inovator dan Kreatif..........................................................................................................
4. Advokat Keadilan dan Hak Asasi Manusia........................................................................

PENUTUP…………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...
Pendahuluan

Mahasiswa berasal dari dua kata: "maha", yang berarti yang paling besar, dan "siswa",
yang berarti orang yang sedang belajar.
Mahasiswa adalah sekelompok orang atau individu yang mengikuti pendidikan di
universitas, politeknik, institut, atau sekolah tinggi. Oleh karena itu, istilah "mahasiswa"
digunakan untuk merujuk kepada semua mahasiswa yang telah terdaftar dan tercatat
namanya di perguruan tinggi. Mahasiswa memiliki beban moral untuk mengikuti peraturan
dan dapat berkontribusi nyata kepada masyarakat. Menjadi mahasiswa adalah tugas yang
berat.

Mahasiswa adalah kelompok sosial yang memiliki kemampuan intelektual untuk


memahami situasi dalam kehiduan bangsa, negara, dan masyarakat.
Mahasiswa juga merupakan agen perubahan atau agen perubahan yang sangat penting
untuk mengubah masyarakat ke arah yang lebih baik (Istichomaharani & habibah, 2016).
Selain itu, siswa di zaman modern menjadi panutan bagi masyarakat di seluruh dunia;
tindakan mereka didasarkan pada pengetahuan mereka dan standar hidup (Cahyono, 2019).
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa mahasiswa memiliki akses pendidikan yang lebih
besar, yang mengakibatkan peningkatan kapasitas mereka untuk berpikir kritis.

Mahasiswa memainkan peran penting dalam mengubah Indonesia menjadi negara maju
karena merekalah yang akan membangun negara ini. Mahasiswa tidak hanya memainkan
peran akademis; mereka juga memainkan peran penting dalam sosial, ekonomi, politik, dan
keamanan.
Pemerintah saat ini sangat memperhatikan kemajuan Indonesia, bahkan menetapkan misi
"Indonesia Emas Tahun 2045" yang berkaitan dengan bonus demografi yang besar dan
melimpah yang dimiliki Indonesia. Bonus demografi merupakan tantangan bagi Indonesia
tetapi juga merupakan peluang. Semua orang tahu bahwa Indonesia akan berusia 100 tahun
pada tahun 2045, dan tahun itu akan disebut sebagai

Gerbang Penduduk menunjukkan bahwa lebih banyak orang usia produktif (15-64 tahun)
daripada orang non produktif (di bawah 14 tahun dan 65 tahun ke atas). Ini akan
menantang bagi Indonesia karena populasi usia produktif atau pekerja yang kaya akan
sangat membantu pembangunan negara, mendorong pertumbuhan ekonomi yang pesat.
PERAN MAHASISWA DALAM MEWUJUDKAN INDONESIA MAJU

Generasi muda akan menentukan masa depan negara. Ketahuilah bahwa mahasiswa adalah
generasi muda yang dididik yang akan menjadi aset bangsa. Pemuda atau mahasiswa
memiliki semangat yang membara dan berapi-api, jadi mereka adalah kelompok intelektual
yang bertanggung jawab untuk memulai gerakan yang memiliki potensi untuk mengubah
keadaan suatu negara.

Mahasiswa memiliki peran penting dalam mewujudkan Indonesia maju. Berikut adalah beberapa
peran yang dapat dimainkan oleh mahasiswa:

1. Penggerak Perubahan Sosial

Dengan menemukan dan mengatasi masalah-masalah yang terjadi di masyarakat, siswa


memiliki kemampuan untuk menjadi agen perubahan sosial. Mereka memiliki kemampuan
untuk mengatur aksi sosial, kampanye, atau kegiatan lain yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Gerakan mahasiswa mencakup aktivitas atau
kegiatan mahasiswa yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan organisasi dan
keterampilan kepemimpinan mereka. Ini semua telah dibuktikan dalam sejarah Indonesia.

