Anda di halaman 1dari 10

BRAWIJAYA LIBRARY COMPETITION

(KEBIJAKAN DAN TATA KELOLA INFORMASI)

KEBIJAKAN INFORMASI MEDIA ONLINE PADA MASA


PANDEMI

Disusun Oleh :

Maulidatul Laili

(Perpustakaan dan Ilmu Informasi / 18680021)

Tsabbit Millatik Mahmud

(Perpustakaan dan Ilmu Informasi / 18680030)

(UINIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM)

(MALANG)

(2020)
PENDAHULUAN

Terhitung sudah setengah tahun dunia dibingungkan dengan makhluk


hidup yang berbentuk mini dan hanya dengan alat tertentu dapat melihatnya.
Namanya sih virus corona, yang menyebabkan “Coronavirus Disease” (COVID-
19). Indonesia salah satu negara yang merasakan kehadirannya si virus mini ini.
Berdasarkan yang sudah dijelaskan oleh kementrian kesehatan Indonesia melalui
website resminya, virus ini termasuk virus yang berbahaya karena penularannya
yang sangat cepat dari satu individu ke individu lain. Apabila sudah ada satu
daerah terpapar virus ini, maka perlu diwaspadai atau bahkan lockdown dan
masyarakat sekitar diharuskan melakukan karantina atau isolasi. Melalui karantina
dan isolasi selama sedikitnya 14 hari, individu itu dapat diketahui apakah ada
indikasi atau gejala yang mengarah pada COVID-19.

Daerah yang sudah dinyatakan rawan atas virus corona akan didata oleh
pemerintah sebagai zona merah atau kuning. Tentunya, pemerintah tidak hanya
memiliki update kawasan saat ini, tetapi pemerintah juga memiliki informasi
mengenai identitas dan jumlah masyarakat baik yang dinyatakan reaktif, positif
atau negatif dari COVID-19. Pemerintah melakukan sharing information kepada
masyarakat melalui media informasi yang tersedia di Indonesia baik melalui
tulisan, lisan atau bahkan siaran langsung yang dapat diakses secara daring
(online). Berita informasinya pun beraneka ragam, mulai dari grafik jumlah pasien
COVID-19 di Indonesia hingga pencegahan penularan virus corona ini. Hadirnya
media informasi berbasis online menjadi jembatan antara pemerintah dengan
masyarakat mengenai sajian berita berkaitan dengan pandemi virus ini.

Berita dari media informasi online bagaikan “jalan tol” karena begitu cepat
dan mudahnya berita itu tersebar dan diakses. Hal ini tentunya disertakan
kebijakan / aturan media informasi online yang seharusnya dapat terlaksana
dengan benar. Konsistensi dan validasi informasi memiliki pengaruh terhadap
kepercayaan masyarakat terhadap media informasi dan sajian data yang dimiliki
pemerintah.
PENYEBARAN INFORMASI SAAT PANDEMI COVID-19

Pada masa pandemi COVID-19 ini, berbagai informasi dapat


tersebarluaskan dalam waktu yang sangat singkat. Suatu berita dapat tersebar
dalam kurun waktu yang sangat cepat melalui adanya media informasi yang
bersifat online. Saat ini, media informasi sudah didukung dengan kecanggihan
teknologi dalam menyuguhkan berita kepada masyarakat melalui berbagai
platform yang tersedia, seperti website, media sosial, YouTube, dan lain
sejenisnya. Bahkan, berita sudah dapat diakses secara online, offline serta bersifat
fleksibel. Berbeda dengan era sebelumnya, berita lumrahnya terlihat di koran,
televisi, radio. Ketika ada suatu bentuk media yang berbeda tentu memiliki
kebijakan informasi yang berbeda pula. (Junawan, et al, 2020.)

