Anda di halaman 1dari 8

KARYA TULIS ILMIAH

Diar Cahyoutomo
Dosen : Ikbal Rachmat, MT
PENGENALAN ILMU PENYIARAN DAN MEDIA MASSA
Peran Komisi Penyiaran Indonesia dalam Pemberantasan Siaran
Bermuatan Kekerasan di Televisi
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2019/2020
BAB 1
1.1 Latar belakang
Penyiaran adalah suatu proses penyiaran yang diawali dengan penyiapan materi atau
konsep, dilanjutkan dengan proses produksi atau fotografi serta penyiapan materi siaran dan
penyebarluasan informasi yang telah disiapkan kepada khalayak.Sistem penyiaran semakin
berkembang dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada.Dimana kami
memberikan kemudahan untuk mengakses hampir semua media, dimana saja.Hal ini
dilakukan agar kami dapat terus memberikan informasi kepada masyarakat dengan
cepat.Saat ini, media penyiaran merupakan media yang paling cepat dalam menyebarkan
berita atau informasi kepada masyarakat secara bersamaan. Perkembangan media modern
saat ini telah memungkinkan orang di seluruh dunia saling berkomunikasi.Hal ini
dimungkinkan karena terdapat banyak media (saluran) berbeda yang dapat digunakan
sebagai media untuk menyampaikan pesan.Media penyiaran merupakan salah satu bentuk
komunikasi massa yang efektif menjangkau khalayak luas.Oleh karena itu, media
audiovisual memegang peranan yang sangat penting dalam ilmu komunikasi pada
umumnya dan ilmu komunikasi massa pada khususnya.Dalam media penyiaran, adalah
organisasi yang menyebarkan informasi berupa produk atau pesan budaya yang
mempengaruhi dan mencerminkan budaya dalam masyarakat.Jadi, seperti halnya politik,
ekonomi, media massa, khususnya media penyiaran, dengan sendirinya membentuk suatu
sistem dan merupakan bagian dari sistem sosial yang lebih besar.

Televisi bisa dibilang sebagai fenomena baru dalam dunia jurnalistik, kehadirannya sangat
mengesankan.
Bisa dibilang, dahulu kala orang mencari berita atau kejadian penting di surat kabar.Saat
ini, yang harus Anda lakukan hanyalah menyalakan TV untuk mendapatkan semua
informasi.Televisi merupakan media yang paling digemari oleh masyarakat saat
ini.Dimana masyarakat dapat memperoleh informasi melalui suara dan gambar . Informasi
yang diterima masyarakat sangat beragam mulai dari program politik, ekonomi, olah raga,
musik atau hiburan seperti kuis atau tayangan realita.Televisi dibutuhkan oleh masyarakat
untuk menyajikan atau memberikan informasi atau hiburan.Dan televisi dalam distribusinya
harus mampu berinovasi dan menghadirkan sesuatu yang berbeda.Televisi juga dapat
dianggap sebagai doktrin sosial yang bagi mereka yang tidak memiliki pengetahuan
mendalam maka berita atau informasi yang diberikan oleh televisi akan diserap atau
diterima begitu saja oleh masyarakat.Oleh karena itu, dalam menayangkan suatu acara,
stasiun televisi harus sangat berhati-hati dalam menyiarkannya. Program merupakan faktor
penting penunjang keberhasilan stasiun penyiaran.Program merupakan faktor yang
membuat masyarakat mengetahui tentang suatu stasiun televisi.Namun, jika sebuah stasiun
mempunyai pemirsa yang besar dan jika pemirsa tersebut memiliki karakteristik yang
dicari pengiklan, maka stasiun tersebut akan lebih menarik bagi pengiklan.Oleh karena itu,
cara membangun sistem program akan sangat berkontribusi terhadap keberhasilan stasiun
televisi tersebut.Saat ini kebutuhan akan informasi sangatlah penting bagi masyarakat.Hal
ini ditunjukkan melalui semakin berkembangnya media dan informasi.
memungkinkan orang di seluruh dunia untuk berkomunikasi.Oleh karena itu, peran media
sangat penting dalam memenuhi kebutuhan informasi.Di Indonesia, perkembangan media
massa telah berkembang sangat signifikan, seiring dengan sangat pesatnya perkembangan
televisi, radio, dan surat kabar.Saat ini, televisi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari kehidupan masyarakat.Banyak orang menghabiskan lebih banyak waktu untuk
menonton TV dibandingkan mengobrol dengan keluarga atau membaca buku.Hal ini
mendorong para pemilik modal yang bersaing untuk melebarkan sayapnya di bidang
televisi , berkat mulai bermunculannya saluran-saluran televisi Indonesia.Dulu televisi
berusaha menayangkan acara-acara berkualitas yang berisi informasi bermanfaat, namun
masyarakat ingin acara lebih dekat dengan kepentingan manusia. Itu sebabnya saat ini
banyak program yang ditayangkan untuk memenuhi keinginan penonton akan lebih sedikit
informasi dan lebih banyak hiburan.Terdapat 4.444 sejumlah program inovatif yang
mengemas informasi menjadi program hiburan untuk kepentingan masyarakat.Jenis acara
yang ditayangkan oleh Television sangat beragam: berita, reality show, variety show,
talkshow, kuis atau dokumenter.Setiap program memiliki keunggulan tersendiri yang
sesuai dengan pasar.Semakin berkembangnya keinginan masyarakat maka akan semakin
berkembang pula jenis acara atau tema acara yang ditawarkan televisi bagi masyarakat itu
sendiri.Suatu program harus mampu memberikan informasi kepada masyarakat untuk
memuaskan keinginannya mengetahui tentang suatu hal tertentu. Dimana setiap program
bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada masyarakat.Komunikasi sangat
penting untuk perubahan sosial. Proses sosial dalam model ini terdiri dari tiga tahap
yaitu invensi (proses menciptakan atau mengembangkan gagasan baru), difusi (proses
penyebaran inovasi kepada anggota masyarakat) dan konsekuensi (perubahan yang terjadi
akibat penerimaan atau penolakan pembaharuan).