Sebenarnya, berdirinya Budi Utomo pada tahun 1908 menjadi tonggak penting dalam
kemajuan gerakan nasional. Sejawaran di dalam dan di luar negeri menganggap Budi
Utomo sebagai mercusuar bagi pergerakan nasional Indonesia. Namun, penafsiran baru
mulai muncul akhir-akhir ini. Menurut tafsir baru ini, pergerakan nasional sudah ada sejak
Sarekat Islam, yang lebih awal dan bersifat massal dibandingkan dengan Budi Utomo,
yang hanya bergerak di kalangan bangsawan Jawa. Namun, karena Budi Utomo memiliki
organisasi modern, argumen ini kemudian disetujui sebagai titik awal pergerakan nasional
di Indonesia. Namun, nasionalisme yang paling penting tetap melekat pada pergerakan
bangsawan.

Gerakan mahasiswa telah terjadi sebelumnya. Awal abad ke-20 di Indonesia ditandai
dengan politik kolonial yang semakin keras dari Belanda.
Kehidupan rakyat semakin menderita sebagai akibat dari politik kolonial Belanda yang
represif. Selanjutnya, perhatian terhadap keadaan dan status penduduk pribumi muncul.
Tingkatkan tuntutan untuk memperbaiki nasib penduduk asli. Dengan menerapkan politik
etika, pemerintah kolonial Belanda menanggapi tuntutan agamawan dan partai sosialis
yang sering menyebut dirinya sebagai kaum humanis. Politik ini tidak selalu memenuhi
harapan, tetapi program tersebut telah menciptakan kelas baru yang dikenal sebagai kaum
terpelajar. Pelajar ini kemudian berkumpul, berbicara, dan akhirnya membentuk kelompok.
Organisasi seperti Budi Utomo muncul dari kelompok kecil. Sarekat Islam, Indische Partij,
Partai Komunis Indonesia, dan Partai Nasional Indonesia juga hadir. Nama-nama seperti
Wahidin Sudirohusodo, Sutomo, Cipto Mangunkusumo, Tirtoadisuryo, Semaun, Tan
Malaka, Hatta, dan Sukarno muncul melalui organisasi-organisasi ini.

Di Indonesia yang berada di bawah kekuasaan Jepang pada saat Perang Dunia II berakhir,
terjadi kekosongan kekuasaan. Dengan kekuasaan yang kosong, pemuda berulang kali
menuntut Sukarno dan Hatta untuk segera mengumumkan kemerdekaan Indonesia.
Sukarno-Hatta akhirnya mengumumkan kemerdekaan Indonesia.
Pada masa pemerintahan presiden Sukarno, yang cenderung mengarah ke diktator dan
mengabaikan kepentingan rakyat. Kemudaan kembali bergerak; mereka turun ke jalan
untuk membentuk opini publik dan menyuarakan penderitaan orang-orang. Terakhir, rezim
Sukarno runtuh, dan Suharto muncul sebagai presiden baru dengan semangat baru.

Setelah berkuasa selama kurang lebih 32 tahun, pemuda kembali memainkan peran dalam
mengakhiri masa otoriter rezim Suharto. Pemuda dari organisasi kemahasiswaan dan
kemasyarakatan berkumpul di depan gedung DPR-MPR RI untuk meminta Presiden
Suharto turun dari jabatan. Masa otoriter Suharto dapat berakhir. Indonesia sedang
mengalami reformasi. Setelah rakyat terbelenggu oleh sistem otoriter, Reformasi dianggap
sebagai era kebebasan.
Kaum muda tampaknya selalu menghadapi masalah. Tantangan ini tidak hanya muncul di
dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Oleh karena itu, tantangan yang dihadapi oleh
generasi muda dibagi menjadi dua kategori:

a) Dalam Negeri

Tidak ada kemajuan yang diharapkan setelah rezim Suharto runtuh. Bahkan reformasi telah
berlangsung selama sepuluh tahun lebih. Keadaan Indonesia tidak banyak berubah sejak
Presiden Habibie, Abdulrahman Wahid, Megawati, dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebaliknya, krisis terus melanda segala aspek, dan korupsi terus meningkat. Adanya krisis
kepemimpinan adalah masalah yang sempat diperdebatkan. Bahkan dalam pemilu 2009
yang lalu, para calon presiden dan wakil presiden Indonesia adalah orang-orang tua yang
sudah terbukti tidak dapat membawa perubahan. Dengan pemilihan umum, calon
independen dapat menjadi alternatif untuk kepemimpinan muda Indonesia.

