1. Pendekatan PAR
kemanusiaan. Focus perhatian PAR pada problem teori secara umum dan
termasuk juga model investigasi problem nyata dari organisasi sosial. Selain itu
anti status quo dan berusaha menemukan alternative dari kondisi sosial yang ada
Action Research) ini menggunakan tiga pilar. Pertama, riset kritis yang dilakukan
ditengah masyarakat berdasarkan pada realitas dan pengetahuan yang ada dalam
43
M. Syamsul Huda, Komunitas Urban Clean, (LSAS: Surabaya 2006). Hal 33
45
persoalan) dalam rangka melakukan perubahan dan perbaikan keranah yang lebih
PAR memiliki tiga kata yang selalu berhubungan satu sama lain, yaitu
partisipasi, riset dan aksi. Semua riset harus diimplementasikan dalam aksi.
sesuatu berubah sebagai akibat dari riset. Situasi baru yang diakibatkan riset bisa
jadi berbeda dengan situasi baru yang diakibatkan riset bisa jadi berbeda dengan
situasi sebelumnya. PAR juga merupakan intervensi sadar yang tak terelakkan
dalam rangka merubah dan melakukan perbaikan terhadapnya. Hal itu seringkali
muncul dari situasi yang tidak memuaskan yang kemudian mendorong keinginan
untuk berubah kepada situasi yang lebih baik. Namun ia bisa juga muncul dari
Yang dijadikan landasan dalam cara kerja PAR, terutama adalah gagasan-
gagasan yang datang dari masyarakat. Oleh karena itu peneliti PAR harus
gagasan yang datang dari rakyat yang masih terpenggal dan belum sistematis,
yang datang dari mereka, sehingga mereka sadar dan juga dapat memahami
bahwa gagasan itu milik mereka sendiri, terjemahkan gagasan tersebut dalam
bentuk aksi, uji kebenaran gagasan melalui aksi dan seterusnya secara berulang-
ulang sehingga gagasan tersebut menjadi lebih benar, lebih penting dan lebih
harus dijawab dalam suatu penelitian. Hal ini merupakan dalam pemilihan suatu
metode.46 Adapun dalam penelitian ini yang menjadi kajian adalah berkaitan
insentif tersendiri. Tidak cukup kita mengatakan bahwa karena pembangunan itu
untuk rakyat. Maka mutlak bila masyarakat harus mau berpartisipasi dalam
46
Britha Mikelsen, Metode Penelitian Partisipatoris, (Jakarta;yayasan Obor,2003). Hal 18
dalam membangun berkaitan pula dengan definisi yang kita gunakan dalam
partisipasi dari manusia. Dalam riset bisa jadi terdapat satu atau lebih peneliti
(researcher), orang yang menjadi obyek penelitian (Iresearched) dan orang yang
akan mendapat hasil penelitian (researched for). Semua pihak yang terlibat dalam
riset berpasrtisipasi dalam semua proses penelitian mulai dari analisa sosial,
rencana aksi, aksi, evaluasi sampai refleksi.47 Pembahasan ini merupakan suatu
penelitian yang digunakan adalah penelitian aksi. Jenis penelitian ini dipilih
pada proses transformasi sosial. Oleh karena itu jenis penelitian aksi ini dirasa
47
Ibid., 92-93
Riset Aksi Partisipatoris. Secara umum PRA adalah sebuah metode pemahaman
lokasi dengan cara belajar dari, untuk, dan bersama masyarakat. Hal ini untuk
perluasan program. Bagi pelaksana program, metode dan pendekatan ini akan
diantaranya:49
mengajar mereka.
dihadapi.
48
Agus Afandi, Metodologi Penelitian Sosial Kritis, (UIN Sunan Ampel Press, Surabaya, 2014).
Hal 73
49
Ibid. hal 74
pengetahuan.
Kerja riset aksi partisipatoris adalah kerja praktek pada komunitas, maka
demikian tidaka kan memperoleh pemahaman. Hal ini karena pemahaman proses
dan teknik riset dan pengorganisasiannya tidak cukup melalui proses pembacaan
materi teks buku modul ataupun melalui ceramah seorang dosen semata. Akan
tetapi harus melalui proses belajar melalui pengalaman atau praktek lapangan.