Segala macam hal pasti memiliki data atau informasi, baik itu bersifat
publik (umum) atau individu (privasi). Dalam UU No. 14 Tahun 2008 bahwa
informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi
dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting bagi ketahanan
nasional. Artinya, penyebaran virus corona di Indonesia juga pasti memiliki data
dan informasi yang selalu di update. Dalam hal ini, kementrian kesehatan
(kemenkes) dan pemerintah yang memiliki wewenang atas informasi atau data
tentang virus corona di Indonesia. Kemudian, untuk menyampaikan informasi
terkait dengan COVID-19 di Indonesia, media mengambil peran cukup besar
disini.

Melalui adanya media informasi, masyarakat bisa mendapatkan berbagai


informasi terkini terkait dengan masa pandemi COVID-19. Saat kita menonton
televisi ataupun membuka media sosial dan YouTube, tentunya sangat mudah
bagi kita untuk bisa menyaksikan dan mendengarkan berita terkait pandemi
COVID-19. Contohnya adalah berita terkait data pasien COVID-19, berbagai
kawasan di Indonesia baik untuk zona merah, kuning dan hijau, zona yang boleh
dikunjungi atau tidak, daerah di Indonesia yang sedang melakukan lockdown,
hingga berbagai bentuk himbauan terkait pencegahan penularan COVID-19 dan
lainnya dari media informasi. (Sampurno et al., 2020)
Sampurno (2020) menjelaskan bahwa media informasi telah memiliki
peran yang sangat penting untuk mengikuti perkembangan berbagai informasi dan
untuk mengetahui suatu klarifikasi dari suatu peristiwa yang terjadi. Banyak
sekali berbagai organisasi media informasi yang berlomba – lomba untuk bisa
memperoleh informasi yang terpercaya bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan
berbagai informasi yang ada bukan hanya untuk diabaikan kebenarannya,
melainkan juga dapat disangkal apabila terdapat informasi yang salah.

Sudah berbulan – bulan pandemi COVID-19 telah berlangsung tanpa kita


ketahui kapan akan berakhir. Trafic penyebaran COVID-19 belakangan ini mulai
naik kembali dikarenakan masyarakat yang mulai acuh dan bosan dengan adanya
informasi virus tersebut. Berita yang memuat informasi tentang COVID-19
terkadang tidak selalu sama antara portal berita milik provinsi atau milik nasional,
seperti yang disebutkan oleh Yusuf pada opininya di website https://bone.go.id,
menjelaskan bahwa sinkronasi data pasien di kabupaten Bone dan Provinsi
Sulawesi Selatan berbeda. Di mana terdapat perbedaan jumlah dengan yang
ditampilkan pada Website resmi Kabupaten pada status PDP (Pasien dalam
Pengawasan). Hal itu juga menyebabkan masyarakat tidak percaya lagi dengan
informasi peta penyebaran. Banyak pertanyaan muncul dari masyarakat tentang
bagaimana pemerintah bisa mendapatkan informasi pasien dengan akurat dari
seluruh wilayah di Indonesia dengan valid.

MEDIA INFORMASI BERBASIS ONLINE DAN KEBIJAKANNYA

Adanya berbagai informasi yang tersebar dikalangan masyarakat


hendaknya dapat disaring terlebih dahulu. Artinya, masyarakat dapat memilah –
milah, mana informasi yang benar dan tidak, mana informasi yang dapat
dipercaya kebenarannya, mana informasi yang benar – benar memberikan fakta,
dan lain sebagainya. Sebagai masyarakat, terutama para generasi muda, tentunya
kita harus menjadi orang yang pandai dalam mempercayai suatu informasi yang
banyak sekali beredar pada berbagai media informasi, yang mungkin saja masih
simpang siur sifatnya. Dengan menjadi masyarakat yang bijak dalam memilah –
milah berbagai bentuk informasi, tentunya kita tidak akan mudah dibodohi oleh
berbagai berita palsu ataupun hoax. Oleh karena itu, pemerintah menyediakan
portal media online resmi khusus untuk menyebarkan informasi perkembangan
COVID-19.

