Anda di halaman 1dari 30

Kelompok 3

Ipah
Fikram
Meilinda

Menurut Everett Rogers (1964)

dalam bukunya berjudul Diffusion of


Innovations
difusi sebagai proses dimana sebuah
inovasi dikomunikasikan melalui
berbagai saluran dan jangka waktu
tertentu dalam sebuah sistem sosial.

Menurut Parker (1974), difusi sebagai suatu

proses yang berperan memberi nilai tambah


pada fungsi produksi / proses ekonomi dan
merupakan suatu tahapan dalam proses
perubahan teknik (technical change).
Menurutnya difusi merupakan suatu tahapan
dimana keuntungan dari suatu inovasi berlaku
umum. Dari inovator, inovasi diteruskan
melalui pengguna lain hingga akhirnya
menjadi hal yang biasa dan diterima sebagai
bagian dari kegiatan produktif.

Didalam setiap proses komunikasi, setidaknya


akan terkandung salah satu dari 3 (tiga)
macam tujuan komunikasi yaitu :
Informatif, atau memberikan informasi/berita
Persuasive, atau membujuk
Entertaintment, atau memberikan hiburan

Media dapat mempermudah penyampaian

informasi.
Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
Media dapat memperjelas informasi.
Media dapat mempermudah pengertian.
Media dapat mengurangi komunikasi yang
verbalistis.
Media dapat menampilkan objek yang tidak
bisa ditangkap mata.
Media dapat memperlancar komunikasi.

Sasaran Primer (Primary Target)


Sasaran Sekunder (Secondary

Target)
Sasaran Tersier (Tertiary Target)

Sasaran Primer (Primary Target)

Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran


langsung segala upaya pendidikan atau
promosi kesehatan.
Sesuai dengan permasalahan kesehatan, maka
sasaran ini dapat dikelompokkan menjadi:
1. kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum,
2. ibu hamil dan menyusui untuk masalah KIA (kesehatan ibu dan

anak)
3. anak sekolah untuk kesehatan remaja, dan sebagainya.

Upaya promosi yang dilakukan terhadap


sasaran primer ini sejalan dengan strategi
pemberdayaan masyarakat (empowerment).

Sasaran Sekunder (Secondary Target)

Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh


adat, dan sebagainya, karena dengan
memberikan pendidikan kesehatan kepada
kelompok ini diharapkan untuk selanjutnya
kelompok ini akan memberikan pendidikan
kesehatan kepada masyarakat di sekitamya.
Upaya promosi kesehatan yang ditujukan
kepada sasaran sekunder ini adalah sejaian
dengan strategi dukungan sosial (social
support).

Sasaran Tersier (Tertiary Target)

Para pembuat keputusan atau penentu


kebijakan baik di tingkat pusat, maupun
daerah adalah sasaran tertier pendidikan
kesehatan
Dengan kebijakan-kebijakan atau keputusan
yang dikeluarkan oleh kelompok ini akan
mempunyai dampak terhadap perilaku para
tokoh masyarakat (sasaran sekunder), dan
juga kepada masyarakat umum (sasaran
primer).
Upaya promosi kesehatan yang ditujukan
kepada sasaran tersier ini sejalan dengan
strategi advokasi (advocacy) kesehatan,

Sasaran Tersier (Tertiary Target)

Sasaran Sekunder (Secondary


Target)

Sasaran Primer (Primary Target)

Yang Mempengaruhi Proses Difusi Adopsi:


Sesuai dengan pemikiran Rogers, dalam proses
difusi Adopsi terdapat 4 (empat) elemen
pokok, yaitu:
1.Inovasi;
2.Saluran komunikasi
3.Jangka waktu
4.Sistem Sosial

Gagasan, tindakan, atau barang yang

dianggap baru oleh seseorang. Dalam hal ini,


kebaruan inovasi diukur secara subjektif
menurut pandangan individu yang
menerimanya. Jika suatu ide dianggap baru
oleh seseorang maka ia adalah inovasi untuk
orang itu. Konsep baru dalam ide yang
inovatif tidak harus baru sama sekali.

