Anda di halaman 1dari 3

Dafa Al Furqan

1910102010065
Metodologi Sosial

Studi Perbandingan Pengaruh Iklan Social Distancing di Media Online


pada Sikap Masyarakat di Wilayah Medan.

1. Latar Belakang Masalah

Sikap merupakan kecendrungan orang untuk berpikir, berperasaan, berpendapat maupun


berperilaku tertentu terhadap sesuatu objek. Jadi, sikap dibentuk oleh beberapa komponen,
yaitu pengetahuan (kognitif), perasaan atau penilaian (afektif), dan perilaku (behaviour)
tertentu. Wujud sikap adalah ekspresi setuju atau tidak setuju, menerima atau meolak faktor-
faktor.

Kepanikan media sosial berakselerasi lebih cepat daripada penyebaran Covid-19. Informasi
yang menyebar melalui media sosial dan tradisional, serta melalui lembaga pemerintah atau
kesehatan, telah mencapai skala yang sangat besar, yang tentunya belum pernah terjadi
sebelumnya dalam sejarah manusia. Hitungan kematian diikuti dengan cermat ketika naik,
setidaknya untuk saat ini. Gambar dan cerita karantina ada di mana-mana. Akibatnya, risiko
kesehatan dari epidemi ini dibingkai sebagai menakutkan dan tidak terkendali, yang
berkontribusi pada epidemi ketakutan. Sedangkan, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
meminta lembaga penyiaran untuk lebih intensif menayangkan kampanye kebijakan social
distancing dalam bentuk iklan layanan masyarakat serta menyisipkannya dalam seluruh
program acara yang ditayangkan. Selain itu, KPI juga mengingatkan semua lembaga
penyiaran untuk memperhatikan konten yang akan ditayangkan selama masa tanggap darurat
bencana penularan wabah virus corona. Sebab, porsi menonton televisi yang meningkat oleh
publik, terutama pada anak dan remaja pada masa social distancing ini. Pasalnya, edukasi
terhadap masyarakat melalui iklan layanan masyarakat tentang pencegahan dan
penanggulangan virus corona perlu lebih diintensifkan. Terkait pemberitaan, KPI meminta
lembaga penyiaran untuk selalu menghadirkan informasi yang akurat dan benar tentang
perkembangan wabah covid-19 serta berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk
mengatasi krisis ini.
Sebuah sikap menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik, perasaan-
perasaan emosional dan kecendrungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu terhadap
beberapa objek atau gagasan. Proses pembentukan sikap dipengaruhi oleh beberapa faktor;
salah satunya adalah media massa sebagai sumber informasi seperti televisi, radio, surat
kabar online, dan lain-lain, mempunyai massa dalam penyampaian informasi sebagai tugas
pokoknya, membawa pesan-pesan berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.
Dalam proses pembentukan dan perubahan sikap, peranan media massa tidak kecil artinya
walaupun tidak sebesarpengaruh interaksi individual secara langsung. Sementara menurut
Sasa Djuarsa, sikap ini memungkinkan untuk berlanjut menjadi perilaku. Salah satu cara
menanggulangi penyebaran COVID-19 ini adalah dengan cara mensosialisasikan tentang
social distancing dan pentingnya untuk menjaga kebersihan dan mengingatkan bahwa
penyebab utama penyebaran COVID-19 ini adalah keramaian atau dengan tidak menjaga
jarak antara satu sama lain. Di sini media mempunyai peran penting sebagai agen sosialisasi.

2. Kajian Teori

Uses And Gratification


Pendekatan Uses and Gratifications mengasumsikan audiens merupakan khalayak aktif dan
mengarah pada satu tujuan, media hanyalah dianggap sebagai salah satu cara untuk
memenuhi kebutuhannya dan individu dapat saja memenuhi kebutuhannya itu melalui media
atau cara lain (Littlejohn, 1998:600). Menurut para penemunya, Elihu Katz, Jay G. Blumler
dan Michael Gurevitch, Uses and Gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara
psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-
sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada
kegiatan lain) dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain, barangkali
termasuk juga yang tidak diinginkan (Blumler dan Katz, dalam Rakhmat, 1994:205).

Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratifications sebagai salah satu landasannya
karena penelitian ini meneliti efek media massa dari sudut pandang khalayak. Elemen yang
diteliti dalam penelitian ini adalah elemen “pola terpaan media yang berlainan” dan “akibat-
akibat lain (yang seringkali tidak diharapkan) dari penggunaan media” seperti halnya
pembentukan atau perubahan sikap, yang sering kali bukan merupakan tujuan utama
seseorang dalam mengonsumsi media. Efek atau akibat yang tidak diinginkan ini dapat
terjadi karena adanya sikap berat sebelah dalam proses seleksi atau juga karena kesalahan
interpretasi (McQuail, 2000: 73).

3. Populasi dan Sampel

Lokasi penelitian dilakukan di Wilayah Medan. Sebab daerah ini mempunyai komposisi
penduduk yang heterogen. Medan diasumsikan sebagai daerah yang memiliki perkembangan
yang tinggi. Medan sebagai ibukota dinilai sebagai acuan kondisi sosial-politik di Sumatera
Utara. Selain itu ketersediaan media massa yang cukup.
Populasi penelitian ini adalah para pemuda yang aktif membaca berita di media online
(berusia antara 18-25) di wilayah Medan. Sedangkan subjek penelitian dari populasi sasaran
penelitian ini ditentukan berdasarkan teknik purposive, karena tidak adanya kerangka
sampling dari seluruh unsur-unsur yang terdapat dalam popuasi tersebut. Dari sini subjek
akan dipilih secara purposive sesuai dengan keperluan karena yang digali dalam penelitian ini
adalah kedalam informasi, bukan kuantitas responden. Adapun yang akan menjadi subjek
penelitian adalah:
1. Berusia antara 18-25 tahun
2. Aktif menggunakan Smartphone
3. Tidak Aktif menggunakan Smartphone
4. Mengikuti berita di media online dan yang tidak mengikuti

4. Teknik Pengumpulan Data


Data dikumpulkan melalui angket
Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan untuk dijawab oleh responden, biasanya secara tertulis. Kuesioner digunakan
ketika peneliti ingin mengetahui persepsi atau kebiasaan suatu populasi berdasarkan
responden. Kuesioner yang disebar harus diuji dulu sebelumnya untuk mengetahui jika butir-
butir pertanyaan yang dimasukkan dapat digunakan sebagai alat ukur yang valid dan reliabel.
Kuesioner dapat berupa kuesioner cetak maupun online.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data secara statistik inferensial lebih ditekankan pada proses generalisasi
yang lebih luas dalam wilayah populasi. Nantinya, peneliti akan membuat kesimpulan
berdasarkan hasil penelitian, pada sejumlah sampel terhadap populasi yang sudah ditentukan
Analisis korelasional lebih menekankan pada adanya pengaruh atau hubungan antara dua
variabel dimana satu variabel berisi sikap masyarakat kota medan yang terpengaruhi oleh
iklan social distancing di media online dan satu lagi berbanding terbalik.

Anda mungkin juga menyukai