Pemerintah memanfaatkan teknologi untuk untuk mengetahui informasi


tentang penyebaran COVID-19 dengan cara pemerintah bekerjasama dengan
media pertelevisian untuk menghimbau masyarakat indonesia tentang penyebaran
COVID -19. Pemerintah mendapatkan data- data pasien dari rumah sakit yang
terdapat di berbagai daerah sebagai update data penyebaran COVID-19. Selain
itu yang behubungan dengan validasi informasi, pemerintah juga melakukan
tindakan dalam hal open access dan tidak menyedot kuota untuk akses laman
resmi http://covid.go.id. Hal ini dilakukan untuk meringankan masyarakat dalam
hal ekonomi. Pemerintah juga memberikan transparasi data tentang validasi data
pasien agar masyarakat bisa bijak dalam membaca sebuah berita.Kemudian
kebijakan yang lain termasuk menetapkan nomor pelayanan darurat 117 bebas
pulsa untuk pelayanan khusus siaga COVID-19. KEMKOMINFO juga
berkontribusi dengan WhatsApp yang bisa diakses di covid.go.id untuk
mengirimkan pesan blast, WhatsApp akan mengirimkan pesan blast untuk yang
bersedia mengisi form yang telah diberikan oleh KEMKOMINFO.(Sampurno et
al., 2020)

INOVASI MEDIA INFORMASI ONLINE DIMASA PANDEMI

Menanggapi berbagai kebijakan yang sudah dilakukan sebelumnya oleh


pemerintah maupun masing-masing daerah tentang media informasi berbasis
online, ada beberapa sikap atau inovasi yang dapat dilakukan. Inovasi ini dapat
dilakukan dari berbagai macam pihak dan fokus tertentu.

1. Pemerintah dapat melakukan kolaborasi dengan media pertelevisian untuk


menghimbau, menginformasikan tentang COVID-19 dan mencegah
penularannya melalui videografis, infografis yang menarik namun tetap
informatif.

2. Organisasi Masyarakat ikut serta dalam hal membagi informasi yang


akurat dan dari sumber terpercaya. Ini bisa dilakukan melalui akun media
sosial yang dimiliki, mengeluarkan himbauan resmi secara tertulis dan lain
sebagainya.

3. Akademisi memberikan kontribusi mengenai penyebaran informasi


melalui media online dengan cara melakukan penelitian, riset dengan data
yang valid serta perhitungan yang tepat tentang segala hal yang berkaitan
dengan pandemi COVID-19. Hasil dari penelitian ini dapat dibagikan
melalui repositori atau melalui media sosial masing-masing.

4. Public Figure atau Content Creator atau Selebgram atau influencer


memiliki pengaruh yang cukup besar pada masyarakat umum saat ini.
Mereka dapat berkolaborasi dengan salah satu media infromasi online
untuk menginformasikan hal hal tentang COVID-19 menggunakan bahasa,
cara yang lebih komunikatif. Hal ini dapat dilakukan dengan akun media
sosial instagram, facebook, twitter dan lainnya.

Hal-hal diatas hanya sebagian yang dapat dilakukan agar masyarakat


memperoleh informasi yang akurat, berdasarkan fakta dan tidak simpang siur.
Tentunya itu tidak menjadi satu-satunya cara karena bergantung pada kondisi
masyarakat pada suatu wilayah.