1.2 Rumusan Masalah


A.Rumusan Masalah
1.Apa peran Komisi Penyiaran Indonesia dalam pemberantasan siaran televisi yang berisi
kekerasan?
2. Apa kendala KPI dalam menangani siaran berkonten kekerasan di televisi?

B. Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan untuk menciptakan sesuatu yang ingin dicapai.
Tujuan yang ingin penulis capai adalah :
1.tujuan Tujuan
a. Mencari dan mengumpulkan data tentang peran Komisi Penyiaran Indonesia dalam
menangani tayangan konten kekerasan di televisi.
b.Temukan dan ambil data upaya Komisi Penyiaran Indonesia mengatasi kendala berbeda
terkait siaran televisi berisi kekerasan.
2.Tujuan subjektif
a. Mengambil data sebagai dokumen utama untuk persiapan penyusunan undang-undang
untuk memenuhi syarat wajib bagi mahasiswa yang ingin mendapatkan gelar sarjana di
Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
b.Menyumbangkan pendapat yang luas dalam bidang ilmu hukum khususnya hukum
pidana.

C.Manfaat Penelitian
1.Manfaat Teoritis
Untuk ilmu pengetahuan : Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam proses
pengembangan keilmuan hukum pada umumnya dan hukum pidana pada khususnya
hukum pidana terkait Peranan Komisi Penyiaran Indonesia dalam penanganan penyiaran.
mengandung kekerasan di televisi .
Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran dan memberikan kontribusi
penelitian pada tahap selanjutnya, tidak hanya secara teoritis tetapi juga praktis.
2. Keuntungan praktis
a. Bagi penulis : sebagai dokumen untuk memperluas pengetahuan penulis mengumpulkan
pengetahuan dan pemahaman peran Komisi Penyiaran Indonesia dalam menangani siaran
mengandung unsur kekerasan di televisi.
b.Kepada masyarakat : merupakan sumbangsih kepada masyarakat agar dapat memahami
peran Komisi Penyiaran Indonesia dalam menangani siaran yang mengandung unsur
kekerasan di televisi dan Sanksi apa yang dikenakan apabila melanggar peraturan yang
berkaitan dengan penyiaran.