Sebagai Alat untuk menyampaikan pesan-pesan

inovasi dari sumber kepada penerima.


Dalam memilih saluran komunikasi, sumber, paling
tidak perlu memperhatikan: tujuan diadakannya
komunikasi dan karakteristik penerima.
Jika komunikasi dimaksudkan untuk
memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak
yang banyak dan tersebar luas, maka saluran
komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien,
adalah media massa.
Tetapi jika komunikasi dimaksudkan untuk
mengubah sikap atau perilaku penerima secara
personal, maka saluran komunikasi yang paling
tepat adalah saluran interpersonal.

Proses keputusan inovasi, dari mulai seseorang

mengetahui sampai memutuskan untuk


menerima atau menolaknya, dan pengukuhan
terhadap keputusan itu sangat berkaitan
dengan dimensi waktu.
Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam:
1.Proses pengambilan keputusan inovasi,
2.Keinovatifan seseorang: relatif lebih awal atau
lebih lambat dalam menerima inovasi, dan
3.Kecepatan pengadopsian inovasi dalam sistem
sosial.

kumpulan unit yang berbeda secara fungsional

dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan


masalah dalam rangka mencapai tujuan
bersama.
Lebih lanjut teori yang dikemukakan Rogers
(1995) memiliki relevansi dan argumen yang
cukup signifikan dalam proses pengambilan
keputusan inovasi. Teori tersebut antara lain
menggambarkan tentang variabel yang
berpengaruh terhadap tingkat adopsi suatu
inovasi serta tahapan dari proses pengambilan
keputusan inovasi.

Menurut Ardianto dkk (2009), faktor-faktor


yang berpengaruh terhadap tahapan difusi
inovasi tersebut mencakup:
1. Atribut inovasi (perceived atrribute of innovasion),
2. Jenis keputusan inovasi (type of innovation

decisions),
3. Saluran komunikasi (communication channel),
4. Kondisi sistem sosial (nature of social system),
5. Peran agen perubah (change agents).

Atribut inovasi (perceived

atrribute of innovasion):
Keuntungan relative (relative

advantage)
Kesesuaian (compatibility),
Kerumitan (complexity),
Kemungkinan di coba (trialability),
Kemungkinan diamati
(observability),

Jenis keputusan inovasi (type of


innovation decisions), Keputusan individual:
1. Keputusan optional melalui proses:
2. Keputusan Kolektif
3. Keputusan Otoritas:

Dimana suatu keputusan diambil dengan


paksaan, atas dasar kepentingan atau
mendesaknya suatu inovasi untuk diadopsi
atau digunakan atau karena urgensi dari
suatu inovasi tersebut harus digunakan
dalam suatu sistem sosial..

Saluran komunikasi (communication channel),


Sumber,
2. Media/khalayak
3. Objek/interpersonal
1.

Kondisi sistem sosial (nature of social system),


Hal yang harus diperhatikan:
Norma masyarakat,
2. Toleransi terhadap penyimpangan
3. Pola komunikasi.
1.

Peran agen perubah (change agents).


Faktor yang mempengaruhi keberhasilan agen:
gencarnya promosi yang berorientasi pada klien,
kerjasama dengan tokoh masyarakat, kredibilitas
agen di mata klien.

Rogers.E.M dan Shoemaker G.F.,dalam


Mulyana S. (2009) mengemukakan bahwa
ada 5 (lima) tahap, proses adopsi inovasi
yaitu:
1.Tahap munculnya pengetahuan

(Knowledge)
2.Tahap persuasi (Persuasion)
3.Tahap pengambilan keputusan (Decisions)
4.Tahapan implementasi (Implementation)
5.Tahapan konfirmasi (Confirmation),