Di atas, jelas bahwa Indonesia sedang mengalami krisis kepemimpinan. Sebenarnya, dalam
negara demokrasi, hal ini tidak perlu terjadi karena pemimpin dibentuk oleh regenarsi baru
yang muncul dan berfungsi. Namun, ini tidak berjalan dengan baik di Indonesia karena
orang-orang yang lebih tua senang mengambil alih kekuasaan dengan cara main kuasa,
merasa paling benar dan kong kalikong.

Sistem pendidikan Indonesia yang tidak berfungsi dengan baik adalah salah satu dari
banyak penyebab krisis kepemimpinan ini. Buku, program, dan kurikulum diganti setiap
kali menteri berubah. Pendidikan di Indonesia sekarang berfokus pada pasar, yang hanya
menghasilkan "budak-budak baru" dalam era globalisasi. Presiden Sukarno mengatakan
bahwa rakyat Indonesia tidak boleh menjadi budak di bawah bangsa-bangsa dan hanya
menjadi budak di bawah negara. Selain itu, dalam era kapitalisme global saat ini, di mana
manusia hanya digunakan sebagai alat untuk menghasilkan keuntungan, harganya tidak
lebih tinggi daripada mesin atau bahkan lebih rendah.

Korupsi yang menggerogoti birokarsi pemerintahan telah hilang. Selain itu, itu dapat
mengancam kesejahteraan rakyat karena tindakan para birokrat yang tidak beretika dan
tidak berprikemanusiaan yang hanya mengutamakan kepentingan kelompok dan
golongannya sendiri.
b) Dalam Negeri

Dampak globalisasi sudah terlihat di Indonesia dalam konteks internasional. Meskipun ada
dampak positifnya juga, globalisasi secara umum lebih banyak memengaruhi pola hidup
masyarakat Indonesia, menyebabkan mereka menjadi materialistis, konsumtif, dan
materialistis.

Selain itu, kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat diakses oleh negara-negara kaya
seperti Amerika Serikat, Jepang, dan sekutunya. Negara-negara ini biasanya
mengutamakan kepentingan ekonomi mereka daripada kepentingan industri mereka,
seperti menggunakan kekuatan militer untuk menguasai minyak di Irak dengan alasan
perdamaian global.

Dampak dari globalisasi dan kapitalisme global telah menjadikan Indonesia sebagai “kue” yang
siap dibagi-bagi untuk dikuasai. Kemudian penciptaan industri di negara-negara kaya tidak
terbatas, sedangkan di negara-negara berkembang harus dibatasi dengan alasan pemanasan
global (global warming). Padahal negaranegara industri seperti Amerika Serikat dan sekutunya
yang menjadi pemasok gas terbesar dalam pemanasan global tidak kebakaran jenggot seperti
Indonesia. Akibatnya negara-negara berkembang yang hendak berkembang industrinya menjadi
terhambat dengan alasan-alasan yang politis. Atau global warming dikampenyekan sengaja untuk
menghambat industri dari negara-negara berkembang yang mulai berkembang pesat. Dengan
kata lain negara-negara industri besar takut tersaingi dan mereka akan kehilangan monopoli
industrinya. Pemuda harus kritis dalam menyikapi masalah ini. Sejarah telah membuktikan bahwa
pemuda (mahasiswa) telah berbuat, namun tantangan terus datang, dari dalam dan luar negeri.
Pemuda harus belajar dari sejarah agar memiliki jati diri dan memiliki dasar yang kuat, dan agar
mengetahui dari mana perubahan harus diusahakan. Setelah itu, sebagai lokomotif perubahan
pemuda siap bergerak.