Sekian banyak teknik PRA, hamper semua membutuhkan simulasi dan praktek
yang selanjutnya harus diteruskan dengan presentasi dari hasil kerja prakteknya
dalam bentuk tulisan naratif atau hasil analisis. Hasil peresentasi ini selanjutnya
Teknik-teknik PRA ini fungsi penting lainnya adalah sebagai alat pendampingan,
melalui FGD cukup efektif untuk memperoleh data yang valid, sekaligus proses
FGD, atau juga melakukan praktek di sekitar kampus, sehingga ketika mereka
diantaranya:51
a. Mapping atau suatu teknik dalam PRA untuk menggali informasi yang
b. Transect dalam bahasa Inggris adalah cross section yang berarti melintas
adalah kegiatan yang dilakukan oleh tim PRA dan Nara Sumber Langsung
kondisi fisik seperti atanah, tumbuhan, dll. Jadi transect merupakan teknik
wilayah desa, di sekitar hutan, atau daerah aliran sungai yang dianggap
50
Ibid. hal 82
51
Ibid. hal 84-101
Pada dasarnya teknik ini sama merupakan bagian dari teknik mapping,
hanya saja teknik ini lebih diarahkan pada aspek kehidupan rumah tangga
masing-masing.
menggali kejadian penting yang pernah dialami pada alur waktu tertentu.
telah terjadi di desa sumurup selama ini. Hal ini digunakan untuk
tugas harian. Demikian juga jika ada masalah-masalah baru yang muncul
Diagram venn bisa sangat umum atau topical saja, yakni mengenai
di antara semua pihak dan komoditas yang terlibat dalam suatu sistem.
terlebih dahulu, pembicara akan lebih santai, namun dibatasi oleh topic
Yang dijadikan landasan dalam cara kerja PAR, terutama adalah gagasan-
gagasan yang datang dari rakyat. Oleh karena itu, peneliti PAR harus melakukan
datang dari rakyat yang masih terpenggal dan belum sistematis, 2) pelajari
datang dari mereka, sehingga mereka sadar dan memahami bahwa gagasan itu
milik mereka sendiri, 5) terjemahkan gagasan tersebut dalam bentuk aksi, 6) uji
gagasan tersebut menjadi lebih benar, lebih penting dan lebih bernilai sepanjang
masa.52 Cara kerja PAR dengan daur gerakan sosial sebagai berikut: 53
1. Pemetaan awal
Pemetaan awal sebagai alat untuk memahami komunitas, sehingga peneliti
akan mudah memahami realitas problem dan relasi soaial yang terjadi, dengan
demikian akan memudahkan masuk kedalam komunitas baik melalui key people
(kunci masyarakat) maupun komunitas akar rumput yang sudah terbangun, seperti
52
Agus Afandi, Metodologi Penelitian Sosial Kritis (Cv. Cahaya Intan Xii Sidoarjo, 2014), Hal
42-43
53
Agus Afandi, Modul Participatory Action Research (PAR): Untuk Pengorganisasian
Masyarakat,(Surabaya: LPPM UIN Sunan Ampel, 2016). Hal 104-108
4. Pemetaan pasrtisipatif
bersama dengan masyarakat atau komunitas untuk melakukan pemetaan
7. Pengorganisian masyarakat
komunitas didampingi oleh peneliti untuk membangun pranata sosial. Baik
komunitas merefleksikan semua proses dan hasil yang diperolehnya (dari awal
jawaban akademik.
tetapi juga diukur dari tingkat keberlanjutan program yang sudah berjalan dan
program untuk melakukan aksi perubahan. Oleh sebab itu, bersama komunitas
akan bias belajar sendiri untuk melakukan riset dan memecahkan masalah social
itu sendiri.
3. Subyek Dampingan
Penelitian aksi yang memfokuskan pada pemberdayaan masyarakat desa
ini memilih di Desa sumurup yang terdiri dari 39 Rt dan 4 dusun yakni dusun
pojok, dusun kacangan, dusun winong, dan dusun pule. Dari setiap dusun tersebut
hampir semuanya tergolong daerah rawan bencana, hanya beberapa Rt saja yang
tidak tergolong rawan bencana. Maka dari itu peneliti mengambil semua wilayah
tersebut dikarenakan desa sumurup termasuk sebagai desa daerah rawan bencana
selama ini dikenal sebagai “pintu masuk” atau “kunci” yang menentukan
komunitas.
54
Ibid., 208
c. Memfasilitasi proses merupakan salah satu fungsi paling pokok dari seorang
diarahkan untuk melakukan dan mencapai perubahan sosial yang lebih besar
pengerahan aksi bisa diawali dari penentuan akan isu-isu strategis yang
komunitas.
tingkat nasional dan internasional, mengenai masalah atau issu utama yang
Sedangkan fokus perhatian riset aksi ini dalam proses transformasi sosial
pihak mana yang tertindas oleh kekuasaan tersebut. Kedua; selain itu juga
masyarakat dan yang ketiga; aksi sosial dalam rangka mewujudkan transformasi
sosial. 55
akurat. Dalam hal ini triangulasi juga merupakan teknik pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
a. Triangulasi sumber
Gambar 3.1
Triangulasi sumber
Sumber informasi
Masyarakat tempat/lokasi
55
M.Syamsul Huda, Komunitas Urban Clean, Hal 33
56
Agus Afandi, dkk, Modul Participatory Action Research. Hal. 128
perempuan serta masyarakat (insiders) dan tim dari luar (outsiders). Multidisiplin
petani, pedagang, pekerja sector informal, masyarakat, aparat desa, dll. Tim juga
Gambar 3.2
Triangulasi Komposisi Tim
Multidisiplin
Insiders/outsiders laki-laki/perempuan
terhadap hasil observasi dan data kualitatif dapat digunakam baik dalam tulisan
maupun diagram.