1. Tahap munculnya pengetahuan (Knowledge) ketika


seorang individu (atau unit pengambil keputusan lainnya) diarahkan
untuk memahami eksistensi dan keuntungan/manfaat dan bagaimana
suatu inovasi berfungsi. Pada tahap ini, seseorang belum memiliki
informasi mengenai inovasi baru. Untuk itu informasi mengenai inovasi
tersebut harus disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi yg ada.
2. Tahap persuasi (Persuasion) ketika seorang individu (atau unit
pengambil keputusan lainnya) membentuk sikap baik atau tidak baik
3. Tahap pengambilan keputusan (Decisions) muncul ketika
seorang individu atau unit pengambil keputusan lainnya terlibat dalam
aktivitas yang mengarah pada pemilihan adopsi atau penolakan inovasi.
4. Tahapan implementasi (Implementation), ketika seorang
individu atau unit pengambil keputusan lainnya menetapkan
penggunaan suatu inovasi sambil mempelajari tentang inovasi tersebut.
5. Tahapan konfirmasi (Confirmation), ketika seorang individu
atau unit pengambil keputusan lainnya mencari penguatan terhadap
keputusan penerimaan atau penolakan inovasi yang sudah dibuat
sebelumnya.

Mempelajari inovasi:
Pengadopsian:
Pengembangan jaringan

sosial:

Mempelajari inovasi:
Tahapan ini merupakan awal ketika masyarakat
mulai melihat dan mengamati inovasi baru
dari berbagai sumber, khususnya media
massa. Pengadopsian awal biasanya
merupakan orang-orang yang rajin membaca
koran dan menonton televisi, sehingga
mereka bisa menangkap inovasi baru yang
ada. Jika sebuah inovasi dianggap sulit
dimengerti dan sulit diaplikasikan, maka hal
itu tidak akan diadopsi dengan cepat oleh
mereka, lain halnya jika yang dianggapnya
baru merupakan hal mudah, maka mereka
akan lebih cepat mengadopsinya. Beberapa
jenis inovasi bahkan harus disosialisasikan
melalui komunikasi inerpersonal dan
kedekatan secara fisik.

Pengadopsian:
Dalam tahap ini masyarakat mulai menggunakan inovasi yang
mereka pelajari. Riset membuktikan bahwa semakin besar
keuntungan yang didapat, semakin tinggi dorongan untuk
mengadopsi perilaku tertentu. Adopsi inovasi juga dipengaruhi
oleh keyakinan terhadap kemampuan seseorang. Sebelum
seseorang memutuskan untuk mencoba hal baru, orang
tersebut biasanya bertanya pada diri sendiri, apakah mereka
mampu melakukannya? Maka mereka akan cenderung
mengadopsi inovasi tersebut. Selain itiu, dorongan status juga
menjadi faktor motivasional yang kuat dalam mengadopsi
inovasi.
Beberapa orang ingin selalu menjadi pusat perhatian dalam
mengadopsi inovasi untuk menunjukkan status sosialnya di
hadapan orang lain. Adopsi inovasi juga dipengaruhi oleh nilai
yang dimiliki individu tersebut serta persepri dirinya. Jika
sebuah inovasi dianggapnya menyimpang atau ridak sesuai
dengan nilai yang ia anut, maka ia tidak akan mengadopsinya.
Semakin besar pengorbanan yang dikeluarkan untuk
mengadopsi sebuah inovasi, semakin kecil tingkat adopsinya.

Pengembangan jaringan sosial:


Seseorang yang telah mengadopsi sebuah inovasi
akan menyebarkan inovasi tersebut kepada
jaringan sosial di sekitarnya, sehingga sebuah
inovasi bisa secara luas diadopsi oleh
masyarakat. Divusi sebuah inovasi tidak lepas
dari proses penyampaian dari satu individu lain
melalui hubungan sosial yang mereka miliki.
Riset menunjukkan bahwa sebuah kelompok
yang solid dan dekat satu sama lain mengadopsi
inovasi melalui kelompoknya. Dalam proses
asopsi inovasi, komunikasi melalui saluran
media massa lebih cepat menyadarkan
masyarakat mengenai penyebaran inovasi baru
dibanding saluran komunikasi interpersonal.
Komunikasi interpersonal mempengaruhi
manusia untuk mengadopsi inovasi yang
sebelumnya telah diperkenalkan oleh media
massa.

Anda mungkin juga menyukai