D.Keaslian Penelitian
Mengenai Keaslian Penelitian dengan Judul “Peran Komisi Penyiaran Indonesia dalam
Pemberantasan Siaran Bermuatan Kekerasan di Televisi” Sepengetahuan penulis, artikel
ini adalah
hasil karya penulis sendiri, jika ada kesamaan dikemudian hari bukan merupakan plagiat,
tetapi merupakan suatu terobosan untuk sebuah pembaharuan dan penyempurnaan dari
hasil penelitian sebelumnya.
Contohnya ada beberapa penulisan atau skripsi yang hampir sama seperti berikut ini: 1.
Skripsi yang ditulis oleh Sisilia Dian Jiwa Yustisia a.
Berjudul “Pemberitaan Anak Sebagai Korban Kekerasan Seksual Melalui Media Televisi”
Rumusan Masalah yaitu :
1. Apa saja bentuk kekerasan seksual terhadap anak melalui televisi?
2.Sanksi apa yang dijatuhkan pada media televisi yang melibatkan anak korban kekerasan
seksual ?
Hasil atau kesimpulan penelitian adalah bentuk-bentuk kekerasan seksual terhadap anak
yang diberitakan oleh televisi , berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Komisi
Penyiaran Daerah Indonesia, khususnya pelecehan seksual, penyerangan seksual hingga
pemerkosaan.
Pelecehan seksual terjadi ketika seseorang diturunkan dari kemanusiaannya yang utuh
menjadi sekedar makhluk atau objek seksual, sedangkan pemerkosaan didefinisikan
sebagai hubungan seksual yang melanggar hukum dengan seseorang yang belum mencapai
usia yang disyaratkan.
Undang-Undang tanpa mempertimbangkan apakah hubungan seksual tersebut bertentangan
dengan kehendak korban.
2. skripsi yang ditulis oleh Angela Pramudya Dyani Parameswari
a.Berjudul “Pelanggaran Hak Privacy Yang Dilakukan Oleh Media Massa”
b.Rumusan Masalah yaitu : Bagaimanakah penyelesaian secara hukum apabila terjadi
pelanggaran hak privacy yang dilakukan oleh media massa?
Hasil penelitian atau kesimpulan berdasarkan pembahasan yang telah ditulis sebelumnya,
dapat disimpulkan bahwa dalam hukum positif di Indonesia dapat ditemukan solusi hukum
dalam kasus pelanggaran privasi media.
Khusus dalam hukum pidana, pelanggaran hak privasi pers oleh pers dapat dipidana
berdasarkan Pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik, Pasal 311 KUHP tentang
pencemaran nama baik, dan Pasal 315 KUHP tentang penghinaan ringan.
Penyelesaiannya dilakukan sesuai dengan hukum acara pidana yang berlaku di Indonesia
dan diadili oleh Pengadilan Negeri Kelas Satu , Pengadilan Tinggi pada tingkat banding
dan Mahkamah Agung.
pada tingkat kasasi.Namun pelanggaran privasi jurnalistik harus diselesaikan sesuai
prosedur penanganan arsip jurnalistik yang benar.Memang segala bentuk pelanggaran yang
dilakukan media diatur dalam UU Nomor 40 Tahun Tahun 1999 tentang Pers dan juga UU
Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.
F.Batasan Konsep
1.Komisi Penyiaran Indonesia Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) merupakan organisasi
independen di Indonesia yang setara dengan organisasi publik lain yang mengatur kegiatan
penyiaran gambar di Indonesia.
2.Difusi Difusi berasal dari kata menyebar.Penyiaran berarti menyebarkan informasi
melalui pemancar.
3.kekerasan dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang yang mengakibatkan cedera atau penghilangan.
nyawa seseorang atau dapat menimbulkan kerugian fisik atau kerusakan terhadap harta
benda orang lain.
4 Televisi Televisi merupakan media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai
penerima siaran gambar bergerak dan suara, baik monokrom (hitam putih) maupun
berwarna.
G.Metode Penelitian
1.Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan hukum normatif, bahwa dalam penelitian yang
dilakukan pada norma-norma hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan.
2.Sumber Data Sumber data dari penelitian hukum normatif yaitu berupa data sekunder
yang dipakai sebagai bahan utama, untuk menjawab permasalahan yang telah ditulis dalam
latar belakang masalah yang berkaitan dengan Peran Komisi Penyiaran Indonesia Dalam
Menanggulangi Siaran Yang Mengandung Kekerasan Di Televisi.
Adapun data sekunder tersebut terdiri dari:
a.Bahan hukum primer berupa 1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran .
3) Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 2 Nomor Tahun 2012 tentang Standar
Program Penyiaran .
4) Hukum Pidana Kementerian.
b.Dokumen hukum sekunder meliputi:
1) Buku pendukung terkait dan dokumen pelengkap.
2) karya ilmiah, media, kamus besar bahasa Indonesia , website, pendapat para ahli.
3) Hasil pencarian.
3.Metode Pengumpulan Data
Penelitian sastra Penelitian sastra meliputi pengumpulan, pemeriksaan, dan penelitian
karya lain, dokumen hukum primer dan dokumen hukum sekunder.Wawancara
Mengumpulkan dan memperoleh data melalui wawancara dengan narasumber pada topik
yang akan diteliti berdasarkan pedoman wawancara yang telah disiapkan sebelumnya untuk
memperoleh informasi yang diinginkan.Lokasi Penelitian Kantor Komisi Penyiaran
Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta.Narahubungnya adalah Ahmad Ghozi, Komisioner
Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta.(Koordinator Lapangan
Pemantauan Isi Siaran) Metode Analisis Data Metode yang digunakan untuk mengkaji data
yang diperoleh dalam penelitian adalah analisis kualitatif, khusus analisis Analisis
dilakukan dengan memahami dan mengumpulkan data-data yang telah dikumpulkan dalam
suatu secara sistematik, sehingga pada akhirnya memperoleh gambaran mengenai masalah
atau keadaan yang akan dipelajari dan menggunakan metode berpikir deduktif, melakukan
yaitu menarik kesimpulan yang spesifik.Pemikiran ini menarik kesimpulan dari
pernyataan umum ke pernyataan khusus dengan menggunakan penalaran.
Dokumen hukum utama berupa peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
dipaparkan di Indonesia untuk menjelaskan isi dan struktur undang-undang positif terkait
dengan permasalahan yang diteliti. dokumen hukum primer dibandingkan dengan
dokumen hukum sekunder dalam bentuk buku, diperoleh pemahaman, persamaan
pandangan dan perbedaan pendapat untuk menyelesaikan permasalahan Komisi Penyiaran
Indonesia Dalam Menanggulangi Siaran Yang Mengandung Kekerasan Di Televisi.

8,000 × 4,500

Anda mungkin juga menyukai