PENUTUP

Berdasarkan seluruh pemaparan yang telah dibahas sebelumnya, maka


dapat disimpulkan bahwa media informasi online memiliki peranan yang sangat
penting pada masa pandemi COVID-19 ini. Melalui media informasi online ini
masyarakat mendapatkan berbagai informasi khususnya yang berhubungan
dengan COVID-19 menjadi semakin mudah. Namun, meski terkesan cepat
didapatkan informasi yang sampai pada masyarakat belum tentu absolut dan
terpercaya. Melalui kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan oleh masing-masing
media informasi online, diharapkan masyarakat lebih mempercayai berita yang
disampaikan melalui online. Kemudian, perlu adanya inovasi dan sikap mengenai
penyebaran informasi melalui media online ini. Inovasi ini bisa dilakukan oleh
berbagai lapisan masyarakat, beragam profesi dan posisi masing-masing
masyarakat. Mulai dari masyarakat akademik sampai dengan organisasi
masyarakat juga dapat melakukan inovasi agar informasi yang sampai ke
masyarakat itu dapat dieprcaya dan faktual.
DAFTAR PUSTAKA

-, (2020). Masyarakat Aktif Mencari Informasi COVID-19. Retrieved September

20, 2020, from

https://jabarprov.go.id/index.php/news/37903/2020/05/26/Masyarakat-

Aktif-Mencari-Informasi-COVID-19

Baydilla, K. (2020). Peran Media Massa di Tengah Pandemi Covid-19.

BeritaBojonegoro.com. Retrieved September 20, 2020, from

https://beritabojonegoro.com/read/19800-peran-media-massa-di-tengah-

pandemi-covid-19.html

Sampurno, M. B. T., Kusumandyoko, T. C., & Islam, M. A. (2020). Budaya

Media Sosial, Edukasi Masyarakat, dan Pandemi COVID-19. SALAM:

Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, 7(5).

https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i5.15210

Junawan, Hendra, Nurdin, Laugu. (2020). View of Eksistensi Media

Sosial,Youtube, Instagram dan Whatsapp Ditengah Pandemi Covid-19

Dikalangan Masyarakat Virtual Indonesia.

http://baitululum.fah.uinjambi.ac.id/index.php/b_ulum/article/view/46/25

https://www.kemkes.go.id/

http://covid.go.id/

https://bone.go.id/
LEMBAR BIODATA

BRAWIJAYA LIBRARY COMPETITION 2020

Judul Esai : Kebijakan Informasi Media Online Pada Masa Pandemi

Asal Universitas : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Biodata Ketua :

a) Nama : Maulidatul Laili


b) Tempat. Tgl Lahir : Jombang, 04 Juli 2000
c) Jenis Kelamin : Perempuan
d) Jurusan / Prodi : Perpustakaan dan Ilmu Informasi
e) Fakultas : Sains dan Teknologi
f) E-mail : lailimaulidatul04@gmail.com
g) No. Hp : 081330404027

Biodata Anggota

a) Nama : Tsabbit Millatik Mahmud


b) Tempat. Tgl Lahir : Inggris, 26 Januari 1999
c) Jenis Kelamin : Perempuan
d) Jurusan / Prodi : Perpustakaan dan Ilmu Informasi
e) Fakultas : Sains dan Teknologi
f) E-mail : tmillatik@gmail.com
g) No. Hp : 081555903868

Foto Peserta 1 Foto Peserta 2


LEMBAR ORISINILITAS

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM BRAWIJAYA LIBRARY


COMPETITION 2020

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Ketua : Maulidatul Laili

NIM : 18680021

Universitas : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Alamat Rumah : Desa Nglele, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang

Alamat Email : lailimaulidatul04@gmail.com

Dengan ini menyatakan bahwa essay dengan judul “KEBIJAKAN INFORMASI


MEDIA ONLINE PADA MASA PANDEMI” adalah benar – benar asli
merupakan hasil essay kami (bukan jiplakan) dan essay tersebut belum pernah dan
tidak sedang diikutsertakan dalam lomba lain dan dipublikasikan, kecuali dalam
lomba Brawijaya Library Competition 2020. Apabila di kemudian hari terbukti
sebaliknya, maka kami bersedia mendapatkan sanksi dan didiskualifikasi dari
kompetisi ini. Demikian pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa ada
unsur paksaan dari siapapun.

Jombang, 23 – September – 2020

Maulidatul Laili (18680021)

Anda mungkin juga menyukai