DI MEDIA MASSA
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman perilaku selektif masyarakat
dalam memilih informasi tentang COVID-19 di media televisi. Tidak dipungkiri bahwa
televisi sebagai media massa masih memiliki kekuatan besar dalam mempengaruhi
khalayak. Perilaku selektif ini penting karena mengkonsumsi informasi COVID-19 secara
berlebihan akan berdampak pada daya tahan tubuh menjadi menurun. Kondisi ini dialami
karena adanya rasa cemas, khawatir berlebihan akibat informasi yang diterima
masyarakat. Perilaku selektif diharapkan mampu membantu pencegahan COVID-19.
Untuk menjawab tujuan tersebut, peneliti menggunakan studi fenomenologi dengan
pendekatan kualitatif. Adapun teori yang digunakan adalah teori kultivasi yang
menjelaskan tentang dampak kekerasan media massa televisi. Teknik pengumpulan data
melalui wawancara bersama masyarakat di kota Bandung. Analisis data menggunakan
tiga tahapan meliputi konstruk data pertama, konstruk data kedua, dan konstruk data
ketiga. Hasil yang diharapakan dari penelitian ini adalah mengetahui pengalaman terkait
perilaku selektif masyarakat dalam mengkonsumsi informasi tentang COVID-19.
Diharapkan hasil tersebut dapat memberikan kontribusi positif tentang hidup sehat
dengan mengatur pola konsumsi informasi COVID-19. Dengan demikian, perilaku
selektif mampu menghilangkan perasaan cemas maupun khawatir sehingga berdampak
pada daya tahan tubuh masyarakat.
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the selective behavior of people experience in
selecting information about COVID-19 in the medium of television. It is undeniable that
television as a mass media still has great power in influencing audiences. This selective
behavior is important because consuming excessive COVID-19 information will have an
impact on your immune system. This condition is experienced because of anxiety,
excessive worry due to information received by the public. Selective behavior is expected
to help prevent COVID-19. To answer these objectives, researchers used a
phenomenological study with a qualitative approach. The theory used is the cultivation
theory that describes the impact of mass media television violence. Data collection
techniques through interviews with people in the city of Bandung. Analysis of data using
three stages include the first data construct, construct a second data, and third data
constructs. The expected result of this study is to find out experiences related to
community selective behavior in consuming information about COVID-19. The results
are expected to contribute positively about healthy living by organizing information
consumption patterns COVID-19. Thus, the behavior of selectively eliminate feelings of
anxiety and worry that affect the immune system of society.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini fokus mengkaji pengalaman selektif masyarakat dalam
memilih informasi COVID-19 di media massa televisi. Tujuan penelitian ini
untuk membangun pengalaman tersebut sehingga terjadinya konsensus besama
antar individu tentang perilaku selektif memilih informasi COVID-19. Terkait
dengan tujuan penelitian ini maka studi fenomenologi dengan pendekatan
kualitatif dinilai relevan dengan skema penelitian. Fenomenologi sebagai studi
menjelaskan bahwa tiap realitas terbentuk karena adanya pemaknaan atas
pengalaman sama yang dialami tiap individu. Pengalaman tersebut
dilatarbelakangi oleh motif-motif yang mendorong individu berperilaku (Nindito,
n.d.). Dunia pemaknaan terhadap pengalaman merupakan hakikat dari paradigma
konstruktivis. Paradigma ini memandang bahwa tiap fenomena dibangun, dan
disepakati karena adanya konstruksi bersama sehingga membangun kesepakatan
bersama (Hidayat, Kuswarno, Zubair, & Hafiar, 2018).
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara online. Teknik ini
dilakukan menyusul masih diberlakukannya kebijakan physical distanching.
Wawancara melibatkan beberapa masyarakat di kota Bandung. Pemilihan
informan menggunakan teknik purposive dengan memperhatikan kriteria. Adapun
kriteria informan adalah mereka yang mengikuti perkembangan informasi
COVID-19 di media televisi. Selain wawancara, teknik pengumpulan data juga
melalui telaah data dari berbagai sumber, seperti situs online, dan artikel hasil
penelitian sebelumnya terkait COVID-19.
Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, meliputi konstruk data
pertama, konstruk data kedua, dan konstruk data ketiga (Yayu, Hidayat, &
Suhadi, 2019). Konstruk data pertama peneliti membuat transkrip hasil
wawancara dengan informan terkait perilaku selektif memilih informasi COVID-
19. Tahapan pertama ini sering pula disebut dengan istilah reduksi data atau
menyeleksi data sesuai dengan tujuan penelitian. Tahapan konstruk data kedua,
peneliti memilah atau mengklasifikasikan data sesuai dengan kebutuhan tiap
pertanyaan penelitian terkait pengalaman perilaku selektif memilih informasi
COVID-19. Bentuk dari konstruk data kedua ini berupa tabel atau matriks data.
Tahapan ini juga lazim disebut tahapan display data. Display artinya menyajikan
data hasil penelitian terkait perilaku selektif memilih informasi COVID-19.
Display data mengacu pada pembagian pertanyaan penelitian yang telah
ditentukan sebelumnya. Display data biasanya disajikan pada hasil penelitian.
Tahapan konstruk data ketiga yakni membuat analisis data. Analisis berdasarkan
data dan penjelasan teori yang relevan dengan hasil penelitian. Tahapan ini sering
pula disebut dengan tahapan penarikan kesimpulan data. Tahapan ini disajikan
pada bagian pembahasan hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, D. R., & Setiowati, E. A. (2019). Hubungan Antara Perilaku Menonton Tayangan
Kekerasan Dan Persepsi Terhadap Pola Asuh Permisif Dengan Agresivitas Pada
Siswa SD Di Kota Semarang, 939–948.
Evanita, S. (2009). KAJIAN IKLAN TELEVISI DALAM PERSPEKTIF TEORI
PENGARUH SELEKTIF, 7.
Griffin, E. (2011). A First Look At Communication Theory. (T. Z. Ackley, Ed.) (8th ed.).
New York: McGraw-Hill. Retrieved from http://mhhe.com
H.A & Venus, A. S. (2019). Cultivation theory. Media Theory for A Level, (56), 176–187.
http://doi.org/10.4324/9780429032240-16
Hidayat, D., & Anisti, A. (2015). Wartawan Media Now dalam Mengemas Berita:
Perspektif Situational Theory. Jurnal ASPIKOM, 2(5), 295.
http://doi.org/10.24329/aspikom.v2i5.81
Hidayat, D., Kuswarno, E., Zubair, F., & Hafiar, H. (2018). Public Relations
Communication Behavior Through a Local-Wisdom Approach : The Findings of
Public Relations Components Via Ethnography as Methodology. Malaysian Journal
of Communication, 34(3), 56–72.
Nindito, S. (n.d.). Fenomenologi Alfred Schutz : Studi tentang Konstruksi Makna dan
Realitas dalam Ilmu Sosial, 79–95.
Rahayu, R. N., & Sensusiyati. (2020). ANALISIS BERITA HOAX COVID - 19 DI
MEDIA SOSIAL DI. Jurnal Intelektiva, 01(09), 60–73.
Siahaan, C. (2018). Peran Media Televisi Dalam Pembentukan Realitas. Online Jurnal
Universitas Kristen Indonesia, 5(23), 9–10.
WHO. (2020). #Covid19 Coronavirus Disease 2019: Situational Report 72. DroneEmprit,
2019(April), 1–19. Retrieved from https://pers.droneemprit.id/covid19/
Yayu, N., Hidayat, D., & Suhadi, M. (2019). Pendekatan intercultural communication
pada public relations PT Santos dalam membangun komunikasi empati. Jurnal
Profesi Humas Universitas Padjadjaran, 4(1), 1–22.
Yunus, N. R., & Rezki, A. (2020). Kebijakan Pemberlakuan Lock Down Sebagai
Antisipasi Penyebaran Corona Virus Covid-19. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya
Syar-I, 7(3). http://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i3.15083
Zulva, T. N. I. (2020). Covid-19 Dan Kecenderungan Psikosomatis. Journal of Chemical
Information and Modeling, 1–4. http://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004