Anda di halaman 1dari 3

ESENSI MAHASISWA

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mahasiswa adalah seseorang yang belajar di perguruan tinggi.
Mahasiswa merupakan masa depan bangsa yang menjadi penunjang kemajuan bangsa. Peran mahasiswa untuk
bangsa ini sangatlah besar.
Menurut Cahyono, H (2019) Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat, namun bukan
berarti memisahkan diri dari masyarakat. Oleh karena itu perlu dirumuskan perihal peran, fungsi, dan posisi
mahasiswa untuk menentukan arah perjuangan dan kontribusi mahasiswa tersebut. Ada 4 (empat) peran penting
mahasiswa yang merupakan harapan dari masyarakan yakni peran sebagai agent of change, social control, iron
stock dan moral force.
Pemahaman mengenai peran-peran tersebut adalah sebagai berikut :
- Peran sebagai Agent of Change
Mahasiswa bertindak sebagai katalis atau pemicu terjadinya sebuah perubahan yang bisa
berdampak positif ataupun berdampak negative; orang-orang yang punya semangat untuk mendorong
seseorang serta mengilhami semangat pada orang tersebut dan orang-orang yang berani menantang
status quo serta dapat menyebabkan krisis dalam rangka mendukung tindakan dramatis serta upaya
perubahan. (Istichomaharani dan Habibah , 2016)
- Peran sebagai Social Control :
Menurut Urip Santoso (2015) “Selain mencoba mendalami dan mengaplikasikan materi kuliah
yang disampaikan oleh dosen, mahasiswa juga mempunyai tugas lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu
mengamati dan mengkritisi apa yang terjadi di masyarakat baik masyarakat kampus maupun masyarakat
luas” Jelas ini merupakan aplikasi peran mahasiswa sebagai social control dimana mahasiswa
hendaknya peka terhadap lingkungan dengan segala permasalahannya.
- Peran sebagai Iron Stock :
Mahasiswa yang notabene adalah generasi yang terpelajar memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang lebih dibandingkan dengan mereka yang tidak menjadi mahasiswa sehingga
mahasiswa diharapkan mampu menjadi garda depan yang kuat dan tangguh tidak hanya dari segi fisik
tapi juga dari segi kemampuan intelektual yang memiliki kemampuan berpikir secara cepat, mengambil
tindakan secara tepat dan memilih keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan. (Istichomaharani dan
Habibah , 2016)
- Peran sebagai Moral Force :
Mahasiswa dituntut untuk memiliki akhlak yang baik, karena mahasiswa berperan sebagai
teladan di tengah-tengah masyarakat. Segala tingkah laku mahasiswa akan diamati dan dinilai oleh
masyarakat. Untuk itu mahasiswa harus pandai menempatkan diri dan hidup berdampingan di
tengahtengah masyarakat.(Cahyono, H. 2019)
Itulah peran yang harus dilakukan mahasiswa. Peran tersebut bisa terwujud apabila mahasiswa dapat memahami
dan menjalani nilai-nilai yang terkandung dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu : pendidikan, penelitian,
dan pengabdian masyarakat.
Semua manusia mempunya kepribadian yang berbeda, tidak terkecuali mahasiswa. Menurut Susanti dan
Maharani (2016) ada 4 (empat) tipe kepribaian mahasiswa yaitu guardian, artisan, rational, dan idealis.
- Tipe Guardian yaitu tipe mahasiswa yang melakukan poses asimilasi dan abstraksi.
- Tipe Artisan yaitu tipe mahasiswa yang cenderung berpikir abstraksi. karena mahasiswa tipe Artisan
saudah dapat menginterprestasikan pengalamannya persepsi atau pengalaman barunya ke dalam skema
yang ada di pikirannya dan sudah menggunakan simbol-simbol.
- Tipe Rational yaitu tipe mahasiswa yang melakukan proses berpikir abstraksi karena sudah bisa
menginterprestasikan soal tersebut ke dalam simbol.
- Tipe Idealist yaitu tipe mahasiswa yang dapat mengintegrasikan langsung persepsi atau pengalaman
barunya ke dalam skema yang ada di pikirannya, sehingga dapat dikatakan mahasiswa tipe Idealist
melakukan proses berpikir asimilasi dalam memahami masalah pada soal.
Untuk persiapan di dunia kerja, mahasiswa juga dituntut untuk memiliki dasar softskill. Softskill dibutuhkan
agar mahasiswa mampu membangun relasi interpersonal yang baik. Menurut Sharma (2009) terdapat beberapa
hal yang perlu dikembangkan menyangkut soft skill, salah satunya adalah ketrampilan berkomunikasi. Elemen
dari ketrampilan berkomunikasi yang harus dimiliki diantaranya adalah:
1. kemampuan untuk dapat memberikan ide dengan jelas, efektif dan dengan keyakinan baik secara lisan
maupun tertulis.
2. kemampuan untuk melihat pesan non verbal.
3. kemampuan untuk mempraktekkan ketrampilan mendengarkan aktif dan kemampuan untuk merespon dengan
baik.
4. kemampuan untuk presentasi dengan jelas dan dapatmeyakinkan audience.
Untuk mengasah keterampilan tersebut, mahasiswa dapat mengikuti banyak aktivitas di kampus. Mulai dengan
aktif berorganisasi, mengikuti UKM, kepanitiaan dan acara-acara sosial lainnya yang membuat mahasiswa bisa
berkomunikasi dengan orang banyak.
De Banten-Bode Jurnal Pengabdian Masyarakat Setiabudhi Vol. 1 No. 1 November 2019
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran
Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” 2016
Susanti & Maharani – PROFIL BERPIKIR MAHASISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH
NUMERICAL ANALYSIS DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN. Jurnal Formatif 6(1): 62-72, 2016 ISSN:
2088-351X
Deta Shinta Kusuma Wardani- Pengaruh Pelatihan Komunikasi Efektif Untuk Meningkatkan Efikasi Diri
Mahasiswa. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Vol. 1 No. 02, Juni 2012
Sharma.(2009).Importance of Soft Skills Development in Education.diakses dari padatanggal 16 Agustus 2021

Anda mungkin juga menyukai