Gambar 3.3
Triangulasi alat dan teknik
Interview Dan Diskusi
Observasi Diagram
bersangkutan dengan permukaan bumi dan didasarkan pada landasan ilmiah. Peta
permukaan tanah, peta hidrografi, peta geologi dan lain-lain yang kesemuanya
penting. Dalam rangka kegiatan teknik sipil, maka peta topografi yang seksama
adalah sangat penting. Dalam rangka teknik sipil, maka peta topografi yang
seksama adalah merupakan data dasar yang harus tersedia agar dapat dilakukan
kegiatan lainnya seperti pembuatan rencana tata guna tanah, peta merupakan data
yang mutlak diperlukan. Selain itu dalam perhitungan volume pekerjaan tanah,
informasi yang meliputi sarana dan prasarana fisik dan kondisi social dengan
hasil yang baik dan maksimal. Karena masyarakatlah yang mengetahui letak-letak
Transect juga dilakukan oleh tim PRA dan narasumber langsung untuk
berjalan menelusuri wilayah guna untuk mengetahui tentang kondisi fisik seperti
tanah, tumbuhan, dll. Transect biasa disebut dengan pemetaan dengan cara
menelusuri wilayah desa, disekitar hutan, atau daerah aliran sungai yang dianggap
wilayah dan juga untuk mengetahui kegunaan tata wilayah tersebut. Hal ini
menelusuri wilayah desa, disekitar hutan, atau daerah aliran sungai yang dianggap
57
Agus Afandi, dkk, Modul Participatory Action Research. Hal. 145
diantaranya,58 transect sumber daya desa umum, transect sumber daya alam,
wilayah bencana.
diketahui hasil dari peta tersebut. Setelah itu hasil peta akan di analisis untuk
mengetahui kejelasan dari peta tersebut. Dari hasil pemetaan wilayah tersebut
6 jenis. Gerakan tanah atau tanah longsor merupakan fenomena alam yang lazim
ini. Sejak lama fenomena ini sudah menarik untuk diperhatikan adalah bahwa
fenomena ini bertambah sering dan dimensinya pun bertambah menjadi besar.
Tabel 3.1
Analisis Kerentanan
No. Jenis-Jenis Tanah Pengertian
Longsor
1. Longsoran translasi Merupakan geraknya massa tanah dan batuan pada
bidang gelincir berbentuk rata atau
menggelombang
2. Longsoran rotasi Merupakan bergeraknya massa tanah dan batuan
pada bidang gelincor berbentuk cekung
3. Pergerakan blok Merupakan perpindahan batuan yang bergerak pada
bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini
disebut dengan longsoran translasi blok batu.
4. Runtuhan tanah Terjadi ketika sejumlah besar batuan atau material
58
Ibid, Hal. 149
kerentanan suatu daerah untuk terkena atau terjadi tanah longsor. Bentuk
informasi ini di wujudkan dalam satu peta zona kerentanan tanah longsor.
informasi awal untuk analisa risiko bencana dan analisa penanggulangan bencana
bisa dengan cara pemetaan langsung, pemetaan tidak langsung dan pemetaan
Tabel 3.2
Jadwal pelaksanaan dan kegiatan
Pelaksanaan (Mingguan)
No. Kegiatan
Oktober November Desember Januari Februari
1. Assessment X X
2. Inkulturasi XX
3. Menentukan XX
agenda riset
4. Pemetaan X XX
daerah rawan
bencana
5. Observasi dan XXX
merumuskan
masalah
kemanusiaan
6. Menyusun XX
strategi
gerakan
7. Membentuk X
kelompok
8. Melancarkan XXX
aksi
perubahan
9. Refleksi X
10. Meluaskan XXX
skala gerakan
dukungan
Sumber : Analisa Peneliti
yang akan dilakukan atau yang direncankan yaitu terdiri dari kepala desa,
Masyarakat yang terkena bencana alam tanah longsor dan juga anggota komunitas
Tabel 3.3
tingginya bahaya dan risiko masyarakat terhadap bencana di desa sumurup, hal ini
berguna untuk mengurangi atau bahkan tidak adanya korban bencana alam jika
tersebut karena merekalah yang memiliki kekuatan lokal untuk bisa mengadakan
aksi nyata dengan di damping oleh seorang fasilitator. Hal ini juga akan berguna
untuk melakukan sebuah dengan cara kerjasama. Dengan melibatkan semua pihak