2. Pengembang Sumber Daya Manusia

Pendidikan dan pelatihan memungkinkan mahasiswa untuk berperan dalam


mengembangkan sumber daya manusia Indonesia. Mereka dapat bertindak sebagai mentor
atau tutor untuk anak-anak atau remaja yang membutuhkan bantuan akademik atau
keterampilan tertentu.
Kualitas sumber daya manusia adalah faktor penentu produktivitas secara makro dan
mikro, seperti yang ditunjukkan oleh banyak penelitian. Tujuan utama pengembangan
sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan kualitasnya, yang pada gilirannya akan
memungkinkan peningkatan produktivitas.

Sumber Daya Manusia (SDM) secara makro adalah warga negara suatu bangsa khususnya yang
telah memasuki usia angkatan kerja yang memiliki potensi untuk berperilaku produktif (dengan
atau tanpa pendidikan formal) yang mampu memenuhi kebutuhan hidup sendiri dan keluarganya
yang berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat di lingkungan bangsa atau negaranya.

Sebagai suatu bentuk upaya dalam pengembangan SDM, pendidikan merupakan salah satu sektor
terpenting dalam pembangunan. Hal ini mengingat pendidikan menyiapkan sumber daya manusia
yang berkualitas yang menjadi faktor input dominan dalam pembangunan tersebut. Oleh karena
itu, untuk mengoptimalkan pembangunan nasional, pendidikan seharusnya mendapat prioritas,
karena melalui upaya ini dapat dihimpun stok modal manusia dan stok modal sosial yang
memadai secara kualitas untuk melaksanakan pembangunan. Tanpa tersedianya stok modal
manusia dan stok modal sosial yang memadai, terutama secara kualitas, keberhasilan
pembangunan patut dipertanyakan. Karena hal itu akan berdampak besar pada citra negara,
bangsa dan masyarakat Indonesia.

3. Inovator dan Kreatif

Mahasiswa memiliki banyak kesempatan untuk menjadi kreatif dan inovatif. Mereka dapat
membuat konsep baru, membuat produk atau layanan inovatif, dan berkontribusi pada
kemajuan industri dan teknologi di Indonesia.

4. Advokat Keadilan dan Hak Asasi Manusia

Mahasiswa dapat menjadi advokat keadilan dan hak asasi manusia dengan memperjuangkan hak-
hak masyarakat yang terpinggirkan atau terdiskriminasi. Mereka dapat terlibat dalam gerakan hak
asasi manusia, advokasi kebijakan publik, atau membantu korban pelanggaran hak asasi manusia
PENUTUP

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Indonesia dari tahun 2025
hingga 2045 bahkan menetapkan tujuan negara untuk menjadi negara maju. Di tahun 2045,
Indonesia akan genap satu abad. Hal ini berkontribusi pada munculnya konsep "Generasi
Emas 2045". Rencana Indonesia Emas 2045 harus menjadi kenyataan, dan masyarakat
Indonesia secara keseluruhan, terutama mahasiswa, harus siap untuk mewujudkannya.
Oleh karena itu, semua upaya harus dilakukan untuk mewujudkannya dengan benar.

Mahasiswa saat ini memiliki banyak kesempatan untuk menjadi perubahan sosial yang
lebih baik; mereka dapat menjadi pengembang sumber daya manusia yang baik; dan
mereka dapat menjadi inovator dalam industri dan teknologi. Selain berpartisipasi secara
aktif dalam politik sebagai penggerak perpolitikan nasional Indonesia, dia juga berperan
dalam pembangunan berkelanjutan dan melindungi hak asasi manusia untuk generasi
berikutnya. karena ini akan ditangani oleh mahasiswa (pemuda) Indonesia.
DAFTAR ISI

Widyanto, AB. (2010). Jurnal Historia Vitae. unm.ac.id

Efendi, Mukhlison. (2021). Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan


Citra Lembaga di Lembaga Pendidikan Islam. sajiem.iainponorogo.ac.id

Anda mungkin juga menyukai